BAB 6. TIDURLAH DENGAN PRIA LAIN!

Mobil sedan hitam itu bergerak stabil membelah jalan kota Bogor menuju Jakarta. Devina terlihat melirik Kaiden yang duduk di sampingnya. Pria dengan jas hitam rapi itu terlihat sibuk dengan tablet di tangannya. Jadi panjang itu bergerak luwes di atas layar. Sepertinya sang suami sedang meninjau laporan keuangan perusahaan.

Deviana hapal betul bagaimana raut wajah serius Kaiden. Jika pemuda berahang tegas ini tengah meninjau laporan keuangan perusahaan. Terlihat begitu serius.

"Kenapa terus menatapku? Tatapanmu bisa melubangi wajahku!" tegur Kaiden tanpa mengalihkan pandangan dari tablet di tangannya.

Devina terperanjat mendengar suara bariton bervolume sedang itu. Beberapa kali Devina berdehem. Hanya untuk menghilangkan rasa gugup yang mendera dirinya.

"Ada yang ingin aku bicarakan," sahut Devina pelan.

Meskipun begitu. Tak lantas akan membuat Kaiden mengalihkan pandangan matanya dari deretan angka ke arah Devina. Membuat Devina cemburu dengan deretan angka-angka itu. Yang lebih mendapat perhatian lebih dari sang suami tercinta.

"Itu ... kemarin malam," balas Devina bak bergumam.

"Hah? Apa?" sahut Kaiden,"suaramu bisa lebih keras lagi?" sambungnya.

Devina menghela nafas kecil."Itu, kemarin. Tante Rara membicarakan tentang anak. Katanya kenapa kita berdua tidak kunjung memiliki anak. Padahal sudah tiga tahun menikah. Mamamu juga sedikit berpesan untuk kita ke rumah sakit. Untuk mencek kesehatan kamu dan ak-"

"Tidak usah dipedulikan!" potong Kaiden cepat. Secepat pemuda itu menurunkan beda pipih besar di tangannya.

Devina melongo mendengar perkataan Kaiden. Mungkin bagi pria ini, pembicaraan yang kini mereka bahas adalah hal biasa. Tidak akan dipedulikan. Masuk ke telinga kanan keluar telinga kiri. Sedangkan bagi Devina berbeda. Gadis ini tidak bisa mengabaikannya begitu saja.

Mengingat. Dalam sebuah rumah tangga. Apa-apa itu akan menjadi salah perempuan. Dan perihal anak adalah hal sensitif. Tiga tahun menikah tapi masih tak kunjung hamil. Devina berani bertaruh di belakangnya. Ada banyak orang yang mengunjing rumah tangganya.

Hanya karena tidak ada berita positif. Dan semuanya tuduhan tentu saja berlabuh pada Devina. Berita miring, jika Devina tidak subur. Sedangkan, gadis ini tidak pernah disentuh sama sekali. Sampai detik ini ia masih suci. Lalu bagaimana bisa itu menjadi salahnya? Devina menarik nafas kasar.

"Mereka akan berpikir jika aku mandul," keluh Devina pelan.

Kedua alis mata tebal yang tersusun rapi itu langsung menyatu.

"Lalu kau mau apa?" balas Kaiden dengan ekspresi tidak mengerti.

Devina menjilat permukaan bibirnya. Hanya untuk membasahi permukaan bibirnya yang mendadak kering. Sang supir mendadak menjadi tuli. Setidaknya pria tua itu yang paham bagaimana rumah tangga Devina dan Kaiden jalankan. Kesempurnaan yang hanya menjadi tontonan. Akan terlihat jelas saat berada di dalam mobil. Seperti saat ini.

"Itu ..." Devina bahkan tidak tahu harus membalas apa.

Menepati kegalauan Devina. Kaiden berdecak kecil."Jika kau mau. Kau bisa tidur dengan pria lain. Hanya untuk mengakui jika kau tidak mandul!"

JLEB!

Kedua pupil mata Devina langsung melebar mendengar perkataan enteng yang dikeluarkan oleh Kaiden. Untung saja sang supir tidak melakukan rem mendadak mendengar kata yang sangat gampang keluar dari bibir sang tuan muda.

