Bab 6 Hujan turun part 2

Aku masih berdiri di lobby memperhatikan rintik hujan yang sepertinya masih enggan untuk berhenti. Aku menghela nafas kasar mengamati sekililing dan tak mendapati taxi sama sekali, bagaimana aku bisa pulang? Ah harusnya tadi aku menurut saja dengan perkataan kak Ega untuk pulang. Aku mengeluarkan ponsel dari dalam tas dan berencana untuk menghubungi kak Ega, siapa tau operasi kak Ega sudah selesai jadi dia bisa datang kesini untuk menjemputku.

" Hujannya malah makin besar ya?"

Aku kaget, seketika ponselku terlepas dari tanganku dan jatuh ke lantai tanpa sempat menghubungi kak Ega, aku menoleh ke arah sumber suara dan mendapati wajah kak Zean yang sangat dekat dengan telingaku. Aku mematung sesaat, setelahnya berusaha mengatur ritme jantungku yang seolah akan melompat keluar.

" Ponselnya mati!" Kak Zean mengambil ponselku dan menyerahkan kepadaku tanpa rasa bersalah sedikitpun karena sudah membuatku kaget dan menjatuhkan ponselku.

Aku mengambil ponselku dari tangan kak Zean, membolak-balik ponselku untuk memastikan apa yang kak Zean katakan. Dan benar saja ponselku mati dan sepertinya rusak. Bagaimana ini, aku bahkan belum sempat memberi kabar kepada kak Ega. Semoga saja aku bisa sampai rumah sebelum kak Ega. Setelah hampir setengah jam menunggu di lobby akhirnya hujan kembali renda. Aku mulai gelisah karena hari semakin malam dan aku tak kunjung menemukan taxi. Kulihat jam ditanganku, waktu menunjukan pukul 21:10 WIB dan suasana Mall masih terlihat ramai. Kemana perginya kak Zean? gumamku dalam hati yang tak mendapati sosok kak Zean di sekitarku. Apa mungkin dia sudah pulang? Tanpa berpamitan denganku? Ah entahlah yang terpenting sekarang bagaimana caranya agar aku bisa pulang. Aku

keluar dari lobby berniat berjalan keluar area Mall berharap ada taxi atau apapun yang bisa membawaku pulang, tiba-tiba sebuah motor sport bewarna merah berhenti di hadapanku.

" Naik, aku anter pulang!" Ajak si empunya motor sambil membuka helm-nya.

" Kak Zean."

" Yes, i'm. Ayo keburu malem!" Susah nyari taxi jam segini, apalagi abis hujan." terangnya sambil memberikan helm ke arahku.

" Nggak ngrepotin?" Tanyaku sekedar basa basi.

Kak Zean hanya menggeleng, aku meraih helm dari tangan kak Zean, memakainya lalu bergegas naik ke atas motor sebelum kak Zean berubah pikiran. Selama diperjalanan kami hanya terdiam, larut dalam pikiran masing masing. Dingin mulai terasa menusuk kulitku, apalagi aku hanya mengenakan kaos lengan pendek dan lupa membawa jaket. Setelah beberapa menit berlalu kak Zean menghentikan motornya di tepi jalan, aku hanya diam karena bingung kenapa kak Zean berhenti padahal rumahku masih lumayan jauh. Oh Tuhan aku lupa memberi tahu dimana alamat rumahku kepada kak Zean, mungkin kak Zean ingin menanyakan alamat makanya dia berhenti. Tapi bukannya kak Zean pernah mengantarku waktu itu bersama om Fajar. Ah entahlah mungkin dia lelah membawa motor besarnya ini.

" Makan dulu ya, aku lapar!" Ajak kak Zean yang terdenger lebih seperti perintah.

" Kamu mau makan apa?" Menunjuk beberapa tenda yang berdiri diseberang jalan.

" Maaf, kamu nggak biasa ya makan di pinggir jalan, kita cari restoran aja gimana?"Tanyanya lagi karena belum mendapat jawaban dariku.

" Nggak kak, nggak papa makan disana aja!" jawabku mengiyakan tawaran kak Zean dan tak sempat menolak.

" Trus mau makan apa? Gimana kalau.. " Perkataannya menggantung, matanya terlihat sibuk mencari tempat makan yang pas dengan seleranya, mungkin.

" Nasi goreng." Ucap kami bersamaan, saling memandang dan melempar senyum.

Akhirnya kami sepakat untuk makan nasi goreng, kak Zean kembali melajukan sepeda motornya menuju salah satu tenda yang menjual nasi goreng. Aku turun dari motor, masuk kedalam tenda dan memesan.

