BAB 3. KESEPAKATAN

Devina terlihat celingak-celinguk. Menatap keadaan rumah yang masih sepi. Kedua kaki jenjang itu kembali melangkah mendekati pintu bercat hitam tanpa ukiran apapun. Ia memutar engsel pintu kamar Kaiden. Pria itu adalah orang yang pelupa dalam mengunci pintu kamar. Atau memang tidak ingin mengunci pintu kamarnya. Karena yakin tidak ada yang berani memasuki kamar tanpa izin dari tuan dingin satu itu.

KLIK!

Pintu kamar terbuka. Devina dengan penuh kehati-hatian mendorong kecil pintu kamar. Hingga pintu terbuka. Aroma maskulin langsung menyeruak masuk ke dalam paru-paru.

Devina terlihat mengintip. Ia hapal betul dengan kebiasaan Kaiden. Tiga tahun hidup dalam satu rumah yang sama. Membuat Devina menjadi hapal. Setiap hari minggu. Sang suami akan bangun siang. Benar saja. Kaiden masih asik terlelap dibalik selimut tebalnya. Kedua kaki Devina melangkah masuk dengan pelan. Bak maling yang sedang beraksi.

Sebisa mungkin Devina untuk tidak mengeluarkan suara apapun. Hingga ia sampai di samping ranjang. Ia sedikit berjongkok di samping ranjang. Tangannya bergerak. Sedikit menurunkan batas selimut tebal yang sedikit menghalangi indra penglihatannya.

Menik mata almond itu memperhatikan wajah tenang Kaiden. Yang terlihat begitu polos saat tertidur.

"Aku senang bisa melihatmu setiap pagi minggu seperti ini," gumam Devina dengan nada rendah.

Gadis ini selama dua tahun diam-diam melakukan kebiasaan seperti ini. Memperhatikan wajah bantal sang suami. Meskipun tidak bisa melakukan hal lebih. Devina ingin bisa melakukan hal lebih. Devina mengulas senyum.

TING!

Suara ponsel di atas nakas, tepat di samping tubuh Devina berbunyi pelan. Gemuruh jantung Devina membawa ribut. Pupil mata Devina membesar. Takut-takut Kaiden terbangun dari tidur nyenyaknya. Hati kecil Devina bersyukur. Karena bunyi pesan masuk itu tidak membangunkan Kaiden.

Devina memutar sedikit kepalanya ke samping. Ia melirik benda pipih di atas meja. Penasaran. Itulah yang gadis ini rasakan. Bibir bawahnya digigit pelan. Tangannya bergerak menyentuh ponsel Kaiden. Hatinya mulai perang batin. Apakah ia boleh melihat pesan masuk itu? Atau tidak usah melakukan hal itu.

Beberapa kali menimbang-nimbang. Devina pada akhirnya dikalahkan oleh rasa keingintahuan. Jari jemarinya terlihat menarik notifikasi pesan.

Arumi ❤️

Terima kasih atas makan malamnya, semalam. Ternyata kamu adalah pria yang menyenangkan untuk berbicara banyak hal.

DEG!

Devina membeku. Darahnya berdesir keras. Arumi? Ia tidak tahu siapa perempuan ini. Selama mereka menikah. Nama ini tidak pernah satu kali pun terdengar. Baik sebagai teman apa lagi sebagai mantan pacar dari Kaiden Louis. Makan malam. Satu kata lagi yang membuat Devina merasa denyutan sakit di balik hatinya.

Pandangan mata Devina kembali dibawa ke arah wajah Kaiden. Pandangan terlihat sedih.

"Apakah karena dia? Kamu menginginkan perpisahan ini?" tanya Devina pelan.

Meskipun paham sang suami tidak akan menyahut. Lucunya, Devina merasa menjadi orang yang paling bodoh sedunia karenanya. Ponsel Kaiden kembali diletakan di atas nakas. Sebelum ia berdiri perlahan. Melangkah lebar meninggalkan kamar Kaiden.

Perasaannya kacau. Harusnya Devina tidak harus banyak tahu. Jika akan membuat perasaannya tersakiti.

...***...

"Kaiden!" seruan keras itu membuat langkah kaki Kaiden berhenti mendadak.

Ia membalikkan tubuh atletisnya. Menghadap ke arah Devina. Dahinya berlipat tipis.

Devina melangkah cepat mendekati Kaiden.

