Bab 4 Cinta pada pandangan pertama

Hari ini badanku berasa sangat lelah, padahal aku hanya pergi les bukan berperang. Aku berbaring di ranjang untuk menghilangkan penat. Aku merubah posisiku saat merasa ada sesuatu yang menarik narik ujung rokku.

"Ada apa Cleo, aku capek?" Aku melirik anjing peliharaanku. Namanya Cleo, anjing jenis Toy Poodle, ukurannya kecil dan sangat lucu, Cleo sangat lincah dan juga pintar. Aku memeliharanya hampir setahun terakhir ini, awalnya aku tidak terlalu suka mempunyai peliharaan, tapi semenjak kepergian ayah hidupku terasa begitu sepi dan benar saja setelah aku mempunyai peliharaan rasa sepiku sedikit terobati dengan adanya Cleo, meski dia tidak paham dengan segala cerita kesedihan yang selalu aku bagi dengannya, tapi setidaknya ada tempat berbagi cerita meski hanya seekor anjing.

Cleo masih terus menarik-narikku. Akhirnya, kuseret kakiku melangkah mengikutinya menuju jendela, dengan malas kubuka jendela dan melangkah menuju balkon kamarku. Anjing itu terlihat kegirangan berlari kearah balkon. Hmmmm langitnya indah, bintang berkelap kelip. Ribuan kunang kunang memendar kedipan cahaya menambah romantisme malam ini. Semilir angin menyibak rambut lurusku di ikuti hawa dingin yang mulai menusuk kulitku, aku segera masuk ke kamar dan menutup jendela.

Argh, kenapa aku jadi mengigil begini, aku melipat tanganku didada berharap bisa menghilangkan rasa dingin ini. Tapi sepertinya usahaku sia-sia saja, akhirnya aku putuskan untuk turun kedapur mencari sesuatu yang bisa menghangatkan tubuhku.

Sesampainya di dapur aku membuka lemari penyimpanan dan memutuskan untuk menyeduh coklat instan. Aku duduk di kursi meja makan sambil menyesap perlahan coklat panas tersebut dan sesekali meniupnya. Kehangatan mulai terasa ditubuhku tapi sepertinya tidak dengan hatiku. Aku kesepian, tak ada seorangpun di rumah. Asisten rumahtanggaku sudah pulang sejak sore tadi, sedangkan ibu dan kak Ega masih belum pulang padahal sudah selarut ini. Tes, tes, tanpa ku sadari butiran bening mengalir dari pelupuk mataku.

"Argh apa ini, mungkin karena cokelatnya terlalu panas aku jadi menangis begini." Ucapku sambil tertawa sedangkan tanganku sibuk membendung air mata yang nampaknya masih belum mau berhenti menetes.

Akhirnya dengan langkah gontai aku kembali ke kamar meninggalkan cokelat panas yang masih belum kuminum semuanya. Sesampainya di kamar aku kembali merebahkan diri dan tiba-tiba ingatanku kembali pada kejadian beberapa hari yang lalu saat aku terjatuh dari angkot. Irama jantungku terdengar tidak beraturan saat aku mengingat awal pertemuanku dengan kak Zean, pipiku terasa panas saat mengingat senyum indah kak Zean. Ah mata biru itu terlihat begitu tenang dan menghanyutkan. Ada apa ini, kenapa aku malah memikirkan dia? kenapa jantungku berdetak tidak beraturan seperti ini, kenapa aku sangat bahagia hanya dengan mengingat senyumannya? Perasaan aneh macam apa ini, apakah ini yang di sebut perasaan cinta? Apakah aku jatuh cinta? Diusia semuda ini? Jika benar ini cinta, apakah ini yang di sebut cinta pada pandangan pertama?

Aku tertawa dalam hati dan berusaha menyangkal setiap perkataanku tentang jatuh cinta. Bagaimana mungkin ini terjadi? Dan bagaimana dengan kak Zean, kira-kira bagaimana kesannya pertama melihatku. Aku merengut sedih karena sangat yakin kak Zean hanya akan menganggapku gadis kecil yang sedikit tidak waras dan sangat ceroboh.

