Bab 14 Kak Ega menginap

Selesai makan siang kami semua masih berada di ruang makan dan sedang menikmati hidangan penutup.

Mataku terus saja memperhatikan kedekatan kak Zean dan kak Natasha, melihat mereka begitu akrab entah kenapa aku merasa begitu kesal dan ingin segera meninggalkan meja makan.

" Nak Ega katanya dokter ya, tugas di mana nak?" Tanya om Suryo, papa Arum yang akhirnya mengalihkan perhatianku.

" Iya om, saya tugas di rumah sakit XX."

" Wah itukan salah satu rumah sakit terbaik di kota ini nak. Sudah ambil spesialis nak?"

" Sudah om, spesialis bedah umum dan rencana akan belajar sub-spesialis ." Terang kak Ega yang membuatku sedikit terkejut.

Aku menoleh ke arah kak Ega mencoba meminta penjelasan kak Ega tentang sub-spesialis, karena sebelumnya kak Ega tidak pernah menyinggung masalah ini kepada aku dan ibu. Kak Ega menatapku dan hanya mengangguk kecil seolah-olah sedang mengatakan nanti kakak akan jelaskan semuanya. Karena merasa kesal dengan kak Ega, aku memilih untuk pergi ke kamar lebih dulu dan meninggalkan mereka semua yang masih asik berbincang satu sama lain.

Sesampainya di kamar aku berjalan ke arah balkon, kamarku persis menghadap ke arah pantai sehingga aku bisa melihat pemandangan pantai hanya dengan berdiri di balkon saja. Perasaan kesalku seketika hilang tat kala deburan ombak terpampang nyata di seberang sana. Hembusan angin menerpa wajahku, aku memejemkam mata, menarik nafas lebih dalam dan menghembuskannya secara perlahan. Ah aroma pantai, gumamku dalam hati.

" Bagus ya pemandangannya?"

Aku menoleh ke arah suara dan tersenyum, sejak kapan kak Ega ada di kamar, kenapa aku tidak mendengar kak Ega masuk kamar sih.

" Kamu marah sama kakak?"Ucap Kak Ega setelah berdiri di sebelahku.

" Marah? Kenapa harus marah!" Sok tidak peduli padahal nyatanya memang sempat marah.

" Maaf. Kakak nggak bermaksud buat rahasiain ini dari kamu, cuma kakak belum ketemu waktu yang pas buat cerita sama kamu sama ibu juga."

" Terus maksud kakak, tadi adalah waktu yang pas?" Aku Sedikit menaikan volume suaraku.

Kak Ega hanya diam dan menunduk memperlihatkan rasa bersalahnya karena telah merahasiakan hal ini dariku. Aku menghela nafas, menarik pandanganku dari kak Ega dan mengalihkannya ke pantai lagi.

" Sebagai permintaan maaf, kakak bakal nemenin kamu di sini sampe besok."

" Serius?" Ucapku dengan girang dan langsung melupakan kekesalan tadi.

" Hemmm, sebenarnya sebelum kesini kakak mengajukan cuti sampai besok dan ternyata di aprove. Kakak juga sudah izin sama om Suryo dan tante Marisa dan mereka dengan senang hari mengizinkan kakak menginap bersama kalian."

" Sudah nggak marah kan sama kakak?"

Aku hanya tersenyum dan mengangguk. Kak Ega tersenyum dan mengusap kepalaku dengan lembut lalu kami menikmati setiap hembusan angin pantai yang menyejukkan.

Lagi-lagi mataku terasa panas saat tak sengaja melihat kak Zean dan kak Natasha sedang bermain pasir di tepi pantai. Aku masuk ke dalam kamar, menghempaskan tubuhku ke atas kasur, menatap langit-langit kamar dan berusaha menenangkan perasaanku. Aku nggak boleh kaya gini, lagian aku sama kak Zean kan cuma teman, atau lebih tepatnya hanya aku yang menganggapnya teman.