"Apa ada yang ingin kamu bicarakan?" Kaiden langsung bertanya.

Devina mengangguk kecil."Ya," sahut Devina cepat.

"Apa?"

"Kamu ingin berpisah dengan aku, bukan?" tanya Devina memastikan.

"Ya." Kaiden menjawab dengan tegas.

Devina menarik paksa kedua garis bibirnya ke atas. Meskipun terasa sulit. Namun ia terlihat tegar.

"Kalau begitu. Tolong kabulkan syarat yang aku tawarkan padamu!" ujar Devina.

Kedua hitam legam terlihat menelisik wajah Devina. Syarat? Apakah sang istri tengah bermain-main dengan dirinya.

"Syarat?" ulang Kaiden dengan nada rendah.

"Ya, syarat. Bukankah kamu menginginkan perpisahan secara baik-baik diantara kita?" sahut Davina pelan.

Tentu saja Kaiden menginginkan perpisahan baik-baik untuk mereka berdua. Agar tidak banyak terjadi huru-hara. Yang sangat tidak penting. Apa lagi sampai merugikan perusahaan miliknya.

"Kalau begitu mari kita dengarkan. Syarat apa yang kamu tawarkan padaku," sahut Kaiden pelan.

...***...

Dua cup kopi tergeletak di depan keduanya. Uap mengepul di udara. Di sinilah keduanya pada akhirnya berada. Di dalam ruangan kerja Kaiden. Pria itu terlihat menatap tajam Devina. Tatapan yang sudah biasa diterima oleh Davina.

"Sekarang. Katakan apa yang kamu inginkan!" titah Kaiden.

Devina terlihat mengedipkan kedua matanya. Jari jemari di bawah sana terlihat saling bertautan. Perempuan satu ini terlihat begitu gugup. Karena ini kali pertamanya ia duduk hanya berdua dengan Kaiden. Dalam satu ruangan yang hanya ada mereka saja. Rasanya sedikit canggung dan membuat hatinya berdebar keras. Aroma maskulin. Aroma khas Kaiden.

"Itu," sahut Devina pelan.

Dahi Kaiden semakin berlipat dalam. Mendengar sahutan ragu dari Devina. Gadis yang sudah dia nikahi tiga tahun. Gadis ini sempat mengatakan jika ia telah jatuh cinta pada dirinya. Wanita mana yang tidak akan terpikat oleh pesona dari seorang Kaiden Louis. Saat pernikahan terjadi diantara Kaiden dan Devina.

Ada banyak wanita yang patah hati. Banyaknya pria sehebat dan setampan Kaiden. Malah menikah dengan Devina. Gadis yang tidak terlalu terkenal. Saat diusut. Mereka tidak bisa berbicara banyak. Devina Deborah adalah anak dari keturunan kaya. Apa lagi wajah yang juga cantik. Membuat mereka terpaksa bungkam. Menelan rasa tidak rela sendirian.

"Kenapa malah ragu?" tanya Kaiden dengan nada datar dan dingin.

"Aku akan setuju untuk menandatangani surat perceraian tanpa ribut. Namun sebelum itu, aku berharap kamu memberikan aku kesempatan lebih dahulu. Aku ingin merubah hatimu," jelas Devina pelan.

"Merubah hatiku?" balas Kaiden,"aku rasa tidak akan semudah itu."

"Ya, aku tahu. Tapi setidaknya aku ingin berjuang terlebih dahulu. Seandainya, aku tidak bisa merubah perasanmu. Kita akan bercerai dengan baik-baik," jawab Devina,"dengan begitu aku tidak akan memiliki penyesalan dalam hidupku," lanjut Devina pelan.

Kaiden terlihat diam beberapa saat. Seakan tengah menimbang-nimbang. Apakah harus ia berikan kesempatan untuk Devina. Memperjuangkan cinta? Hah. Rasanya sangat lucu.

"Kalau aku menolak?" sahut Kaiden.

"Aku akan membuat perceraian kita menjadi konsumsi publik."

"Hah? Kau berani?"

"Ya, aku berani."

"Kau tetap akan kalah."

Davina mengeleng."Tidak. Aku tidak akan kalah. Aku akan mengiring opini publik pada hal-hal yang akan sangat merugikan perusahaan dan keluarga besarmu!"

Kaiden keterkejutan. Bagaimana bisa Devina yang lemah lembut dan pendiam berkata seperti ini. Mengancam dirinya. Apakah ini adalah kulit asli gadis ini? Perempuan yang berbahaya.

