Bab 13 Makan siang bersama

Aku masuk kedalam kamar yang berada di lantai dua villa ini dan kemudian di susul kak Ega di belakangku. Sebelumnya aku sudah meminta izin kepada orang tua Arum untuk membawa kak Ega ke kamarku dan membiarkannya istirahat sebelum kembali ke rumah. Setibanya di kamar kak Ega langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur, tangan kanannya terangkat dan menutupi ke dua matanya, sementara kakinya bergelantungan diatas lantai. Aku memperhatikan kak Ega dengan seksama, sepertinya kak Ega sangat kelelahan. Aku merasa bersalah kepada kak Ega, karena ingin membuatku bahagaia dia merelakan waktu istirahatnya untuk pergi mengantarku, padahal aku tau beberapa hari ini kak Ega sangat sibuk dan selalu pulang larut malam.

" Sudah puas liatin kakak?" Ucap Kak Ega sambil mengintip dari balik tangan-nya.

" Kakak punya indra ke-6 ya, kok tau kalau aku lagi liatin sih?"

" Berasa merinding aja, ternyata bener ada yang lagi liatin, hehehe."

" Maksud kakak aku setan?."

" Hahaha, enggak lah, masa adik kakak yang cantik ini di bilang setan." Kak Ega bangun dan berjalan ke arahku yang duduk di sofa sebelah tempat tidur.

" Maaf." Ucapku penuh penyesalan.

" Untuk?"

" Ngrepotin kakak. Harusnya kan kakak hari ini istirahat di rumah, malah jauh-jauh ke sini buat nganterin aku."

" Kakak nggak ngerasa di repotin. Kakak malah seneng, itung-itung kakak sekalian refresing, biar ada suasana baru, bosen sama suasana rumahsakit tau." Jawabnya sambil mengelus kepalaku dan kalian pasti tau apa yang terjadi selanjutnya.

" Makasih ya kak, aku sayaaaaang banget sama kakak.!" Ungkapku kemudian menyenderkan kepalaki di bahu kak Ega.

" Kakak juga sayaaaaang banget sama kamu." Jawanya sambil mempraktekan gaya bicaraku barusan.

Tok tok tok, terdengar suara ketukan dari balik pintu, Kak Ega bagun dan membuka pintu yang ternyata di ketuk oleh Arum.

" Ndi, di suruh mamah turun, mau makan siang bareng-bareng katanya!" Kepalanya menyembul dari balik pintu

" Sekarang?".Tanyaku, sementara kak Ega masih berdiri di depan pintu.

" Taun depan, ya iyalah sekarang. Kak Ega sekalian di bawa ya, biar nambah nikmat makan siangnya kalau ada yang ganteng." Sambungnya lalu pergi meninggalkan kamar.

Aku tertawa geli melihat ekspresi kak Ega yang masih mematung di depan pintu setelah mendengar kata-kata mutiara dari Arum.

Aku dan kak Ega turun dari kamar dan melihat semua orang sudah berkumpul di meja makan. Tunggu, tapi sepertinya kak Dion juga belum datang. Aku menarik kursi di sebelah Arum dan kak Ega menarik kursi lainnya di sebelahku. Aku menatap sekilas ke arah kak Zean yang duduk tepat di depan ku, mata kami sempat bertemu lalu aku mengalihkan pandangnku ke arah lain.

" Maaf, aku terlambat." Ucap kak Dion menarik kursi di dekat kak Ega. Satu satunya kursi yang tersisa dan bersebrangan dengan papa Arum yang duduk memimpin makan siang kali ini.

" Karena semua sudah datang, ayo kita mulai makannya, semoga sesuai selera kalian ya." Perintah tante Marisa, mama Arum.

Aku mengamati semua hidangan yang tersaji di meja makan. Mungkin karena kami berada di dekat laut jadi menu makan siang hari ini serba seafood. Ada kepiting saus padang, cumi goreng tepung, Udang lada hitam, gurameh bakar, dan tak ketinggalan cah kangkung dan tumis tauge yang menambah sempurna menu makan siang hari ini. Tapi sayangnya semua menu itu sama sekali tak menggugah selera makanku, bukan karena aku tidak suka seafood, tapi karena efek yang di timbulkan setelah memakannya membuatku sama sekali tidak tertarik terhadap seafood.

" Maaf tante, di kulkas ada telur nggak ya, soalnya Indhi alergi seafood?" Ucapan kak Ega membuat perhatian kami tertuju padanya.

" Ada nak Ega, tante kebetulan beli tadi." Balas tante Marisa.

"Aduh sayang, maaf ya tante nggak tau kamu alergi seafood. Arum juga kenapa kamu nggak bilang sama mama kalau Indhi alergi seafood." Omel tante marisa kepada anaknya.

