BAB 8. BERHENTI SAJA!

Zeno merasa aura yang tak sedap. Pria ini tidak berani angkat suara. Hanya diam saja. Satu dokumen berada di tangan Zeno. Sedangkan di samping meja Kaiden. Berdiri wajah yang sudah pasti sangat familiar di mata Zeno. Siapa lagi jika bukan Devina Deborah. Wanita cantik yang merangkap menjadi istri sekaligus desainer utama perusahaan Lounge Company.

"Hem! Makan siang nanti. Mau makan di kantin atau makan di luar, Kai! Devina!"

Zeno mencoba mencairkan suasana dengan berdehem sedikit. Kaiden yang sibuk memeriksa laporan yang Zeno bawakan tidak mengalihkan pandangan matanya dari dokumen. Sedangkan Devina terlihat melirik Kaiden sesaat sebelum membawa atensinya ke arah sahabat sang suami.

"Aku, tergantung Kaiden. Mau makan dimana," sahut Devina dengan nada lembut.

Zeno mengulas senyum canggung. Melirik kembali ke arah Kaiden.

"Ini kantor, Devina. Kau adalah bawahanku. Apakah ada bawahan yang memanggil CEO mereka dengan nama saja, huh?"  sinis Kaiden tanpa menatap langsung Devina.

Devina hanya mampu menghela nafas kasar. Pria ini sempat menelpon kedua orang tuanya. Hanya untuk bertanya alasan kenapa Devina malah ditempatkan di kantor pusat. Sedangkan Devina di kantor cabang memiliki banyak pekerjaan. Dan baik ayah dan ibu Kaiden beralasan jika mereka sering bersama. Siapa tahu akan segera mendapat cucu.

Ubun-ubun kepala Kaiden sempat berasap mendengar jawaban enteng yang keluar dari bibir kedua orang tuanya. Dan pada akhirnya, menerima keberadaan Devina. Yang menjadi sekretarisnya.

"Eh, baik, Pak Presdir!" sahut Devina dengan nada formal.

Zeno meringis kecil mendengar perkataan Kaiden dan jawaban Devina. Ada apa dengan suami-istri ini. Apakah keduanya bertengkar? Sampai jadi aneh begini. Zeno meras bersalah saja pada Devina. Karena membuat Devina malah mendapatkan teguran dari Kaiden. Ah, Zeno ingin keluar cepat-cepat dari dalam ruangan kerja Kaiden.

Rasanya mendadak sesaat karena udara aneh di dalamnya. Bukankah ia harus menyingkir dari keduanya? Agar Kaiden dan Devina bisa menyelesaikan permasalahan mereka berdua sendiri. Layaknya suami-istri pada umumnya.

"Sudah selesaikah?" tanya Zeno dengan nada pelan.

Kaiden menghela nafas kasar."Kau juga! Aku di sini adalah atasanmu. Di luar mungkin aku adalah temanmu. Tapi di sini aku atasamu!" tegur Kaiden.

Oh, God! Kenapa ia juga kena semprot oleh Kaiden. Devina meringis kecil. Jika tadi Zeno yang merasa bersalah pada Devina. Maka kini gantian. Devina yang merasa bersalah pada Zeno. Yang membuat mood pria ini turun drastis adalah dirinya. Bahkan Zeno juga ikut kena karena dirinya.

"Baik, Pak Presdir!" sahut Zeno pelan.

...***...

"Mau kemana kau?" tegur Kaiden saat Devina ingin mengikuti langkah kaki Kaiden.

Gadis itu berhenti mendadak."Ikut Pak Presdir makan siang," sahut Devina dengan ceria.

Lihatlah. Bagaimana cara Kaiden membalas tatapan Devina. Pria dianugerahi mata tajam setajam elang itu malah terlihat menakutkan dengan tatapan yang dilemparkan. Devina mendadak menciut.

"Siapa yang beri kamu izin ikut aku? Dan makan siang, huh?" tanya Kaiden dengan intonasi nada tak suka.

Devina mengigit pelan bibir bawahnya. Ia bahkan tidak bisa mengangkat pandangan matanya ke arah wajah Kaiden.

