Bab 7 Hujan turun part 3

Aku sudah menginjak halaman rumah ketika tersengar suara memanggil namaku.

" Pril." Panggil kak Zean.

Aku berhenti, menoleh ke arahnya memastikan apakah suara itu benar dari kak Zean.

" Bisa kembalikan hoodie-ku, rumahku lumayan jauh dari sini dan sepertinya hujan akan turun lagi." Ucapnya sedikit ragu dan masih duduk diatas motor sportnya sambil membuka helm.

Aku menepuk jidatku dan segera melepas hoodie milik kak Zean lalu menghampirinya dan memberikan hoodie miliknya.

" Maaf dan hmmm terimakasih banyak sudah mengantarku dan untuk nasi gorengnya." Ucapku penuh penyesalan dan rasa malu.

"It's okay, terimakasih juga tiket nontonnya. Aku balik ya, night little girl." Pamitnya.

" Hati-hati di jalan kak!"

Kak Zean hanya mengangguk, memakai kembali hoodie dan helmnya lalu melajukan sepeda motornya menjauh dari rumahku.

Belum sempat masuk kedalam rumah, aku melihat sebuah mobil mendekat ke arahku dan berhenti tepat di depanku yang ternyata milik kak Ega. Aku melihat kak Ega turun dari mobil sedikit berlari ke arahku lalu memelukku. Aku berusaha mendorong tubuh kak Ega untuk melepas pelukannya, aku merasa sedikit tidak nyaman dengan perlakuan kak Ega ini.

" Sebentar, sebentar lagi." Ucapnya yang akhirnya membuatku pasrah dipeluk olehnya.

" kamu gak papa kan?" Tanyanya lagi yang kemudian melepas pelukannya.

" Kamu kemana aja sih, tau nggak kalau kakak khawatir, kakak lihat panggilan tak terjawab dari nomor kamu tapi setelah kakak telfon balik nomernya malah gak aktiv, kakak panik, kakak keliling Mall buat cariin kamu dan nihil, kakak udah kaya orang gila tau gak?" Omelnya panjang lebar lalu menjentikan jarinya ke keningku.

" Auuww ,sakit." Protesku sambil mengelus kening yang memang terasa sedikit sakit.

" Kakak keliling Mall dengan pakaian ini?" Aku bertanya lagi setelah menyadari bahwa kak Ega masih mengenakan baju berwarna hijau yang biasa dia gunakan selama operasi.

" Kakak cuma takut terjadi hal buruk sama kamu, lain kali kakak gak akan ninggalin kamu lagi, maafin kakak ya!"Ucapnya penuh penyesalan.

" Aku gak papa kak, ponselku jatuh dan rusak, sebelum ponselku mati aku memang sempat menghubungi kakak tapi ku pikir belum sempat terhubung dan ponselku sudah mati. Maaf sudah membuat kakak khawatir." Aku merasa bersalah kepada kak Ega.

" Terus kamu pulang naik apa?" Tanya kak Ega sambil merangkulku masuk kedalam rumah dan meninggalkan mobilnya dihalaman.

Aku menceritakan semua kejadian di Mall dari selepas Kak Ega pergi, bertemu Kak Zean, nonton bersama dan kak Zean mengantarku pulang. Kak Ega mendengarkan ceritaku dengan seksama dan tanpa pertanyaan apapun yang membuatku sedikit heran.

" Sudah makan?" Tanya kak Ega saat kami melewati dapur.

" Sudah kak, kak Ega sudah makan?" Balik bertanya.

" Belum. Bisa buatin mie gak, kakak ke atas dulu mau ganti baju sekalian mandi!."

Aku mengangguk dan berjalan ke arah dapur, mengambil mie instan di lemari penyimpanan dan bersiap untuk memasaknya. Tak lama kak Ega turun dari kamarnya menghampiriku dan duduk di meja makan. Aku meletakan mangkok berisi mie instan di hadapan kak Ega lalu mengambil air mineral dan menaruhnya di dekat kak Ega.

