Bab 18 Kamu menarik perhatianku

Sesampainya di Villa kak Zean mengantarku sampai di depan pintu kamar, entah aku yang terlalu percaya diri tapi aku merasa malam ini kak Zean terus saja menempel kepadaku. Sudah lah yang terpenting sekarang kami berteman dan itu membuatku sedikit senang. Sedikit ya hanya sedikit saja.

" Sampai." Ucapku sambil menunjuk pintu kamar. Aku melepas jaket milik kak Zean namun segera di cegah olehnya.

" Pakai saja!" Perintahnya yang kemudian aku iyakan dan batal melepas jaket.

" Ya sudah aku masuk dulu kak." Ucapku sedikit canggung.

" Hmm, mimpi indah!" Ucapnya sambil menepuk kepalaku dengan lembut.

Aku segera berbalik, membuka pintu kamar dan masuk. Aku bersandar di balik pintu, mengatur nafas perlahan dan memegang kedua pipiku yang terasa panas sambil tersenyum girang. Aku mengingat lagi adegan saat kak Zean menepuk kepalaku, ritme jantungku semakin menggebu dengan senyum yang masih terlukis di wajahku.

Aku melompat ke atas tempat tidur dan melentangkan tubuhku, meregangkan otot-otot yang sempat menegang karena gugup berdekatan dengan kak Zean. Aku mengendus badanku yang kini di penuhi aroma parfum yang menempel di jaket kak Zean. Aku tersenyum lagi, memeluk erat jaket yang kini memberikan kehangatan bukan hanya di tubuhku, tapi juga di hatiku tentunya. Malam semakin larut, kantuk mulai menyerangku, akhirnya aku tertidur dengan perasaan yang jika di gambarkan mungkin akan penuh dengan warna keindahan.

POV ZEAN

Waktu sudah lewat tengah malam dan aku masih terjaga. Perasaanku saling mengadu, berkecamuk melawan pendirianku. Hari ini sekuat tenanga aku berusaha menghindarinya, berusaha untuk tidak terlalu dekat dengannya dan aku hanya berniat mengembalikkan ponselnya saja setelah itu aku benar- benar tidak ingin bertemu dengannya lagi, namun pada akhirnya hatiku berhianat, pendirianku goyah dan aku melewati batasan yang aku ciptakan sendiri. Melihat kedekatannya dengan sang kakak membuatku merasa tak karuan, perasaan gila macam apa ini, meraka itu saudara pantas saja jika mereka dekat, atau mungkin aku hanya terganggu dengan celoteh teman-temanku yang mengatakan mereka seperti seorang kekasih.

Hatiku semakin rancau saat berpapasan dengannya dan kakanya, apalagi saat dia bener -benar mengacuhkanku dan melewatiku begitu saja. Entah apa yang ada di dalam gadis itu, dia seperti magnet yang terus saja menarikku, membuatku tak bisa menjauh dan tingkahnya selalu bisa menarik perhatianku.

Aku penasaran kemana mereka pergi siang itu, aku diam-diam mengikuti mereka, memperhatikan mereka dari kejauhan. Aku tersenyum melihat gadis itu bermain pasir dengan tawa menghiasi wajah imutnya. Pandanganku tak pernah luput dari semua gerak-geriknya, tiba-tiba perasaan iri menyusup di hatiku ketika melihat sepasang adik dan kakak itu saling bercengkrama dan bercanda, rasanya aku ingin di sana di posisi kakaknya, bisa dekat dengannya tanpa mengkhawatirkan apapun. Tapi sebenarnya apa yang benar-benar aku khawatirkan?. Takut orang-orang memandangku aneh karena tertarik dengan seorang gadis kecil atau aku hanya bersembunyi di balik pandangan orang lain untuk menutupi luka yang belum sembuh sepenuhnya.

Untuk kali ini, hari ini saja. Tidak, sampai besok saja, biarkan aku berada di dekatnya dan menikmati momen bersama, setelahnya biarkan aku membangun batasan lagi, membenahi pendirianku dan hidup seperti yang sudah aku rencanakan.

