Bab 19 Sunrise

Aku membuka mataku perlahan saat mendengar beberapa kali sura ketukan pintu. Aku menyeret kakiku yang masih terasa berat untuk membuka pintu. Di balik pintu aku melihat Arum yang sudah siap dengan pakaian olahraganya. Kemarin kami sudah sepakat untuk joging di tepi pantai dan membeli beberapa sovenir serta oleh-oleh sebelum sorenya kami harus kembali kerumah.

Arum tersenyum lebar memperlihatkan gigi putihnya yang tersusun rapi dan menerobos melewatiku yang masih berdiri di depan pintu.

" Buruan siap-siap, nanti kita ketinggalan sunrice!" Perintahnya.

" Aku cuci muka dulu." Mengambil pakaian lalu masuk ke kamar mandi.

Aku membasuh wajah dan menyikat gigiku , setelahnya aku melepas satu per satu pakain tidurku. Aku tersenyum saat melepas jaket milik kak Zean yang semalaman menemaniku tidur, aku memcium jaket itu dan aroma wangi kak Zean masih tertinggal di sana.

Aku dan Arum keluar dari Villa dan sedikit terkejut karena di luar masih gelap gulita. Kami duduk di teras, masih sedikit ragu untuk pergi ke pantai. Terdengar langkah seseorang menuruni tangga, langkahnya semakin dekat dan ceklek, suara pintu terbuka, aku dan Arum menoleh bersamaan.

" Kalian lagi ngapain pagi-pagi nongkrong di sini?" Tanya Kak Dion terlihat akan pergi joging juga dari pakaiannya.

" Mau joging kak, tapi masih gelap banget, kita takut." Jawab Arum sambil menunjuk ke langit yang masih gelap.

" Oh. Ya udah ayo sama kakak, bentar lagi mataharinya terbit." Ucap kak Dion lalu berjalan meninggalkan kami .

Aku dan Arum bergegas mengikuti kak Dion di belakangnya, kak Dion menoleh lalu berhenti dan kami bertiga akhirnya berjalan beriringan ke arah pantai.

" Kalian udah mau lulus ya?" Kak Dion bertanya sambil menggerakan tangannya untuk merenggangkan otot-ototnya.

" Masih lama kak, baru aja naik kelas!" Jawab Arum lagi sementara aku memilih mengikuti gerakan kak Dion.

Kak Dion dan Arum terdengar asik bercerita, sementara aku lebih memilih diam dan menyimak percakapan mereka, kadang aku ikut tertawa saat mereka menceritakan hal-hal yang lucu. Kami sampai di tepi pantai, kak Dion duduk di atas pasir dan kami mengikutinya.

Beberapa saat kemudian, matahari mulai menunjukkan pendar jingga dengan cantiknya, langit mulai terlihat menunjukan jati dirinya, menyibak gelap yang menutupnya bersama dengan berakhirnya sang purnama. Kami terdiam, terpesona hingga kilaunya mulai terasa menyilaukan mata. Suara deburan ombah serta riuhnya angin pantai menambah keromantisan yang di suguhkan oleh sang Pencipta Sungguh Maha Besar Tuhan yang menciptakannya.

Hampir satu jam kami joging di tepi pantai. Karena sudah merasa lelah, kami akhirnya pulang ke Villa. Kami kembali ke kamar masing-masih untuk membersihkan diri dari.

Arum kembali mengetuk kamarku, karena tak kunjung aku buka dia menerobos masuk dan berteriak memanggil namaku.

" Apaan si Rum, teriak-teriak kaya di hutan!"

" Salah siapa di panggil nggak nyaut".

Aku hanya tersenyum getir mendengar jawaban dari sahabatku ini. Aku kembali membereskan pakaian kotor dan memasukkannya ke dalam paper bag dengan di komandani oleh Arum yang berdiri di depannku. Saat hendak memasukkan jaket kak Zean tiba-tiba Arum merebutnya .

" Punya siapa, perasaan kamu nggak punya jaket modelan begini deh?" Menatapku penuh curiga.

" Punyaku lah." Aku berbohong.

