Bab 11 Jalan jalan

Tak terasa libur sekolah tinggal dua hari lagi dan aku sama sekali tak merasa seperti sedang libur karena setiap hari masih harus mengikuti les tambahan.

Pagi ini akhirnya setelah sekian lama kami bertiga berkumpul di rumah. Ya walaupun tak bisa di bilang benar-benar berkumpul sih. Aku dan kakak bercengkrama di sofa ruang keluarga sementara ibu mungkin masih ada di kamarnya.

Aku menyalakan televisi dan merebahkan kepalaku di atas paha kak Ega. Kapan lagi aku bisa bermanja-manja dengan kakaku kan, kak Ega menatapku tak percaya dengan apa yang sedang aku lakukan, namun dia tidak melakukan penolakan terhadap perlakuanku.

" Udah gede, masih aja kaya anak kecil." ucap kak Ega sambil membetulkan posisi kepalaku dan menaruh bantal di atas pahanya agar aku merasa nyaman.

" Kata kakak aku selamanya jadi adik kecil buat kakak, masa cuma gini aja gak boleh." Aku pura-pura merengut sambil meraih sekantong kripik kentang dari atas meja.

" Oh ya, kapan kakak bilang begitu?" Jawab kak Ega pura-pura lupa.

" Waktu itu, pas kita batal nonton, kakak udah kaya orang gila pulang-pulang langsung meluk aku terus bilang khawatir banget sama aku, terus kata kakak aku selamanya bakal jadi adik kecil di mata kakak."

" Masa sih, kok kakak lupa?" Kak Ega masih terus menyangkal dengan perkataanya sendiri.

" Maklum lah kakak kan udah tua, wajar sih kalau lupa sama perkataan sendiri!" Jawabku meledek dan menjulurkan lidah.

"Auuuwwww, sakitt." Bukannya mendapat jawaban dari kak Ega aku malah mendapatkan sebuah cubitan di hidungku.

" Uppsss, sorrry, kakak sengaja, hahaha."

" Awas aja bakal aku laporin ke KPAI , inikah kekerasan terhadap anak di bawah umur kak!" Ancamku bercanda

" Hiii takuut."

" Kakak kok ga kerja? Aku mengalihkan topik pembicaraan yang tadi sudah tidak nyambung lagi.

" Kakak libur hari ini, operasi yang harusnya di jadwalkan hari ini udah kakak tanganin pas kita gak jadi nonton waktu itu."

" Oh." Jawabku singkat karena masih sibuk mengunyah kripik kentang.

" Ibu juga libur kak?"

" Katanya cuti karena besok harus ke luar kota." Kak Ega ikut mengambil kripik kentang dan memakannya.

" Lagi?" Aku sedikit kecewa mendengar jawaban kak Ega, aku pikir ibu sengaja cuti karena ingin menemaniku sebelum aku kembali sekolah.

" Hmm, kenapa, kok sedih?" Kak Ega memperhatikan wajahku yang berubah sendu, kemudian mengusap rambutku.

Belum sempat menjawab pertanyaan kak Ega, terdegar suara ketukan pintu dari luar rumah, dengan langkah sedikit berat aku berjalan ke arah pintu lalu membukanya.

" Haii, Hello." Ucap seseorang dari balik pintu

" Haii." Balasku masih sedikit tak percaya melihat siapa yang ada di hadapanku sekarang.

" Nggak di suruh masuk nih."

" Astaga, ayo masuk Rum, ada apa, kok kesini nggak ngabarin dulu sih?" Aku menepuk jidatku karena membiarkan Arum berdiri di depan pintu.

Aku masih sedikit terkejut dengan kedatangan Arum yang mendadak, meskipun kami bersahabat Arum sangat jarang pergi kerumah ku, selama ini aku yang selalu pergi ke rumahnya, mungkin bisa di hitung dengan jari jumlah kunjungan Arum ke rumah ini.

