BAB 20. MEMUPUK HARAPAN

"Kamu! Kenapa kamu mengatakan jika kita sudah bersepakat untuk ke Bali?"

Suara bariton itu langsung menutut penjelasan dari sang istri. Devina yang tadinya akan bergerak beranjak dari pintu depan rumah. Hanya mampu mengurungkan langkah kakinya. Wajahnya sedikit lebih baik, dari pada kemarin-kemarin yang amat pucat. Devina membalikkan tubuhnya. Menghadap ke arah Kaiden.

"Karena Mama mendesakku. Aku pikir jika aku memberikan jawaban lebih cepat. Mungkin Mama maupun Papa, nggak akan terus mengulang pertanyaan yang sama," jawab Devina yang tidak sepenuhnya berbohong.

Kedua orang tua Kaiden ini cukup nyinyir. Jika menginginkan sesuatu. Keduanya akan terus menerus mendesak dan bertanya hal yang sama. Sampai mulut keduanya akan berbisa. Buktinya, Kaiden sana tidak kuat dengan desakan kedua orang tuanya.

Mau tak mau. Suka tak suka. Kaiden Loius terpaksa menerima perjodohan mereka dulu. Karena tidak tahan dengan desakan kedua orang tuanya. Apalagi saat itu Kaiden memang tidak lagi memiliki tambatan hati.

"Hah! Harusnya kamu membicarakan ini denganku. Karena keberangkatan ke Bali. Bukan hanya kamu saja. Tapi aku juga," keluh Kaiden dengan suara berat.

Devina menunduk kecil."Maaf," sahut Devina dengan volume kecil.

Hanya itu yang bisa Devina katakan pada Kaiden. Agar pemuda ini tidak banyak bicara lagi. Apa lagi sampai mereka harus perang mulut. Paling menakutkan bagi Devina adalah perang dingin. Jika perang dingin pecah. Maka akan sangat sulit hanya untuk berbicara dengan sang suami.

"Sudahlah," pungkas Kaiden.

Pemuda itu melangkah masuk ke dalam rumah. Meninggalkan Devina yang menatap penuh makna pada punggung belakang Kaiden. Sulit sekali untuk ia bisa mengalah pada banyak hal. Termasuk pada mengutarakan pendapat. Setiap kata yang keluar dari lisannya. Penuh dengan kehati-hatian. Saking merasa takut menyinggung Kaiden.

Takut jika apa yang dikatakan oleh dirinya akan menyakiti Kaiden. Hingga sang suami akan malas bertegur sapa dengan dirinya. Sebegitu beratnya jika kita mencintai seseorang melebihi diri kita sendiri.

"Lebih sabar lagi, Devina! Dia akan segera melihatmu. Karena perasaanmu lebih besar dari dirinya," monolog Devina meyakinkan dirinya sendiri.

Hembusan nafas kasar mengalun. Devina menarik kecil kedua sudut bibirnya ke atas. Melengkung membentuk sebuah senyuman yang penuh paksaan. Kadang dunia ini tidak berjalan dengan semestinya. Tidak sesuai dengan ekspektasi diri kita. Dan Devina tangah memperjuangkan ekpektasinya pada rumah tangga yang baru saja dibangun.

Karena katanya cinta itu butuh perjuangan. Devina sedangkan berjuang. Kalah menang dalam percintaannya nanti. Harapan Devina hanya satu. Ia berharap ada sedikit saja kebahagiaan tersisa untuk dirinya. Ya, sedikit saja. Devina tidak ingin tamak.

...***...

Arumi terlihat tengah menguap bosan. Suster yang menjadi asisten dokter gigi itu terlihat memperhatikan gelagat Arumi.

"Apakah ada yang Dokter Arumi tunggu datang?" tangannya sedikit penasaran.

Pasalnya sudah sangat lama sekali Arumi terlihat duduk menunggu di jam pulang. Biasanya dokter cantik bertubuh semok itu akan langsung ngacir saat jam pulang datang. Untuk bersiap-siap berdandan secantik mungkin.

