Dia datang lagi

Pulang kuliah Nina disambut oleh mamanya, Nina sudah tak sabar untuk menceritakan keseruan menjadi mahasiswi baru.

Mama Nina senang melihat anaknya begitu bahagia. Nina memang selalu ceria, apapun yang dia alami selalu diceritakan pada mamanya. Mamanya adalah sahabat terbaik buat Nina.

"Jadi, sudah ada mahasiswa yang kamu taksir belum Sayang?" goda mama Nina.

"Ih mama, emang Nina sudah boleh pacaran?" Nina balik bertanya.

"Boleh asal tau rambu-rambu berpacaran,"

"Mmmm Nina belum kepikiran Mah,"

"Memangnya kamu belum pernah naksir sama cowok?"

"Mmmm belum, kayak apa sih rasanya naksir cowok Mah?"

Mama Nina geleng-geleng kepala, ternyata anaknya itu masih polos. Dia bersyukur Nina belum punya pikiran macam-macam.

"Nanti kamu akan tau sendiri, kalau hatimu tiba-tiba merasa deg-degan saat bersama pria itu tandanya kamu suka dia," jelas mama Nina.

"Ohh...,"

Nina manggut-manggut tidak yakin. Karna dia memang belum merasakan hal seperti itu. Bahkan waktu SMA ada yang mengirimi surat cinta dia juga mengabaikannya.

"Anak Mama sudah semakin dewasa selalu jaga dirimu ya Nak, bergaulah dengan teman-teman yang baik, jangan sampai kamu terjerumus dalam narkoba,"

"Mmmm apa sih Mamah, Nina tau Mah Nina gak sebodoh itu, hidup Nina sudah sempurna ada Mama dan Papa yang menyayangi Nina,"

Nina memeluk mamanya ada ketenangan yang dia rasakan disetiap dekapan mamanya.

*************

Malam harinya setelah mempersiapkan buku untuk mata kuliah besok. Nina mengambil ponselnya dan membuat WA group.

"Ping..."

"Halooo guys ini group kita ya, bagusnya dikasih nama apa yak?" sapa Nina digroup.

"Yuhuuuu... hadir, kasih nama KEREND aja gabungan nama kita Karenina Eka Ratih end Dian," balas Eka

"Loh si ganteng kagak dimasukin Nin?"

Ratih protes karna Adit gak ikut masuk group.

"Ih..., ini kusus ciwi-ciwilah? lu mojok ndiri ngapa kalau mau PDKT ma doi," saut Dian.

"Embeerrr," balas Eka.

Nina tersenyum membaca kelucuan tingkah teman-teman barunya.

"Kayaknya ada yang naksir Adit nih, cieee!" Nina menggoda Ratih.

"Adit bukan pacar lo kan Nin? kamu jujur aja biar aku gak ragu-ragu, atau jangan-jangan dia mantan lo waktu SMA," cecar Ratih.

"Bukan, gua belum pernah punya pacar," jawab Nina polos.

"SERIUS!!!" ketiga temannya kompak menjawab ucapan Nina.

"Huum..., emang gua belum pernah jatuh cinta," jawab Nina.

"Waduh gak beres ini anak," balas Eka.

"Ngapa? aneh menurut lo?" tanya Nina.

"Kog tahan ya?" balas Dian.

"Apa sih? kalian aneh deh!" Nina membalas.

"Gua udah lima belas kali malahan pacaran," kata Eka.

"Serius lo, lu Rat berapa kali pacaran?" balas Nina

"Gue... kagak keitung ha ha," balas Ratih.

"Gue baru tiga kali itupun takut ketahuan bokap bisa dihajar gua ha ha," kata Dian.

"Berarti kalian harus ceritain pengalaman kalian disini saat pacaran," pinta Nina.

"Yeee ogah ngungkit luka lama itu mah," jawab Eka.

Mereka terus ngobrol sampai ketiduran.

*************

Dalam tidur Nina sedang bermimpi berada di sebuah padang rumput yang hijau. Rasanya begitu sejuk dan damai.

Ada kelinci berlarian kesana kemari, wah dimanakah tempat ini bathin Nina. Terdengar derap kaki kuda semakin lama semakin jelas mendekat.

Seseorang terlihat menunggang kuda putih dan menuju kearah Nina yang sedang berdiri seorang diri. Lelaki berkuda itu memakai pakaian seperti orang jaman dulu. Siapakah orang ini bathin Nina.

Penunggang kuda itu berhenti di depan Nina, lalu pria itu mengulurkan tangannya, mengajak Nina menaiki kuda tanpa bicara, tapi Nina seolah tau maksudnya.

Pria itu berambut ikal kulitnya kuning langsat dan wajahnya juga tampan. Matanya seolah menghipnotis Nina, hingga Nina menuruti dan ikut naik kepelana kuda duduk dibelakang pria itu.

Setelah Nina berada di atas kuda, tanpa bicara laki-laki itu menghentak kudanya sehingga kuda itu kembali berlari. Spontan Nina memeluk pinggang lelaki itu karna takut terjatuh.