" Bang nasi gorengnya dua, yang satu nasi goreng ayam, pedes ya bang, jangan lupa tambahin telor ceploknya dua, setengah mateng ya bang!"pesanku.

" Kak Zean mau pesen nasi goreng apa?" tanyaku kepada kak Zean yang sudah berdiri di belakangku.

" Samain aja." Ucapnga lalu pergi dan duduk di kursi plastik yang tersedia di dalam tenda.

" Samain ya bang, jangan lupa telurnya setengah mateng." Ucapku mengulang pesanan.

" Minumnya apa neng?" Tanya si abang penjual.

" Teh manis anget aja bang, dua ya." Tambahku.

Aku bejalan ke arah kak Zean dan duduk di sebererang kak Zean, kami duduk saling berhadapan yang terhalang sebuah meja. Tiba tiba kak Zean mengulurkan tangannya dan mengantung di udara dengan telapak tangan menengadah.

" Ponselmu.!" Pinta kak Zean memecahkan kebingunganku.

" Kenapa dengan ponselku?" Tanyaku penasaran namun tetap mengeluarkannya dari dalam tas dan meyerahkan kepada kak Zean.

" Besok biar aku bawa ke service center, tadi aku liat di Mall ada dan ternyata sudah tutup . I'm sorry, gara-gara mengagetkan kamu, ponselmu jadi rusak". Ungkapnya yang membuatku terkejut tak percaya dengan ucapan kak Zean padahal aku sempat berburuk sangka padanya tadi.

" Aku bisa benerin sendiri kok kak, lagian aku yang ceroboh kurang hati-hati, ini bukan salah kakak kok.!" Tegasku merasa tak enak hati dan berusaha merebut ponselku dari tangan kak Zean namun gagal karna ponselku sudah berpindah ke dalam saku celana kak Zean.

Setelah beberapa saat pesanan kami datang dan memecah kecanggungan yang aku rasakan. Kak Zean terlihat kaget melihat nasi goreng pesananku, mungkin dia tadi tidak mendengar dengan jelas apa yang aku pesan dan main bilang samain aja.

" Dengan dua telor setengah matang?" Ucapnya sambil menunjuk sepiring nasi goreng di depannya.

" Hmmmm." Jawabku singkat.

" Why?" Tanyanya lagi penasaran.

" Mata sapi ada berapa?" tanyaku sambil menyuapkan sendok ke mulut.

" Dua!"

" Ini namanya apa?" Aku mengacungkan sendok ke arah telur yang sedang kami perdebatkan.

" Telur ceplok." Jawabnya mantap dan masih belum mulai makan.

" No, no, nama yang lain?" Sanggahku.

" Telur mata sapi." jawabnya lagi.

" Jadi kalo telur mata sapi, telurnya harus berapa? Tanyaku lagi sambil menahan tawa melihat ekspresi kak Zean.

" Dua."

" That's true!" Jawabku sambil menjentikan jari dan tersenyum .

" Aa... Terserah deh , hahaha." Balasnya sambil tertawa kecut dan mulai menyendok nasi gorengnya.

Setelahnya kami makan dengan hening, sesekali aku melihat ke arah kak Zean yang terlihat fokus dengan makananya, dia terlihat sangat menikmati makananya dan sepertinya dia benar-benar lapar , lihatlah betapa lahapnya dia memakan nasi gorengnya. Tanpa sadar aku tersenyum melihat kak Zean makan, lalu aku kembali fokus pada makananku dan menghabiskannya tanpa sisa.

" May I ask your name?" Tanyanya sopan.

" Aku harus tau namamu atau sesuatu yang bisa aku hubungi jika ingin mengembalikan ponsel ini kan.!" Terangnya lebih lanjut.

" Prilatia." Aku memang selalu mengenalkan nama depanku kepada orang yang baru aku kenal. Kemudian aku mengeluarkan kartu nama kak Ega dan memberikannya kepada kak Zean.

" Itu nomer kakakku, kak Zean bisa menghibunginya jika ponselku sudah selesai di perbaiki dan hmmmm bolehkan aku minta nomer rekening kak Zean, aku akan mentransfer biaya perbaikannya?"

" Tak bisakah kamu membayarnya dengan yang lain? Seperti mengajakku makan malam, mungkin?" Tawarnya.

" Mungkin tidak." Jawabku setengah ragu.

" Hmm." Jawabnya singkat dan tanpa meminta penjelasan lebih lanjut kenapa aku menolak tawarannya.

" Pulang sekarang?" Tanyanya lagi.