" Aku lupa mah, maaf ya Ndi." Ucap Arum dengan wajah memelas.

" Nggak papa kok tan, salah Indhi juga nggak bilang ke tante masalah alergi." Aku merasa tidak enak hati kepada tante Marisa.

Kak Ega datang membawa piring yang berisi dua telur ceplok dengan toping kecap di atasnya lalu meletakan di depanku. Kami melanjutkan acara makan yang sempat tertunda karena harus menunggu kak Ega menggoreng telur.

Aku mengamati sekeliling, melihat semua orang selesai menyendok nasi dan lauk ke piring masing-masing, akhirnya aku juga megambil nasi dan cah kangkung dan memindahkannya piring. Tak lupa dengan telur mata sapi buatan kak Ega, aku menyayat telur itu dengan sendok-ku, memisahkan bagian putih telur dan kuningnya, setelahnya aku mengambil kuning telur itu dan memindahkan putih telur ke piring kak Ega. Sedikit terlihat aneh kan, tapi ini adalah salah satu kebiasaan kami berdua, jika ada menu telur ceplok aku hanya akan makan kuningnya saja sedangkan kak Ega mendapat bagian putihnya dan kamipun selalu bertukar bagian telur. Entah dari mana awalnya tapi kebiasaan itu terjadi sampai hari ini, sampai aku sebesar ini dan mungkin sampai nanti aku dan kak Ega sudah tidak makan satu meja lagi.

" Ritual macam apa ini?" Celoteh om Fajar yang ternyata melihat kegiatan anehku dan kak Ega.

" Ritua biar awet muda om." Godaku kepada om Fajar.

" Kalian membuat jiwa jombloku meronta." Tambah kak Dion yang ternyata ikut memperhatikan kami.

" Apaan sih kak Dion, iri tuh sama pasangan kekasih bukan sama pasangan kakak beradik kak." Tambah Arum menambah suasana makin hidup.

"Habisnya mereka tuh kaya pasangan kekasih bukan kakak beradik." Celetuk kak Dion.

" Uhuk-uhuk." Sepertinya kak Zean tersedak.

" Are you okay, pelan-pelan dong makan-nya, minum dulu nih." Ucap kak Natasha lalu menyodorkan segelas air kepada kak Zean.

Kak Zean meraih gelas dari tangan kak Natasha lalu meminumnya. Aku menatap kak Zean khawatir, lagi-lagi pandangan kami saling bertemu saat kak Zean kembali menatap ke arahku , aku celingukan dan memegang tengkuk-ku menandakan aku sedang salah tingkah. Sekilas aku bisa melihat senyum si bibir kak Zean.

" Udah enakan?" Tanya kak Natasha lagi, dan mengusap punggung kak Zean tanpa canggung sedikitpun.

" Udah." Jawabnya singkat.

" Tapi aku salut si sama kalian berdua, bisa seakur ini, kalau aku sama adikku mah boro-boro bisa akur kaya kalian, ketemu saling nyapa aja udah kaya keajaiban." Tambah kak Dion lagi yang berhasil membuatku mengalihkan perhatian kepada kak Zean.

Aku hanya tersenyum mendengar perkataan kak Dion dan kamipun melanjutkan makan siang dengan hening, hanya terdengar suara lentingan sendok yang menggema di ruang makan.

Bersambung..