Karena tak bisa tidur aku meraih laptop di atas nakas, menyalakannya dan memutuskan untuk menyelesaikan naskah skripsiku agar aku bisa segera lulus dan bisa menyusul kedua orangtuaku ke California. Aku sama sekali tak bisa fokus dengan laptop-ku, lagi-lagi senyum manis yang jarang dia perlihatkan mengganggu pikiranku. Leher jenjangnya yang nampak indah saat dia mengikat tinggi rambutnya membuat naluri laki-lakiku tergugah.

Astaga apa yang aku pikirkan, aku benar-benar tidak tau malu. Tapi aku juga tidak bisa menyalahkan diriku sepenuhnya, dia nampak tidak seperti bocah seumurannya saat mengenakan pakaian biasa, postur tubuhnya sangat ideal, tidak telalu kurus dan juga tidak terlalu berisi dan tingginya telihat pas untuk di peluk.

Aku mengoyakan kepalaku berkali-kali, mencoba mengeluarkan pikiran kotor yang bersarang di kepalaku. Aku menutup laptopku, aku benar-benar kehilangan fokus, aku berpindah ke kasur, merebahkan badanku dan berharap kantuk segera menghampiriku. Aku harus segera tidur, besok siang kami harus kembali ke rumah dan aku sudah berjanji untuk mengantarnya pulang. Aku harus istirahat dengan cukup agar besok bisa mengantarnya dengan selamat. Akhirnya setelah hampir dini hari aku bisa memejamkan mataku dan aku larut dalam buaian sang malam.

Aku menggeliat saat merasakan sesuatu membelai wajahku, aku membuka mata perlahan, saat kesadaranku sepenuhnya kembali aku tekejut melihat siapa yang sedari tadi membelai wajahku, aku terlonjak dan menjauh dari jangkauan tangannya.

" Kenapa kamu bisa di sini?" Tanyaku dengan suara serak khas orang bangun tidur.

" Kenapa kamu begitu kaget si, bukannya kamu sangat senang jika aku melakukan hal seperti ini." Ucap Natasha yang kembali mengelus wajahku.

Aku menyingkirkan tangannya dari wajahku, aku bangun dan duduk di tepi ranjang, meraih sebotol air mineral di atas meja dan meminumnya sampai habis.

" Ada apa?" Tanyaku kemudian setelah menyegerkan tenggorokan.

" Semua orang sudah di bawah, Fajar menyuruhku ke sini untuk membangunkanmu."

" Fajar menyuruhmu?" Aku tak percaya Fajar akan melakukannya.

" Ya." Menggeser duduknya agar semakin dekat denganku.

Aku berdiri dan menjauh karena merasa risih.

" Kenapa, kamu takut pacar kecilmu akan marah?."

" Pacar?" Aku bingung.

" Ya. Gadis kecil yang semalam bersama kamu di tepi pantai!."

" Oh, jadi sekarang kamu mengawasiku?"

" Apa dia yang menggodamu duluan, apa kalian sudah berciuman, bagaimana rasanya bersama anak kecil?" Tanya Natasha membuatku jengkel.

" Stop Nat, dia bukan gadis seperti itu dan kami hanya berteman!" Aku menaikan suaraku menadakan aku sedang kesal.

" Satu lagi, kita sudah berakhir Nat, jadi tolong jangan seenaknya saja masuk ke kamarku dan berhenti mengawasiku seolah-olah aku tawananmu." Aku memperjelas lagi hubungan kami yang memang sudah berakhir sejak lama.

" Keluarlah, aku mau mandi dulu, aku akan menyusul kalian nanti!."

Aku meninggalkan Natasha yang masih duduk di atas kasur. Aku mengguyur badanku dengan air dingin, rasanya sangat menyegarkan dan menjernihkan pikiranku. Aku keluar kamar mandi hanya menggunakan handuk yang melilit di pinggangku, aku terkejut lagi saat melihat Natasha masih berada di kamarku. Dia tersenyum smrik ke arahku. Aku mengambil pakaianku dan membawanya masuk kembali ke kamar mandi. Aku keluar kamar mandi setelah rapi dan aku mengajaknya keluar untuk bergabung dengan yang lain di bawah. Lagi-lagi Natasha membuatku frustasi, dia mengaitkan lengannya di tanganku, saat hendak melepas tangannya tiba-tiba terdengar pintu terbuka dari arah belakangku, aku menoleh dan melihat gadis kecil itu bersama ponakan Fajar keluar dari kamar. Mereka menatapku, aku melihat gadis itu mengamati tangan Natasha yang masih menggelayut di tanganku dan aku segera melepaskan tangan Natasha karena tidak ingin dia salah paham.