Aku hanya mengangguk kemudian aku berdiri, melangkah meningalkan kak Zean yang masih terlihat menikmati teh manis hangatnya. Aku berjalan ke arah penjual nasi goreng sambil mengeluarkan dompet untuk membayar makanan kami. Saat hendak mengeluarkan uang tiba-tiba tangan kak Zean meraih tanganku.

" Aku yang traktir.!" Ucapnya tanpa melepas tanganku.

Aku mengangguk dan masih berdiri mematung di tempat sambil mencoba menenangkan detak jantungku yang berpacu dengan sangat cepat. Setelah selesai membayar kak Zean berhasil membuatku berdebar lagi, bagaimana tidak dengan entengnya dia meraih tanganku dan menariknya perlahan sambil berjalan ke arah motornya dan anehnya aku hanya pasrah saja menerima perlakuan kak Zean alih-alih menepis tangannya aku malah terkesan menikmati sentuhan kak Zean, ah bagaimana ini tangannya terasa begitu hangat. Sesampainya di motor kak Zean melepas tanganku, lalu tiba-tiba dia melepas hoodie biru navy yang dipakainya dan menyerahkan kepadaku.

" Pakailah, sepertinya kamu membutuhkannya, tanganmu sangat dingin seperti mayat hidup.!" Tangannya masih menggantung sambil memegang hoodie miliknya yang belum juga aku terima.

" Bagaimana dengan kakak, kakak juga akan kedinginan nanti?" Tolakku merasa tak enak hati.

" Aku masih pakai ini." Menunjuk kaos panjang yang dikenakannya.

" Tapi....

Belum sempat melanjutkan perkataanku kak Zean sudah memakaikan hoodienya ke kepalaku, aku mundur selangkah dan memgambil alih pekerjaan kak Zean lalu memakai hoodiie itu sampai menutup tubuh bagian atasku, lebih tepatnya menutup sampai bagian lututku. Mungkin karena perbedaan tinggi kami yang cukup banyak sehingga hoodie yang terlihat pas di tubuh kak Zean, malah terlihat seperti daster ketika aku yang memakainya. Kalian pasti penasaran kan seberapa tinggi kak Zean, tinggiku saat ini 160cm dan hanya sampai di bahu kak Zean saja jadi mungkin tinggi kak Zean sekitan 185 cm, itulah kenapa aku selalu mendongak setiap kali bicara dengannya.

"Hahahahah, kamu seperti hantu sawah." tertawa girang lalu membungkam mulutnya sendiri.

Aku hanya terdiam pasrah mendengar ejekan kak Zean, terserahlah yang terpenting sekarang adalah aku sampai rumah tanpa harus kedinginan. Setelah puas mentertawakanku kak Zean menaiki motornya lalu dikuti olehku dan kami kembali melanjutkan perjalanan. Beberapa menit kemudian kami sampai di depan rumahku, aku turun dari motor kak Zean, mengucapkan terimakasih dan dan mmelangkah menjauh dari kak Zean.

" Pril..

Bersambung..