Tok tok tok, terdengar suara ketukan pintu dan sebuah suara menyusul setelahnya.

"Ndi, aku masuk ya!" Pinta Arum.

" Masuk aja nggak di kunci." jawabku setengah berteriak dan masih dalam posisi rebahan di atas kasur.

Ceklek, terdengar suara pintu terbuka dan suara langkah kaki berjalan mendekat ke arahku. Lalu aku merasakan kasurku sedikit bergoyang, aku membuka mataku dan menemukan sahabatku sudah berada di sebelahku.

" Makasih ya." Ucapku, masih dalam posisi rebahan.

" Hmmm, sama-sama."

" Emang kamu tau makasihnya buat apa?" Ucapku tak percaya mendengar jawaban dari sahabatku.

" Buat hari ini kan, buat jalan-jalan ke pantai dan villanya kan!" Tebak Arum dengan entengnya.

" Dasar penyihir, hahahah." Godaku.

" Mungkin lebih tepatnya ibu peri Ndi, bukan penyihir, hahaha." Balasnya lagi dan kami tertawa bersamaan, suara tawa kami menggema di dalam kamar ini.

" Rum."

" Apa?"

" Kak Natasha itu pacarnya kak Zean ya?" Tanya ku penasaran.

" Bukan." Jawabnya singkat yang malah membuatku semakin penasaran.

" Dari mana kamu tau, mereka kelihatannya sangat dekat?"

" Aku nanya sama om fajar, katanya mereka mantan pacar dan udah putus dari beberapa tahun yang lalu." Jelasnya sedikit mengurangi rasa penasaranku.

" Mantan?" Spontan kata itu terucap dari mulutku.

" Kamu tenang aja, kata om Fajar kak Zean udah gak ada perasaan apa -apa lagi sama kak Natasha, mereka fix cuma temenan aja sekarang."

" Memangnya kenapa aku harus tenang Rum?"

" Kamu pikir aku nggak merhatiin kamu dari tadi, kamu cemburu kan liat kedekatan mereka?" Cecarnya.

" Aku. Cemburu. hahaha." Mencoba menyangkal.

Aku kembali memejamkan mataku dan mencoba mencerna perkataan Arum barusan. Cemburu? Haruskah aku merasakan itu, tapi kenapa? Apa aku benar-benar menyukai kak Zean? Tapi apa alasannya, hanya karena dia bersikap baik kepadaku? Bukankah dia juga bersikap baik kepada Arum dan kedua teman wanitanya tadi, bukan hal yang tak mungkin jika kak Zean bersikap baik kepada semua kenalannya kan.

Terdengar suara kak Ega menggeser pintu balkon dan menutupnya, aku mengubah posisiku dan duduk di tepi ranjang sedangkan kak Ega duduk di kursi yang berada di depan meja rias.

" Tuh kan lupa. Niatnya kesini kan mau ngasih tau kak Ega kalau kamarnya sudah siap." Arum menepuk jidatnya sendiri.

" Ini kuncinya kak." Lanjutnya

" Makasih ya." Ucap kak Ega sambil tersenyum.

" Kembali kak ganteng." Jawab Arum dengan suara sok imut.

" Kembali berapa Rum?" Ledekku.

" Tau ah. Ya udah lah aku mau ke kamar dulu, jangan lupa nanti malem ya, kita mau barbequan di tepi pantai."

Aku hanya tersenyum dan mengacungkan jempol ke arah Arum tanda setuju. Meskipun kami bersahabat aku dan Arum memilih untuk tidur masing-masing, bukan tanpa alasan ya, itu karena Arum tidak bisa membagi tempat tidurnya dengan orang lain, pernah sekali kami tidur bersama dan hasil akhirnya badanku sakit semua dan sampai memar karena terjatuh dari ranjang akibat di tendang oleh Arum. Setelah kejadian itu Arum tak pernah mengizinkan aku tidur di rumahnya lagi kecuali jika kami berpisah kamar.