Aku mepersilahkan Arum untuk masuk dan membawanya ke ruang keluarga. Dari jauh aku masih melihat kak Ega duduk di ruang keluarga dan sibuk dengan ponselnya . Aku menghampiri kak Ega dengan Arum yang mengekor di belakangku. Kak Ega terlihat tak menyadari kedatangan kami, mungkin marena dia sedang sibuk dengan ponselnya itu. Aku menyuruh Arum untuk duduk dan suaraku mampu mengalihkan perhatian kak Ega dari kesibukannya.

" Hai Rum, gimana kabarmu, lama banget nggak pernah kesini?" Sapa kak Ega setelah menyadari kedatangan Arum di ruangan ini.

" Kabar baik kak. Aku sering kesini kok, cuma kakak pas lagi gak di rumah."

" Mau minum apa Rum?" Tanyaku di tengah percakapan mereka.

" Nggam usah Ndi, aku kesini bentar doang kok. Aku cuma mau ngajak kamu jalan-jalan, kamu mau nggak?" Akhirnya Arum mengutarakn niatannya datang kemari.

" Jalan-jalan?" Tanya kak Ega terdengar sedikit penasaran.

" Iya kak jalan-jalan, masa liburan di rumah aja si, lagian Senin kan kita udah mulai sekolah, sehabis itu kita udah nggak punya waktu buat jalan-jalan lagi kak."

" Kemana? Sama siapa aja Rum?" Rasa penasaran kak Ega makin besar.

" Ke pantai kak. Kebetulan keluargaku punya villa yang dekat dengan pantai. Hari ini sampai dua hari ke depan kebetulan orangtuaku nggak sibuk, jadi mereka mengajak aku buat jalan-jalan ke pantai kak." Jelas Arum

" Sama orangtua kamu? trus ada yang lain?"

" Iya kak, sama mama papah aku, trus ada om aku juga sama temen-temennya. Boleh kan kak kalau Indhi ikut?"

" Kakak si boleh-boleh aja, tapi gak tau kalau ibu bakal ngizinin Indhi pergi atau nggak."

Ketika sedang sibuk meminta izin kak Ega terdengar suara langkak kaki mendekat ke arah kami. Aku menoleh dan menemukan ibu yang sedang berjalan ke arahku dengan senyuman yang sudah sangat lama aku rindukan.

" Eh ada Arum, sudah lama Rum?" Tanya ibu lalu menghampiri Arum yang sedang duduk di sofa.

Arum berdiri dan mengulurkan tangan ke arah ibuku yang kemudian di sambut hangat oleh tangan ibuku.

" Iya tante, Arum baru aja sampai kok. Tante apa kabar?" Jawab Arum sambil mengecup punggung tangan milik ibuku.

" Duduk Rum! "

" Iya tante, terimakasih." Arum duduk lagi di sofa dan aku menyusul duduk si sebelahnya.

" Begini tante, jadi Arum sama keluarga mau jalan-jalan ke pantai, kebetulan di sana kami juga punya villa yang deket sama pantai, jadi Arum ke sini buat minta izin sama tante agar Indhi bisa ikut dengan kami. "

Entah dapat kekuatan dari mana akhirnya Arum memberanikan diri meminta izin dari ibuku. Arum sangat tau bagaimana perlakuan ibu kepadaku selepas kepergian ayah dan karena hal itulah yang membuat Arum sangat jarang main ke rumahku.

" Selain orangtua mu ada siapa lagi?" Tanya ibu yang terdengar sangat dingin dan acuh.

" Ada om aku sama temen-temennya juga. Tante nggak usah khawatir, kami punya banyak kamar tidur kok tan."

" Kalian berencana menginap? Tapi Indhi kan harus les, kalian sudah kelas 9, dari pada jalan-jalan mending kalian belajar untuk persiapan ujian nanti." Suaranya makin terdengar dingin.

