BAB 14. KECEWA

Devina menangis tersedu-sedu  di dalam kamar mandinya. Pada akhirnya ia hanya pulang dengan kehampaan lagi. Dan lagi, ia gagal dalam menahan sang suami. Agar tidak pergi melangkah meninggalkan dirinya sendiri. Ia berharap Kaiden bisa melihat ke arahnya. Ada dirinya yang sangat mencintai Kaiden. Jika Kaiden memang awalnya tidak ingin dan tidak bisa dimiliki. Kenapa pemuda itu mengulurkan tangan terlebih dahulu. Menyentuh perasaannya.

Lalu? Setelah semuanya. Malah hatinya diporak-porandakan begitu saja. Cintanya, malah dibuat bertepuk sebelah tangan. Hujan kecil menghamyam puncak kepala Devina. Air shower terus menerus membasahi tubuh Devina.

"Nyonya?" seruan di balik pintu kamar mandi terdengar samar.

Devina tidak menyahut. Gadis itu hanya menatap hampa pada dinding putih itu.

TOK!

TOK!

"Nyonya! Ini Siti! Nyonya masih lama di dalamkah?" seru Siti lagi.

Tidak ada sahutan. Di luar, Siti terlihat khawatir. Pasalnya, gadis remaja satu ini sudah masuk satu jam yang lalu ke kamar sang nyonya. Namun Devina berada di kamar mandi dengan air shower menyala. Lalu gadis berkulit sawo matang itu kembali masuk ke dalam kamar. Sudah sempat mengetuk pintu masuk. Tetap saja. Tidak ada sahutan.

Dengan memberanikan hati. Siti membuka pintu kamar sang majikan. Kosong. Satu kata yang didapat oleh Siti. Gadis itu menangkap bunyi shower lagi. Dan hatinya benar-benar merasa tidak enak. Hingga mengetuk pintu kamar mandi.

"Nyonya! Siti masuk, ya!" seru Siti meminta izin.

Gadis remaja itu tidak peduli lagi. Ia mendorong pintu yang tidak dikunci itu ke dalam. Ekspresi wajahnya terlihat begitu khawatir.

KRIT!

"Nyonya Devina! Astaga!" Siti berseru panik melihat sang majikan terlihat pucat pasi.

Bahkan bibir Devina terlihat begitu pucat. Gadis itu berlari menuju Devina. Mematikan air shower. Memeluk tubuh sang majikan.

"Nyonya! Nyonya kenapa begini! Nyonya Devina!" seru Siti bersuara panik.

Devina seperti tubuh tanpa nyawa. Walaupun bahu depan gadis ini nyaris basah. Siti tidak peduli ia memeluk erat tubuh Devina. Air matanya langsung jatuh berhambur-hamburan. Hatinya mendadak sakit melihat kodisi Devina seperti saat ini.

"Nyonya Devina! Hiks ..." Siti menangis keras.

Devina menyandarkan kepalanya di dada Siti. Kedua matanya mendadak lelah. Ingin menutup. Andaikan kedua matanya bisa menutup untuk selama-lamanya. Alangkah lebih baiknya itu. Agar ia tidak kembali merasakan ditinggalkan. Rasanya sangat letih. Devina terluka cukup dalam. Sungguh, demi Tuhan. Tidak mudah bagi Devina kembali menjatuhkan hati.

Devina menjatuhkan hati pada pria sedingin Kaiden. Awalnya Devina berpikir. Sudah wajar ia jatuh cinta pada suaminya sendiri. Meskipun pernikahan ia dan Kaiden adalah pernikahan kontrak sekalipun. Setidaknya, cinta Devina bukankah cinta terlarang.

Tubuh Devina diguncang oleh Siti. Suara Siti semakin terdengar sangat jauh-jauh dan begitu jauh. Hingga benar-benar tidak bisa didengar lagi oleh Devina. Semuanya gelap. Tidak ada cahaya tidak ada suara. Begitu nyamannya.

...***...

"Bagaimana masakan buatanku?" Arumi bertanya dengan nada ceria.

"Enak. Sangat enak," jawab Kaiden,"kamu memang hebat dalam segala hal Arumi. Benar-benar mengagumkan," sambung Kaiden.

