BAB 4. PERTIMBANGAN KAIDEN

TAK!

TAK!

Dua cup teh hijau hangat terhidang di atas meja. Perempuan cantik itu terlihat duduk berhadapan dengan Devina.

"Jadi?" tanyanya pelan.

"Aku melakukannya," sahut Devina pelan.

"Kau melakukannya? Kau yakin?" tanya Nia menyelidik.

"Ya, aku yakin dengan keputusanku," jawab Devina pelan.

Nia menghela nafas kesal."Bukankah ini sudah sangat jelas? Dia tidak akan pernah mau melihat ke arahmu. Sudah ada wanita lain yang dia sukai, Devina. Jangan membuang-buang waktumu!" nasehat Nia.

"Aku rasa ini adalah pilihan yang terbaik, Nia."

"Oke, kita anggap saja. Kau melakukannya. Dimana kau berjuang untuk membuat dia jatuh cinta padamu. Lalu dalam kurun waktu tiga bulan. Dia tidak kunjung mencintaimu. Kau akan tetap bercerai dengan dia," kesal Nia.

Davina mengangguk lemah. Sudah beberapa kali ia berpikir sendiri. Berbicara sendiri dan menjawab sendiri pula. Apa yang harus ia lakukan. Pada kenyataannya. Ia tidak mampu untuk melepaskan Kaiden. Membayangkan berpisah dengan Kaiden saja, sungguh sangat sulit bagi Devina.

"Aku ... akan menyerah," gumam Devina pelan.

Nia mengerang kesal."Perasanmu. Bagaimana dengan perasanmu?"

"Tentu saja akan baik-baik saja," sahut Devina pelan.

Nia menatap Devina dengan pandangan tidak percaya. Ia bangkit dari posisi duduknya. Sebelum duduk tepat di samping Devina. Ibu satu orang putri ini terlihat meraih tangan sang sahabat. Menggenggamnya dengan erat.

"Ini tidak akan mudah, Devina. Aku pikir sebelum kau benar-benar terluka terlalu dalam. Lebih baik lepaskan saja. Ada banyak lelaki di luar sana. Yang akan mencintai kamu dengan tulus, Devina. Dari pada bertarung pada sebuah pertandingan yang tidak seimbang."

Devina mengigit pelan bibir bawahnya. Kenapa rasanya hatinya sakit sekali. Ia sudah berusaha dan berjuang dengan sangat keras. Hanya untuk bisa terlihat baik-baik saja. Namun pada kenyataannya Devina tidak baik-baik saja. Hatinya sakit.

Karena perasaannya bertepuk sebelah tangan. Devina pikir jika ia terus menunggu. Maka Kaiden akan bersedia membuka hati padanya. Pada akhirnya, tidak begitu.

"Aku tidak bisa, Nia!" tolak Devina keras kepala.

...***...

...PUK!...

Sebelah telapak tangan besar itu jatuh di atas bahu lebar itu. Sang pemilik tubuh tersentak. Ia menengadah mendapati sosok lain di samping tubuhnya. Pria bermata blow itu terlihat melangkah berdiri di samping meja kerja CEO Lounge Company.

"Kau terlihat tidak fokus sedari tadi, Kaiden!" ucap Zeno melirik Kaiden dengan ekspresi penasaran.

"Kapan kau datang?" tanya Kaiden dengan nada bariton.

Kedutan di dahi Zeno semakin terlihat."Aku sudah mengetuk beberapa kali. Karena tidak mendapatkan sahutan dari dalam. Kau tahu? Aku kembali ke meja sekretarismu di depan. Menayangkan apakah kau ada di dalam. Sebelum kembali mengetuk pintu. Tidak ada sahutan. Aku langsung masuk saja. Siapa sangka malah mendapati kau malah bengong!" jelas Zeno.

Pemuda kemeja hitam itu bahkan menelisik ekspresi wajah Kaiden. Ada apa dengan temannya satu ini. Tidak bisanya terlihat termenung begini. Kaiden yang Zeno tahu adalah pria yang begitu energik dan sedikit menakutkan. Karena aura pemimpin yang kuat.

