Hari ini badanku berasa sangat lelah, padahal aku hanya pergi les bukan berperang. Aku berbaring di ranjang untuk menghilangkan penat. Aku merubah posisiku saat merasa ada sesuatu yang menarik narik ujung rokku.
"Ada apa Cleo, aku capek?" Aku melirik anjing peliharaanku. Namanya Cleo, anjing jenis Toy Poodle, ukurannya kecil dan sangat lucu, Cleo sangat lincah dan juga pintar. Aku memeliharanya hampir setahun terakhir ini, awalnya aku tidak terlalu suka mempunyai peliharaan, tapi semenjak kepergian ayah hidupku terasa begitu sepi dan benar saja setelah aku mempunyai peliharaan rasa sepiku sedikit terobati dengan adanya Cleo, meski dia tidak paham dengan segala cerita kesedihan yang selalu aku bagi dengannya, tapi setidaknya ada tempat berbagi cerita meski hanya seekor anjing.
Cleo masih terus menarik-narikku. Akhirnya, kuseret kakiku melangkah mengikutinya menuju jendela, dengan malas kubuka jendela dan melangkah menuju balkon kamarku. Anjing itu terlihat kegirangan berlari kearah balkon. Hmmmm langitnya indah, bintang berkelap kelip. Ribuan kunang kunang memendar kedipan cahaya menambah romantisme malam ini. Semilir angin menyibak rambut lurusku di ikuti hawa dingin yang mulai menusuk kulitku, aku segera masuk ke kamar dan menutup jendela.
Argh, kenapa aku jadi mengigil begini, aku melipat tanganku didada berharap bisa menghilangkan rasa dingin ini. Tapi sepertinya usahaku sia-sia saja, akhirnya aku putuskan untuk turun kedapur mencari sesuatu yang bisa menghangatkan tubuhku.
Sesampainya di dapur aku membuka lemari penyimpanan dan memutuskan untuk menyeduh coklat instan. Aku duduk di kursi meja makan sambil menyesap perlahan coklat panas tersebut dan sesekali meniupnya. Kehangatan mulai terasa ditubuhku tapi sepertinya tidak dengan hatiku. Aku kesepian, tak ada seorangpun di rumah. Asisten rumahtanggaku sudah pulang sejak sore tadi, sedangkan ibu dan kak Ega masih belum pulang padahal sudah selarut ini. Tes, tes, tanpa ku sadari butiran bening mengalir dari pelupuk mataku.
"Argh apa ini, mungkin karena cokelatnya terlalu panas aku jadi menangis begini." Ucapku sambil tertawa sedangkan tanganku sibuk membendung air mata yang nampaknya masih belum mau berhenti menetes.
Akhirnya dengan langkah gontai aku kembali ke kamar meninggalkan cokelat panas yang masih belum kuminum semuanya. Sesampainya di kamar aku kembali merebahkan diri dan tiba-tiba ingatanku kembali pada kejadian beberapa hari yang lalu saat aku terjatuh dari angkot. Irama jantungku terdengar tidak beraturan saat aku mengingat awal pertemuanku dengan kak Zean, pipiku terasa panas saat mengingat senyum indah kak Zean. Ah mata biru itu terlihat begitu tenang dan menghanyutkan. Ada apa ini, kenapa aku malah memikirkan dia? kenapa jantungku berdetak tidak beraturan seperti ini, kenapa aku sangat bahagia hanya dengan mengingat senyumannya? Perasaan aneh macam apa ini, apakah ini yang di sebut perasaan cinta? Apakah aku jatuh cinta? Diusia semuda ini? Jika benar ini cinta, apakah ini yang di sebut cinta pada pandangan pertama?
Aku tertawa dalam hati dan berusaha menyangkal setiap perkataanku tentang jatuh cinta. Bagaimana mungkin ini terjadi? Dan bagaimana dengan kak Zean, kira-kira bagaimana kesannya pertama melihatku. Aku merengut sedih karena sangat yakin kak Zean hanya akan menganggapku gadis kecil yang sedikit tidak waras dan sangat ceroboh.
Bagaimana tidak, ketika pertama bertemu, dia melihatku terjatuh dari angkot dan di pertemuan kedua dia melihat diriku yang super berantakan. Ya Tuhan semoga bila masih ada pertemuan selanjutnya pertemukan kami dalam kondisi yang normal dan baik baik saja. Dan entah berapa lama aku berdebat dengan diriku sendiri, sampai malam datang dan aku terlena dalam mimpi.
POV EGA
Malam sudah sangat larut saat aku sampai dirumah. Aku membuka pintu utama dan mengamati sekeliling rumah yang terlihat sangat sepi. Aku berjalan menuju dapur mencari sesuatu yang bisa menghilangkan dahaga. Mataku teralihkan pada sebuah benda yang berada di atas meja makan.
"Cokelat hangat, apa Indhi belum tidur, tapi kenapa dia tak menghabiskan minumannya?." Gumamku dalam hati.