Mereka berjalan ke arahku, melewatiku dan hanya mengangguk sopan tanpa menyapa.

Aku mengikuti mereka dari belakang. Rasanya aku ingin memanggilnya dan menjelaskan kepadanya apa yang sebenarnya terjadi, tapi aku sadar kami bukan dalam hubungan yang mengharuskan menjelaskan kondisi satu sama lain.

Pagi ini kami kembali berkumpul bersama untuk sarapan sebelum nanti siang kami kembali ke rumah dan sibuk dengan aktivitas masing masing. Kami sarapan dengan tenang, tanpa obrolan apapun, sesekali aku melihat ke arahnya, dia hanya menunduk dan fokus dengan sarapannya. Sementara aku, aku masih sibuk dengan pikiranku sendiri. Apakah setelah ini aku benar-benar bisa melepaskannya, sedangkan saat ini melihatnya sudah seperti candu bagiku.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Erni Fitriana

Erni Fitriana

emang susah klo dah jatuh cinta massss

2022-08-25

0

Erni Fitriana

Erni Fitriana

klo saran aku..nih kan nanti kalian satu mobil...gimana klo kamu bilang jujur sama april ????

2022-08-25

0

Erni Fitriana

Erni Fitriana

bunga cinta dimana manaaaaaa😘😘😘😘😘😘😘

2022-08-25

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Pertemuan awal
2 Bab 2 Libur sekolah
3 Bab 3 Hy girl we meet again
4 Bab 4 Cinta pada pandangan pertama
5 Bab 5 Hujan Turun
6 Bab 6 Hujan turun part 2
7 Bab 7 Hujan turun part 3
8 Bab 8 Arzean Wijaya
9 Bab 9 Masih tentang Arzean Wijaya
10 Bab 10 Yang tak seharusnya
11 Bab 11 Jalan jalan
12 Bab 12 Jalan jalan part 2
13 Bab 13 Makan siang bersama
14 Bab 14 Kak Ega menginap
15 Bab 15 Momen yang menegangkan
16 Bab 16 Sunset
17 Bab 17 Pulang denganku
18 Bab 18 Kamu menarik perhatianku
19 Bab 19 Sunrise
20 Bab 20 Bukit bunga matahari
21 Bab 21 Maaf
22 Bab 22 Setelah sekian lama
23 Bab 23 Apa kau menyukaiku
24 Bab 24 Apa yang aku inginkan
25 Bab 25 Aku menemukanmu
26 BAB 26 Hampir saja
27 Bab 27 Repotnya jatuh cinta
28 BAB 28 Sleepwalking
29 Bab 29 Galaxy Bimasakti
30 Bab 30 Happy Birthday
31 Bab 31 Sepasang kalung dan gelang
32 Bab 32 Kebetulan
33 Bab 33 Happy New Years
34 Bab 34 Happy New Years part 2
35 Bab 35 Hanya anak kecil
36 Bab 36 First Kiss