" Bu, kasih waktu buat Indhi dong, kasian dia, liburan semester ini dia bener-bener nggak kaya orang yang lagi liburan bu. Lagian kan ada orangtuanya Arum, kita bisa percayakan mereka untuk mengawasi Indhi bu." Suara kak Ega terdengar sedikit parau dan berusaha meyakinkan ibu.

" Ega free hari ini, kalau ibu masih khawatir biar Ega ikut juga."

" Nggak papa kan kalau kakak ikut Rum?" Kak Ega memalingkan wajah ke arah Arum.

Arum hanya mengangguk mendengar pertanyaan dari kak Ega.

Sementara itu ibu hanya diam seribu bahasa, raut wajahnya sangat sulit di artikan. Ibu berdiri dan melangkah menjauhi kami. Aku menunduk, mencoba menutupi kesedihanku dari kakak dan juga sahabatku. Sepertinya kami semua tau jawaban ibu tanpa harus mendenggarkan ibu mengucapkannya secara lisan.

" Hanya satu malam, tidak lebih dari itu!"

Bersambung..

Terpopuler

Comments

Erni Fitriana

Erni Fitriana

sabar y ndiii...masih ada kakak...smoga hati ibu bisa segera menghangat lagi seperti dulu

2022-08-24

0

Erni Fitriana

Erni Fitriana

😁😁😁aku suka perlakuan kakak-adik ini😘😘😘

2022-08-24

0

👑🐈Arsy Al'Fazza🌿

👑🐈Arsy Al'Fazza🌿

kakak hadir sayang 😘

2022-06-04

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Pertemuan awal
2 Bab 2 Libur sekolah
3 Bab 3 Hy girl we meet again
4 Bab 4 Cinta pada pandangan pertama
5 Bab 5 Hujan Turun
6 Bab 6 Hujan turun part 2
7 Bab 7 Hujan turun part 3
8 Bab 8 Arzean Wijaya
9 Bab 9 Masih tentang Arzean Wijaya
10 Bab 10 Yang tak seharusnya
11 Bab 11 Jalan jalan
12 Bab 12 Jalan jalan part 2
13 Bab 13 Makan siang bersama
14 Bab 14 Kak Ega menginap
15 Bab 15 Momen yang menegangkan
16 Bab 16 Sunset
17 Bab 17 Pulang denganku
18 Bab 18 Kamu menarik perhatianku
19 Bab 19 Sunrise
20 Bab 20 Bukit bunga matahari
21 Bab 21 Maaf
22 Bab 22 Setelah sekian lama
23 Bab 23 Apa kau menyukaiku
24 Bab 24 Apa yang aku inginkan
25 Bab 25 Aku menemukanmu
26 BAB 26 Hampir saja
27 Bab 27 Repotnya jatuh cinta
28 BAB 28 Sleepwalking
29 Bab 29 Galaxy Bimasakti
30 Bab 30 Happy Birthday
31 Bab 31 Sepasang kalung dan gelang
32 Bab 32 Kebetulan
33 Bab 33 Happy New Years
34 Bab 34 Happy New Years part 2
35 Bab 35 Hanya anak kecil