Hanya untuk bisa melepaskan penat dari rutinitas yang membosankan. Pergi ke club' malam. Menari bersama irama yang memekakkan telinga. Dengan lampu yang berkelap-kelip menyilaukan mata. Berteriak keras disela hentakan musik. Begitulah cara dokter cantik ini hidup beberapa tahun belakangan.

Tidak ada yang tahu apa yang terjadi pada Arumi. Karena wanita ini, sudah seperti itu saat masuk ke rumah sakit swasta itu. Banyak dokter-dokter senior maupun yang baru magang jatuh hati pada Arumi.

Oh, ayolah. Arumi adalah wanita cantik dengan tubuh impian setiap wanita. Bukankah sejelek-jelek lelaki itu ingin wanita seksi. Dan lucunya, secantik-cantiknya perempuan. Mereka tidak akan menggilai pria tampan.

Semua hubungan yang ditawarkan oleh para pria banyak mendapat penolakkan dari perempuan bermata abu-abu terang itu. Dan siapa yang menyangka Arumi menolak tawaran hubungan tanpa menjadi yang kedua. Lebih suka menjadi duri dalam daging diperankan perempuan lain. Entah perempuan ini memiliki kelainan.

Atau hanya karena merasa hubungan terlarang itu lebih menantang. Apa lagi pria berkeluarga itu sudah sangat mapan. Membuat Arumi merasa lebih tenang. Entahlah, tidak ada yang paham.

"Aku menunggu kekasihku, tapi sepertinya dia tidak datang lagi," sahut Arumi setelah lama diam dengan eskpresi wajah jenuh.

Susan terlihat mengangguk kecil. Suster yang menjadi asisten pribadi Arumi hanya mengangguk seadanya. Meskipun bibirnya ingin bertanya lebih. Siapakah pria itu? Karena beberapa kali perempuan ini keluar dari rumah sakit.

Susan mendapati. Arumi bertemu dengan seorang CEO gagah. Yang sudah pasti dan banyak yang tahu kalau lelaki gagah bermata elang itu sudah beristri. Yang katanya desainer handal untuk perusahaan besar.

"Ah ... begitu ternyata," gumam Susan,"kalau begitu aku duluan, ya, Dok!" sambung Susan dengan nada sopan.

Arumi mengangguk."Hati-hati di jalan Suster Susan!" balas Arumi dengan nada ceria.

"Ya, Dokter juga!" balas Susan.

Gadis itu melangkah keluar dari ruangan Arumi. Kepalanya mengeleng kecil saat ia mendapati hati kecilnya mulai berprasangka buruk pada Arumi.

"Eh! Itu tidak mungkin. Dokter Arumi cantik, masih lajang. Mana mau dia selingkuh sama pria kayak Kaiden itu. Toh, istrinya Kaiden katanya juga cantik dan perpendidikan," gumam Susan.

Kembali gadis itu mengeleng cepat. Tidak baik memikirkan masalah orang. Susan pikir amati saja dulu. Kalau emang benar. Dia bisa apa? Susan juga tidak mungkin membongkarnya. Karena ia kerja bersama Arumi. Akan sangat memusingkan kepalanya. Seandainya Arumi kena kasus.

...***...

Sorot mata teduh Devina terlihat sangat indah saat gadis cantik itu tengah serius membenahi dasi milik sang suami. Kaiden hanya diam saja. Perempuan ini meminta agar ia yang memasangkan dasi. Yang baru dibeli untuk Kaiden. Katanya, padahal dasi yang kini sedang Devina pasangan mungkin sudah dua tahun berada di laci lemari kamarnya.

"Oke! Selesai!" Devina berseru sembari mundur dua langkah ke belakang.

Gadis itu tersenyum lebar melihat betapa tampannya sang suami. Kaiden melirik cermin besar di sudut kamarnya. Corak dasi yang dipakai oleh Devina padanya tidak terlalu banyak.

Gadis ini seakan tahu apa yang dia suka dan tidak dia sukai. Dasi yang melilit di kerah kemeja putihnya terlihat sangat pas dipadukan dengan jas berwarna biru laut hambar.