Bagaimana tidak, ketika pertama bertemu, dia melihatku terjatuh dari angkot dan di pertemuan kedua dia melihat diriku yang super berantakan. Ya Tuhan semoga bila masih ada pertemuan selanjutnya pertemukan kami dalam kondisi yang normal dan baik baik saja. Dan entah berapa lama aku berdebat dengan diriku sendiri, sampai malam datang dan aku terlena dalam mimpi.

POV EGA

Malam sudah sangat larut saat aku sampai dirumah. Aku membuka pintu utama dan mengamati sekeliling rumah yang terlihat sangat sepi. Aku berjalan menuju dapur mencari sesuatu yang bisa menghilangkan dahaga. Mataku teralihkan pada sebuah benda yang berada di atas meja makan.

"Cokelat hangat, apa Indhi belum tidur, tapi kenapa dia tak menghabiskan minumannya?." Gumamku dalam hati.

Kemudian aku membuka kulkas dan mengambil botol air mineral lalu menenggaknya sampai setengah habis. Aku beranjak dari dapur dan naik ke kamarku untuk membersihkan badanku yang terasa begitu lengket. Setelah mandi aku mengetuk kamar Indhi beberapa kali namun tak mendapati jawaban dari sang pemilik kamar, mungkin karena dia sudah tidur.

Aku membuka pintu kamarnya perlahan yang memang tidak pernah terkunci ini. Aku melangkah dengan hati-hati mendekati ranjang milik Indhi dan kudapati tubuh mungilnya tidur meringkuk tanpa selimut. Saat hendak memakaikan selimut tak sengaja aku melihat gurat kesedihan di wajah mungil adik kecilku ini, terlihat jelas bekas uraian air mata di ujung matanya yang kini tertutup.

"Terimakasih sudah tumbuh dengan baik setiap hari. Dan maaf untuk hari ini, kamu pasti sedih dan menangis sendiri hari ini." Aku menutup selimut ketubuhnya dan mengusap lembut pucuk kepalanya.

Aku berjalan menuju sofa diseberang tempat tidur Indhi dan merebahkan tubuku di atas sofa tersebut. Aku mengeluarkan ponselku dan memeriksa jadwal kerjaku. Aku membuang nafas dengan kasar saat mendapati jadwalku penuh dengan operasi sampi akhir bulan ini, sedih rasanya tak bisa menemani gadis kecilku di saat dia sedang libur seperti sekarang ini. Aku meletakan ponsel ke atas meja kecil di samping sofa , lenganku ku gunakan untuk menutup kedua mataku yang sudah terasa begitu berat, dan akhirnya akupun tertidur di sofa kamar adik kecilku ini.

POV INDHI

Aku menggeliat dan berusaha membuka mataku saat kurasa peluhku mulai menetes di balik selimut tebalku ini. Aku memicingkan mataku saat menoleh ke arah jendela yang tak tertutup oleh tirai karena mungkin semalam aku lupa menutupnya . Matahari tampak cerah hari ini sehingga kilaunya mampu menembus masuk kedalam kamarku. Aku bangun dan duduk ditepi ranjangku sambil meregangkan kedua tanganku, menikmati hangatnya mentari yang tampak mulai meninggi. Dengan mata yang masih belum terbuka sepenuhnya, aku berjalan sempoyongan ke arah kamar mandi untuk mencuci muka.

Belum sempat masuk kamar mandi aku merasa kakiku menyandung sesuatu dan akupun terjatuh karenanya. Aku mengaduh dan duduk sambil mengusap lututku yang terasa sakit. Saat membalikan badan aku terkejut melihat sebuah kaki tergeletak diatas karpet lantai kamarku. Mataku membelalak, saat kurasa nyawaku sudah kambali sepenuhnya aku segera berteriak, aku terkaget saat si empunya kaki terbangun dan malah ikut berteriak, kami sama sama teriak dan kamarku dipenuhi suara teriakan pagi ini.

"Kakaaaaaakkkkk!"Teriakku lagi setelah sadar bahwa yang ku sandung adalah kaki kakakku. "Kenapa tidur di lantai sih.? Ucapku sambil mengatur nafas .