Bagaimana petir di siang bolong. Devina merasa indra dengarnya tidak berfungsi dengan semestinya. Kaiden tidak mengatakan hal buruk itu bukan? Ia salah dengar bukan? Devina mendadak bisu.

"Aku tidak akan mempermasalahkannya. Lagipula cepat atau lambat kita akan berpisah. Kau bisa menilai hubungan baru dengan lelaki manapun," sambung Kaiden dengan begitu gampangnya.

Devina menarik nafas perlahan-lahan. Sesak. Dadanya terasa sangat sesak. Harga dirinya terluka oleh perkataan Kaiden. Mungkin bagi Kaiden kata-kata yang keluar saat ini tidaklah menyakitkan.

"Bukankah kau dan aku sepakat untuk memberikan aku waktu tiga bulan, Kaiden!" ucap Devina mengingatkan kembali Kaiden akan kesepakatan yang mereka miliki.

"Oh, tentang itu!" gumam Kaiden santai,"kita tidak tahu bukan bagaimana ke depannya. Bisa saja perasaanmu itu berubah. Dari pada kamu menyia-nyiakan hatimu dan harimu untukku. Lebih baik menemukan pria yang mencintaimu. Kalian bisa mengarungi biduk rumah tangga bersama. Begitu pula dengan aku. Aku rasa ini sedikit menyusahkan," jawab Kaiden tidak ada hati.

Kedua mata Devina memanas. Hatinya pedih. Kedua tangan terlihat saling bertautan. Dan diremas kasar. Mentang-mentang perasan cinta ini adalah miliknya. Seenak hatinya Kaiden mengatakan hal seperti ini. Andaikan perasaannya saat ini adalah rasa Kaiden. Apakah CEO angkuh satu ini akan mampu mengatakan hal yang sama padanya.

Mulut Devina terbuka. Namun terkatub kembali. Tidak ada laju kata yang mampu Devina keluarkan. Hatinya masih sesak. Seakan oksigen sangat sulit untuk ia hirup. Aura di dalam mobil mendadak suram.

...***...

Pelukan di tubuh Nia terasa mengerat. Suara isak tangis pilu mengalun. Tepukan di punggung belakang Devina terlihat. Nia berusaha menenangkan Devina. Sang sahabat saat masuk ke dalam rumahnya langsung menghabur masuk ke dalam pelukannya.

Sudah satu jam Devina masih sibuk dengan tangisannya. Dan Nia begitu setia menemani sang sahabat. Tidak ada laju kata curhatan yang keluar dari bibir Devina. Gadis cantik ini hanya ingin menangis saja. Isak tangis Devina mulai mereda. Sekarang Devina terlihat sedang mengudap kasar hidungnya. Mengeluarkan ingus yang terus meleber.

"Sekedar sudah tenang?" seru Nia pelan bedanya.

Devina melepaskan pelukannya. Dan mengangguk kecil. Nia terlihat merapikan penampilan Devina. Kedua mata Devina terlihat membengkak. Kedua lubang hidung memerah. Kedua pipinya tercetak jelas bekas air mata.

"Apa ada masalah besar?" tanya Nia kembali.

Kepala Devina mengangguk sebelum mengeleng kembali. Membuat Nia menarik nafas kecil.

"Aku sakit hati, Nia!" gumam Devina serak.

"Sakit hati kenapa lagi? Apakah karena Kaiden lagi?"

Devina mengangguk."Ya, kenapa dia sejahat itu padaku?"

"Bukankah dari awal sampai akhir dia memang sangat jahat padamu? Dia memanfaatkan kamu. Menikahi denganmu dengan kepentingan keluarga mereka. Lalu mau menceraikanmu karena dia jatuh hati pada wanita lain?" papar Nia tanpa harus menyaring omongnya,"lalu kau saja yang bodoh masih saja mencintai pria sejahat itu!" lanjut Nia mengingatkan Devina.

Devina tersenyum patah."Dia tidak seburuk itu," sahut Devina pelan.

"Nah, lihatlah. Orang yang bodoh karena cinta ini." Nia menyindir langsung di depan sang punya tubuh.

Devina menghela nafas kasar."Kau tidak tahu sih, rasanya!"