Arumi terkekeh bahagia mendengar pujian sang kekasih terlarang. Arumi tahu ini bukanlah hal yang baik. Hanya saja sensasi yang ia dapatkan sangat berbeda. Saat ia menjalin hubungan dengan pria singgel. Ia tidak merasa ketegangan apapun. Rasanya ya, biasa saja. Tidak ada tantangan. Jauh berbeda dengan Kaiden Louis.

"Lalu bagaimana dengan masakan istrimu. Lebih enak masakan siapa?" tanya Arumi penasaran.

Walaupun Kaiden sudah menikah dengan siapa itu? Arumi lupa nama wanita itu. Toh, mereka hanya menjalani hubungan nikah kontrak. Meskipun begitu Arumi yakini. Jika perempuan itu tentu saja pernah memasak masakan untuk sang kekasih tercinta bukan? Dan tentu saja mereka pernah tidur bersama. Arumi tidak memungkiri perempuan dan lelaki tinggal bersama pasti sudah pernah tidur bersama pula.

Seperti dirinya dan kekasih hatinya dulu. Hubungan yang cukup mengairahkan. Ada pemain ranjang. Oh, ayolah. Bukanlah hal seperti ini begitu wajar. Diantar orang-orang dewasa.

"Tentu masakan buatanmu," sahut Kaiden tentu saja dusta.

Masakan buatan Devina lebih enak. Dari segi cita rasa dan juga sesuai dengan selera Kaiden. Kaiden mungkin jarang makan di rumah. Namun saat ia berkunjung di rumah kedua orang tuanya. Devina selalu memasakkan makanan untuk dirinya.

"Benarkah?" tanya Arumi cerah.

Kedua mata abu-abu terang milik Arumi terlihat berbinar-binar mendengarnya.

"Ya, tentu saja."

Bibir Arumi terbuka namun tidak ada laju kata yang terdengar. Karena ponsel Kaiden terlihat bergetar. Penggerak tangan Kaiden ikut berhenti bekerja karena getaran dari ponselnya.

"Tunggu sebentar, ya!" pamit Kaiden.

Pemuda itu terlihat langsung meletakan sendok dan garpu di atas meja. Tangannya bergerak meraih ponsel. Sedangkan tangan satu lagi menarik kursi ke belakang.

"Halo!" seru Kaiden.

Saat ponsel ditempelkan di daun telinganya. Suara panik wanita paruh baya itu terdengar samar-samar di telinga Arumi. Dokter cantik itu terlihat penasaran dengan apa yang sedang dibicarakan. Melihat guratan wajah Kaiden terlihat berubah yang tadinya cerah terlihat sedikit panik.

"Tolong jaga dulu. Aku akan pulang. Jangan beritahu pada Papa atau Mama!" titah Kaiden dengan volume kecil.

Arumi mengerutkan dahinya mendengar perkataan Kaiden. Apa yang terjadi? Bukankah Kaiden sudah berjanji akan menginap di rumahnya malam ini? Kenapa malah katanya mau pulang.

"Ya," sahut Kaiden lagi.

Sambungan telepon terputus. CEO angkuh itu menyimpan ponsel pipi itu di balik jas kerjanya. Sebelum menghampiri Arumi.

"Ada masalah apa? Kenapa kamu malah mau pulang? Katanya menginap di sini?" tuntut Arumi.

"Itu ... ada beberapa masalah yang terjadi di rumah. Aku minta maaf, lain kali akan akan menginap di sini." Kaiden berucap lirih.

Arumi bangkit dari posisi duduknya. Memeluk tubuh Kaiden.

"Tapikan aku sudah menyiapkan sesuatu untuk kita," gumamnya pelan.

"Sekali lagi maaf, sayang. Aku tidak bisa untuk tidak pulang."

"Kalau begitu berjanjilah lain kali nggak boleh begini. Kamu menginap untuk pertama kalinya di sini, loh. Tapi malah nggak jadi!" kesal Arumi.

Kaiden membalas pelukan Arumi. Sebelum memberikan kecupan di dahi Arumi.

"Ya, aku janji!" sahut Kaiden mengalah.