Kuda itu tiba-tiba melayang terbang, Nina semakin mengeratkan pelukannya, tubuh laki-laki itu terasa dingin. Lama-lama Nina menguasai dirinya dia tidak merasakan takut lagi.

Begitu indah pemandangan di bawah sana terlihat dari atas, hembusan angin yang menerpa tubuh Nina terasa begitu sejuk dan lembut.

Nina terus dibawa terbang melintasi awan putih yang terasa lembut bagai kapas saat menyentuh kulit Nina.

Kemanakah Nina akan dibawa, ingin bertanya tapi sepertinya suara Nina menghilang begitu saja. Nina hanya bergumam dalam hati.

Kuda yang ditumpangi Nina melayang rendah, sepertinya sudah sampai ditujuan. Di bawah sana ada air terjun yang mengalir bak tirai berwarna putih. Kuda itu terus terbang menembus derasnya air terjun, herannya tubuh mereka tidak basah sama sekali.

Kuda itupun mendarat, di balik air terjun tadi rupanya tersembunyi istana nan megah. Nina diajak turun dan memasuki istana oleh pria yang membawanya kesini.

"Ini dimana?" Nina bertanya.

"Ini istanaku Putri," jawab laki-laki itu.

Nina yang mendengar laki-laki itu berbicara jadi heran, ternyata dia bisa berbicara juga pikirnya.

"Selamat datang di istanaku Putri Karenina,"

"Kog... kamu bisa tau namaku?"

"Aku tahu semuanya bahkan yang di hatimu aku bisa tahu," kata pria itu.

"Jadi kamu punya ilmu bisa membaca hati orang," tanya Nina.

"Hmmm begitulah, bahkan aku bisa memenuhi semua keinginanmu kalau kamu mau,"

"Kalau begitu aku mau pulang sekarang, aku tidak suka berada disini," kata Nina cemberut.

"Tentu aku akan mengantarkanmu pulang Putri, tapi aku akan selalu mengunjungimu lagi, apa kamu tidak keberatan?"

" Hmmm, kenapa harus menemuiku, apa kamu tidak punya teman?"

"Aku menyukaimu Putri,"

"Bisakah kamu tidak memanggilku dengan Putri, panggil aku Nina,"

"Baik Putri, mmmm Nina,"

"Kenapa kamu menyukaiku, kita tidak pernah bertemu?"

"Aku melihatmu saat kamu datang ketempatku Nina, sejak itu aku mengikutimu,"

Nina menggaruk kepalanya berfikir kapan dia datang ketempat ini.

"Mmmm, bisakah kamu antar aku pulang sekarang?" tanya Nina lagi, dia tak mau berlama-lama di tempat itu.

"Pejamkan matamu, aku akan mengantarmu pulang Nina," perintah pria itu.

Nina memejamkan matanya, tiba-tiba tubuhnya terasa dingin, dan terbawa pusaran angin, tubuhnya melayang-layang di udara, lalu terasa terhempas dan jatuh.

Nina terkejut dan terbangun, dia melihat sekeliling. Dia sudah berada di kamarnya sendiri, tadi rupanya cuma mimpi.

Dilihatnya jam di dinding kamarnya baru pukul 02.00, mimpi yang aneh pikir Nina, diapun mencoba untuk berbaring lagi dan mencoba memejamkan matanya, tapi Nina tidak bisa tidur lagi.

Diambilnya ponsel dan berselancar di dunia maya, agar matanya kembali mengantuk. Akan tetap tetap matanya tidak mengantuk lagi.

Diapun menghabiskan waktu bermain game mau pindah kekamar mamanya takut mamanya marah, walaupun mama Nina tidak pernah marah padanya.

************

Note : jika suka cerita ini jangan lupa like dan komen ya. Trimakasih sudah membaca.

Terpopuler

Comments

Candylove Therryus

Candylove Therryus

mimpi asyik...

2021-04-03

0

Wati Simangunsong

Wati Simangunsong

itu bkn mimpi .tp nyata

2020-12-15

0

Raina Ayudia Inara

Raina Ayudia Inara

lanjutt thor seru buanget nih...

