Bab 3 Hy girl we meet again

Hari mulai beranjak siang ketika aku dan kak Ega berangkat ke tempat les ku. Di sepanjang perjalanan aku hanya terdiam, mataku menatap keluar jendela mengamati jalanan yang terlihat lengang siang ini, mungkin karena bukan di jam sibuk jadi hanya beberapa mobil yang terlihat melintas melewati mobil kami.

"Kamu beneran mau nurutin keinginan ibu masuk kedokteran nanti?"Tanya kak Ega mengakhiri keheningan.

"Hemm." Jawabku pasrah.

"Kuliah kedokteran bukan hal yang mudah Ndi, kalo kamu tidak yakin sama apa yang ibu inginkan, mending kamu bilang sama ibu sebelum terlanjur nantinya, siapa tau ibu bakal berubah pikiran kalau kamu berani mengutarakan keinginan kamu sekarang!."

"Kakak tau sendiri gimana ibu sekarang, lebih baik aku nurut aja dari pada bikin ibu tambah sedih, masalah mudah atau enggak kita lihat saja nanti kak, buktinya kakak saja bisa jadi dokter masa aku enggak sih?"

Setelah mendengar jawabanku, aku melihat raut kecewa di wajah tampan kak Ega yang disertai helaan nafas panjang dan terdengar berat. Kak Ega memang selalu mendukung apapun keinginanku, dia tidak ingin aku menyesal di kemudian hari karena salah mengambil keputusan. Tapi mau bagaimana lagi aku terpaksa mengubur semua angan dan impianku demi kebahagiaan ibu dan aku yakin aku takkan pernah menyesal dengan keputusanku. Ya semoga saja tidak di kemudian hari.

Sibuk meyakinkan diri bahwa keputusanku tidak salah, ternyata mobil kak Ega sudah berhenti di depan bangunan 2 lantai yang ku yakini adalah tempat les-ku. Tempat ini masih terlihat sedikit asing karena baru pertama kalinya aku datang ke tempat ini. Aku membuka sabuk pengamanku, mengulurkan tangan ke arah kak Ega untuk berpamitan dengan kakak tersayangku ini. Setelah mendapat sambutan tangan dari kak Ega aku langsung mengecup punggung tangan kak Ega dan bergegas keluar dari mobil.

"Ndi, nanti pulang sendiri bisa kan? Kakak ada operasi, dideket sini ada halte bus kok, nanti jalan aja ke halte kalau nggak naik ojek ya!"Teriak kak Ega dari dalam mobil dan akupun hanya mengangguk lalu berjalan meninggalkan mobil kak Ega.

POV EGA

Melihat wajah Indhi, meskipun dia bilang bahwa dia baik baik saja tapi aku yakin yang di rasakan adalah sebaliknya. Aku sangat mengenal siapa adikku ini, dia tipe manusia yang akan menomor duakan dirinya sendiri jika itu menyangkut kebahagiaan orang terkasihnya. Kadang aku merasa kasihan padanya, di usianya yang masih begitu muda dia harus kehilangan figur seorang ayah, di tambah dengan kesibukan ibu dan juga sikap ibu yang mulai berubah sepeninggal ayah, aku sangat yakin dia sangat menderita. Sejauh ini aku masih bersyukur melihat adikku tumbuh menjadi gadis yang baik meskipun sudah tak seperiang dulu lagi.

Dulu aku sangat khawatir dengan kondisi psikisnya, keadaan membuatnya harus dewasa sebelum waktunya. Sempat aku membawanya menemui salah satu temanku yang menjadi Psikiater, namun di pertemuan ketiga dia menolak datang dan meyakinkanku bahwa dia baik baik saja. Semenjak itu aku hanya bisa menuruti keinginannya, mensupport apapun yang dia lakukan selama itu hal yang positif, meluangkan sedikit waktu di tengah padatnya jadwal operasiku hanya sekedar untuk menemaninya makan atau belajar di rumah.