" Main di luar yuk, bosen di kamar mulu!" Ajak kak Ega yang kemudian aku iyakan.

Kak Ega keluar kamar terlebih dahulu dan aku mengekor di belakangnya. Aku mengikat rambutku dengan setengah berlari karena mengejar langkah kaki kak Ega.

Di depan Villa tanpa sengaja kami berpapasan dengan kak Zean dan Natasha yang sepertinya baru selesai bermain air di lihat dari pakaian mereka yang sudah basah kuyup dan kotor terkena pasir. Kak Natasha menatapku dengan tatapan yang menurutku sedikit menakutkan, seolah-olah aku adalah musuhnya padahal kami baru saja bertemu kan hari ini. Kak Zean hanya tersenyum ke arah kami dan melangkah meninggalkan kami tanpa sepatah katapun, tanpa ambil pusing aku menarik tangan kak Ega dan berlari ke arah pantai.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Erni Fitriana

Erni Fitriana

jadi saling sangka nih ndiii...zean ngerasa ada kejanggalan antara lamu n ega...kamu ndiii...ngerasa natasya pasang kuda kuda" ke kamu y ndiiii...makanya ngobrol ndiii sama zean

2022-08-25

0

👑Meylani Putri Putti

👑Meylani Putri Putti

semangat Nur 😘😍

2022-06-05

0

Your name

Your name

Waduh Kak Ega jadi pelampiasan nih

2022-05-23

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Pertemuan awal
2 Bab 2 Libur sekolah
3 Bab 3 Hy girl we meet again
4 Bab 4 Cinta pada pandangan pertama
5 Bab 5 Hujan Turun
6 Bab 6 Hujan turun part 2
7 Bab 7 Hujan turun part 3
8 Bab 8 Arzean Wijaya
9 Bab 9 Masih tentang Arzean Wijaya
10 Bab 10 Yang tak seharusnya
11 Bab 11 Jalan jalan
12 Bab 12 Jalan jalan part 2
13 Bab 13 Makan siang bersama
14 Bab 14 Kak Ega menginap
15 Bab 15 Momen yang menegangkan
16 Bab 16 Sunset
17 Bab 17 Pulang denganku
18 Bab 18 Kamu menarik perhatianku
19 Bab 19 Sunrise
20 Bab 20 Bukit bunga matahari
21 Bab 21 Maaf
22 Bab 22 Setelah sekian lama
23 Bab 23 Apa kau menyukaiku
24 Bab 24 Apa yang aku inginkan
25 Bab 25 Aku menemukanmu
26 BAB 26 Hampir saja
27 Bab 27 Repotnya jatuh cinta
28 BAB 28 Sleepwalking
29 Bab 29 Galaxy Bimasakti
30 Bab 30 Happy Birthday
31 Bab 31 Sepasang kalung dan gelang
32 Bab 32 Kebetulan
33 Bab 33 Happy New Years
34 Bab 34 Happy New Years part 2
35 Bab 35 Hanya anak kecil