Terpopuler

Comments

Erni Fitriana

Erni Fitriana

prilliiiiiiiii😘😘😘😘😘

2022-08-24

0

Ilham Risa

Ilham Risa

aku datang lagi kaki, semangat Kak😄💪

2022-06-06

1

meli meilia

meli meilia

smangatt Kak..salam hangat dr Cinta Sang Maharani..😁😁

2022-04-02

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Pertemuan awal
2 Bab 2 Libur sekolah
3 Bab 3 Hy girl we meet again
4 Bab 4 Cinta pada pandangan pertama
5 Bab 5 Hujan Turun
6 Bab 6 Hujan turun part 2
7 Bab 7 Hujan turun part 3
8 Bab 8 Arzean Wijaya
9 Bab 9 Masih tentang Arzean Wijaya
10 Bab 10 Yang tak seharusnya
11 Bab 11 Jalan jalan
12 Bab 12 Jalan jalan part 2
13 Bab 13 Makan siang bersama
14 Bab 14 Kak Ega menginap
15 Bab 15 Momen yang menegangkan
16 Bab 16 Sunset
17 Bab 17 Pulang denganku
18 Bab 18 Kamu menarik perhatianku
19 Bab 19 Sunrise
20 Bab 20 Bukit bunga matahari
21 Bab 21 Maaf
22 Bab 22 Setelah sekian lama
23 Bab 23 Apa kau menyukaiku
24 Bab 24 Apa yang aku inginkan
25 Bab 25 Aku menemukanmu
26 BAB 26 Hampir saja
27 Bab 27 Repotnya jatuh cinta
28 BAB 28 Sleepwalking
29 Bab 29 Galaxy Bimasakti
30 Bab 30 Happy Birthday
31 Bab 31 Sepasang kalung dan gelang
32 Bab 32 Kebetulan
33 Bab 33 Happy New Years
34 Bab 34 Happy New Years part 2
35 Bab 35 Hanya anak kecil
36 Bab 36 First Kiss
37 Bab 37 Lavender dan kisah romantisnya
38 Bab 38 Jadilah kekasihku
39 Bab 39 Pacar rahasia
40 Bab 40 Happy Valentine day
41 Bab 41 Pengakuan kak Dion
42 Bab 42 I'm fiveteen years old
43 Bab 43 Lalu seperti apa kebenarannya
44 Bab 44 Kebenaran
45 Bab 45 Kebenaran part 2
46 Bab 46 Penawar kesedihan
47 Bab 47 High School i'm coming
48 Bab 48 Baikan
49 Bab 49 Tertangkap basah
50 Bab 50 Tanya hatimu
51 Bab 51 Aku bukan kakakmu
52 Bab 52 Bagaimana jika itu kamu
53 Bab 53 sebuah kotak kayu
54 Bab 54 Rahasia besar kak Ega
55 Bab 55 pencuri
56 Bab 56 Ciuman yang dalam rate 17+
57 Bab 57 Kamu berulangtahun?
58 Bab 58 Dia mirip sepertimu
59 Bab 59 Kak Z
60 Bab 60 Dia menyerupaimu
61 Bab 61 Naif Rate 17+
62 Bab 62 Tunggu 10 tahun lagi
63 Bab 63 Maaf, aku mencintaimu
64 Bab 64 Bianglala
65 Bab 65 Roller Coaster
66 Bab 66 Cinta Segitiga
67 Bab 67 Kevin Ega Irvantara
68 Bab 68 Air mata pengganti garam
69 Bab 69 Kado untuk Zean
70 Bab 70 Wajah Nenek Sihir
71 Bab 71 Aku tidak menyukainya
72 Bab 72 Bermuka dua
73 Bab 73 Topeng
74 Bab 74 Kamu sakit Nau
75 Bab 75 Gurat Kecemburuan
76 Bab 76 Mari seperti dulu lagi
77 Bab 77 Aku laki laki normal
78 Bab 78 Berteman denganku
79 Bab 79 Pertemuan terakhir
80 Bab 80 Mamah?
81 Bab 81 Mari akhiri sampai disini
82 Bab 82 Dipecat
83 Bab 83 Buka matamu
84 Bab 84 Amarah Ega
85 Bab 85 Ikatan Darah
86 Bab 86 Indhi sadar
87 Bab 87 Amnesia
88 Bab 88 Aku tidak lupa
89 Bab 89 Maaf
90 Bab 90 Pergilah
91 Bab 91 Menghitung Hari
92 Bab 92 Packing
93 Bab 93 Tunggu Aku
94 Bab 94 Keberangkatan kak Ega
95 Bab 95 Sweet seventeen
96 Bab 96 Bolos
97 Bab 97 Kecelakaan
98 Bab 98 Menikah
99 Bab 99 Amerika
100 Bab 100 Lara Cintaku
101 Bab 101 Gara gara putus cinta
102 Bab 102 Good bye
103 Bab 103 Bertemu Zean lagi
104 Bab 104 Bunga Matahari
105 Bab 105 Cemburu
106 Bab 106 Kesempatan kedua
107 Bab 107 Mau cium
108 Bab 108 Rumah kita
109 109 Kak Ega kembali
110 Bab 110 Orang iseng
111 Bab 111 Gaun Pengantin
112 Bab 112 Wisuda
113 Bab 113 Tunggu Aku
114 Bab 114 Kantor polisi
115 Bab 115 Hanya Mimpi
116 PENGUMUMAN
117 EXTRA PART
118 EXTRA PART
119 EXTRA PART
120 EXTRA PART
121 EXTRA PART
122 END
Episodes