"Ada masalah apa?" sambung Zeno.

"Hah!" Kaiden menghela nafas kasar,"ya, anggap saja begitu," lanjutnya begitu enteng.

"Tidak biasanya. Selama ini kau tidak pernah terlihat begini. Tapi sekarang malah terlihat begini. Apa ada masalah?"

"Ya."

"Masalah apa?" ulang Zeno bak kaset rusak.

"Rumah tangga," sahut Kaiden jujur.

"Hah? Aku tidak salah dengar bukan? Seorang Kaiden Louis mendadak ada masalah keluarga? Bukankah selama ini kamu tidak pernah menganggap jika sudah berkeluarga. Lalu kenapa bisa mendadak begini?" tanya Zeno penasaran.

Kaiden berdecak kecil."Zeno!" panggil Kaiden.

"Apa?"

"Jika seandainya. Pria yang sudah bersuami di mata Agam dan hukum. Tertangkap kamera tengah makam malam dengan wanita lain. Lalu tersebar kabar perceraian si pria dengan istri sahnya. Apakah ini akan menjadi rumor yang akan merugikan bagi si wanita yang makan malam dengan si pria yang sudah menikah itu?" tanya Kaiden mendadak bodoh.

Kerutan di dahi Zeno semakin berlipat dalam."Tentu saja. Opini publik itu sangat berbahaya kawan. Bahkan kecaman publik saja bisa memberikan dampak kematian untuk orang yang tidak mereka sukai. Karena akan ada judul dan aroma perselingkuhan yang tercium. Dan ini tentunya akan membuat wanita yang makan malam itu mendapat banyaknya kecaman netizen. Kalau dibilang, topik hangat!" papar Zeno dengan lugas.

Kaiden tercekat. Jika pemberitaan itu akan membuat Arumi terluka. Kaiden merasa tidak suka. Hatinya mengerang kesal. Membayangkan wajah sedih Arumi saja membuat hatinya berdenyut tak suka. Tidak. Itu tidak boleh terjadi.

Sialan. Kalau begini otomatis ia harus memberikan jarak beberapa bulan ini dengan Arumi. Padahal ia baru saja ingin merajuk kisah asmara dengan gadis bermata abu-abu bening nan indah itu.

"Memangnya kau melihat berita menarik begitu di mana?" tanya Zeno penasaran.

Kaiden tidak menyahut. Pria itu terlihat membalikkan kursi singgasananya membelakangi Zeno. Pria itu decak kesal.

"Cih! Kau pelit sekali. Aku juga ingin baca," dumel Zeno.

"Kau mau apa ke sini?" tanya Kaiden.

"Ha? Oh iya. Aku jadi lupa. Aku membawa data penjualan dari cabang perusahaan. Kau tahu? Pembelian baju desain dari istrimu itu. Laris manis di pasaran tahu! Ada banyak yang mengatakan jika Devina adalah ratunya penjualan baju." Zeno berucap semangat.

"Apa bagusnya dia?"

"Hei! Kau bagaikan sih, sebagai suami. Devina adalah wanita hebat. Kau tahukan, Hera. Kekasih hatiku. Satu sekolah dengan Devina. Ia bilang Devina adalah perempuan hebat. Banyak yang menyukai Devina. Apa lagi bakat desain yang Devina memiliki. Perusahaan kita beruntung bisa menjadikan Devina sebagai desainer utamanya," jelas Zeno dengan senang.

Melihat angkat pejualan mereka yang selalu meroket. Saat Devina meluncurkan desain baju terbaru untuk wanita. Membuat mereka banjir pesanan.

"Keluarlah. Nanti aku periksa dokumennya!" sahut Kaiden dengan nada dingin.

Zeno membuka bibirnya. Namun kembali terkatub. Ia pikir tidak ada gunanya banyak tanya. Pria itu kembali melangkah keluar dari dalam ruangan Kaiden.

...***...

"Yang ini cantik tidak?" tanya Devina meminta pendapat dari sang sahabat.

"Coba berputar perlahan!" titah Nia.