36 Bab 36 First Kiss
37 Bab 37 Lavender dan kisah romantisnya
38 Bab 38 Jadilah kekasihku
39 Bab 39 Pacar rahasia
40 Bab 40 Happy Valentine day
41 Bab 41 Pengakuan kak Dion
42 Bab 42 I'm fiveteen years old
43 Bab 43 Lalu seperti apa kebenarannya
44 Bab 44 Kebenaran
45 Bab 45 Kebenaran part 2
46 Bab 46 Penawar kesedihan
47 Bab 47 High School i'm coming
48 Bab 48 Baikan
49 Bab 49 Tertangkap basah
50 Bab 50 Tanya hatimu
51 Bab 51 Aku bukan kakakmu
52 Bab 52 Bagaimana jika itu kamu
53 Bab 53 sebuah kotak kayu
54 Bab 54 Rahasia besar kak Ega
55 Bab 55 pencuri
56 Bab 56 Ciuman yang dalam rate 17+
57 Bab 57 Kamu berulangtahun?
58 Bab 58 Dia mirip sepertimu
59 Bab 59 Kak Z
60 Bab 60 Dia menyerupaimu
61 Bab 61 Naif Rate 17+
62 Bab 62 Tunggu 10 tahun lagi
63 Bab 63 Maaf, aku mencintaimu
64 Bab 64 Bianglala
65 Bab 65 Roller Coaster
66 Bab 66 Cinta Segitiga
67 Bab 67 Kevin Ega Irvantara
68 Bab 68 Air mata pengganti garam
69 Bab 69 Kado untuk Zean
70 Bab 70 Wajah Nenek Sihir
71 Bab 71 Aku tidak menyukainya
72 Bab 72 Bermuka dua
73 Bab 73 Topeng
74 Bab 74 Kamu sakit Nau
75 Bab 75 Gurat Kecemburuan
76 Bab 76 Mari seperti dulu lagi
77 Bab 77 Aku laki laki normal
78 Bab 78 Berteman denganku
79 Bab 79 Pertemuan terakhir
80 Bab 80 Mamah?
81 Bab 81 Mari akhiri sampai disini
82 Bab 82 Dipecat
83 Bab 83 Buka matamu
84 Bab 84 Amarah Ega
85 Bab 85 Ikatan Darah
86 Bab 86 Indhi sadar
87 Bab 87 Amnesia
88 Bab 88 Aku tidak lupa
89 Bab 89 Maaf
90 Bab 90 Pergilah
91 Bab 91 Menghitung Hari
92 Bab 92 Packing
93 Bab 93 Tunggu Aku
94 Bab 94 Keberangkatan kak Ega
95 Bab 95 Sweet seventeen
96 Bab 96 Bolos
97 Bab 97 Kecelakaan
98 Bab 98 Menikah
99 Bab 99 Amerika
100 Bab 100 Lara Cintaku
101 Bab 101 Gara gara putus cinta
102 Bab 102 Good bye
103 Bab 103 Bertemu Zean lagi
104 Bab 104 Bunga Matahari
105 Bab 105 Cemburu
106 Bab 106 Kesempatan kedua
107 Bab 107 Mau cium
108 Bab 108 Rumah kita
109 109 Kak Ega kembali
110 Bab 110 Orang iseng
111 Bab 111 Gaun Pengantin
112 Bab 112 Wisuda
113 Bab 113 Tunggu Aku
114 Bab 114 Kantor polisi
115 Bab 115 Hanya Mimpi
116 PENGUMUMAN
117 EXTRA PART
118 EXTRA PART
119 EXTRA PART
120 EXTRA PART
121 EXTRA PART
122 END
Episodes