"Kau tetap akan kalah. Saranku jangan mempermalukan dirimu!" tukas Kaiden dengan nada datar.

Devina menarik sisi bibirnya ke atas. Sebelum ia mengeluarkan ponsel yang sedari tadi di saku switer.

"Ini! Ini dan ini. Kamu tahu topik yang akan diangkat. Kaiden Louis berselingkuh dibelakang istrinya. Tajuk kedua, siapakah perempuan cantik itu. Arumi Kasandra. Dokter cantik yang menjadi selingkuhan Kaiden Louis!" Devina mengulirkan foto ke samping kanan.

Foto pertama makan malam ia dan Arumi. Foto kedua adalah biodata Arumi. Pupil mata Kaiden membesar. Devina menarik kembali ponselnya. Menyimpan ditempat semula.

"Bukankah ini sangat layak dikonsumsi publik? Jika kamu mau memberikan kesempatan untuk aku mencoba. Jika hatimu tidak berubah sekalipun. Kamu tidak akan dirugikan. Aku akan mundur teratur. Dan menghilang!" sambung Devina.

"Kau memata-mataiku?" Kaiden bertanya dengan kedua sisi rahang mengetat.

Devina tidak menjawab. Dia hanya diam. Kedua kelopak mata Kaiden tertutup perlahan. Sebelum terbuka.

"Tiga! Aku berikan waktu tiga bulan. Dalam waktu tiga bulan kau tidak bisa merubah hatiku. Kau harus menandatangani surat cerai. Dan keluar dari rumahku secepatnya!" putus Kaiden.

Devina mengangguk pelan. Ia setuju. Meskipun harus dalam waktu tiga bulan. Ia akan berusaha keras.

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

beby

beby

setidaknya kamu berusaha

2023-08-12

0

indah-yt27🍒

indah-yt27🍒

q mampir thor sprti nya Menarik..tpi knp yg like dikit amat ya..💪💪

2023-01-05

0

gina Ristanti

gina Ristanti

lbh baik di cintai drpd mencintai.. semangat Devina.. taklukan kaiden..

2022-09-26

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. MARI BERCERAI
2 BAB 2. DINNER
3 BAB 3. KESEPAKATAN
4 BAB 4. PERTIMBANGAN KAIDEN
5 BAB 5. KAPAN HAMIL?
6 BAB 6. TIDURLAH DENGAN PRIA LAIN!
7 BAB 7. BENTAKAN KAIDEN
8 BAB 8. BERHENTI SAJA!
9 BAB 9. TIDAK KEMBALI
10 BAB 10. PLEASE, DON'T GO!
11 BAB 11. HARAPAN DEVINA
12 BAB 12. TAHAP AWAL
13 BAB 13. KESEMPATAN HONEYMOON
14 BAB 14. KECEWA
15 BAB 15. AKHIR YANG TRAGIS
16 BAB 16. MIMPI BURUK DEVINA
17 BAB 17. LOVE ME, PLEASE!
18 BAB 18. BECAUSE OF YOU!
19 BAB 19. YANG TERBAIK UNTUK KAMU
20 BAB 20. MEMUPUK HARAPAN
21 BAB 21. PUKULAN TELAK
22 BAB 22. RAHASIA ARUMI
23 BAB 23. DATANG KE BALI
24 BAB 24. PENAWARAN
25 BAB 25. MALAM PERTAMA
26 BAB 26. MALU DI PAGI HARI
27 BAB 27. KEMESRAAN DEVINA DAN KAIDEN
28 BAB 28. LIRIK MELIRIK
29 BAB 29. IT'S HURT!
30 BAB 30. I'AM GONE!
31 BAB 31. CINTA YANG SALAH
32 BAB 32. JANGAN MENYERAH!
33 BAB 33. HAMIL?
34 BAB 34. MENGUTARAKAN FAKTA
35 BAB 35. KEMARAHAN ANTONIO
36 BAB 36. BERITA MENDADAK
37 BAB 37. PERDEBATAN DEVINA & KAIDEN
38 BAB 38. TEGAR
39 BAB 39. AKU JUGA BERHARGA
40 BAB 40. PEMAKSAAN KAIDEN
41 BAB 41. EMOSI KAIDEN
42 BAB 42. SILAHKAN PILIH
43 BAB 43. VILLA
44 BAB 44. KEPUTUSAN DEVINA
45 BAB 45. KEDATANGAN MAX
46 BAB 46. SUATU SAAT NANTI
47 BAB 47. MENCOBA KABUR
48 BAB 48. GAGAL KABUR
49 BAB 49. KEBUSUKAN
50 BAB 50. COMEBACK
51 BAB 51. KEPUTUSAN TERBAIK
52 BAB 52. TIDAK AKAN TERBUJUK
53 BAB 53. HANYA BISA MENYALAHKAN
54 BAB 54. MEMBALAS DENGAN ELEGAN
55 BAB 55. KABUR
56 BAB 56. KAIDEN MENGAMUK
57 BAB 57. KESERIUSAN MAX
58 BAB 58. KEJADIAN YANG BERLALU
59 BAB 59. KOTAK PANDORA YANG TERBUKA
60 BAB 60. RAMALAN
61 BAB 61. KEMBALI KE INDONESIA
62 BAB 62. MANDUL
63 BAB 63. COMEBACK
64 BAB 64. ENDING
Episodes