Tubuh gadis cantik itu langsung berputar perlahan. Nia tersenyum kecil.

"Selalu terlihat cantik kok," sahut Nia tersenyum kecil.

Devina tersenyum lebar."Apakah dia akan menyukainya?" tanya Devina bergumam pelan.

"Pasti suka. Matanya katarak jika tidak suka!" sahut Nia keras.

Devina menoleh ke belakang. Terkekeh kecil mendengar perkataan Nia. Ibu satu itu cukup bar-bar di mata Devina. Meskipun begitu, Nia adalah perempuan yang baik.

"Haha ... ya, matanya pasti katarak jika dia tidak suka!" balas Devina cepat.

Keduanya malah terkekeh kecil setelahnya. Nia senang melihat senyum di bibir Devina. Setidaknya Devina masih bisa tertawa. Itu sudah membuat Nia senang.

Bersambung...

Mohon dukungannya Kakak-kakak, awal bulan author insyaallah up 3 bab perhari sampai END. Pesan author, gak usah kasih vote koin/poin. Cukup baca dan kasih komentar aja. Biar ramai☺️☺️☺️ dan jangan lupa follow Ig resmi author di dhanvi_hrieya buat bisa internasi langsung sama author ❤️

Terpopuler

Comments

v_cupid

v_cupid

buatlah menyesal

2023-08-22

0

v_cupid

v_cupid

kaiden tak bs melihat yg dekat.. mmg yg jauh akan terlihat lbh indah..

2023-08-20

0

v_cupid

v_cupid

bagus nih..

2023-08-19

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. MARI BERCERAI
2 BAB 2. DINNER
3 BAB 3. KESEPAKATAN
4 BAB 4. PERTIMBANGAN KAIDEN
5 BAB 5. KAPAN HAMIL?
6 BAB 6. TIDURLAH DENGAN PRIA LAIN!
7 BAB 7. BENTAKAN KAIDEN
8 BAB 8. BERHENTI SAJA!
9 BAB 9. TIDAK KEMBALI
10 BAB 10. PLEASE, DON'T GO!
11 BAB 11. HARAPAN DEVINA
12 BAB 12. TAHAP AWAL
13 BAB 13. KESEMPATAN HONEYMOON
14 BAB 14. KECEWA
15 BAB 15. AKHIR YANG TRAGIS
16 BAB 16. MIMPI BURUK DEVINA
17 BAB 17. LOVE ME, PLEASE!
18 BAB 18. BECAUSE OF YOU!
19 BAB 19. YANG TERBAIK UNTUK KAMU
20 BAB 20. MEMUPUK HARAPAN
21 BAB 21. PUKULAN TELAK
22 BAB 22. RAHASIA ARUMI
23 BAB 23. DATANG KE BALI
24 BAB 24. PENAWARAN
25 BAB 25. MALAM PERTAMA
26 BAB 26. MALU DI PAGI HARI
27 BAB 27. KEMESRAAN DEVINA DAN KAIDEN
28 BAB 28. LIRIK MELIRIK
29 BAB 29. IT'S HURT!
30 BAB 30. I'AM GONE!
31 BAB 31. CINTA YANG SALAH
32 BAB 32. JANGAN MENYERAH!
33 BAB 33. HAMIL?
34 BAB 34. MENGUTARAKAN FAKTA
35 BAB 35. KEMARAHAN ANTONIO
36 BAB 36. BERITA MENDADAK
37 BAB 37. PERDEBATAN DEVINA & KAIDEN
38 BAB 38. TEGAR
39 BAB 39. AKU JUGA BERHARGA
40 BAB 40. PEMAKSAAN KAIDEN
41 BAB 41. EMOSI KAIDEN
42 BAB 42. SILAHKAN PILIH
43 BAB 43. VILLA
44 BAB 44. KEPUTUSAN DEVINA
45 BAB 45. KEDATANGAN MAX
46 BAB 46. SUATU SAAT NANTI
47 BAB 47. MENCOBA KABUR
48 BAB 48. GAGAL KABUR
49 BAB 49. KEBUSUKAN
50 BAB 50. COMEBACK
51 BAB 51. KEPUTUSAN TERBAIK
52 BAB 52. TIDAK AKAN TERBUJUK
53 BAB 53. HANYA BISA MENYALAHKAN
54 BAB 54. MEMBALAS DENGAN ELEGAN
55 BAB 55. KABUR
56 BAB 56. KAIDEN MENGAMUK
57 BAB 57. KESERIUSAN MAX
58 BAB 58. KEJADIAN YANG BERLALU
59 BAB 59. KOTAK PANDORA YANG TERBUKA
60 BAB 60. RAMALAN
61 BAB 61. KEMBALI KE INDONESIA
62 BAB 62. MANDUL
63 BAB 63. COMEBACK
64 BAB 64. ENDING
Episodes