37 Bab 37 Lavender dan kisah romantisnya
38 Bab 38 Jadilah kekasihku
39 Bab 39 Pacar rahasia
40 Bab 40 Happy Valentine day
41 Bab 41 Pengakuan kak Dion
42 Bab 42 I'm fiveteen years old
43 Bab 43 Lalu seperti apa kebenarannya
44 Bab 44 Kebenaran
45 Bab 45 Kebenaran part 2
46 Bab 46 Penawar kesedihan
47 Bab 47 High School i'm coming
48 Bab 48 Baikan
49 Bab 49 Tertangkap basah
50 Bab 50 Tanya hatimu
51 Bab 51 Aku bukan kakakmu
52 Bab 52 Bagaimana jika itu kamu
53 Bab 53 sebuah kotak kayu
54 Bab 54 Rahasia besar kak Ega
55 Bab 55 pencuri
56 Bab 56 Ciuman yang dalam rate 17+
57 Bab 57 Kamu berulangtahun?
58 Bab 58 Dia mirip sepertimu
59 Bab 59 Kak Z
60 Bab 60 Dia menyerupaimu
61 Bab 61 Naif Rate 17+
62 Bab 62 Tunggu 10 tahun lagi
63 Bab 63 Maaf, aku mencintaimu
64 Bab 64 Bianglala
65 Bab 65 Roller Coaster
66 Bab 66 Cinta Segitiga
67 Bab 67 Kevin Ega Irvantara
68 Bab 68 Air mata pengganti garam
69 Bab 69 Kado untuk Zean
70 Bab 70 Wajah Nenek Sihir
71 Bab 71 Aku tidak menyukainya
72 Bab 72 Bermuka dua
73 Bab 73 Topeng
74 Bab 74 Kamu sakit Nau
75 Bab 75 Gurat Kecemburuan
76 Bab 76 Mari seperti dulu lagi
77 Bab 77 Aku laki laki normal
78 Bab 78 Berteman denganku
79 Bab 79 Pertemuan terakhir
80 Bab 80 Mamah?
81 Bab 81 Mari akhiri sampai disini
82 Bab 82 Dipecat
83 Bab 83 Buka matamu
84 Bab 84 Amarah Ega
85 Bab 85 Ikatan Darah
86 Bab 86 Indhi sadar
87 Bab 87 Amnesia
88 Bab 88 Aku tidak lupa
89 Bab 89 Maaf
90 Bab 90 Pergilah
91 Bab 91 Menghitung Hari
92 Bab 92 Packing
93 Bab 93 Tunggu Aku
94 Bab 94 Keberangkatan kak Ega
95 Bab 95 Sweet seventeen
96 Bab 96 Bolos
97 Bab 97 Kecelakaan
98 Bab 98 Menikah
99 Bab 99 Amerika
100 Bab 100 Lara Cintaku
101 Bab 101 Gara gara putus cinta
102 Bab 102 Good bye
103 Bab 103 Bertemu Zean lagi
104 Bab 104 Bunga Matahari
105 Bab 105 Cemburu
106 Bab 106 Kesempatan kedua
107 Bab 107 Mau cium
108 Bab 108 Rumah kita
109 109 Kak Ega kembali
110 Bab 110 Orang iseng
111 Bab 111 Gaun Pengantin
112 Bab 112 Wisuda
113 Bab 113 Tunggu Aku
114 Bab 114 Kantor polisi
115 Bab 115 Hanya Mimpi
116 PENGUMUMAN
117 EXTRA PART
118 EXTRA PART
119 EXTRA PART
120 EXTRA PART
121 EXTRA PART
122 END
Episodes