36 Bab 36 First Kiss
37 Bab 37 Lavender dan kisah romantisnya
38 Bab 38 Jadilah kekasihku
39 Bab 39 Pacar rahasia
40 Bab 40 Happy Valentine day
41 Bab 41 Pengakuan kak Dion
42 Bab 42 I'm fiveteen years old
43 Bab 43 Lalu seperti apa kebenarannya
44 Bab 44 Kebenaran
45 Bab 45 Kebenaran part 2
46 Bab 46 Penawar kesedihan
47 Bab 47 High School i'm coming
48 Bab 48 Baikan
49 Bab 49 Tertangkap basah
50 Bab 50 Tanya hatimu
51 Bab 51 Aku bukan kakakmu
52 Bab 52 Bagaimana jika itu kamu
53 Bab 53 sebuah kotak kayu
54 Bab 54 Rahasia besar kak Ega
55 Bab 55 pencuri
56 Bab 56 Ciuman yang dalam rate 17+
57 Bab 57 Kamu berulangtahun?
58 Bab 58 Dia mirip sepertimu
59 Bab 59 Kak Z
60 Bab 60 Dia menyerupaimu
61 Bab 61 Naif Rate 17+
62 Bab 62 Tunggu 10 tahun lagi
63 Bab 63 Maaf, aku mencintaimu
64 Bab 64 Bianglala
65 Bab 65 Roller Coaster
66 Bab 66 Cinta Segitiga
67 Bab 67 Kevin Ega Irvantara
68 Bab 68 Air mata pengganti garam
69 Bab 69 Kado untuk Zean
70 Bab 70 Wajah Nenek Sihir
71 Bab 71 Aku tidak menyukainya
72 Bab 72 Bermuka dua
73 Bab 73 Topeng
74 Bab 74 Kamu sakit Nau
75 Bab 75 Gurat Kecemburuan
76 Bab 76 Mari seperti dulu lagi
77 Bab 77 Aku laki laki normal
78 Bab 78 Berteman denganku
79 Bab 79 Pertemuan terakhir
80 Bab 80 Mamah?
81 Bab 81 Mari akhiri sampai disini
82 Bab 82 Dipecat
83 Bab 83 Buka matamu
84 Bab 84 Amarah Ega
85 Bab 85 Ikatan Darah
86 Bab 86 Indhi sadar
87 Bab 87 Amnesia
88 Bab 88 Aku tidak lupa
89 Bab 89 Maaf
90 Bab 90 Pergilah
91 Bab 91 Menghitung Hari
92 Bab 92 Packing
93 Bab 93 Tunggu Aku
94 Bab 94 Keberangkatan kak Ega
95 Bab 95 Sweet seventeen
96 Bab 96 Bolos
97 Bab 97 Kecelakaan
98 Bab 98 Menikah
99 Bab 99 Amerika
100 Bab 100 Lara Cintaku
101 Bab 101 Gara gara putus cinta
102 Bab 102 Good bye
103 Bab 103 Bertemu Zean lagi
104 Bab 104 Bunga Matahari
105 Bab 105 Cemburu
106 Bab 106 Kesempatan kedua
107 Bab 107 Mau cium
108 Bab 108 Rumah kita
109 109 Kak Ega kembali
110 Bab 110 Orang iseng
111 Bab 111 Gaun Pengantin
112 Bab 112 Wisuda
113 Bab 113 Tunggu Aku
114 Bab 114 Kantor polisi
115 Bab 115 Hanya Mimpi
116 PENGUMUMAN
117 EXTRA PART
118 EXTRA PART
119 EXTRA PART
120 EXTRA PART
121 EXTRA PART
122 END
Episodes