"Hei! Aku ini sudah menikah dan memiliki satu orang anak. Cinta itu tidak akan menyakiti kamu sebesar ini, Devina. Kau ... kalau boleh aku jujur. Kau itu seperti tentang menggenggam pecahan kaca dengan erat di tanganmu. Meskipun kamu tahu kamu akan terluka. Kamu tetap tidak ingin melepaskannya. Entah kapan kamu sadar. Jika ini bukanlah cinta yang tepat!" nasehat Nia.

Devina tidak menyahut. Ia tahu. Dan ia tak ingin melepaskannya. Ia sangat mencintai Kaiden Louis. Sampai kedua matanya buta. Mereka tidak ada lelaki lain yang membuat ia jatuh cinta. Seperti ia mencintai Kaiden.

Bersambung....

Ayo... Siapa nih, yg punya teman kayak Devina? Udah tau tersakiti. Tapi tetap aja, bucin🥴🥴 kita yg gemas sendiri 😬

Mohon dukungannya, kakak-kakak dengan cara simpan di perpustakaan. Agar terus mendapatkan update terbarunya. Dan jangan lupa Like di akhir bab. Saran author, gak usah kasih vote mau koin/poin. Cukup baca dan kasih komentar+like aja author sudah berbunga-bunga 😍❤️

Terpopuler

Comments

v_cupid

v_cupid

semua tetap akan sia² devina.. just let him go..n start your new life

2023-08-24

0

Eka Bundanedinar

Eka Bundanedinar

devina sakit lhir batin loh mnding kembangin desainmu hidup sendiri dulu

2022-01-30

0

mamah lia nia

mamah lia nia

udah Dev lapas aja.... 😢😢😢

2022-01-16

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. MARI BERCERAI
2 BAB 2. DINNER
3 BAB 3. KESEPAKATAN
4 BAB 4. PERTIMBANGAN KAIDEN
5 BAB 5. KAPAN HAMIL?
6 BAB 6. TIDURLAH DENGAN PRIA LAIN!
7 BAB 7. BENTAKAN KAIDEN
8 BAB 8. BERHENTI SAJA!
9 BAB 9. TIDAK KEMBALI
10 BAB 10. PLEASE, DON'T GO!
11 BAB 11. HARAPAN DEVINA
12 BAB 12. TAHAP AWAL
13 BAB 13. KESEMPATAN HONEYMOON
14 BAB 14. KECEWA
15 BAB 15. AKHIR YANG TRAGIS
16 BAB 16. MIMPI BURUK DEVINA
17 BAB 17. LOVE ME, PLEASE!
18 BAB 18. BECAUSE OF YOU!
19 BAB 19. YANG TERBAIK UNTUK KAMU
20 BAB 20. MEMUPUK HARAPAN
21 BAB 21. PUKULAN TELAK
22 BAB 22. RAHASIA ARUMI
23 BAB 23. DATANG KE BALI
24 BAB 24. PENAWARAN
25 BAB 25. MALAM PERTAMA
26 BAB 26. MALU DI PAGI HARI
27 BAB 27. KEMESRAAN DEVINA DAN KAIDEN
28 BAB 28. LIRIK MELIRIK
29 BAB 29. IT'S HURT!
30 BAB 30. I'AM GONE!
31 BAB 31. CINTA YANG SALAH
32 BAB 32. JANGAN MENYERAH!
33 BAB 33. HAMIL?
34 BAB 34. MENGUTARAKAN FAKTA
35 BAB 35. KEMARAHAN ANTONIO
36 BAB 36. BERITA MENDADAK
37 BAB 37. PERDEBATAN DEVINA & KAIDEN
38 BAB 38. TEGAR
39 BAB 39. AKU JUGA BERHARGA
40 BAB 40. PEMAKSAAN KAIDEN
41 BAB 41. EMOSI KAIDEN
42 BAB 42. SILAHKAN PILIH
43 BAB 43. VILLA
44 BAB 44. KEPUTUSAN DEVINA
45 BAB 45. KEDATANGAN MAX
46 BAB 46. SUATU SAAT NANTI
47 BAB 47. MENCOBA KABUR
48 BAB 48. GAGAL KABUR
49 BAB 49. KEBUSUKAN
50 BAB 50. COMEBACK
51 BAB 51. KEPUTUSAN TERBAIK
52 BAB 52. TIDAK AKAN TERBUJUK
53 BAB 53. HANYA BISA MENYALAHKAN
54 BAB 54. MEMBALAS DENGAN ELEGAN
55 BAB 55. KABUR
56 BAB 56. KAIDEN MENGAMUK
57 BAB 57. KESERIUSAN MAX
58 BAB 58. KEJADIAN YANG BERLALU
59 BAB 59. KOTAK PANDORA YANG TERBUKA
60 BAB 60. RAMALAN
61 BAB 61. KEMBALI KE INDONESIA
62 BAB 62. MANDUL
63 BAB 63. COMEBACK
64 BAB 64. ENDING
Episodes