Arumi mengangguk mengerti. Sebelum mengecup kecil baju dada Kaiden. Meninggalkan jejak bibirnya. Lipstik merah maron itu langsung tercetak samar di depan kemeja putih Kaiden. Pemuda ini mungkin tidak menyadarinya.

"Kalau begitu hati-hati di jalan. Jangan mengemudi terlalu cepat. Terus terakhir, jangan lupa kabarin aku. Kalau sudah sampai rumah. Agar kekasihmu yang cantik dan seksi ini tidak khawatir," tuntut Arumi dengan nada lembut.

"Ya, akan aku lakukan permintaan kasih cantik dan seksiku ini!" balas Kaiden.

Arumi melepaskan pelukannya. Keduanya melangkah bersisian untuk keluar dari ruang Arumi. Mungkin sebagai orang akan menilai jika keduanya tidak bersalah karena saling cinta. Tapi sebagian lagi akan mengecam tindakan keduanya. Karena status yang mengikat salah satunya. Bagian manakah yang benar? Entahlah.

Bersambung...

Ayoloh,🥺 sudah tahan emosi belum nih kakak-kakak? 🤭 harap tahan kisah ini masih terjal. Nanti akan ada saatnya balas dendam terjadi. Tikung menikung, serta dahsyat marahnya wanita yang sabar 😋

Mohon dukungan kakak-kakak dengan cara simpan cerita ini di perpustakaan. Lalu like dan komennya, Kakak-kakak ❤️

Terpopuler

Comments

v_cupid

v_cupid

mengesalkan..

2023-09-06

0

v_cupid

v_cupid

kasihan

2023-09-04

0

v_cupid

v_cupid

..

2023-09-03

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. MARI BERCERAI
2 BAB 2. DINNER
3 BAB 3. KESEPAKATAN
4 BAB 4. PERTIMBANGAN KAIDEN
5 BAB 5. KAPAN HAMIL?
6 BAB 6. TIDURLAH DENGAN PRIA LAIN!
7 BAB 7. BENTAKAN KAIDEN
8 BAB 8. BERHENTI SAJA!
9 BAB 9. TIDAK KEMBALI
10 BAB 10. PLEASE, DON'T GO!
11 BAB 11. HARAPAN DEVINA
12 BAB 12. TAHAP AWAL
13 BAB 13. KESEMPATAN HONEYMOON
14 BAB 14. KECEWA
15 BAB 15. AKHIR YANG TRAGIS
16 BAB 16. MIMPI BURUK DEVINA
17 BAB 17. LOVE ME, PLEASE!
18 BAB 18. BECAUSE OF YOU!
19 BAB 19. YANG TERBAIK UNTUK KAMU
20 BAB 20. MEMUPUK HARAPAN
21 BAB 21. PUKULAN TELAK
22 BAB 22. RAHASIA ARUMI
23 BAB 23. DATANG KE BALI
24 BAB 24. PENAWARAN
25 BAB 25. MALAM PERTAMA
26 BAB 26. MALU DI PAGI HARI
27 BAB 27. KEMESRAAN DEVINA DAN KAIDEN
28 BAB 28. LIRIK MELIRIK
29 BAB 29. IT'S HURT!
30 BAB 30. I'AM GONE!
31 BAB 31. CINTA YANG SALAH
32 BAB 32. JANGAN MENYERAH!
33 BAB 33. HAMIL?
34 BAB 34. MENGUTARAKAN FAKTA
35 BAB 35. KEMARAHAN ANTONIO
36 BAB 36. BERITA MENDADAK
37 BAB 37. PERDEBATAN DEVINA & KAIDEN
38 BAB 38. TEGAR
39 BAB 39. AKU JUGA BERHARGA
40 BAB 40. PEMAKSAAN KAIDEN
41 BAB 41. EMOSI KAIDEN
42 BAB 42. SILAHKAN PILIH
43 BAB 43. VILLA
44 BAB 44. KEPUTUSAN DEVINA
45 BAB 45. KEDATANGAN MAX
46 BAB 46. SUATU SAAT NANTI
47 BAB 47. MENCOBA KABUR
48 BAB 48. GAGAL KABUR
49 BAB 49. KEBUSUKAN
50 BAB 50. COMEBACK
51 BAB 51. KEPUTUSAN TERBAIK
52 BAB 52. TIDAK AKAN TERBUJUK
53 BAB 53. HANYA BISA MENYALAHKAN
54 BAB 54. MEMBALAS DENGAN ELEGAN
55 BAB 55. KABUR
56 BAB 56. KAIDEN MENGAMUK
57 BAB 57. KESERIUSAN MAX
58 BAB 58. KEJADIAN YANG BERLALU
59 BAB 59. KOTAK PANDORA YANG TERBUKA
60 BAB 60. RAMALAN
61 BAB 61. KEMBALI KE INDONESIA
62 BAB 62. MANDUL
63 BAB 63. COMEBACK
64 BAB 64. ENDING
Episodes