Updated 64 Episodes

1
BAB 1. MARI BERCERAI
2
BAB 2. DINNER
3
BAB 3. KESEPAKATAN
4
BAB 4. PERTIMBANGAN KAIDEN
5
BAB 5. KAPAN HAMIL?
6
BAB 6. TIDURLAH DENGAN PRIA LAIN!
7
BAB 7. BENTAKAN KAIDEN
8
BAB 8. BERHENTI SAJA!
9
BAB 9. TIDAK KEMBALI
10
BAB 10. PLEASE, DON'T GO!
11
BAB 11. HARAPAN DEVINA
12
BAB 12. TAHAP AWAL
13
BAB 13. KESEMPATAN HONEYMOON
14
BAB 14. KECEWA
15
BAB 15. AKHIR YANG TRAGIS
16
BAB 16. MIMPI BURUK DEVINA
17
BAB 17. LOVE ME, PLEASE!
18
BAB 18. BECAUSE OF YOU!
19
BAB 19. YANG TERBAIK UNTUK KAMU
20
BAB 20. MEMUPUK HARAPAN
21
BAB 21. PUKULAN TELAK
22
BAB 22. RAHASIA ARUMI
23
BAB 23. DATANG KE BALI
24
BAB 24. PENAWARAN
25
BAB 25. MALAM PERTAMA
26
BAB 26. MALU DI PAGI HARI
27
BAB 27. KEMESRAAN DEVINA DAN KAIDEN
28
BAB 28. LIRIK MELIRIK
29
BAB 29. IT'S HURT!
30
BAB 30. I'AM GONE!
31
BAB 31. CINTA YANG SALAH
32
BAB 32. JANGAN MENYERAH!
33
BAB 33. HAMIL?
34
BAB 34. MENGUTARAKAN FAKTA
35
BAB 35. KEMARAHAN ANTONIO
36
BAB 36. BERITA MENDADAK
37
BAB 37. PERDEBATAN DEVINA & KAIDEN
38
BAB 38. TEGAR
39
BAB 39. AKU JUGA BERHARGA
40
BAB 40. PEMAKSAAN KAIDEN
41
BAB 41. EMOSI KAIDEN
42
BAB 42. SILAHKAN PILIH
43
BAB 43. VILLA
44
BAB 44. KEPUTUSAN DEVINA
45
BAB 45. KEDATANGAN MAX
46
BAB 46. SUATU SAAT NANTI
47
BAB 47. MENCOBA KABUR
48
BAB 48. GAGAL KABUR
49
BAB 49. KEBUSUKAN
50
BAB 50. COMEBACK
51
BAB 51. KEPUTUSAN TERBAIK
52
BAB 52. TIDAK AKAN TERBUJUK
53
BAB 53. HANYA BISA MENYALAHKAN
54
BAB 54. MEMBALAS DENGAN ELEGAN
55
BAB 55. KABUR
56
BAB 56. KAIDEN MENGAMUK
57
BAB 57. KESERIUSAN MAX
58
BAB 58. KEJADIAN YANG BERLALU
59
BAB 59. KOTAK PANDORA YANG TERBUKA
60
BAB 60. RAMALAN
61
BAB 61. KEMBALI KE INDONESIA
62
BAB 62. MANDUL
63
BAB 63. COMEBACK
64
BAB 64. ENDING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!