" Mau?" Tawar kak Ega karena mungkin melihatku mengamatinya makan sambil menelan ludah.

" Emang boleh?"

" Enggak lah, enak aja, kan katanya kamu sudah makan.!" sambil menjurkan lidah ke arahku.

" Jahat ih." Aku memanyunkan bibir lalu berdiri dan meninggalkan kak Ega dan pura-pura marah.

" Bodo amat, hahaha." Ucapnya sambil tertawa penuh kemenangan.

Aku menaiki tangga untuk menuju kamarku, sementara dari meja makan aku masih mendengar suara tawa kak Ega, aku tersenyum kecil dan bersyukur dalam hati, terimakasih Tuhan, telah menganugerahi kakak seperti kak Ega, meskipun kadang menyebalkan tapi justru sikapnya itulah yang membuatku bisa tersenyum.

Aku masuk ke dalam kamar dan di sambut oleh Cleo yang langsung berlari ke arahku, sepertinya anjing kecil ini sangat merindukanku, aku menggendongnya sebentar lalu kuturunkan lagi saat merasa tubuhku sedikit lengket dan memutuskan untuk mandi. Selesai mandi, saat aku sedang mengeringkan rambutku terdengar suara ketukan dari arah pintu, aku menoleh dan melihat kak Ega masuk membawa nampan berisi mangkuk dan gelas. Aku menatapnya tak mengerti, dia berjalan ke arah sofa, menarik meja kecil dengan kakinya dan meletakan nampan tersebut di atas meja.

" Mie instan rasa soto, dengan irisan cabai dan kol, sedikit perasan jeruk nipis dan dua sendok kecap manis, masih di tambah dengan dua butir telur setengah mateng dan segelas jus jeruk." Ucapnya sudah seperti pelayan restoran saja .

Aku mendekat ke arah kak Ega yang sudah duduk di sofa dengan senyum cerahnya, melihat isi mangkuk yang isinya sama dengan apa yang diucapkan kak Ega, kakak memang paling tau seleraku. Aku duduk di sofa dan menikmati mie instan buatan kak Ega.

" Bagi telurnya satu donk, tadi punya kakak kematengan telurnya." Pintanya sambil memperhatikam mangkukku yang hanya tersisa telur dan kuah mie . Aku memang memiliki kebiasaan aneh saat makan mie instan, aku akan makan mienya terlebih dahulu lalu setelah mie habis baru aku menikmati telur setengah matengnya.

" Karena kakak baik dan kebetulan tadi aku juga habis makan nasi goreng dengan dua telur maka dengan sangat terpaksa aku relekan sebutir telur ini buat kakak." Ucapku sok dramatis, lalu menyodorkan mangkok ke arah kak Ega yang isinya hanya tinggal air dan sebutir telur saja.

Anggaplah aku tak sopan karena memberi kak Ega bekas makanku, tapi memang seperti ini kebiasaan kami sedari dulu, saling berbagi makanan satu sama lain, dan kak Ega pun tak pernah keberatan memakan sisa makananku, padahal aku sudah sering sekali di tegur oleh ibu tapi sepertinya kebiasaan ini sudah mendarah daging di tubuhku.

" Hmmmm, ini baru mantap!" memasukan telur kemulut dan beberapa sendok kuah mie instan sisaku.

" Perpaduan pedas, manis dan asemnya pas, cocok nih pas lagi hujan begini." Ucapnya lagi yang seakan menyombongkan kalau mie instan buatannya sangatlah enak.

" Kakak emang gak jijik, dulu okelah aku masih kecil dan kakak suka menghabiskan sisa makananku agar aku tidak di marahin ibu, tapi sekarang aku sudah besar kak, bukankah ini terlihat tidak sopan.?"