" Bohong banget sih." Tebaknya sambil mengendus jaket milik kak Zean.

" Bau parfum cowok sih." Arum tiba-tiba jadi detektiv dadakan.

" Punya kak Zean." Jawabku pada akhirnya.

" What? Demi apa? Kok bisa? Kapan kalian ketemunya?"

Aku sudah seperti penjahat yang tertangkap tangan dan sedang di cecar dengan banyak pertanyaan oleh detektiv Arum. Aku menyuruhnya duduk dan menceritakan semua detail apa yang terjadi semalam. Arum terlihat sangat berantusias mendengar ceritaku.

" Sudah puas?"Tanyaku setelah mendongeng di pagi hari.

" He.eh, puas banget." Tersenyum penuh kemenangan.

" Turun yuk, aku laper, mamah udah nyiapin sarapan." Ajaknya lagi.

" Mamah kamu masak?" Tanyaku heran, karena kata Arum mamahnya sama sekali tidak bisa masak.

" Enggak lah, gila aja mamahku masak, yang ada entar kita semua keracunan. Hahaha.. Tadi mamah nyuruh bibi yang biasa bersihin rumah buat bikin sarapan." Berbicara sambil membuka pintu.

Aku tertawa mendengar jawaban dari Arum, aku keluar kamar lalu di ikuti Arum yang kemudian menutup pintu kamar. Aku mengurungkan langkahku saat melihat kak Zean dan kak Natasha sedang bermesraan. Arum mengamatiku yang berdiri mematung, lalu matanya mengikuti arah pandanganku dan melihat keberadaan mereka juga. Aku menarik tangan Arum dan berjalan mendekati mereka, aku menganggukan kepalaku dan sekuat tenaga memakerkan senyum kepada mereka saat berjalan melewati mereka.

Dadaku tiba-tiba terasa sesak melihat pemandangan yang tak seharusnya aku lihat, meskipun kata Arum mereka sudah putus, tapi setiap gerakan yang mereka ciptakan mengatakan sebaliknya. Mereka masih begitu dekat, membuatku ragu dengan kebenaran tentang mereka.

Di meja makan kami semua hanya diam, sibuk dengan sarapan dan pikiran masing-masing. Sesekali aku melihat kak Zean menatapku, aku hanya menunduk dan menikmati sarapanku.

Setelah makan tidak kembali ke kamarku, aku berjalan di sekitar Villa untuk membantu tubuhku mencerna makanan yang baru aku makan. Kak Dion melambaikan tangan ke arahku, aku tersenyum dan menghampirinya yang sedang duduk di halaman Villa.

" Dari mana?" Tanya kak Dion setelah mempersilahkan aku duduk di sebelahnya.

" Jalan jalan aja kak, cari udara segar."

" Nanti mau ikut nyari oleh-oleh nggak?" Ajaknya.

" Boleh." Aku tersenyum.

" Aku boleh minta nomer kamu nggak? Siapa tau nanti kita bisa jadi temen."

Aku hanya mengangguk, kak Dion mengeluarkan ponselnya dan aku segera meraihnya lalu menulis nomorku di ponselnya.

" Makasih ya" Sambil mengetik sesuatu di ponselnya, mungkin sedang menamai nomerku.

Aku hanya mengangguk dan tersenyum.

" Kalian lagi ngapain?"Terdengar suara dari belakang kami.

Kami menoleh dan melihat kak Zean sedang berdiri di belakang kami dengan tatapan tajam yang sulit di artikan. Dia seperti sedang menahan amarah, mungkin dia sedang bertengkar dengan kekasihnya atau apalah aku tidak peduli.

" Lagi duduk aja sambil ngobrol, iya kan Ndi?" Jawab kak Dion dan melempar pertanyaan kepadaku.

Lagi lagi aku hanya mengangguk. Rasanya sangat malas untuk sekedar mengeluarkan kata-kata dari mulutku. Aku menoleh ke arah kak Zean yang tiba-tiba duduk di sebelahku. Aku merasa canggung karena di apit oleh kedua lelaki yang notabene belum terlalu aku kenal.

" Apa yang kalian bicarakan?" Tanya kak Zean sambil menatapku.