"Kok kakak dilantai sih?" Kak Ega balik bertanya sambil memperlihatkan wajah yang bingung, mungkin karena nyawanya belum terkumpul sepenuhnya.

"Kenapa malah balik tanya? Indhi mana tau kenapa kakak tidur di lantai, apa semalaman kakak tidur disini?"

"Hemm." mengangguk masih dengan wajah kantuknya.

"Kakak pulang jam berapa semalam?"Aku berdiri dan berjalan ke arah sofa lalu menghepaskan tubuhku keatasnya.

"Jam 11 lebih." Kak Ega ikut berdiri dan berjalan kearahku lalu duduk.

"Kalau ibu?" Tanyaku lagi.

"Ibu kan gak pulang, ada kerjaan diluar kota kemarin, emang ibu ga ngabarin kamu?"

"Enggak." Jawabku sedih.

"Mungkin ibu lupa karena terlalu sibuk. Udah ga usah sedih, hari ini kakak gak terlalu sibuk, nanti sore kita jalan jalan setelah kakak pulang kerja!" Ucapnya sambil mengelus kepalaku dan seperti yang sudah sudah sedetik kemudian berganti dengan gerakan mengacak acak rambutku lalu berlari keluar kamar .

"Kakaaaaakkkkkkk." Teriakku dan berlari mengekori kak Ega keluar kamar.

Bersambung

Selamat tahun baru untuk semuanya,

Doa terbaik untuk kalian semua dimanapun kalian berada ..❤❤

Terpopuler

Comments

Erni Fitriana

Erni Fitriana

seneng baca critamu😘😘😘😘😘😘
kak ega baik banger😘😘😘😘😘

2022-08-24

0

Your name

Your name

Cinta pandangan pertama itu memang paling yang berkesan ya Thor. Apalagi untuk seseorang yang baru mengalaminya.

Efeknya juga beragam, salah satunya kebayang selalu orang itu, bahkan sulit untuk tidur.