Terpopuler

Comments

Erni Fitriana

Erni Fitriana

yuk thor...mulai warna warni romantis bertaburan nihhhhh

2022-08-25

0

Erni Fitriana

Erni Fitriana

ichhhhhhhh gemezzzzzzzx senyumnyahhhhhhh😉😉😉😉😉😉

2022-08-25

0

Erni Fitriana

Erni Fitriana

Ku duka komen" kak ega klo lgi nyepetin indii

2022-08-25

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Pertemuan awal
2 Bab 2 Libur sekolah
3 Bab 3 Hy girl we meet again
4 Bab 4 Cinta pada pandangan pertama
5 Bab 5 Hujan Turun
6 Bab 6 Hujan turun part 2
7 Bab 7 Hujan turun part 3
8 Bab 8 Arzean Wijaya
9 Bab 9 Masih tentang Arzean Wijaya
10 Bab 10 Yang tak seharusnya
11 Bab 11 Jalan jalan
12 Bab 12 Jalan jalan part 2
13 Bab 13 Makan siang bersama
14 Bab 14 Kak Ega menginap
15 Bab 15 Momen yang menegangkan
16 Bab 16 Sunset
17 Bab 17 Pulang denganku
18 Bab 18 Kamu menarik perhatianku
19 Bab 19 Sunrise
20 Bab 20 Bukit bunga matahari
21 Bab 21 Maaf
22 Bab 22 Setelah sekian lama
23 Bab 23 Apa kau menyukaiku
24 Bab 24 Apa yang aku inginkan
25 Bab 25 Aku menemukanmu
26 BAB 26 Hampir saja
27 Bab 27 Repotnya jatuh cinta
28 BAB 28 Sleepwalking
29 Bab 29 Galaxy Bimasakti
30 Bab 30 Happy Birthday
31 Bab 31 Sepasang kalung dan gelang
32 Bab 32 Kebetulan
33 Bab 33 Happy New Years
34 Bab 34 Happy New Years part 2
35 Bab 35 Hanya anak kecil
36 Bab 36 First Kiss
37 Bab 37 Lavender dan kisah romantisnya
38 Bab 38 Jadilah kekasihku
39 Bab 39 Pacar rahasia
40 Bab 40 Happy Valentine day
41 Bab 41 Pengakuan kak Dion
42 Bab 42 I'm fiveteen years old
43 Bab 43 Lalu seperti apa kebenarannya
44 Bab 44 Kebenaran
45 Bab 45 Kebenaran part 2
46 Bab 46 Penawar kesedihan
47 Bab 47 High School i'm coming
48 Bab 48 Baikan
49 Bab 49 Tertangkap basah
50 Bab 50 Tanya hatimu
51 Bab 51 Aku bukan kakakmu
52 Bab 52 Bagaimana jika itu kamu
53 Bab 53 sebuah kotak kayu
54 Bab 54 Rahasia besar kak Ega
55 Bab 55 pencuri
56 Bab 56 Ciuman yang dalam rate 17+
57 Bab 57 Kamu berulangtahun?
58 Bab 58 Dia mirip sepertimu
59 Bab 59 Kak Z
60 Bab 60 Dia menyerupaimu
61 Bab 61 Naif Rate 17+
62 Bab 62 Tunggu 10 tahun lagi
63 Bab 63 Maaf, aku mencintaimu
64 Bab 64 Bianglala
65 Bab 65 Roller Coaster
66 Bab 66 Cinta Segitiga
67 Bab 67 Kevin Ega Irvantara
68 Bab 68 Air mata pengganti garam
69 Bab 69 Kado untuk Zean
70 Bab 70 Wajah Nenek Sihir
71 Bab 71 Aku tidak menyukainya
72 Bab 72 Bermuka dua
73 Bab 73 Topeng
74 Bab 74 Kamu sakit Nau
75 Bab 75 Gurat Kecemburuan
76 Bab 76 Mari seperti dulu lagi
77 Bab 77 Aku laki laki normal
78 Bab 78 Berteman denganku
79 Bab 79 Pertemuan terakhir
80 Bab 80 Mamah?
81 Bab 81 Mari akhiri sampai disini
82 Bab 82 Dipecat
83 Bab 83 Buka matamu
84 Bab 84 Amarah Ega
85 Bab 85 Ikatan Darah
86 Bab 86 Indhi sadar
87 Bab 87 Amnesia
88 Bab 88 Aku tidak lupa
89 Bab 89 Maaf
90 Bab 90 Pergilah
91 Bab 91 Menghitung Hari
92 Bab 92 Packing
93 Bab 93 Tunggu Aku
94 Bab 94 Keberangkatan kak Ega
95 Bab 95 Sweet seventeen
96 Bab 96 Bolos
97 Bab 97 Kecelakaan
98 Bab 98 Menikah
99 Bab 99 Amerika
100 Bab 100 Lara Cintaku
101 Bab 101 Gara gara putus cinta
102 Bab 102 Good bye
103 Bab 103 Bertemu Zean lagi
104 Bab 104 Bunga Matahari
105 Bab 105 Cemburu
106 Bab 106 Kesempatan kedua
107 Bab 107 Mau cium
108 Bab 108 Rumah kita
109 109 Kak Ega kembali
110 Bab 110 Orang iseng
111 Bab 111 Gaun Pengantin
112 Bab 112 Wisuda
113 Bab 113 Tunggu Aku
114 Bab 114 Kantor polisi
115 Bab 115 Hanya Mimpi
116 PENGUMUMAN
117 EXTRA PART
118 EXTRA PART
119 EXTRA PART
120 EXTRA PART
121 EXTRA PART
122 END
Episodes