Terkadang aku berfikir untuk mulai menata hidupku sendiri. Di usiaku yang sudah menginjak 28 tahun ini harusnya aku mulai memikirkan untuk membangun sebuah keluarga, namun aku tak boleh seegois ini, aku harus menjaga ibu dan melihat Indhi bahagia dan ceria seperti dulu lagi baru nanti aku memikirkan diriku sendiri. Untuk saat ini kebahagiaanku cukup dengan melihat ibu dan Indhi sehat dan melihat senyum mereka. Ya meskipun untuk saat ini sangat susah untuk membuat mereka tersenyum. Namun aku yakin suatu saat nanti aku akan melihat mereka tertawa bahagia. Harapku.

POV INDHI

Hampir 3 jam di dalam ruangan les membuat kepalaku hampir meledak. Ya Tuhan ini musim liburan kenapa aku masih harus bergelut dengan si Aljabar dan semua teman temannya yang memusingkan. Argggh, aku mengacak rambut hitamku yang terurai sebahu dan berjalan keluar ruangan tanpa menyadari penampilanku yang sudah berantakan dengan rambut acak-acakan.

Seperti gadis gila aku berjalan sambil mendengarkan musik dan bernyanyi menuju halte bus yang letaknya tidak terlalu jauh dari tempat les. Sesekali aku berhenti untuk membetulkan Earphone yang terlepas dari telingaku. Sepanjang perjalanan aku heran kenapa semua orang yang berpapasan denganku menatapku dengan aneh lalu tertawa, apa yang salah denganku?

Saat melewati sebuah bangunan yang didominasi dengan kaca sebagai dinding aku berhenti dan berjalan ke arah bangunan tersebut. Tentu saja mereka melihatku dengan tatapan aneh dan tertawa, lihatlah penampilanku ini, sudah seperti orang gila dengan rambut acak tak beraturan dan noda bekas bolpoint terlukis indah di wajahku.

Saat hendak merapikan rambut dan menghapus noda di wajah tiba-tiba ada sebuah mobil berhenti tepat di belakangku dan si pemilik mobil membuka kaca mobilnya. Aku berbalik karena penasaran siapa pemilik mobil itu dan seperti tersambar petir di sore hari yang cerah, yang berada didalam mobil itu adalah om Fajar dan kak Zean yang juga terlihat kaget melihat penampilanku.

"Kamu abis tawuran Ndi?" Ucap om Fajar sambil tertawa puas mengejekku.

"Apaan sih om, aku habis les tau. Om mau kemana?" Tanyaku basa- basi untuk menyisihkan sedikit rasa malu.

"Kirain habis berantem, hahaha lagian rambut kamu berantakan gitu kaya habis jambak jambakan."

"Om mau kemana atau dari mana?" Tanyaku lagi dengan nada sedikit tinggi.

"Om mau pulang, dari kejauhan lihat kaya ada gadis gila lagi jalan sambil lompat lompat pas om samperin kok kaya kenal, eh ternyata memang beneran kenal, hahaha.. Ayo masuk sekalian om anterin, ini sudah sore jarang ada bus lewat!." Ajaknya lalu keluar dari mobil dan membuka pintu mobil belakang.

"Nggak ngrepotin kan om?" Tanyaku ragu.

"Enggaklah, ayo buruan masuk nanti keburu gelap!"

Aku hanya mengangguk dan bergegas masuk ke dalam mobil.

"Hye girl, we meet again." Suara dari balik kemudi itu membuatku berhenti bernafas untuk sementara. Tak mendengar tanggapan dariku kak Zean menoleh ke belakang dengan senyum manisnya.

"Hey are you okay?"

Mendengar pertanyaannya aku hanya mengangguk pasrah, belum lagi saat melihat senyumnya, seketika pipiku memanas dan aku yakin wajahku sudah memerah seperti kepiting rebus. Ya Tuhan tolong segera keluarkan aku dari mobil ini atau aku yakin jantungku tidak akan baik baik saja.