2022-03-18

1

Mega Ackerman

Mega Ackerman

Aku nyicil ya bacanya. ceritanya keren

2022-03-09

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Pertemuan awal
2 Bab 2 Libur sekolah
3 Bab 3 Hy girl we meet again
4 Bab 4 Cinta pada pandangan pertama
5 Bab 5 Hujan Turun
6 Bab 6 Hujan turun part 2
7 Bab 7 Hujan turun part 3
8 Bab 8 Arzean Wijaya
9 Bab 9 Masih tentang Arzean Wijaya
10 Bab 10 Yang tak seharusnya
11 Bab 11 Jalan jalan
12 Bab 12 Jalan jalan part 2
13 Bab 13 Makan siang bersama
14 Bab 14 Kak Ega menginap
15 Bab 15 Momen yang menegangkan
16 Bab 16 Sunset
17 Bab 17 Pulang denganku
18 Bab 18 Kamu menarik perhatianku
19 Bab 19 Sunrise
20 Bab 20 Bukit bunga matahari
21 Bab 21 Maaf
22 Bab 22 Setelah sekian lama
23 Bab 23 Apa kau menyukaiku
24 Bab 24 Apa yang aku inginkan
25 Bab 25 Aku menemukanmu
26 BAB 26 Hampir saja
27 Bab 27 Repotnya jatuh cinta
28 BAB 28 Sleepwalking
29 Bab 29 Galaxy Bimasakti
30 Bab 30 Happy Birthday
31 Bab 31 Sepasang kalung dan gelang
32 Bab 32 Kebetulan
33 Bab 33 Happy New Years
34 Bab 34 Happy New Years part 2
35 Bab 35 Hanya anak kecil
36 Bab 36 First Kiss
37 Bab 37 Lavender dan kisah romantisnya
38 Bab 38 Jadilah kekasihku
39 Bab 39 Pacar rahasia
40 Bab 40 Happy Valentine day
41 Bab 41 Pengakuan kak Dion
42 Bab 42 I'm fiveteen years old
43 Bab 43 Lalu seperti apa kebenarannya
44 Bab 44 Kebenaran
45 Bab 45 Kebenaran part 2
46 Bab 46 Penawar kesedihan
47 Bab 47 High School i'm coming
48 Bab 48 Baikan
49 Bab 49 Tertangkap basah
50 Bab 50 Tanya hatimu
51 Bab 51 Aku bukan kakakmu
52 Bab 52 Bagaimana jika itu kamu
53 Bab 53 sebuah kotak kayu
54 Bab 54 Rahasia besar kak Ega
55 Bab 55 pencuri
56 Bab 56 Ciuman yang dalam rate 17+
57 Bab 57 Kamu berulangtahun?
58 Bab 58 Dia mirip sepertimu
59 Bab 59 Kak Z
60 Bab 60 Dia menyerupaimu
61 Bab 61 Naif Rate 17+
62 Bab 62 Tunggu 10 tahun lagi
63 Bab 63 Maaf, aku mencintaimu
64 Bab 64 Bianglala
65 Bab 65 Roller Coaster
66 Bab 66 Cinta Segitiga
67 Bab 67 Kevin Ega Irvantara
68 Bab 68 Air mata pengganti garam
69 Bab 69 Kado untuk Zean
70 Bab 70 Wajah Nenek Sihir
71 Bab 71 Aku tidak menyukainya
72 Bab 72 Bermuka dua
73 Bab 73 Topeng
74 Bab 74 Kamu sakit Nau
75 Bab 75 Gurat Kecemburuan
76 Bab 76 Mari seperti dulu lagi
77 Bab 77 Aku laki laki normal
78 Bab 78 Berteman denganku
79 Bab 79 Pertemuan terakhir
80 Bab 80 Mamah?
81 Bab 81 Mari akhiri sampai disini
82 Bab 82 Dipecat
83 Bab 83 Buka matamu
84 Bab 84 Amarah Ega
85 Bab 85 Ikatan Darah
86 Bab 86 Indhi sadar
87 Bab 87 Amnesia
88 Bab 88 Aku tidak lupa
89 Bab 89 Maaf
90 Bab 90 Pergilah
91 Bab 91 Menghitung Hari
92 Bab 92 Packing
93 Bab 93 Tunggu Aku
94 Bab 94 Keberangkatan kak Ega
95 Bab 95 Sweet seventeen
96 Bab 96 Bolos
97 Bab 97 Kecelakaan
98 Bab 98 Menikah
99 Bab 99 Amerika
100 Bab 100 Lara Cintaku
101 Bab 101 Gara gara putus cinta
102 Bab 102 Good bye
103 Bab 103 Bertemu Zean lagi
104 Bab 104 Bunga Matahari
105 Bab 105 Cemburu
106 Bab 106 Kesempatan kedua
107 Bab 107 Mau cium
108 Bab 108 Rumah kita
109 109 Kak Ega kembali
110 Bab 110 Orang iseng
111 Bab 111 Gaun Pengantin
112 Bab 112 Wisuda
113 Bab 113 Tunggu Aku
114 Bab 114 Kantor polisi
115 Bab 115 Hanya Mimpi
116 PENGUMUMAN
117 EXTRA PART
118 EXTRA PART
119 EXTRA PART
120 EXTRA PART
121 EXTRA PART
122 END
Episodes