Updated 122 Episodes

1
BAB 1 Pertemuan awal
2
Bab 2 Libur sekolah
3
Bab 3 Hy girl we meet again
4
Bab 4 Cinta pada pandangan pertama
5
Bab 5 Hujan Turun
6
Bab 6 Hujan turun part 2
7
Bab 7 Hujan turun part 3
8
Bab 8 Arzean Wijaya
9
Bab 9 Masih tentang Arzean Wijaya
10
Bab 10 Yang tak seharusnya
11
Bab 11 Jalan jalan
12
Bab 12 Jalan jalan part 2
13
Bab 13 Makan siang bersama
14
Bab 14 Kak Ega menginap
15
Bab 15 Momen yang menegangkan
16
Bab 16 Sunset
17
Bab 17 Pulang denganku
18
Bab 18 Kamu menarik perhatianku
19
Bab 19 Sunrise
20
Bab 20 Bukit bunga matahari
21
Bab 21 Maaf
22
Bab 22 Setelah sekian lama
23
Bab 23 Apa kau menyukaiku
24
Bab 24 Apa yang aku inginkan
25
Bab 25 Aku menemukanmu
26
BAB 26 Hampir saja
27
Bab 27 Repotnya jatuh cinta
28
BAB 28 Sleepwalking
29
Bab 29 Galaxy Bimasakti
30
Bab 30 Happy Birthday
31
Bab 31 Sepasang kalung dan gelang
32
Bab 32 Kebetulan
33
Bab 33 Happy New Years
34
Bab 34 Happy New Years part 2
35
Bab 35 Hanya anak kecil
36
Bab 36 First Kiss
37
Bab 37 Lavender dan kisah romantisnya
38
Bab 38 Jadilah kekasihku
39
Bab 39 Pacar rahasia
40
Bab 40 Happy Valentine day
41
Bab 41 Pengakuan kak Dion
42
Bab 42 I'm fiveteen years old
43
Bab 43 Lalu seperti apa kebenarannya
44
Bab 44 Kebenaran
45
Bab 45 Kebenaran part 2
46
Bab 46 Penawar kesedihan
47
Bab 47 High School i'm coming
48
Bab 48 Baikan
49
Bab 49 Tertangkap basah
50
Bab 50 Tanya hatimu
51
Bab 51 Aku bukan kakakmu
52
Bab 52 Bagaimana jika itu kamu
53
Bab 53 sebuah kotak kayu
54
Bab 54 Rahasia besar kak Ega
55
Bab 55 pencuri
56
Bab 56 Ciuman yang dalam rate 17+
57
Bab 57 Kamu berulangtahun?
58
Bab 58 Dia mirip sepertimu
59
Bab 59 Kak Z
60
Bab 60 Dia menyerupaimu
61
Bab 61 Naif Rate 17+
62
Bab 62 Tunggu 10 tahun lagi
63
Bab 63 Maaf, aku mencintaimu
64
Bab 64 Bianglala
65
Bab 65 Roller Coaster
66
Bab 66 Cinta Segitiga
67
Bab 67 Kevin Ega Irvantara
68
Bab 68 Air mata pengganti garam
69
Bab 69 Kado untuk Zean
70
Bab 70 Wajah Nenek Sihir
71
Bab 71 Aku tidak menyukainya
72
Bab 72 Bermuka dua
73
Bab 73 Topeng
74
Bab 74 Kamu sakit Nau
75
Bab 75 Gurat Kecemburuan
76
Bab 76 Mari seperti dulu lagi
77
Bab 77 Aku laki laki normal
78
Bab 78 Berteman denganku
79
Bab 79 Pertemuan terakhir
80
Bab 80 Mamah?
81
Bab 81 Mari akhiri sampai disini
82
Bab 82 Dipecat
83
Bab 83 Buka matamu
84
Bab 84 Amarah Ega
85
Bab 85 Ikatan Darah
86
Bab 86 Indhi sadar
87
Bab 87 Amnesia
88
Bab 88 Aku tidak lupa
89
Bab 89 Maaf
90
Bab 90 Pergilah
91
Bab 91 Menghitung Hari
92
Bab 92 Packing
93
Bab 93 Tunggu Aku
94
Bab 94 Keberangkatan kak Ega
95
Bab 95 Sweet seventeen
96
Bab 96 Bolos
97
Bab 97 Kecelakaan
98
Bab 98 Menikah
99
Bab 99 Amerika
100
Bab 100 Lara Cintaku
101
Bab 101 Gara gara putus cinta
102
Bab 102 Good bye
103
Bab 103 Bertemu Zean lagi
104
Bab 104 Bunga Matahari
105
Bab 105 Cemburu
106
Bab 106 Kesempatan kedua
107
Bab 107 Mau cium
108
Bab 108 Rumah kita
109
109 Kak Ega kembali
110
Bab 110 Orang iseng
111
Bab 111 Gaun Pengantin
112
Bab 112 Wisuda
113
Bab 113 Tunggu Aku
114
Bab 114 Kantor polisi
115
Bab 115 Hanya Mimpi
116
PENGUMUMAN
117
EXTRA PART
118
EXTRA PART
119
EXTRA PART
120
EXTRA PART
121
EXTRA PART
122
END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!