" Sejak kapan kamu menjadi besar, kamu tetap anak kecil bagi kakak dan ini sudah jadi kebiasaan kakak, sulit untuk menghilangkannya, lagian cuma ada kita berdua kan, gak ada orang lain yang lihat?"

Aku hanya tersenyum mendengar kalimat kak Ega dan menyadari waktu berlalu begitu cepat. Rasanya baru kemarin aku lulus dari sekolah dasar, dan sekarang aku sudah jadi siswa kelas 9 dan tumbuh menjadi gadis remaja yang sepertinya mulai tertarik dengan lawan jenis. Wajahku memerah dan terasa panas saat membayangkan tangan Kak Zean menggandengku meskipun pasti kak Zean tak sengaja melakukannya, tapi biarlah setidaknya aku bahagia malam ini.

Bersambung......

Terpopuler

Comments

Erni Fitriana

Erni Fitriana

ahay..gadis kecil beranjak remaja dan siap dengan bunga" cintaaa😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘

2022-08-24

0

👑Meylani Putri Putti

👑Meylani Putri Putti

semangat nuri

2022-06-04

0

Your name

Your name

Emang Dambaan banget Kak Ega udah baik, perhatian, ramah, uhm masih banyak lagi deh pokoknya.

2022-04-04

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Pertemuan awal
2 Bab 2 Libur sekolah
3 Bab 3 Hy girl we meet again
4 Bab 4 Cinta pada pandangan pertama
5 Bab 5 Hujan Turun
6 Bab 6 Hujan turun part 2
7 Bab 7 Hujan turun part 3
8 Bab 8 Arzean Wijaya
9 Bab 9 Masih tentang Arzean Wijaya
10 Bab 10 Yang tak seharusnya
11 Bab 11 Jalan jalan
12 Bab 12 Jalan jalan part 2
13 Bab 13 Makan siang bersama
14 Bab 14 Kak Ega menginap
15 Bab 15 Momen yang menegangkan
16 Bab 16 Sunset
17 Bab 17 Pulang denganku
18 Bab 18 Kamu menarik perhatianku
19 Bab 19 Sunrise
20 Bab 20 Bukit bunga matahari
21 Bab 21 Maaf
22 Bab 22 Setelah sekian lama
23 Bab 23 Apa kau menyukaiku
24 Bab 24 Apa yang aku inginkan
25 Bab 25 Aku menemukanmu
26 BAB 26 Hampir saja
27 Bab 27 Repotnya jatuh cinta
28 BAB 28 Sleepwalking
29 Bab 29 Galaxy Bimasakti
30 Bab 30 Happy Birthday
31 Bab 31 Sepasang kalung dan gelang
32 Bab 32 Kebetulan
33 Bab 33 Happy New Years
34 Bab 34 Happy New Years part 2
35 Bab 35 Hanya anak kecil
36 Bab 36 First Kiss
37 Bab 37 Lavender dan kisah romantisnya