" Hanya obrolan biasa!" Jawab kak Dion.

" Pemandangan apa ini?" Celetuk seseorang lagi yang terdengar seperi suara om Fajar.

Kami menoleh dan melihat semua orang berdiri di belakang kami. Aku bergidik ngeri saat melihat kak Natasha yang menatapku dengan tajam. Aku berdiri menghampiri Arum yang berdiri di sebelah orang tuanya.

" Mau kemana?" Tanyaku pada Arum

" Tante mau nyari oleh-oleh khas tepi pantai. kamu mau ikut?" Jawab tante Marisa.

" Semua orang Tan?"

" Iya, mereka katanya mau cari sovenir dan jalan jalan di sekitar pantai." Imbuh tante marisa.

" Kita emang udah rencanain dari semalem kok mah." Sambung Arum yang tak kunjung mendengar jawaban dariku.

Tante Marisa menoleh ke arahku, aku hanya mengangguk dan kemudian kami semua pergi meninggalkan villa dengan berjalaan kaki.

Kami menghabisnya banyak waktu untuk membeli oleh-oleh dan sovenir. Padahal jarak rumah kami hanya sekitar dua jam dari pantai tapi kami sudah seperti sekelompok turis yang menggila saat membeli oleh-oleh.

Tak terasa waktu cepat beralalu, setelah puas dengan barang belanjaan masing masing, kami akhirnya pulang ke Villa karena harus berkemas dan pulang ke rumah.

Bersambung..