2020-10-01

0

lihat semua
Episodes
1 Liburan
2 Teman baru
3 Telaga angker
4 Mimpi
5 Mbah Siti
6 Pulang ke Jakarta
7 Menjadi mahasiswa
8 Dia datang lagi
9 Sisi kelam Ratih
10 Bertemu om Hendra
11 Jadian dengan Adit
12 Siapakah dia?
13 Pengakuan Ratih
14 Bertemu dengan Erick
15 Lelaki misterius itu bernama Rekso
16 Erick jatuh cinta
17 Tentang Dian
18 Kabar dari mama Dian
19 Kembalinya sang mama
20 Babak baru kehidupan Dian
21 Bersama mereka
22 Peringatan dari Rekso
23 Di rumah saja
24 Firasat Erick
25 Jalan dengan Erick
26 Inikah rasanya cinta
27 Kabar dari Erick
28 Bangunlah Erick
29 Perjuangan Erick
30 Berpisah dengan Erick
31 Kembalinya Erick
32 Patah Hati
33 Siapakah Fatih?
34 Masa lalu Fatih
35 Saling terbuka
36 Teman lama
37 Bertemu dengan Erick
38 Nikah siri
39 Bayang masa lalu
40 Siapa ayah Fatan?
41 Antara Maya Fatih dan Fatan
42 Sebuah janji
43 Kembali merajut kepercayaan
44 Hasil test
45 Pisah ranjang
46 Bertemu Marcel
47 Selamat tinggal kota penuh luka
48 Membuka lembaran baru
49 Mengejar mimpi
50 Jatuh hati pada Erick
51 Kembali ke Jakarta
52 Opening cabang baru
53 Mendekati Nina
54 Kita sama
55 Di Singapura
56 Menikmati waktu berdua
57 Hiduplah bersamaku
58 Perjodohan
59 Akad Nikah
60 Bulan madu
61 Kembali ke Singapura
62 Telat
63 Mengunjungi dokter kandungan
64 Home sweet home
65 Syukuran rumah baru
66 Bertemu dengan Fatih
67 Reuni alumni SMA
68 Wujud asli Rekso
69 Depresi
70 Tentang Nabila
71 Cemburu
72 Dia datang lagi
73 Mengawal nafsu
74 Teraphi
75 Rasanya berbeda
76 Pelarian
77 Bersatunya Fatih dan Dian
78 Akhirnya mereka tahu
79 Mencari kedamaian
80 Pura-pura tidak mengenalnya
81 Mengusir sepi
82 Tentang dia
83 Melihatmu bersamanya
84 Mencari Ronald
85 Pembalasan
86 Sekeping kenangan
87 Ronald yang rapuh
88 Kabar suka di tengah duka
89 Sejarah yang terulang
90 Memulai hal baru
91 Kembalinya Ronald
92 Sebuah permohonan
93 Memulai hidup baru
94 Balas Dendam
95 Kembali terluka
96 Menjaga Nina
97 Ke makam Ronald
98 Pengalaman Pertama Merawat Bayi
99 Surat dari Ronald
100 Pelabuhan terakhir
101 Dari author buat reader tersayang
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Liburan
2
Teman baru
3
Telaga angker
4
Mimpi
5
Mbah Siti
6
Pulang ke Jakarta
7
Menjadi mahasiswa
8
Dia datang lagi
9
Sisi kelam Ratih
10
Bertemu om Hendra
11
Jadian dengan Adit
12
Siapakah dia?
13
Pengakuan Ratih
14
Bertemu dengan Erick
15
Lelaki misterius itu bernama Rekso
16
Erick jatuh cinta
17
Tentang Dian
18
Kabar dari mama Dian
19
Kembalinya sang mama
20
Babak baru kehidupan Dian
21
Bersama mereka
22
Peringatan dari Rekso
23
Di rumah saja
24
Firasat Erick
25
Jalan dengan Erick
26
Inikah rasanya cinta
27
Kabar dari Erick
28
Bangunlah Erick
29
Perjuangan Erick
30
Berpisah dengan Erick
31
Kembalinya Erick
32
Patah Hati
33
Siapakah Fatih?
34
Masa lalu Fatih
35
Saling terbuka
36
Teman lama
37
Bertemu dengan Erick
38
Nikah siri
39
Bayang masa lalu
40
Siapa ayah Fatan?
41
Antara Maya Fatih dan Fatan
42
Sebuah janji
43
Kembali merajut kepercayaan
44
Hasil test
45
Pisah ranjang
46
Bertemu Marcel
47
Selamat tinggal kota penuh luka
48
Membuka lembaran baru
49
Mengejar mimpi
50
Jatuh hati pada Erick
51
Kembali ke Jakarta
52
Opening cabang baru
53
Mendekati Nina
54
Kita sama
55
Di Singapura
56
Menikmati waktu berdua
57
Hiduplah bersamaku
58
Perjodohan
59
Akad Nikah
60
Bulan madu
61
Kembali ke Singapura
62
Telat
63
Mengunjungi dokter kandungan
64
Home sweet home
65
Syukuran rumah baru
66
Bertemu dengan Fatih
67
Reuni alumni SMA
68
Wujud asli Rekso
69
Depresi
70
Tentang Nabila
71
Cemburu
72
Dia datang lagi
73
Mengawal nafsu
74
Teraphi
75
Rasanya berbeda
76
Pelarian
77
Bersatunya Fatih dan Dian
78
Akhirnya mereka tahu
79
Mencari kedamaian
80
Pura-pura tidak mengenalnya
81
Mengusir sepi
82
Tentang dia
83
Melihatmu bersamanya
84
Mencari Ronald
85
Pembalasan
86
Sekeping kenangan
87
Ronald yang rapuh
88
Kabar suka di tengah duka
89
Sejarah yang terulang
90
Memulai hal baru
91
Kembalinya Ronald
92
Sebuah permohonan
93
Memulai hidup baru
94
Balas Dendam
95
Kembali terluka
96
Menjaga Nina
97
Ke makam Ronald
98
Pengalaman Pertama Merawat Bayi
99
Surat dari Ronald
100
Pelabuhan terakhir
101
Dari author buat reader tersayang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!