38 Bab 38 Jadilah kekasihku
39 Bab 39 Pacar rahasia
40 Bab 40 Happy Valentine day
41 Bab 41 Pengakuan kak Dion
42 Bab 42 I'm fiveteen years old
43 Bab 43 Lalu seperti apa kebenarannya
44 Bab 44 Kebenaran
45 Bab 45 Kebenaran part 2
46 Bab 46 Penawar kesedihan
47 Bab 47 High School i'm coming
48 Bab 48 Baikan
49 Bab 49 Tertangkap basah
50 Bab 50 Tanya hatimu
51 Bab 51 Aku bukan kakakmu
52 Bab 52 Bagaimana jika itu kamu
53 Bab 53 sebuah kotak kayu
54 Bab 54 Rahasia besar kak Ega
55 Bab 55 pencuri
56 Bab 56 Ciuman yang dalam rate 17+
57 Bab 57 Kamu berulangtahun?
58 Bab 58 Dia mirip sepertimu
59 Bab 59 Kak Z
60 Bab 60 Dia menyerupaimu
61 Bab 61 Naif Rate 17+
62 Bab 62 Tunggu 10 tahun lagi
63 Bab 63 Maaf, aku mencintaimu
64 Bab 64 Bianglala
65 Bab 65 Roller Coaster
66 Bab 66 Cinta Segitiga
67 Bab 67 Kevin Ega Irvantara
68 Bab 68 Air mata pengganti garam
69 Bab 69 Kado untuk Zean
70 Bab 70 Wajah Nenek Sihir
71 Bab 71 Aku tidak menyukainya
72 Bab 72 Bermuka dua
73 Bab 73 Topeng
74 Bab 74 Kamu sakit Nau
75 Bab 75 Gurat Kecemburuan
76 Bab 76 Mari seperti dulu lagi
77 Bab 77 Aku laki laki normal
78 Bab 78 Berteman denganku
79 Bab 79 Pertemuan terakhir
80 Bab 80 Mamah?
81 Bab 81 Mari akhiri sampai disini
82 Bab 82 Dipecat
83 Bab 83 Buka matamu
84 Bab 84 Amarah Ega
85 Bab 85 Ikatan Darah
86 Bab 86 Indhi sadar
87 Bab 87 Amnesia
88 Bab 88 Aku tidak lupa
89 Bab 89 Maaf
90 Bab 90 Pergilah
91 Bab 91 Menghitung Hari
92 Bab 92 Packing
93 Bab 93 Tunggu Aku
94 Bab 94 Keberangkatan kak Ega
95 Bab 95 Sweet seventeen
96 Bab 96 Bolos
97 Bab 97 Kecelakaan
98 Bab 98 Menikah
99 Bab 99 Amerika
100 Bab 100 Lara Cintaku
101 Bab 101 Gara gara putus cinta
102 Bab 102 Good bye
103 Bab 103 Bertemu Zean lagi
104 Bab 104 Bunga Matahari
105 Bab 105 Cemburu
106 Bab 106 Kesempatan kedua
107 Bab 107 Mau cium
108 Bab 108 Rumah kita
109 109 Kak Ega kembali
110 Bab 110 Orang iseng
111 Bab 111 Gaun Pengantin
112 Bab 112 Wisuda
113 Bab 113 Tunggu Aku
114 Bab 114 Kantor polisi
115 Bab 115 Hanya Mimpi
116 PENGUMUMAN
117 EXTRA PART
118 EXTRA PART
119 EXTRA PART
120 EXTRA PART
121 EXTRA PART
122 END
Episodes