Terpopuler

Comments

Erni Fitriana

Erni Fitriana

ndiii aku nitip y oleh" nya....kirim ke sukabumi ndiiiii

2022-08-25

0

Your name

Your name

Kenapa ya?Kalau lagi saat-saat terbaik hari mala berlalu begitu cepat

2022-07-11

1

Aris Pujiono

Aris Pujiono

mantap kak

2022-03-11

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Pertemuan awal
2 Bab 2 Libur sekolah
3 Bab 3 Hy girl we meet again
4 Bab 4 Cinta pada pandangan pertama
5 Bab 5 Hujan Turun
6 Bab 6 Hujan turun part 2
7 Bab 7 Hujan turun part 3
8 Bab 8 Arzean Wijaya
9 Bab 9 Masih tentang Arzean Wijaya
10 Bab 10 Yang tak seharusnya
11 Bab 11 Jalan jalan
12 Bab 12 Jalan jalan part 2
13 Bab 13 Makan siang bersama
14 Bab 14 Kak Ega menginap
15 Bab 15 Momen yang menegangkan
16 Bab 16 Sunset
17 Bab 17 Pulang denganku
18 Bab 18 Kamu menarik perhatianku
19 Bab 19 Sunrise
20 Bab 20 Bukit bunga matahari
21 Bab 21 Maaf
22 Bab 22 Setelah sekian lama
23 Bab 23 Apa kau menyukaiku
24 Bab 24 Apa yang aku inginkan
25 Bab 25 Aku menemukanmu
26 BAB 26 Hampir saja
27 Bab 27 Repotnya jatuh cinta
28 BAB 28 Sleepwalking
29 Bab 29 Galaxy Bimasakti
30 Bab 30 Happy Birthday
31 Bab 31 Sepasang kalung dan gelang
32 Bab 32 Kebetulan
33 Bab 33 Happy New Years
34 Bab 34 Happy New Years part 2
35 Bab 35 Hanya anak kecil
36 Bab 36 First Kiss
37 Bab 37 Lavender dan kisah romantisnya
38 Bab 38 Jadilah kekasihku
39 Bab 39 Pacar rahasia
40 Bab 40 Happy Valentine day
41 Bab 41 Pengakuan kak Dion
42 Bab 42 I'm fiveteen years old
43 Bab 43 Lalu seperti apa kebenarannya
44 Bab 44 Kebenaran
45 Bab 45 Kebenaran part 2
46 Bab 46 Penawar kesedihan
47 Bab 47 High School i'm coming
48 Bab 48 Baikan
49 Bab 49 Tertangkap basah
50 Bab 50 Tanya hatimu
51 Bab 51 Aku bukan kakakmu
52 Bab 52 Bagaimana jika itu kamu
53 Bab 53 sebuah kotak kayu
54 Bab 54 Rahasia besar kak Ega
55 Bab 55 pencuri
56 Bab 56 Ciuman yang dalam rate 17+
57 Bab 57 Kamu berulangtahun?
58 Bab 58 Dia mirip sepertimu
59 Bab 59 Kak Z
60 Bab 60 Dia menyerupaimu
61 Bab 61 Naif Rate 17+
62 Bab 62 Tunggu 10 tahun lagi
63 Bab 63 Maaf, aku mencintaimu
64 Bab 64 Bianglala
65 Bab 65 Roller Coaster
66 Bab 66 Cinta Segitiga
67 Bab 67 Kevin Ega Irvantara
68 Bab 68 Air mata pengganti garam
69 Bab 69 Kado untuk Zean
70 Bab 70 Wajah Nenek Sihir
71 Bab 71 Aku tidak menyukainya
72 Bab 72 Bermuka dua
73 Bab 73 Topeng
74 Bab 74 Kamu sakit Nau
75 Bab 75 Gurat Kecemburuan
76 Bab 76 Mari seperti dulu lagi
77 Bab 77 Aku laki laki normal
78 Bab 78 Berteman denganku
79 Bab 79 Pertemuan terakhir
80 Bab 80 Mamah?
81 Bab 81 Mari akhiri sampai disini
82 Bab 82 Dipecat
83 Bab 83 Buka matamu
84 Bab 84 Amarah Ega
85 Bab 85 Ikatan Darah
86 Bab 86 Indhi sadar
87 Bab 87 Amnesia
88 Bab 88 Aku tidak lupa
89 Bab 89 Maaf
90 Bab 90 Pergilah
91 Bab 91 Menghitung Hari
92 Bab 92 Packing
93 Bab 93 Tunggu Aku
94 Bab 94 Keberangkatan kak Ega
95 Bab 95 Sweet seventeen
96 Bab 96 Bolos
97 Bab 97 Kecelakaan
98 Bab 98 Menikah
99 Bab 99 Amerika
100 Bab 100 Lara Cintaku
101 Bab 101 Gara gara putus cinta
102 Bab 102 Good bye
103 Bab 103 Bertemu Zean lagi
104 Bab 104 Bunga Matahari
105 Bab 105 Cemburu
106 Bab 106 Kesempatan kedua
107 Bab 107 Mau cium
108 Bab 108 Rumah kita
109 109 Kak Ega kembali
110 Bab 110 Orang iseng
111 Bab 111 Gaun Pengantin
112 Bab 112 Wisuda
113 Bab 113 Tunggu Aku
114 Bab 114 Kantor polisi
115 Bab 115 Hanya Mimpi
116 PENGUMUMAN
117 EXTRA PART
118 EXTRA PART
119 EXTRA PART
120 EXTRA PART
121 EXTRA PART
122 END
Episodes