"Hmm , ya, i'm okay!" Jawabku gugup.

Tak lama kemudian om Fajar masuk kedalam mobil dan kami melanjutkan perjalanan pulang dengan hening. Sesekali aku mencuri pandang ke arah kak Zean dari kaca spion, menyadari gelagat aneh dariku terkadang aku juga melihat kak Zean melihatku dari balik spion di iringi dengan senyumnya dan gelengan kepalanya. Tapi kenapa dia tersenyum sambil menggelengkan kepala? Apa ada yang lucu? Atau mungkin dia merasa aneh di perhatikan oleh bocah sepertiku atau mungkin dia merasa risih? Entahlah hanya dia dan Tuhan yang tahu apa yang ada dalam pikirannya.

BERSAMBUNG....

Terpopuler

Comments

Erni Fitriana

Erni Fitriana

😆😆😆😆pasti muka kamu coret moret ndiiii.....ngaca deh...pasti malu

2022-08-23

0

Your name

Your name

Kak Ega orangnya baik ya, sekarang ini ia berusaha untuk fokus membahagiakan Indhi sama Ibunya. Tidak peduli dengan dirinya dulu, yang penting cukup melihat mereka bahagia. Itulah seperti halnya sebuah impian.

2022-03-16

0

Realpcy_Cyl

Realpcy_Cyl

mampir tor

2022-03-15

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Pertemuan awal
2 Bab 2 Libur sekolah
3 Bab 3 Hy girl we meet again
4 Bab 4 Cinta pada pandangan pertama
5 Bab 5 Hujan Turun
6 Bab 6 Hujan turun part 2
7 Bab 7 Hujan turun part 3
8 Bab 8 Arzean Wijaya
9 Bab 9 Masih tentang Arzean Wijaya
10 Bab 10 Yang tak seharusnya
11 Bab 11 Jalan jalan
12 Bab 12 Jalan jalan part 2
13 Bab 13 Makan siang bersama
14 Bab 14 Kak Ega menginap
15 Bab 15 Momen yang menegangkan
16 Bab 16 Sunset
17 Bab 17 Pulang denganku
18 Bab 18 Kamu menarik perhatianku
19 Bab 19 Sunrise
20 Bab 20 Bukit bunga matahari
21 Bab 21 Maaf
22 Bab 22 Setelah sekian lama
23 Bab 23 Apa kau menyukaiku
24 Bab 24 Apa yang aku inginkan
25 Bab 25 Aku menemukanmu
26 BAB 26 Hampir saja
27 Bab 27 Repotnya jatuh cinta
28 BAB 28 Sleepwalking
29 Bab 29 Galaxy Bimasakti
30 Bab 30 Happy Birthday
31 Bab 31 Sepasang kalung dan gelang
32 Bab 32 Kebetulan
33 Bab 33 Happy New Years
34 Bab 34 Happy New Years part 2
35 Bab 35 Hanya anak kecil
36 Bab 36 First Kiss
37 Bab 37 Lavender dan kisah romantisnya