"Bu—bukankah ini sudah jam makan siang? Dan bukankah itu berarti aku juga bisa makan?" tanya Devina tergagap.

Pandangan mata Kaiden menanjam berkali-kali lipat. Devina merasakan perasan yang manik tidak enak saja. Sepertinya Kaiden benar-benar tidak suka padanya. Walaupun begitu, ia harus tahan.

"Ya, aku tahu ini sudah jam makan siang. Dan kau! Bukankah kau memiliki dua pekerja. Kau makan saja di meja sekretaris di luar. Dan kerjakan pekerjaan keduamu di sana!"

Devina melongo mendengar perkataan Kaiden. Bagaimana bisa Kaiden begini padanya.

"Nanti ... malam nanti aku masih bisa melanjutkannya," sahut Devina memelas.

"Kalau begitu berhentilah bekerja menjadi sekretarisku. Dan kembali ke kantor cabang. Dengan begitu kau bisa bebas. Bahkan untuk tidak masuk kantor pun tidak masalah!" putus Kaiden.

Devina tercekat. Kepalanya dengan cepat mengeleng menolak. Ia sudah bersusah payah membujuk kedua orang tua Kaiden. Hanya untuk mengizinkan dirinya menjadi sekretaris sementara untuk Kaiden. Masa hanya karena hal sepele seperti ini. Ia malah gagal. Bahkan belum satu hari pas.

"Kenapa dia?" tegur Kaiden.

Devina mengeleng."Tidak. Aku akan tetap bekerja di sini. Kalau begitu. Selamat menikmati makan siang, Pak Presdir!" seru Devina mengalah.

Kaiden medengkus kecil. Sebelum melangkah meninggalkan ruangannya. Devina menarik nafas dalam-dalam. Dan membuangnya perlahan-lahan. Hatinya berdenyut pedih. Berharap menjadi sekretaris Kaiden. Ia bisa makan siang dengan Kaiden. Kemana-mana dengan sang suami tercinta.

Tapi pada kenyataannya tidaklah begitu. Kaiden dan dia tidak bisa seiring sejalan. Meskipun demikian. Bukankah ada hal yang baik juga. Ia hampir menghabiskan waktunya dua puluh jam di dekat Kaiden.

"Tidak apa-apa, Devina. Semuanya akan baik-baik saja. Jangan sedih," human Devina pelan menyemangati dirinya sendiri.

Sebelum ia melangkah menuju meja khusus untuk dirinya. Kebetulan ia membawa bekal. Yang rencananya akan dimanak berdua dengan Kaiden. Eh, malah ditinggalkan sendirian di kantor.

...***...

Sepatu pantofel mengkilat itu terlihat menyusuri ruangan demi ruangan. Sebelum ia masuk ke dalam ruangan yang sudah beberapa kali ia datangi.

"Arumi!" seru Kaiden dengan nada bahagia bahkan wajahnya tampak begitu cerah.

Arumi yang tadinya asik berkutat dengan buku resep kue di atas meja. Kini membawa atensi abu-abu indah itu ke arah Kaiden.

"Hai! Kau datang? Kenapa aku tidak mendengar pintu gerbang di buka?" tanya Arumi dengan senyum mengembang sempurna.

Perempuan itu terlihat menyongsong kehadiran Kaiden. Pemuda itu terlihat melangkah lebar mendekati sang pujaan hati. Sebelum tubuh Arumi dipeluk erat dan terangkat. Kaiden memutar tubuh Arumi.

Membuat wanita itu terkikik keras karena mendapat hal semenyenangkan itu dari Kaiden. Banyak Arumi menjalin kasih dengan banyak pria. Hanya Kaiden yang membuatnya meras senang dan istimewa. Membuat Arumi merasa sangat dicintai. Meskipun ia tahu jika pria ini sudah memiliki hubungan yang terikat dengan wanita lain.

"Turunkan aku!" pinta Arumi.