"Bagaimana?" tanya Devina kembali.

"Tidak buruk," sahut Kaiden.

Devina tetap mengulas senyum. Meski jawaban Kaiden selalu sama. Setidaknya pria ini tidak menolak apa yang dia berikan.

"Kalau begitu ayo berangkat ke kantor bersama," ajak Devina.

Kaiden mengangguk kecil tanpa menjawab. Devina melangkah mendekati Kaiden. Sebelum merangkul tangan Kaiden. Keduanya melangkah keluar dari dalam kamar Kaiden. Bersama.

Ah, betapa bahagianya gadis ini. Bisa menggandeng Kaiden. Bersama dengan dirinya. Harapan di hati Devina terpupuk semakin besar. Dan lebih besar lagi. Untuk bisa seperti ini terus bersama Kaiden.

Bersambung....

Ada yang bilang, cara membuat wanita itu lelah berjuang dan berharap adalah disaat, mereka merasa ilfil pada orang yang mereka cintai 🤭dan semoga Devina secepatnya ilfil pada Kaiden

Terpopuler

Comments

Triepuji

Triepuji

temukan kebahagiaanmu dev

2023-02-23

0

Eka Bundanedinar

Eka Bundanedinar

setuju bikin ilfil Aj sama keiden

2022-03-03

1

Netty S

Netty S

kpn author brpihak ma Devina by,,,kpn authorrr ngasih pljrn buat kaiden dan Arumi,,kpn karma authorrr trjdi,,,kmi mnungghuuuj

2022-02-22

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. MARI BERCERAI
2 BAB 2. DINNER
3 BAB 3. KESEPAKATAN
4 BAB 4. PERTIMBANGAN KAIDEN
5 BAB 5. KAPAN HAMIL?
6 BAB 6. TIDURLAH DENGAN PRIA LAIN!
7 BAB 7. BENTAKAN KAIDEN
8 BAB 8. BERHENTI SAJA!
9 BAB 9. TIDAK KEMBALI
10 BAB 10. PLEASE, DON'T GO!
11 BAB 11. HARAPAN DEVINA
12 BAB 12. TAHAP AWAL
13 BAB 13. KESEMPATAN HONEYMOON
14 BAB 14. KECEWA
15 BAB 15. AKHIR YANG TRAGIS
16 BAB 16. MIMPI BURUK DEVINA
17 BAB 17. LOVE ME, PLEASE!
18 BAB 18. BECAUSE OF YOU!
19 BAB 19. YANG TERBAIK UNTUK KAMU
20 BAB 20. MEMUPUK HARAPAN
21 BAB 21. PUKULAN TELAK
22 BAB 22. RAHASIA ARUMI
23 BAB 23. DATANG KE BALI
24 BAB 24. PENAWARAN
25 BAB 25. MALAM PERTAMA
26 BAB 26. MALU DI PAGI HARI
27 BAB 27. KEMESRAAN DEVINA DAN KAIDEN
28 BAB 28. LIRIK MELIRIK
29 BAB 29. IT'S HURT!
30 BAB 30. I'AM GONE!
31 BAB 31. CINTA YANG SALAH
32 BAB 32. JANGAN MENYERAH!
33 BAB 33. HAMIL?
34 BAB 34. MENGUTARAKAN FAKTA
35 BAB 35. KEMARAHAN ANTONIO
36 BAB 36. BERITA MENDADAK
37 BAB 37. PERDEBATAN DEVINA & KAIDEN
38 BAB 38. TEGAR
39 BAB 39. AKU JUGA BERHARGA
40 BAB 40. PEMAKSAAN KAIDEN
41 BAB 41. EMOSI KAIDEN
42 BAB 42. SILAHKAN PILIH
43 BAB 43. VILLA
44 BAB 44. KEPUTUSAN DEVINA
45 BAB 45. KEDATANGAN MAX
46 BAB 46. SUATU SAAT NANTI
47 BAB 47. MENCOBA KABUR
48 BAB 48. GAGAL KABUR
49 BAB 49. KEBUSUKAN
50 BAB 50. COMEBACK
51 BAB 51. KEPUTUSAN TERBAIK
52 BAB 52. TIDAK AKAN TERBUJUK
53 BAB 53. HANYA BISA MENYALAHKAN
54 BAB 54. MEMBALAS DENGAN ELEGAN
55 BAB 55. KABUR
56 BAB 56. KAIDEN MENGAMUK
57 BAB 57. KESERIUSAN MAX
58 BAB 58. KEJADIAN YANG BERLALU
59 BAB 59. KOTAK PANDORA YANG TERBUKA
60 BAB 60. RAMALAN
61 BAB 61. KEMBALI KE INDONESIA
62 BAB 62. MANDUL
63 BAB 63. COMEBACK
64 BAB 64. ENDING
Episodes