38 Bab 38 Jadilah kekasihku
39 Bab 39 Pacar rahasia
40 Bab 40 Happy Valentine day
41 Bab 41 Pengakuan kak Dion
42 Bab 42 I'm fiveteen years old
43 Bab 43 Lalu seperti apa kebenarannya
44 Bab 44 Kebenaran
45 Bab 45 Kebenaran part 2
46 Bab 46 Penawar kesedihan
47 Bab 47 High School i'm coming
48 Bab 48 Baikan
49 Bab 49 Tertangkap basah
50 Bab 50 Tanya hatimu
51 Bab 51 Aku bukan kakakmu
52 Bab 52 Bagaimana jika itu kamu
53 Bab 53 sebuah kotak kayu
54 Bab 54 Rahasia besar kak Ega
55 Bab 55 pencuri
56 Bab 56 Ciuman yang dalam rate 17+
57 Bab 57 Kamu berulangtahun?
58 Bab 58 Dia mirip sepertimu
59 Bab 59 Kak Z
60 Bab 60 Dia menyerupaimu
61 Bab 61 Naif Rate 17+
62 Bab 62 Tunggu 10 tahun lagi
63 Bab 63 Maaf, aku mencintaimu
64 Bab 64 Bianglala
65 Bab 65 Roller Coaster
66 Bab 66 Cinta Segitiga
67 Bab 67 Kevin Ega Irvantara
68 Bab 68 Air mata pengganti garam
69 Bab 69 Kado untuk Zean
70 Bab 70 Wajah Nenek Sihir
71 Bab 71 Aku tidak menyukainya
72 Bab 72 Bermuka dua
73 Bab 73 Topeng
74 Bab 74 Kamu sakit Nau
75 Bab 75 Gurat Kecemburuan
76 Bab 76 Mari seperti dulu lagi
77 Bab 77 Aku laki laki normal
78 Bab 78 Berteman denganku
79 Bab 79 Pertemuan terakhir
80 Bab 80 Mamah?
81 Bab 81 Mari akhiri sampai disini
82 Bab 82 Dipecat
83 Bab 83 Buka matamu
84 Bab 84 Amarah Ega
85 Bab 85 Ikatan Darah
86 Bab 86 Indhi sadar
87 Bab 87 Amnesia
88 Bab 88 Aku tidak lupa
89 Bab 89 Maaf
90 Bab 90 Pergilah
91 Bab 91 Menghitung Hari
92 Bab 92 Packing
93 Bab 93 Tunggu Aku
94 Bab 94 Keberangkatan kak Ega
95 Bab 95 Sweet seventeen
96 Bab 96 Bolos
97 Bab 97 Kecelakaan
98 Bab 98 Menikah
99 Bab 99 Amerika
100 Bab 100 Lara Cintaku
101 Bab 101 Gara gara putus cinta
102 Bab 102 Good bye
103 Bab 103 Bertemu Zean lagi
104 Bab 104 Bunga Matahari
105 Bab 105 Cemburu
106 Bab 106 Kesempatan kedua
107 Bab 107 Mau cium
108 Bab 108 Rumah kita
109 109 Kak Ega kembali
110 Bab 110 Orang iseng
111 Bab 111 Gaun Pengantin
112 Bab 112 Wisuda
113 Bab 113 Tunggu Aku
114 Bab 114 Kantor polisi
115 Bab 115 Hanya Mimpi
116 PENGUMUMAN
117 EXTRA PART
118 EXTRA PART
119 EXTRA PART
120 EXTRA PART
121 EXTRA PART
122 END
Episodes