Updated 122 Episodes

1
BAB 1 Pertemuan awal
2
Bab 2 Libur sekolah
3
Bab 3 Hy girl we meet again
4
Bab 4 Cinta pada pandangan pertama
5
Bab 5 Hujan Turun
6
Bab 6 Hujan turun part 2
7
Bab 7 Hujan turun part 3
8
Bab 8 Arzean Wijaya
9
Bab 9 Masih tentang Arzean Wijaya
10
Bab 10 Yang tak seharusnya
11
Bab 11 Jalan jalan
12
Bab 12 Jalan jalan part 2
13
Bab 13 Makan siang bersama
14
Bab 14 Kak Ega menginap
15
Bab 15 Momen yang menegangkan
16
Bab 16 Sunset
17
Bab 17 Pulang denganku
18
Bab 18 Kamu menarik perhatianku
19
Bab 19 Sunrise
20
Bab 20 Bukit bunga matahari
21
Bab 21 Maaf
22
Bab 22 Setelah sekian lama
23
Bab 23 Apa kau menyukaiku
24
Bab 24 Apa yang aku inginkan
25
Bab 25 Aku menemukanmu
26
BAB 26 Hampir saja
27
Bab 27 Repotnya jatuh cinta
28
BAB 28 Sleepwalking
29
Bab 29 Galaxy Bimasakti
30
Bab 30 Happy Birthday
31
Bab 31 Sepasang kalung dan gelang
32
Bab 32 Kebetulan
33
Bab 33 Happy New Years
34
Bab 34 Happy New Years part 2
35
Bab 35 Hanya anak kecil
36
Bab 36 First Kiss
37
Bab 37 Lavender dan kisah romantisnya
38
Bab 38 Jadilah kekasihku
39
Bab 39 Pacar rahasia
40
Bab 40 Happy Valentine day
41
Bab 41 Pengakuan kak Dion
42
Bab 42 I'm fiveteen years old
43
Bab 43 Lalu seperti apa kebenarannya
44
Bab 44 Kebenaran
45
Bab 45 Kebenaran part 2
46
Bab 46 Penawar kesedihan
47
Bab 47 High School i'm coming
48
Bab 48 Baikan
49
Bab 49 Tertangkap basah
50
Bab 50 Tanya hatimu
51
Bab 51 Aku bukan kakakmu
52
Bab 52 Bagaimana jika itu kamu
53
Bab 53 sebuah kotak kayu
54
Bab 54 Rahasia besar kak Ega
55
Bab 55 pencuri
56
Bab 56 Ciuman yang dalam rate 17+
57
Bab 57 Kamu berulangtahun?
58
Bab 58 Dia mirip sepertimu
59
Bab 59 Kak Z
60
Bab 60 Dia menyerupaimu
61
Bab 61 Naif Rate 17+
62
Bab 62 Tunggu 10 tahun lagi
63
Bab 63 Maaf, aku mencintaimu
64
Bab 64 Bianglala
65
Bab 65 Roller Coaster
66
Bab 66 Cinta Segitiga
67
Bab 67 Kevin Ega Irvantara
68
Bab 68 Air mata pengganti garam
69
Bab 69 Kado untuk Zean
70
Bab 70 Wajah Nenek Sihir
71
Bab 71 Aku tidak menyukainya
72
Bab 72 Bermuka dua
73
Bab 73 Topeng
74
Bab 74 Kamu sakit Nau
75
Bab 75 Gurat Kecemburuan
76
Bab 76 Mari seperti dulu lagi
77
Bab 77 Aku laki laki normal
78
Bab 78 Berteman denganku
79
Bab 79 Pertemuan terakhir
80
Bab 80 Mamah?
81
Bab 81 Mari akhiri sampai disini
82
Bab 82 Dipecat
83
Bab 83 Buka matamu
84
Bab 84 Amarah Ega
85
Bab 85 Ikatan Darah
86
Bab 86 Indhi sadar
87
Bab 87 Amnesia
88
Bab 88 Aku tidak lupa
89
Bab 89 Maaf
90
Bab 90 Pergilah
91
Bab 91 Menghitung Hari
92
Bab 92 Packing
93
Bab 93 Tunggu Aku
94
Bab 94 Keberangkatan kak Ega
95
Bab 95 Sweet seventeen
96
Bab 96 Bolos
97
Bab 97 Kecelakaan
98
Bab 98 Menikah
99
Bab 99 Amerika
100
Bab 100 Lara Cintaku
101
Bab 101 Gara gara putus cinta
102
Bab 102 Good bye
103
Bab 103 Bertemu Zean lagi
104
Bab 104 Bunga Matahari
105
Bab 105 Cemburu
106
Bab 106 Kesempatan kedua
107
Bab 107 Mau cium
108
Bab 108 Rumah kita
109
109 Kak Ega kembali
110
Bab 110 Orang iseng
111
Bab 111 Gaun Pengantin
112
Bab 112 Wisuda
113
Bab 113 Tunggu Aku
114
Bab 114 Kantor polisi
115
Bab 115 Hanya Mimpi
116
PENGUMUMAN
117
EXTRA PART
118
EXTRA PART
119
EXTRA PART
120
EXTRA PART
121
EXTRA PART
122
END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!