Updated 64 Episodes

1
BAB 1. MARI BERCERAI
2
BAB 2. DINNER
3
BAB 3. KESEPAKATAN
4
BAB 4. PERTIMBANGAN KAIDEN
5
BAB 5. KAPAN HAMIL?
6
BAB 6. TIDURLAH DENGAN PRIA LAIN!
7
BAB 7. BENTAKAN KAIDEN
8
BAB 8. BERHENTI SAJA!
9
BAB 9. TIDAK KEMBALI
10
BAB 10. PLEASE, DON'T GO!
11
BAB 11. HARAPAN DEVINA
12
BAB 12. TAHAP AWAL
13
BAB 13. KESEMPATAN HONEYMOON
14
BAB 14. KECEWA
15
BAB 15. AKHIR YANG TRAGIS
16
BAB 16. MIMPI BURUK DEVINA
17
BAB 17. LOVE ME, PLEASE!
18
BAB 18. BECAUSE OF YOU!
19
BAB 19. YANG TERBAIK UNTUK KAMU
20
BAB 20. MEMUPUK HARAPAN
21
BAB 21. PUKULAN TELAK
22
BAB 22. RAHASIA ARUMI
23
BAB 23. DATANG KE BALI
24
BAB 24. PENAWARAN
25
BAB 25. MALAM PERTAMA
26
BAB 26. MALU DI PAGI HARI
27
BAB 27. KEMESRAAN DEVINA DAN KAIDEN
28
BAB 28. LIRIK MELIRIK
29
BAB 29. IT'S HURT!
30
BAB 30. I'AM GONE!
31
BAB 31. CINTA YANG SALAH
32
BAB 32. JANGAN MENYERAH!
33
BAB 33. HAMIL?
34
BAB 34. MENGUTARAKAN FAKTA
35
BAB 35. KEMARAHAN ANTONIO
36
BAB 36. BERITA MENDADAK
37
BAB 37. PERDEBATAN DEVINA & KAIDEN
38
BAB 38. TEGAR
39
BAB 39. AKU JUGA BERHARGA
40
BAB 40. PEMAKSAAN KAIDEN
41
BAB 41. EMOSI KAIDEN
42
BAB 42. SILAHKAN PILIH
43
BAB 43. VILLA
44
BAB 44. KEPUTUSAN DEVINA
45
BAB 45. KEDATANGAN MAX
46
BAB 46. SUATU SAAT NANTI
47
BAB 47. MENCOBA KABUR
48
BAB 48. GAGAL KABUR
49
BAB 49. KEBUSUKAN
50
BAB 50. COMEBACK
51
BAB 51. KEPUTUSAN TERBAIK
52
BAB 52. TIDAK AKAN TERBUJUK
53
BAB 53. HANYA BISA MENYALAHKAN
54
BAB 54. MEMBALAS DENGAN ELEGAN
55
BAB 55. KABUR
56
BAB 56. KAIDEN MENGAMUK
57
BAB 57. KESERIUSAN MAX
58
BAB 58. KEJADIAN YANG BERLALU
59
BAB 59. KOTAK PANDORA YANG TERBUKA
60
BAB 60. RAMALAN
61
BAB 61. KEMBALI KE INDONESIA
62
BAB 62. MANDUL
63
BAB 63. COMEBACK
64
BAB 64. ENDING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!