Updated 122 Episodes

1
BAB 1 Pertemuan awal
2
Bab 2 Libur sekolah
3
Bab 3 Hy girl we meet again
4
Bab 4 Cinta pada pandangan pertama
5
Bab 5 Hujan Turun
6
Bab 6 Hujan turun part 2
7
Bab 7 Hujan turun part 3
8
Bab 8 Arzean Wijaya
9
Bab 9 Masih tentang Arzean Wijaya
10
Bab 10 Yang tak seharusnya
11
Bab 11 Jalan jalan
12
Bab 12 Jalan jalan part 2
13
Bab 13 Makan siang bersama
14
Bab 14 Kak Ega menginap
15
Bab 15 Momen yang menegangkan
16
Bab 16 Sunset
17
Bab 17 Pulang denganku
18
Bab 18 Kamu menarik perhatianku
19
Bab 19 Sunrise
20
Bab 20 Bukit bunga matahari
21
Bab 21 Maaf
22
Bab 22 Setelah sekian lama
23
Bab 23 Apa kau menyukaiku
24
Bab 24 Apa yang aku inginkan
25
Bab 25 Aku menemukanmu
26
BAB 26 Hampir saja
27
Bab 27 Repotnya jatuh cinta
28
BAB 28 Sleepwalking
29
Bab 29 Galaxy Bimasakti
30
Bab 30 Happy Birthday
31
Bab 31 Sepasang kalung dan gelang
32
Bab 32 Kebetulan
33
Bab 33 Happy New Years
34
Bab 34 Happy New Years part 2
35
Bab 35 Hanya anak kecil
36
Bab 36 First Kiss
37
Bab 37 Lavender dan kisah romantisnya
38
Bab 38 Jadilah kekasihku
39
Bab 39 Pacar rahasia
40
Bab 40 Happy Valentine day
41
Bab 41 Pengakuan kak Dion
42
Bab 42 I'm fiveteen years old
43
Bab 43 Lalu seperti apa kebenarannya
44
Bab 44 Kebenaran
45
Bab 45 Kebenaran part 2
46
Bab 46 Penawar kesedihan
47
Bab 47 High School i'm coming
48
Bab 48 Baikan
49
Bab 49 Tertangkap basah
50
Bab 50 Tanya hatimu
51
Bab 51 Aku bukan kakakmu
52
Bab 52 Bagaimana jika itu kamu
53
Bab 53 sebuah kotak kayu
54
Bab 54 Rahasia besar kak Ega
55
Bab 55 pencuri
56
Bab 56 Ciuman yang dalam rate 17+
57
Bab 57 Kamu berulangtahun?
58
Bab 58 Dia mirip sepertimu
59
Bab 59 Kak Z
60
Bab 60 Dia menyerupaimu
61
Bab 61 Naif Rate 17+
62
Bab 62 Tunggu 10 tahun lagi
63
Bab 63 Maaf, aku mencintaimu
64
Bab 64 Bianglala
65
Bab 65 Roller Coaster
66
Bab 66 Cinta Segitiga
67
Bab 67 Kevin Ega Irvantara
68
Bab 68 Air mata pengganti garam
69
Bab 69 Kado untuk Zean
70
Bab 70 Wajah Nenek Sihir
71
Bab 71 Aku tidak menyukainya
72
Bab 72 Bermuka dua
73
Bab 73 Topeng
74
Bab 74 Kamu sakit Nau
75
Bab 75 Gurat Kecemburuan
76
Bab 76 Mari seperti dulu lagi
77
Bab 77 Aku laki laki normal
78
Bab 78 Berteman denganku
79
Bab 79 Pertemuan terakhir
80
Bab 80 Mamah?
81
Bab 81 Mari akhiri sampai disini
82
Bab 82 Dipecat
83
Bab 83 Buka matamu
84
Bab 84 Amarah Ega
85
Bab 85 Ikatan Darah
86
Bab 86 Indhi sadar
87
Bab 87 Amnesia
88
Bab 88 Aku tidak lupa
89
Bab 89 Maaf
90
Bab 90 Pergilah
91
Bab 91 Menghitung Hari
92
Bab 92 Packing
93
Bab 93 Tunggu Aku
94
Bab 94 Keberangkatan kak Ega
95
Bab 95 Sweet seventeen
96
Bab 96 Bolos
97
Bab 97 Kecelakaan
98
Bab 98 Menikah
99
Bab 99 Amerika
100
Bab 100 Lara Cintaku
101
Bab 101 Gara gara putus cinta
102
Bab 102 Good bye
103
Bab 103 Bertemu Zean lagi
104
Bab 104 Bunga Matahari
105
Bab 105 Cemburu
106
Bab 106 Kesempatan kedua
107
Bab 107 Mau cium
108
Bab 108 Rumah kita
109
109 Kak Ega kembali
110
Bab 110 Orang iseng
111
Bab 111 Gaun Pengantin
112
Bab 112 Wisuda
113
Bab 113 Tunggu Aku
114
Bab 114 Kantor polisi
115
Bab 115 Hanya Mimpi
116
PENGUMUMAN
117
EXTRA PART
118
EXTRA PART
119
EXTRA PART
120
EXTRA PART
121
EXTRA PART
122
END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!