Kaiden menurut. Pria itu menurunkan tubuh Arumi. Kecupan basah dilayangkan di pipi Arumi. Wanita itu menepuk kecil dada bidang Kaiden.

"Geli! Tahu!" dumel Arumi.

Tangan kekar itu memeluk pinggang Arumi dengan erat. Menjatuhkan dagu tegas itu di atas bahu polos milik Arumi. Wanita cantik ini memakai baju bertali spaghetti.

"Tapi suka bukan?" tanya Kaiden sembari menatap Arumi dari samping.

"Ya," jawab Arumi dengan jujur.

Kaiden terkekeh mendapatkan jawaban malu-malu dari Arumi. Wanita ini mau menerima dirinya. Meskipun sempat ada berdebat kecil. Kaiden menceritakan jika pernikahan dia dan Devina adalah pernikahan kontrak. Atas perjodohan kedua orang tua mereka. Dan sebentar lagi ia akan menceraikan Devina. Pasti secepatnya.

Bersambung....

🤬🤬🤬🤬🤬jahat banget 😬

Jangan lupa simpan ceritanya di perpustakaan,like, dan komentarnya kakak-kakak 😉

Terpopuler

Comments

Laurentia Delimarta

Laurentia Delimarta

jahat banget, yg 1 pelakor

2024-08-17

0

v_cupid

v_cupid

menyakitkan..

2023-08-27

0

Nayla Syifa

Nayla Syifa

di bab awal aja udah bikin mewek gimana bab selanjutnya pasti taburan bawang nya tambah banyak 🥺🥺🥺

2022-01-23

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. MARI BERCERAI
2 BAB 2. DINNER
3 BAB 3. KESEPAKATAN
4 BAB 4. PERTIMBANGAN KAIDEN
5 BAB 5. KAPAN HAMIL?
6 BAB 6. TIDURLAH DENGAN PRIA LAIN!
7 BAB 7. BENTAKAN KAIDEN
8 BAB 8. BERHENTI SAJA!
9 BAB 9. TIDAK KEMBALI
10 BAB 10. PLEASE, DON'T GO!
11 BAB 11. HARAPAN DEVINA
12 BAB 12. TAHAP AWAL
13 BAB 13. KESEMPATAN HONEYMOON
14 BAB 14. KECEWA
15 BAB 15. AKHIR YANG TRAGIS
16 BAB 16. MIMPI BURUK DEVINA
17 BAB 17. LOVE ME, PLEASE!
18 BAB 18. BECAUSE OF YOU!
19 BAB 19. YANG TERBAIK UNTUK KAMU
20 BAB 20. MEMUPUK HARAPAN
21 BAB 21. PUKULAN TELAK
22 BAB 22. RAHASIA ARUMI
23 BAB 23. DATANG KE BALI
24 BAB 24. PENAWARAN
25 BAB 25. MALAM PERTAMA
26 BAB 26. MALU DI PAGI HARI
27 BAB 27. KEMESRAAN DEVINA DAN KAIDEN
28 BAB 28. LIRIK MELIRIK
29 BAB 29. IT'S HURT!
30 BAB 30. I'AM GONE!
31 BAB 31. CINTA YANG SALAH
32 BAB 32. JANGAN MENYERAH!
33 BAB 33. HAMIL?
34 BAB 34. MENGUTARAKAN FAKTA
35 BAB 35. KEMARAHAN ANTONIO
36 BAB 36. BERITA MENDADAK
37 BAB 37. PERDEBATAN DEVINA & KAIDEN
38 BAB 38. TEGAR
39 BAB 39. AKU JUGA BERHARGA
40 BAB 40. PEMAKSAAN KAIDEN
41 BAB 41. EMOSI KAIDEN
42 BAB 42. SILAHKAN PILIH
43 BAB 43. VILLA
44 BAB 44. KEPUTUSAN DEVINA
45 BAB 45. KEDATANGAN MAX
46 BAB 46. SUATU SAAT NANTI
47 BAB 47. MENCOBA KABUR
48 BAB 48. GAGAL KABUR
49 BAB 49. KEBUSUKAN
50 BAB 50. COMEBACK
51 BAB 51. KEPUTUSAN TERBAIK
52 BAB 52. TIDAK AKAN TERBUJUK
53 BAB 53. HANYA BISA MENYALAHKAN
54 BAB 54. MEMBALAS DENGAN ELEGAN
55 BAB 55. KABUR
56 BAB 56. KAIDEN MENGAMUK
57 BAB 57. KESERIUSAN MAX
58 BAB 58. KEJADIAN YANG BERLALU
59 BAB 59. KOTAK PANDORA YANG TERBUKA
60 BAB 60. RAMALAN
61 BAB 61. KEMBALI KE INDONESIA
62 BAB 62. MANDUL
63 BAB 63. COMEBACK
64 BAB 64. ENDING
Episodes