Updated 122 Episodes

1
BAB 1 Pertemuan awal
2
Bab 2 Libur sekolah
3
Bab 3 Hy girl we meet again
4
Bab 4 Cinta pada pandangan pertama
5
Bab 5 Hujan Turun
6
Bab 6 Hujan turun part 2
7
Bab 7 Hujan turun part 3
8
Bab 8 Arzean Wijaya
9
Bab 9 Masih tentang Arzean Wijaya
10
Bab 10 Yang tak seharusnya
11
Bab 11 Jalan jalan
12
Bab 12 Jalan jalan part 2
13
Bab 13 Makan siang bersama
14
Bab 14 Kak Ega menginap
15
Bab 15 Momen yang menegangkan
16
Bab 16 Sunset
17
Bab 17 Pulang denganku
18
Bab 18 Kamu menarik perhatianku
19
Bab 19 Sunrise
20
Bab 20 Bukit bunga matahari
21
Bab 21 Maaf
22
Bab 22 Setelah sekian lama
23
Bab 23 Apa kau menyukaiku
24
Bab 24 Apa yang aku inginkan
25
Bab 25 Aku menemukanmu
26
BAB 26 Hampir saja
27
Bab 27 Repotnya jatuh cinta
28
BAB 28 Sleepwalking
29
Bab 29 Galaxy Bimasakti
30
Bab 30 Happy Birthday
31
Bab 31 Sepasang kalung dan gelang
32
Bab 32 Kebetulan
33
Bab 33 Happy New Years
34
Bab 34 Happy New Years part 2
35
Bab 35 Hanya anak kecil
36
Bab 36 First Kiss
37
Bab 37 Lavender dan kisah romantisnya
38
Bab 38 Jadilah kekasihku
39
Bab 39 Pacar rahasia
40
Bab 40 Happy Valentine day
41
Bab 41 Pengakuan kak Dion
42
Bab 42 I'm fiveteen years old
43
Bab 43 Lalu seperti apa kebenarannya
44
Bab 44 Kebenaran
45
Bab 45 Kebenaran part 2
46
Bab 46 Penawar kesedihan
47
Bab 47 High School i'm coming
48
Bab 48 Baikan
49
Bab 49 Tertangkap basah
50
Bab 50 Tanya hatimu
51
Bab 51 Aku bukan kakakmu
52
Bab 52 Bagaimana jika itu kamu
53
Bab 53 sebuah kotak kayu
54
Bab 54 Rahasia besar kak Ega
55
Bab 55 pencuri
56
Bab 56 Ciuman yang dalam rate 17+
57
Bab 57 Kamu berulangtahun?
58
Bab 58 Dia mirip sepertimu
59
Bab 59 Kak Z
60
Bab 60 Dia menyerupaimu
61
Bab 61 Naif Rate 17+
62
Bab 62 Tunggu 10 tahun lagi
63
Bab 63 Maaf, aku mencintaimu
64
Bab 64 Bianglala
65
Bab 65 Roller Coaster
66
Bab 66 Cinta Segitiga
67
Bab 67 Kevin Ega Irvantara
68
Bab 68 Air mata pengganti garam
69
Bab 69 Kado untuk Zean
70
Bab 70 Wajah Nenek Sihir
71
Bab 71 Aku tidak menyukainya
72
Bab 72 Bermuka dua
73
Bab 73 Topeng
74
Bab 74 Kamu sakit Nau
75
Bab 75 Gurat Kecemburuan
76
Bab 76 Mari seperti dulu lagi
77
Bab 77 Aku laki laki normal
78
Bab 78 Berteman denganku
79
Bab 79 Pertemuan terakhir
80
Bab 80 Mamah?
81
Bab 81 Mari akhiri sampai disini
82
Bab 82 Dipecat
83
Bab 83 Buka matamu
84
Bab 84 Amarah Ega
85
Bab 85 Ikatan Darah
86
Bab 86 Indhi sadar
87
Bab 87 Amnesia
88
Bab 88 Aku tidak lupa
89
Bab 89 Maaf
90
Bab 90 Pergilah
91
Bab 91 Menghitung Hari
92
Bab 92 Packing
93
Bab 93 Tunggu Aku
94
Bab 94 Keberangkatan kak Ega
95
Bab 95 Sweet seventeen
96
Bab 96 Bolos
97
Bab 97 Kecelakaan
98
Bab 98 Menikah
99
Bab 99 Amerika
100
Bab 100 Lara Cintaku
101
Bab 101 Gara gara putus cinta
102
Bab 102 Good bye
103
Bab 103 Bertemu Zean lagi
104
Bab 104 Bunga Matahari
105
Bab 105 Cemburu
106
Bab 106 Kesempatan kedua
107
Bab 107 Mau cium
108
Bab 108 Rumah kita
109
109 Kak Ega kembali
110
Bab 110 Orang iseng
111
Bab 111 Gaun Pengantin
112
Bab 112 Wisuda
113
Bab 113 Tunggu Aku
114
Bab 114 Kantor polisi
115
Bab 115 Hanya Mimpi
116
PENGUMUMAN
117
EXTRA PART
118
EXTRA PART
119
EXTRA PART
120
EXTRA PART
121
EXTRA PART
122
END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!