Updated 122 Episodes

1
BAB 1 Pertemuan awal
2
Bab 2 Libur sekolah
3
Bab 3 Hy girl we meet again
4
Bab 4 Cinta pada pandangan pertama
5
Bab 5 Hujan Turun
6
Bab 6 Hujan turun part 2
7
Bab 7 Hujan turun part 3
8
Bab 8 Arzean Wijaya
9
Bab 9 Masih tentang Arzean Wijaya
10
Bab 10 Yang tak seharusnya
11
Bab 11 Jalan jalan
12
Bab 12 Jalan jalan part 2
13
Bab 13 Makan siang bersama
14
Bab 14 Kak Ega menginap
15
Bab 15 Momen yang menegangkan
16
Bab 16 Sunset
17
Bab 17 Pulang denganku
18
Bab 18 Kamu menarik perhatianku
19
Bab 19 Sunrise
20
Bab 20 Bukit bunga matahari
21
Bab 21 Maaf
22
Bab 22 Setelah sekian lama
23
Bab 23 Apa kau menyukaiku
24
Bab 24 Apa yang aku inginkan
25
Bab 25 Aku menemukanmu
26
BAB 26 Hampir saja
27
Bab 27 Repotnya jatuh cinta
28
BAB 28 Sleepwalking
29
Bab 29 Galaxy Bimasakti
30
Bab 30 Happy Birthday
31
Bab 31 Sepasang kalung dan gelang
32
Bab 32 Kebetulan
33
Bab 33 Happy New Years
34
Bab 34 Happy New Years part 2
35
Bab 35 Hanya anak kecil
36
Bab 36 First Kiss
37
Bab 37 Lavender dan kisah romantisnya
38
Bab 38 Jadilah kekasihku
39
Bab 39 Pacar rahasia
40
Bab 40 Happy Valentine day
41
Bab 41 Pengakuan kak Dion
42
Bab 42 I'm fiveteen years old
43
Bab 43 Lalu seperti apa kebenarannya
44
Bab 44 Kebenaran
45
Bab 45 Kebenaran part 2
46
Bab 46 Penawar kesedihan
47
Bab 47 High School i'm coming
48
Bab 48 Baikan
49
Bab 49 Tertangkap basah
50
Bab 50 Tanya hatimu
51
Bab 51 Aku bukan kakakmu
52
Bab 52 Bagaimana jika itu kamu
53
Bab 53 sebuah kotak kayu
54
Bab 54 Rahasia besar kak Ega
55
Bab 55 pencuri
56
Bab 56 Ciuman yang dalam rate 17+
57
Bab 57 Kamu berulangtahun?
58
Bab 58 Dia mirip sepertimu
59
Bab 59 Kak Z
60
Bab 60 Dia menyerupaimu
61
Bab 61 Naif Rate 17+
62
Bab 62 Tunggu 10 tahun lagi
63
Bab 63 Maaf, aku mencintaimu
64
Bab 64 Bianglala
65
Bab 65 Roller Coaster
66
Bab 66 Cinta Segitiga
67
Bab 67 Kevin Ega Irvantara
68
Bab 68 Air mata pengganti garam
69
Bab 69 Kado untuk Zean
70
Bab 70 Wajah Nenek Sihir
71
Bab 71 Aku tidak menyukainya
72
Bab 72 Bermuka dua
73
Bab 73 Topeng
74
Bab 74 Kamu sakit Nau
75
Bab 75 Gurat Kecemburuan
76
Bab 76 Mari seperti dulu lagi
77
Bab 77 Aku laki laki normal
78
Bab 78 Berteman denganku
79
Bab 79 Pertemuan terakhir
80
Bab 80 Mamah?
81
Bab 81 Mari akhiri sampai disini
82
Bab 82 Dipecat
83
Bab 83 Buka matamu
84
Bab 84 Amarah Ega
85
Bab 85 Ikatan Darah
86
Bab 86 Indhi sadar
87
Bab 87 Amnesia
88
Bab 88 Aku tidak lupa
89
Bab 89 Maaf
90
Bab 90 Pergilah
91
Bab 91 Menghitung Hari
92
Bab 92 Packing
93
Bab 93 Tunggu Aku
94
Bab 94 Keberangkatan kak Ega
95
Bab 95 Sweet seventeen
96
Bab 96 Bolos
97
Bab 97 Kecelakaan
98
Bab 98 Menikah
99
Bab 99 Amerika
100
Bab 100 Lara Cintaku
101
Bab 101 Gara gara putus cinta
102
Bab 102 Good bye
103
Bab 103 Bertemu Zean lagi
104
Bab 104 Bunga Matahari
105
Bab 105 Cemburu
106
Bab 106 Kesempatan kedua
107
Bab 107 Mau cium
108
Bab 108 Rumah kita
109
109 Kak Ega kembali
110
Bab 110 Orang iseng
111
Bab 111 Gaun Pengantin
112
Bab 112 Wisuda
113
Bab 113 Tunggu Aku
114
Bab 114 Kantor polisi
115
Bab 115 Hanya Mimpi
116
PENGUMUMAN
117
EXTRA PART
118
EXTRA PART
119
EXTRA PART
120
EXTRA PART
121
EXTRA PART
122
END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!