Updated 64 Episodes

1
BAB 1. MARI BERCERAI
2
BAB 2. DINNER
3
BAB 3. KESEPAKATAN
4
BAB 4. PERTIMBANGAN KAIDEN
5
BAB 5. KAPAN HAMIL?
6
BAB 6. TIDURLAH DENGAN PRIA LAIN!
7
BAB 7. BENTAKAN KAIDEN
8
BAB 8. BERHENTI SAJA!
9
BAB 9. TIDAK KEMBALI
10
BAB 10. PLEASE, DON'T GO!
11
BAB 11. HARAPAN DEVINA
12
BAB 12. TAHAP AWAL
13
BAB 13. KESEMPATAN HONEYMOON
14
BAB 14. KECEWA
15
BAB 15. AKHIR YANG TRAGIS
16
BAB 16. MIMPI BURUK DEVINA
17
BAB 17. LOVE ME, PLEASE!
18
BAB 18. BECAUSE OF YOU!
19
BAB 19. YANG TERBAIK UNTUK KAMU
20
BAB 20. MEMUPUK HARAPAN
21
BAB 21. PUKULAN TELAK
22
BAB 22. RAHASIA ARUMI
23
BAB 23. DATANG KE BALI
24
BAB 24. PENAWARAN
25
BAB 25. MALAM PERTAMA
26
BAB 26. MALU DI PAGI HARI
27
BAB 27. KEMESRAAN DEVINA DAN KAIDEN
28
BAB 28. LIRIK MELIRIK
29
BAB 29. IT'S HURT!
30
BAB 30. I'AM GONE!
31
BAB 31. CINTA YANG SALAH
32
BAB 32. JANGAN MENYERAH!
33
BAB 33. HAMIL?
34
BAB 34. MENGUTARAKAN FAKTA
35
BAB 35. KEMARAHAN ANTONIO
36
BAB 36. BERITA MENDADAK
37
BAB 37. PERDEBATAN DEVINA & KAIDEN
38
BAB 38. TEGAR
39
BAB 39. AKU JUGA BERHARGA
40
BAB 40. PEMAKSAAN KAIDEN
41
BAB 41. EMOSI KAIDEN
42
BAB 42. SILAHKAN PILIH
43
BAB 43. VILLA
44
BAB 44. KEPUTUSAN DEVINA
45
BAB 45. KEDATANGAN MAX
46
BAB 46. SUATU SAAT NANTI
47
BAB 47. MENCOBA KABUR
48
BAB 48. GAGAL KABUR
49
BAB 49. KEBUSUKAN
50
BAB 50. COMEBACK
51
BAB 51. KEPUTUSAN TERBAIK
52
BAB 52. TIDAK AKAN TERBUJUK
53
BAB 53. HANYA BISA MENYALAHKAN
54
BAB 54. MEMBALAS DENGAN ELEGAN
55
BAB 55. KABUR
56
BAB 56. KAIDEN MENGAMUK
57
BAB 57. KESERIUSAN MAX
58
BAB 58. KEJADIAN YANG BERLALU
59
BAB 59. KOTAK PANDORA YANG TERBUKA
60
BAB 60. RAMALAN
61
BAB 61. KEMBALI KE INDONESIA
62
BAB 62. MANDUL
63
BAB 63. COMEBACK
64
BAB 64. ENDING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!