Updated 122 Episodes

1
BAB 1 Pertemuan awal
2
Bab 2 Libur sekolah
3
Bab 3 Hy girl we meet again
4
Bab 4 Cinta pada pandangan pertama
5
Bab 5 Hujan Turun
6
Bab 6 Hujan turun part 2
7
Bab 7 Hujan turun part 3
8
Bab 8 Arzean Wijaya
9
Bab 9 Masih tentang Arzean Wijaya
10
Bab 10 Yang tak seharusnya
11
Bab 11 Jalan jalan
12
Bab 12 Jalan jalan part 2
13
Bab 13 Makan siang bersama
14
Bab 14 Kak Ega menginap
15
Bab 15 Momen yang menegangkan
16
Bab 16 Sunset
17
Bab 17 Pulang denganku
18
Bab 18 Kamu menarik perhatianku
19
Bab 19 Sunrise
20
Bab 20 Bukit bunga matahari
21
Bab 21 Maaf
22
Bab 22 Setelah sekian lama
23
Bab 23 Apa kau menyukaiku
24
Bab 24 Apa yang aku inginkan
25
Bab 25 Aku menemukanmu
26
BAB 26 Hampir saja
27
Bab 27 Repotnya jatuh cinta
28
BAB 28 Sleepwalking
29
Bab 29 Galaxy Bimasakti
30
Bab 30 Happy Birthday
31
Bab 31 Sepasang kalung dan gelang
32
Bab 32 Kebetulan
33
Bab 33 Happy New Years
34
Bab 34 Happy New Years part 2
35
Bab 35 Hanya anak kecil
36
Bab 36 First Kiss
37
Bab 37 Lavender dan kisah romantisnya
38
Bab 38 Jadilah kekasihku
39
Bab 39 Pacar rahasia
40
Bab 40 Happy Valentine day
41
Bab 41 Pengakuan kak Dion
42
Bab 42 I'm fiveteen years old
43
Bab 43 Lalu seperti apa kebenarannya
44
Bab 44 Kebenaran
45
Bab 45 Kebenaran part 2
46
Bab 46 Penawar kesedihan
47
Bab 47 High School i'm coming
48
Bab 48 Baikan
49
Bab 49 Tertangkap basah
50
Bab 50 Tanya hatimu
51
Bab 51 Aku bukan kakakmu
52
Bab 52 Bagaimana jika itu kamu
53
Bab 53 sebuah kotak kayu
54
Bab 54 Rahasia besar kak Ega
55
Bab 55 pencuri
56
Bab 56 Ciuman yang dalam rate 17+
57
Bab 57 Kamu berulangtahun?
58
Bab 58 Dia mirip sepertimu
59
Bab 59 Kak Z
60
Bab 60 Dia menyerupaimu
61
Bab 61 Naif Rate 17+
62
Bab 62 Tunggu 10 tahun lagi
63
Bab 63 Maaf, aku mencintaimu
64
Bab 64 Bianglala
65
Bab 65 Roller Coaster
66
Bab 66 Cinta Segitiga
67
Bab 67 Kevin Ega Irvantara
68
Bab 68 Air mata pengganti garam
69
Bab 69 Kado untuk Zean
70
Bab 70 Wajah Nenek Sihir
71
Bab 71 Aku tidak menyukainya
72
Bab 72 Bermuka dua
73
Bab 73 Topeng
74
Bab 74 Kamu sakit Nau
75
Bab 75 Gurat Kecemburuan
76
Bab 76 Mari seperti dulu lagi
77
Bab 77 Aku laki laki normal
78
Bab 78 Berteman denganku
79
Bab 79 Pertemuan terakhir
80
Bab 80 Mamah?
81
Bab 81 Mari akhiri sampai disini
82
Bab 82 Dipecat
83
Bab 83 Buka matamu
84
Bab 84 Amarah Ega
85
Bab 85 Ikatan Darah
86
Bab 86 Indhi sadar
87
Bab 87 Amnesia
88
Bab 88 Aku tidak lupa
89
Bab 89 Maaf
90
Bab 90 Pergilah
91
Bab 91 Menghitung Hari
92
Bab 92 Packing
93
Bab 93 Tunggu Aku
94
Bab 94 Keberangkatan kak Ega
95
Bab 95 Sweet seventeen
96
Bab 96 Bolos
97
Bab 97 Kecelakaan
98
Bab 98 Menikah
99
Bab 99 Amerika
100
Bab 100 Lara Cintaku
101
Bab 101 Gara gara putus cinta
102
Bab 102 Good bye
103
Bab 103 Bertemu Zean lagi
104
Bab 104 Bunga Matahari
105
Bab 105 Cemburu
106
Bab 106 Kesempatan kedua
107
Bab 107 Mau cium
108
Bab 108 Rumah kita
109
109 Kak Ega kembali
110
Bab 110 Orang iseng
111
Bab 111 Gaun Pengantin
112
Bab 112 Wisuda
113
Bab 113 Tunggu Aku
114
Bab 114 Kantor polisi
115
Bab 115 Hanya Mimpi
116
PENGUMUMAN
117
EXTRA PART
118
EXTRA PART
119
EXTRA PART
120
EXTRA PART
121
EXTRA PART
122
END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!