Updated 122 Episodes

1
BAB 1 Pertemuan awal
2
Bab 2 Libur sekolah
3
Bab 3 Hy girl we meet again
4
Bab 4 Cinta pada pandangan pertama
5
Bab 5 Hujan Turun
6
Bab 6 Hujan turun part 2
7
Bab 7 Hujan turun part 3
8
Bab 8 Arzean Wijaya
9
Bab 9 Masih tentang Arzean Wijaya
10
Bab 10 Yang tak seharusnya
11
Bab 11 Jalan jalan
12
Bab 12 Jalan jalan part 2
13
Bab 13 Makan siang bersama
14
Bab 14 Kak Ega menginap
15
Bab 15 Momen yang menegangkan
16
Bab 16 Sunset
17
Bab 17 Pulang denganku
18
Bab 18 Kamu menarik perhatianku
19
Bab 19 Sunrise
20
Bab 20 Bukit bunga matahari
21
Bab 21 Maaf
22
Bab 22 Setelah sekian lama
23
Bab 23 Apa kau menyukaiku
24
Bab 24 Apa yang aku inginkan
25
Bab 25 Aku menemukanmu
26
BAB 26 Hampir saja
27
Bab 27 Repotnya jatuh cinta
28
BAB 28 Sleepwalking
29
Bab 29 Galaxy Bimasakti
30
Bab 30 Happy Birthday
31
Bab 31 Sepasang kalung dan gelang
32
Bab 32 Kebetulan
33
Bab 33 Happy New Years
34
Bab 34 Happy New Years part 2
35
Bab 35 Hanya anak kecil
36
Bab 36 First Kiss
37
Bab 37 Lavender dan kisah romantisnya
38
Bab 38 Jadilah kekasihku
39
Bab 39 Pacar rahasia
40
Bab 40 Happy Valentine day
41
Bab 41 Pengakuan kak Dion
42
Bab 42 I'm fiveteen years old
43
Bab 43 Lalu seperti apa kebenarannya
44
Bab 44 Kebenaran
45
Bab 45 Kebenaran part 2
46
Bab 46 Penawar kesedihan
47
Bab 47 High School i'm coming
48
Bab 48 Baikan
49
Bab 49 Tertangkap basah
50
Bab 50 Tanya hatimu
51
Bab 51 Aku bukan kakakmu
52
Bab 52 Bagaimana jika itu kamu
53
Bab 53 sebuah kotak kayu
54
Bab 54 Rahasia besar kak Ega
55
Bab 55 pencuri
56
Bab 56 Ciuman yang dalam rate 17+
57
Bab 57 Kamu berulangtahun?
58
Bab 58 Dia mirip sepertimu
59
Bab 59 Kak Z
60
Bab 60 Dia menyerupaimu
61
Bab 61 Naif Rate 17+
62
Bab 62 Tunggu 10 tahun lagi
63
Bab 63 Maaf, aku mencintaimu
64
Bab 64 Bianglala
65
Bab 65 Roller Coaster
66
Bab 66 Cinta Segitiga
67
Bab 67 Kevin Ega Irvantara
68
Bab 68 Air mata pengganti garam
69
Bab 69 Kado untuk Zean
70
Bab 70 Wajah Nenek Sihir
71
Bab 71 Aku tidak menyukainya
72
Bab 72 Bermuka dua
73
Bab 73 Topeng
74
Bab 74 Kamu sakit Nau
75
Bab 75 Gurat Kecemburuan
76
Bab 76 Mari seperti dulu lagi
77
Bab 77 Aku laki laki normal
78
Bab 78 Berteman denganku
79
Bab 79 Pertemuan terakhir
80
Bab 80 Mamah?
81
Bab 81 Mari akhiri sampai disini
82
Bab 82 Dipecat
83
Bab 83 Buka matamu
84
Bab 84 Amarah Ega
85
Bab 85 Ikatan Darah
86
Bab 86 Indhi sadar
87
Bab 87 Amnesia
88
Bab 88 Aku tidak lupa
89
Bab 89 Maaf
90
Bab 90 Pergilah
91
Bab 91 Menghitung Hari
92
Bab 92 Packing
93
Bab 93 Tunggu Aku
94
Bab 94 Keberangkatan kak Ega
95
Bab 95 Sweet seventeen
96
Bab 96 Bolos
97
Bab 97 Kecelakaan
98
Bab 98 Menikah
99
Bab 99 Amerika
100
Bab 100 Lara Cintaku
101
Bab 101 Gara gara putus cinta
102
Bab 102 Good bye
103
Bab 103 Bertemu Zean lagi
104
Bab 104 Bunga Matahari
105
Bab 105 Cemburu
106
Bab 106 Kesempatan kedua
107
Bab 107 Mau cium
108
Bab 108 Rumah kita
109
109 Kak Ega kembali
110
Bab 110 Orang iseng
111
Bab 111 Gaun Pengantin
112
Bab 112 Wisuda
113
Bab 113 Tunggu Aku
114
Bab 114 Kantor polisi
115
Bab 115 Hanya Mimpi
116
PENGUMUMAN
117
EXTRA PART
118
EXTRA PART
119
EXTRA PART
120
EXTRA PART
121
EXTRA PART
122
END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!