Updated 64 Episodes

1
BAB 1. MARI BERCERAI
2
BAB 2. DINNER
3
BAB 3. KESEPAKATAN
4
BAB 4. PERTIMBANGAN KAIDEN
5
BAB 5. KAPAN HAMIL?
6
BAB 6. TIDURLAH DENGAN PRIA LAIN!
7
BAB 7. BENTAKAN KAIDEN
8
BAB 8. BERHENTI SAJA!
9
BAB 9. TIDAK KEMBALI
10
BAB 10. PLEASE, DON'T GO!
11
BAB 11. HARAPAN DEVINA
12
BAB 12. TAHAP AWAL
13
BAB 13. KESEMPATAN HONEYMOON
14
BAB 14. KECEWA
15
BAB 15. AKHIR YANG TRAGIS
16
BAB 16. MIMPI BURUK DEVINA
17
BAB 17. LOVE ME, PLEASE!
18
BAB 18. BECAUSE OF YOU!
19
BAB 19. YANG TERBAIK UNTUK KAMU
20
BAB 20. MEMUPUK HARAPAN
21
BAB 21. PUKULAN TELAK
22
BAB 22. RAHASIA ARUMI
23
BAB 23. DATANG KE BALI
24
BAB 24. PENAWARAN
25
BAB 25. MALAM PERTAMA
26
BAB 26. MALU DI PAGI HARI
27
BAB 27. KEMESRAAN DEVINA DAN KAIDEN
28
BAB 28. LIRIK MELIRIK
29
BAB 29. IT'S HURT!
30
BAB 30. I'AM GONE!
31
BAB 31. CINTA YANG SALAH
32
BAB 32. JANGAN MENYERAH!
33
BAB 33. HAMIL?
34
BAB 34. MENGUTARAKAN FAKTA
35
BAB 35. KEMARAHAN ANTONIO
36
BAB 36. BERITA MENDADAK
37
BAB 37. PERDEBATAN DEVINA & KAIDEN
38
BAB 38. TEGAR
39
BAB 39. AKU JUGA BERHARGA
40
BAB 40. PEMAKSAAN KAIDEN
41
BAB 41. EMOSI KAIDEN
42
BAB 42. SILAHKAN PILIH
43
BAB 43. VILLA
44
BAB 44. KEPUTUSAN DEVINA
45
BAB 45. KEDATANGAN MAX
46
BAB 46. SUATU SAAT NANTI
47
BAB 47. MENCOBA KABUR
48
BAB 48. GAGAL KABUR
49
BAB 49. KEBUSUKAN
50
BAB 50. COMEBACK
51
BAB 51. KEPUTUSAN TERBAIK
52
BAB 52. TIDAK AKAN TERBUJUK
53
BAB 53. HANYA BISA MENYALAHKAN
54
BAB 54. MEMBALAS DENGAN ELEGAN
55
BAB 55. KABUR
56
BAB 56. KAIDEN MENGAMUK
57
BAB 57. KESERIUSAN MAX
58
BAB 58. KEJADIAN YANG BERLALU
59
BAB 59. KOTAK PANDORA YANG TERBUKA
60
BAB 60. RAMALAN
61
BAB 61. KEMBALI KE INDONESIA
62
BAB 62. MANDUL
63
BAB 63. COMEBACK
64
BAB 64. ENDING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!