Updated 122 Episodes

1
BAB 1 Pertemuan awal
2
Bab 2 Libur sekolah
3
Bab 3 Hy girl we meet again
4
Bab 4 Cinta pada pandangan pertama
5
Bab 5 Hujan Turun
6
Bab 6 Hujan turun part 2
7
Bab 7 Hujan turun part 3
8
Bab 8 Arzean Wijaya
9
Bab 9 Masih tentang Arzean Wijaya
10
Bab 10 Yang tak seharusnya
11
Bab 11 Jalan jalan
12
Bab 12 Jalan jalan part 2
13
Bab 13 Makan siang bersama
14
Bab 14 Kak Ega menginap
15
Bab 15 Momen yang menegangkan
16
Bab 16 Sunset
17
Bab 17 Pulang denganku
18
Bab 18 Kamu menarik perhatianku
19
Bab 19 Sunrise
20
Bab 20 Bukit bunga matahari
21
Bab 21 Maaf
22
Bab 22 Setelah sekian lama
23
Bab 23 Apa kau menyukaiku
24
Bab 24 Apa yang aku inginkan
25
Bab 25 Aku menemukanmu
26
BAB 26 Hampir saja
27
Bab 27 Repotnya jatuh cinta
28
BAB 28 Sleepwalking
29
Bab 29 Galaxy Bimasakti
30
Bab 30 Happy Birthday
31
Bab 31 Sepasang kalung dan gelang
32
Bab 32 Kebetulan
33
Bab 33 Happy New Years
34
Bab 34 Happy New Years part 2
35
Bab 35 Hanya anak kecil
36
Bab 36 First Kiss
37
Bab 37 Lavender dan kisah romantisnya
38
Bab 38 Jadilah kekasihku
39
Bab 39 Pacar rahasia
40
Bab 40 Happy Valentine day
41
Bab 41 Pengakuan kak Dion
42
Bab 42 I'm fiveteen years old
43
Bab 43 Lalu seperti apa kebenarannya
44
Bab 44 Kebenaran
45
Bab 45 Kebenaran part 2
46
Bab 46 Penawar kesedihan
47
Bab 47 High School i'm coming
48
Bab 48 Baikan
49
Bab 49 Tertangkap basah
50
Bab 50 Tanya hatimu
51
Bab 51 Aku bukan kakakmu
52
Bab 52 Bagaimana jika itu kamu
53
Bab 53 sebuah kotak kayu
54
Bab 54 Rahasia besar kak Ega
55
Bab 55 pencuri
56
Bab 56 Ciuman yang dalam rate 17+
57
Bab 57 Kamu berulangtahun?
58
Bab 58 Dia mirip sepertimu
59
Bab 59 Kak Z
60
Bab 60 Dia menyerupaimu
61
Bab 61 Naif Rate 17+
62
Bab 62 Tunggu 10 tahun lagi
63
Bab 63 Maaf, aku mencintaimu
64
Bab 64 Bianglala
65
Bab 65 Roller Coaster
66
Bab 66 Cinta Segitiga
67
Bab 67 Kevin Ega Irvantara
68
Bab 68 Air mata pengganti garam
69
Bab 69 Kado untuk Zean
70
Bab 70 Wajah Nenek Sihir
71
Bab 71 Aku tidak menyukainya
72
Bab 72 Bermuka dua
73
Bab 73 Topeng
74
Bab 74 Kamu sakit Nau
75
Bab 75 Gurat Kecemburuan
76
Bab 76 Mari seperti dulu lagi
77
Bab 77 Aku laki laki normal
78
Bab 78 Berteman denganku
79
Bab 79 Pertemuan terakhir
80
Bab 80 Mamah?
81
Bab 81 Mari akhiri sampai disini
82
Bab 82 Dipecat
83
Bab 83 Buka matamu
84
Bab 84 Amarah Ega
85
Bab 85 Ikatan Darah
86
Bab 86 Indhi sadar
87
Bab 87 Amnesia
88
Bab 88 Aku tidak lupa
89
Bab 89 Maaf
90
Bab 90 Pergilah
91
Bab 91 Menghitung Hari
92
Bab 92 Packing
93
Bab 93 Tunggu Aku
94
Bab 94 Keberangkatan kak Ega
95
Bab 95 Sweet seventeen
96
Bab 96 Bolos
97
Bab 97 Kecelakaan
98
Bab 98 Menikah
99
Bab 99 Amerika
100
Bab 100 Lara Cintaku
101
Bab 101 Gara gara putus cinta
102
Bab 102 Good bye
103
Bab 103 Bertemu Zean lagi
104
Bab 104 Bunga Matahari
105
Bab 105 Cemburu
106
Bab 106 Kesempatan kedua
107
Bab 107 Mau cium
108
Bab 108 Rumah kita
109
109 Kak Ega kembali
110
Bab 110 Orang iseng
111
Bab 111 Gaun Pengantin
112
Bab 112 Wisuda
113
Bab 113 Tunggu Aku
114
Bab 114 Kantor polisi
115
Bab 115 Hanya Mimpi
116
PENGUMUMAN
117
EXTRA PART
118
EXTRA PART
119
EXTRA PART
120
EXTRA PART
121
EXTRA PART
122
END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!