Updated 122 Episodes

1
BAB 1 Pertemuan awal
2
Bab 2 Libur sekolah
3
Bab 3 Hy girl we meet again
4
Bab 4 Cinta pada pandangan pertama
5
Bab 5 Hujan Turun
6
Bab 6 Hujan turun part 2
7
Bab 7 Hujan turun part 3
8
Bab 8 Arzean Wijaya
9
Bab 9 Masih tentang Arzean Wijaya
10
Bab 10 Yang tak seharusnya
11
Bab 11 Jalan jalan
12
Bab 12 Jalan jalan part 2
13
Bab 13 Makan siang bersama
14
Bab 14 Kak Ega menginap
15
Bab 15 Momen yang menegangkan
16
Bab 16 Sunset
17
Bab 17 Pulang denganku
18
Bab 18 Kamu menarik perhatianku
19
Bab 19 Sunrise
20
Bab 20 Bukit bunga matahari
21
Bab 21 Maaf
22
Bab 22 Setelah sekian lama
23
Bab 23 Apa kau menyukaiku
24
Bab 24 Apa yang aku inginkan
25
Bab 25 Aku menemukanmu
26
BAB 26 Hampir saja
27
Bab 27 Repotnya jatuh cinta
28
BAB 28 Sleepwalking
29
Bab 29 Galaxy Bimasakti
30
Bab 30 Happy Birthday
31
Bab 31 Sepasang kalung dan gelang
32
Bab 32 Kebetulan
33
Bab 33 Happy New Years
34
Bab 34 Happy New Years part 2
35
Bab 35 Hanya anak kecil
36
Bab 36 First Kiss
37
Bab 37 Lavender dan kisah romantisnya
38
Bab 38 Jadilah kekasihku
39
Bab 39 Pacar rahasia
40
Bab 40 Happy Valentine day
41
Bab 41 Pengakuan kak Dion
42
Bab 42 I'm fiveteen years old
43
Bab 43 Lalu seperti apa kebenarannya
44
Bab 44 Kebenaran
45
Bab 45 Kebenaran part 2
46
Bab 46 Penawar kesedihan
47
Bab 47 High School i'm coming
48
Bab 48 Baikan
49
Bab 49 Tertangkap basah
50
Bab 50 Tanya hatimu
51
Bab 51 Aku bukan kakakmu
52
Bab 52 Bagaimana jika itu kamu
53
Bab 53 sebuah kotak kayu
54
Bab 54 Rahasia besar kak Ega
55
Bab 55 pencuri
56
Bab 56 Ciuman yang dalam rate 17+
57
Bab 57 Kamu berulangtahun?
58
Bab 58 Dia mirip sepertimu
59
Bab 59 Kak Z
60
Bab 60 Dia menyerupaimu
61
Bab 61 Naif Rate 17+
62
Bab 62 Tunggu 10 tahun lagi
63
Bab 63 Maaf, aku mencintaimu
64
Bab 64 Bianglala
65
Bab 65 Roller Coaster
66
Bab 66 Cinta Segitiga
67
Bab 67 Kevin Ega Irvantara
68
Bab 68 Air mata pengganti garam
69
Bab 69 Kado untuk Zean
70
Bab 70 Wajah Nenek Sihir
71
Bab 71 Aku tidak menyukainya
72
Bab 72 Bermuka dua
73
Bab 73 Topeng
74
Bab 74 Kamu sakit Nau
75
Bab 75 Gurat Kecemburuan
76
Bab 76 Mari seperti dulu lagi
77
Bab 77 Aku laki laki normal
78
Bab 78 Berteman denganku
79
Bab 79 Pertemuan terakhir
80
Bab 80 Mamah?
81
Bab 81 Mari akhiri sampai disini
82
Bab 82 Dipecat
83
Bab 83 Buka matamu
84
Bab 84 Amarah Ega
85
Bab 85 Ikatan Darah
86
Bab 86 Indhi sadar
87
Bab 87 Amnesia
88
Bab 88 Aku tidak lupa
89
Bab 89 Maaf
90
Bab 90 Pergilah
91
Bab 91 Menghitung Hari
92
Bab 92 Packing
93
Bab 93 Tunggu Aku
94
Bab 94 Keberangkatan kak Ega
95
Bab 95 Sweet seventeen
96
Bab 96 Bolos
97
Bab 97 Kecelakaan
98
Bab 98 Menikah
99
Bab 99 Amerika
100
Bab 100 Lara Cintaku
101
Bab 101 Gara gara putus cinta
102
Bab 102 Good bye
103
Bab 103 Bertemu Zean lagi
104
Bab 104 Bunga Matahari
105
Bab 105 Cemburu
106
Bab 106 Kesempatan kedua
107
Bab 107 Mau cium
108
Bab 108 Rumah kita
109
109 Kak Ega kembali
110
Bab 110 Orang iseng
111
Bab 111 Gaun Pengantin
112
Bab 112 Wisuda
113
Bab 113 Tunggu Aku
114
Bab 114 Kantor polisi
115
Bab 115 Hanya Mimpi
116
PENGUMUMAN
117
EXTRA PART
118
EXTRA PART
119
EXTRA PART
120
EXTRA PART
121
EXTRA PART
122
END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!