Updated 64 Episodes

1
BAB 1. MARI BERCERAI
2
BAB 2. DINNER
3
BAB 3. KESEPAKATAN
4
BAB 4. PERTIMBANGAN KAIDEN
5
BAB 5. KAPAN HAMIL?
6
BAB 6. TIDURLAH DENGAN PRIA LAIN!
7
BAB 7. BENTAKAN KAIDEN
8
BAB 8. BERHENTI SAJA!
9
BAB 9. TIDAK KEMBALI
10
BAB 10. PLEASE, DON'T GO!
11
BAB 11. HARAPAN DEVINA
12
BAB 12. TAHAP AWAL
13
BAB 13. KESEMPATAN HONEYMOON
14
BAB 14. KECEWA
15
BAB 15. AKHIR YANG TRAGIS
16
BAB 16. MIMPI BURUK DEVINA
17
BAB 17. LOVE ME, PLEASE!
18
BAB 18. BECAUSE OF YOU!
19
BAB 19. YANG TERBAIK UNTUK KAMU
20
BAB 20. MEMUPUK HARAPAN
21
BAB 21. PUKULAN TELAK
22
BAB 22. RAHASIA ARUMI
23
BAB 23. DATANG KE BALI
24
BAB 24. PENAWARAN
25
BAB 25. MALAM PERTAMA
26
BAB 26. MALU DI PAGI HARI
27
BAB 27. KEMESRAAN DEVINA DAN KAIDEN
28
BAB 28. LIRIK MELIRIK
29
BAB 29. IT'S HURT!
30
BAB 30. I'AM GONE!
31
BAB 31. CINTA YANG SALAH
32
BAB 32. JANGAN MENYERAH!
33
BAB 33. HAMIL?
34
BAB 34. MENGUTARAKAN FAKTA
35
BAB 35. KEMARAHAN ANTONIO
36
BAB 36. BERITA MENDADAK
37
BAB 37. PERDEBATAN DEVINA & KAIDEN
38
BAB 38. TEGAR
39
BAB 39. AKU JUGA BERHARGA
40
BAB 40. PEMAKSAAN KAIDEN
41
BAB 41. EMOSI KAIDEN
42
BAB 42. SILAHKAN PILIH
43
BAB 43. VILLA
44
BAB 44. KEPUTUSAN DEVINA
45
BAB 45. KEDATANGAN MAX
46
BAB 46. SUATU SAAT NANTI
47
BAB 47. MENCOBA KABUR
48
BAB 48. GAGAL KABUR
49
BAB 49. KEBUSUKAN
50
BAB 50. COMEBACK
51
BAB 51. KEPUTUSAN TERBAIK
52
BAB 52. TIDAK AKAN TERBUJUK
53
BAB 53. HANYA BISA MENYALAHKAN
54
BAB 54. MEMBALAS DENGAN ELEGAN
55
BAB 55. KABUR
56
BAB 56. KAIDEN MENGAMUK
57
BAB 57. KESERIUSAN MAX
58
BAB 58. KEJADIAN YANG BERLALU
59
BAB 59. KOTAK PANDORA YANG TERBUKA
60
BAB 60. RAMALAN
61
BAB 61. KEMBALI KE INDONESIA
62
BAB 62. MANDUL
63
BAB 63. COMEBACK
64
BAB 64. ENDING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!