Updated 64 Episodes

1
BAB 1. MARI BERCERAI
2
BAB 2. DINNER
3
BAB 3. KESEPAKATAN
4
BAB 4. PERTIMBANGAN KAIDEN
5
BAB 5. KAPAN HAMIL?
6
BAB 6. TIDURLAH DENGAN PRIA LAIN!
7
BAB 7. BENTAKAN KAIDEN
8
BAB 8. BERHENTI SAJA!
9
BAB 9. TIDAK KEMBALI
10
BAB 10. PLEASE, DON'T GO!
11
BAB 11. HARAPAN DEVINA
12
BAB 12. TAHAP AWAL
13
BAB 13. KESEMPATAN HONEYMOON
14
BAB 14. KECEWA
15
BAB 15. AKHIR YANG TRAGIS
16
BAB 16. MIMPI BURUK DEVINA
17
BAB 17. LOVE ME, PLEASE!
18
BAB 18. BECAUSE OF YOU!
19
BAB 19. YANG TERBAIK UNTUK KAMU
20
BAB 20. MEMUPUK HARAPAN
21
BAB 21. PUKULAN TELAK
22
BAB 22. RAHASIA ARUMI
23
BAB 23. DATANG KE BALI
24
BAB 24. PENAWARAN
25
BAB 25. MALAM PERTAMA
26
BAB 26. MALU DI PAGI HARI
27
BAB 27. KEMESRAAN DEVINA DAN KAIDEN
28
BAB 28. LIRIK MELIRIK
29
BAB 29. IT'S HURT!
30
BAB 30. I'AM GONE!
31
BAB 31. CINTA YANG SALAH
32
BAB 32. JANGAN MENYERAH!
33
BAB 33. HAMIL?
34
BAB 34. MENGUTARAKAN FAKTA
35
BAB 35. KEMARAHAN ANTONIO
36
BAB 36. BERITA MENDADAK
37
BAB 37. PERDEBATAN DEVINA & KAIDEN
38
BAB 38. TEGAR
39
BAB 39. AKU JUGA BERHARGA
40
BAB 40. PEMAKSAAN KAIDEN
41
BAB 41. EMOSI KAIDEN
42
BAB 42. SILAHKAN PILIH
43
BAB 43. VILLA
44
BAB 44. KEPUTUSAN DEVINA
45
BAB 45. KEDATANGAN MAX
46
BAB 46. SUATU SAAT NANTI
47
BAB 47. MENCOBA KABUR
48
BAB 48. GAGAL KABUR
49
BAB 49. KEBUSUKAN
50
BAB 50. COMEBACK
51
BAB 51. KEPUTUSAN TERBAIK
52
BAB 52. TIDAK AKAN TERBUJUK
53
BAB 53. HANYA BISA MENYALAHKAN
54
BAB 54. MEMBALAS DENGAN ELEGAN
55
BAB 55. KABUR
56
BAB 56. KAIDEN MENGAMUK
57
BAB 57. KESERIUSAN MAX
58
BAB 58. KEJADIAN YANG BERLALU
59
BAB 59. KOTAK PANDORA YANG TERBUKA
60
BAB 60. RAMALAN
61
BAB 61. KEMBALI KE INDONESIA
62
BAB 62. MANDUL
63
BAB 63. COMEBACK
64
BAB 64. ENDING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!