Kemudian aku membuka kulkas dan mengambil botol air mineral lalu menenggaknya sampai setengah habis. Aku beranjak dari dapur dan naik ke kamarku untuk membersihkan badanku yang terasa begitu lengket. Setelah mandi aku mengetuk kamar Indhi beberapa kali namun tak mendapati jawaban dari sang pemilik kamar, mungkin karena dia sudah tidur.
Aku membuka pintu kamarnya perlahan yang memang tidak pernah terkunci ini. Aku melangkah dengan hati-hati mendekati ranjang milik Indhi dan kudapati tubuh mungilnya tidur meringkuk tanpa selimut. Saat hendak memakaikan selimut tak sengaja aku melihat gurat kesedihan di wajah mungil adik kecilku ini, terlihat jelas bekas uraian air mata di ujung matanya yang kini tertutup.
"Terimakasih sudah tumbuh dengan baik setiap hari. Dan maaf untuk hari ini, kamu pasti sedih dan menangis sendiri hari ini." Aku menutup selimut ketubuhnya dan mengusap lembut pucuk kepalanya.
Aku berjalan menuju sofa diseberang tempat tidur Indhi dan merebahkan tubuku di atas sofa tersebut. Aku mengeluarkan ponselku dan memeriksa jadwal kerjaku. Aku membuang nafas dengan kasar saat mendapati jadwalku penuh dengan operasi sampi akhir bulan ini, sedih rasanya tak bisa menemani gadis kecilku di saat dia sedang libur seperti sekarang ini. Aku meletakan ponsel ke atas meja kecil di samping sofa , lenganku ku gunakan untuk menutup kedua mataku yang sudah terasa begitu berat, dan akhirnya akupun tertidur di sofa kamar adik kecilku ini.
POV INDHI
Aku menggeliat dan berusaha membuka mataku saat kurasa peluhku mulai menetes di balik selimut tebalku ini. Aku memicingkan mataku saat menoleh ke arah jendela yang tak tertutup oleh tirai karena mungkin semalam aku lupa menutupnya . Matahari tampak cerah hari ini sehingga kilaunya mampu menembus masuk kedalam kamarku. Aku bangun dan duduk ditepi ranjangku sambil meregangkan kedua tanganku, menikmati hangatnya mentari yang tampak mulai meninggi. Dengan mata yang masih belum terbuka sepenuhnya, aku berjalan sempoyongan ke arah kamar mandi untuk mencuci muka.
Belum sempat masuk kamar mandi aku merasa kakiku menyandung sesuatu dan akupun terjatuh karenanya. Aku mengaduh dan duduk sambil mengusap lututku yang terasa sakit. Saat membalikan badan aku terkejut melihat sebuah kaki tergeletak diatas karpet lantai kamarku. Mataku membelalak, saat kurasa nyawaku sudah kambali sepenuhnya aku segera berteriak, aku terkaget saat si empunya kaki terbangun dan malah ikut berteriak, kami sama sama teriak dan kamarku dipenuhi suara teriakan pagi ini.
"Kakaaaaaakkkkk!"Teriakku lagi setelah sadar bahwa yang ku sandung adalah kaki kakakku. "Kenapa tidur di lantai sih.? Ucapku sambil mengatur nafas .
"Kok kakak dilantai sih?" Kak Ega balik bertanya sambil memperlihatkan wajah yang bingung, mungkin karena nyawanya belum terkumpul sepenuhnya.
"Kenapa malah balik tanya? Indhi mana tau kenapa kakak tidur di lantai, apa semalaman kakak tidur disini?"
"Hemm." mengangguk masih dengan wajah kantuknya.
"Kakak pulang jam berapa semalam?"Aku berdiri dan berjalan ke arah sofa lalu menghepaskan tubuhku keatasnya.
"Jam 11 lebih." Kak Ega ikut berdiri dan berjalan kearahku lalu duduk.
"Kalau ibu?" Tanyaku lagi.
"Ibu kan gak pulang, ada kerjaan diluar kota kemarin, emang ibu ga ngabarin kamu?"
"Enggak." Jawabku sedih.
"Mungkin ibu lupa karena terlalu sibuk. Udah ga usah sedih, hari ini kakak gak terlalu sibuk, nanti sore kita jalan jalan setelah kakak pulang kerja!" Ucapnya sambil mengelus kepalaku dan seperti yang sudah sudah sedetik kemudian berganti dengan gerakan mengacak acak rambutku lalu berlari keluar kamar .
"Kakaaaaakkkkkkk." Teriakku dan berlari mengekori kak Ega keluar kamar.
Bersambung
Selamat tahun baru untuk semuanya,
Doa terbaik untuk kalian semua dimanapun kalian berada ..❤❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
Erni Fitriana
seneng baca critamu😘😘😘😘😘😘
kak ega baik banger😘😘😘😘😘
2022-08-24
0
Your name
Cinta pandangan pertama itu memang paling yang berkesan ya Thor. Apalagi untuk seseorang yang baru mengalaminya.
Efeknya juga beragam, salah satunya kebayang selalu orang itu, bahkan sulit untuk tidur.
2022-03-18
1
Mega Ackerman
Aku nyicil ya bacanya. ceritanya keren
2022-03-09
2