Telaga angker

"Are you ready my man!" pekik Nina mengagetkan Dayat yang sedang berbaring di kamar.

Nina masuk lalu duduk di tepi ranjang Dayat, menggoyang-goyang tubuh sepupunya agar bangun.

"La kok malah tidur, kapan jalannya?!" rengek Nina tak sabar.

"Libur dulu Mbak, ini hari Jumat," kata Dayat

"Ogah pokoknya jalan, ayok!"

Nina menarik tangan Dayat supaya bangun, akhirnya pemuda itu bangun duduk di tepi ranjang.

"Ini hari Jumat Mbak, nggak boleh jalan-jalan nanti si Mbah marah!"

"Boleh kok kata si Mbah, aku kan putu kesayangan!" ucap Nina, "kalau kamu nggak mau, aku berangkat sendiri minta antar Sutris!"

"Sutris cah gemblung itu, mending aku yang antarin, ya sudah sana tunggu di depan," Dayat agak kesal menghadapi sepupunya yang tukang ngeyel.

(gemblung \=linglung)

Nina tersenyum penuh kemenangan, dia tahu Dayat tidak akan bisa menolak keinginannya. Nina sudah mengenal Dayat sejak mereka masih kecil.

"Antar ke telaga yang kemarin itu ya, yang kutunjukin fotonya,"

Nina memang sudah hunting beberapa tempat wisata di daerah sini, pokoknya liburan kali ini semua tempat harus dia datangi, wajib ada kenangan buat diunggah di akun sosial media miliknya.

Dayat menyukai Nina, selain cantik sepupunya itu lucu dan menggemaskan. Dia juga tipikal cewek yang nggak rewel biarpun terbiasa hidup di kota. Makan apapun tidak pilih-pilih, bahkan bermain kotor juga tidak membuatnya risih.

Sesampainya di telaga, mata Nina berbinar menyaksikan keindahan yang sangat alami. Dia sangat suka nuansa alam dari pada berenang di kolam renang buatan.

"Ambil dulu fotoku yang cantik!" Nina menyodorkan hand phonenya pada Dayat untuk mengambil berapa gambar.

Gadis itu berpose begitu cantik, dengan latar air terjun dan batu-batu besar.

"Mandi yuk!" ajak Nina.

"Saya nggak bawa baju ganti Mbak, saya nunggu di sini saja ya," tolak Dayat, dia sudah bosan bermain di tempat seperti ini karena sudah terlalu sering pergi bersama temannya.

"Ah kamu gak asik, ya udah jagain tasku. Nanti fotoin pas aku lagi berenang," pinta Nina manja.

Dayat hanya menghela nafas menuruti perintah Nina. Dia mencari tempat untuk duduk, sesekali memperhatikan sepupunya yang berenang, takut kalau terjadi apa-apa.

Nina berenang ke sana ke mari, airnya sangat dingin dan jernih, batu-batu juga ikan di dasar kolam terlihat sangat jelas dan indah. Suasana telaga saat itu tidak begitu ramai pengunjung, Nina bisa berenang dengan bebas.

Hari semakin sore, Nina masih asik dengan acara berenangnya, rasanya enggan pergi dari sana.

"Mbak udah sore yuk pulang, nanti si Mbah marah kalau kemaleman!" Dayat memperingatkan Nina.

Gadis itu asik dengan dunianya tidak mendengar panggilan Dayat. Beberapa pengunjung juga sudah mulai pulang.

Bandel bener anak ini, Dayat membatin. Dia heran Nina betah sekali berenang, dia yang tidak ikut renang saja kedinginan.

"Mbak ayok!" teriak Dayat mulai kesal.

"Iya crewet banget sih. Sudah kaya mama aku aja kamu," sungut Nina kesal.

Nina meminta tas yang dipegang Dayat, lalu mengeluarkan pakaian ganti mengganti bajunya yang basah.

"Ganti baju di mana ya?"

Nina celingukan mencari tempat buat ganti baju, dia melihat batu besar di ujung telaga. Gadis itu mendekati batu itu. Setelah melihat sekeliling nggak ada orang, Nina cepat-cepat membuka bajunya.

Hawa dingin meniup tengkuknya, tiba-tiba bulu-bulu di tubuh Nina berdiri, dia pikir mungkin karena tadi kelamaan berenang.

Gadis itu merasa ada yang sedang memperhatikannya, dia menoleh ke kanan, ke kiri, ke belakang, tapi tidak ada siapa-siapa hanya tinggal dirinya di tempat itu.

Udara dingin begitu menusuk kulit, darahnya tiba-tiba berdesir. Nina semakin merinding, cepat-cepat dia keluar dari persembunyian.

"Mbak, cuma bawa baju ganti kaus saja?" Dayat melihat Nina masih memakai celana basah.

"Iya, cuma bawa kaus aja, eh Foto dulu!" pinta Nina.

Nina mengambil posisi membelakangi batu tempat dia mengganti baju tadi.

"Udah?' tanya Nina, Dayat mengangguk.

"Satu kali lagi," pinta Nina sambil berpose dengan gaya lain, Dayat mendengus pelan.

"Yuk pulang," ajak Nina.

Nina mengambil hand phone lalu memasukkan ke dalam tas selempangnya. Suara azan Magrib menggema, Dayat mulai cemas pasti si mbah nanti marah melihat mereka pulang terlalu sore.

Sesampainya di rumah, rupanya si mbah lagi di rumah belakang. Lega rasanya nggak ketahuan, Dayat tersenyum senang.

"Mbak cepetan mandi, nanti si Mbah tau kita pulang sore bisa kena marah!" perintah Dayat.

"Ok Bos!"

Nina berlalu ke kamar mandi. Selesai mandi dia mengecek foto-fotonya hasil jepretan selama di telaga. Seharian berenang dia belum mengunggah status di sosial media.

Nina memilih fotonya yang bagus, saat melihat fotonya yang terakhir dia kecewa, seperti ada bayangan hitam di atas batu yang ada dibelakangnya.

"Ah Dayat nggak ikhlas ambil fotonya!" gerutu Nina, dia menghapus foto itu karena hasilnya jelek.

"Mbak, di panggil si Mbah, disuruh makan," panggil Dayat.

"Ok, bentar aku keluar!"

Nina berjalan gontai ke ruang makan, di sana si mbah sudah menunggu bersama Dayat.

"Makan sini Nduk, tadi Om Parman motong bebek. Ini Mbah bikinin bebek goreng,"

"Waw, enak pastinya, foto dulu ya, Mbah,"

Mbah Darmi tersenyum melihat kelakuan cucunya. Dayat menahan tawa melihat tingkah Nina, dasar bocah sosmed alay pikir Dayat.

Nina memang tidak pernah bisa lepas dari hand phonenya. Apapun kegiatannya selalu dia unggah ke sosial media miliknya, dia hanya ingin membagikan kenangan indah yang ia rasakan saat liburan.

...***...

Note : jika suka cerita ini jangan lupa like dan komen ya. Terima kasih sudah membaca.

Terpopuler

Comments

Candylove Therryus

Candylove Therryus

menjelang magrib,setannya muncul....

2021-04-02

0

Oka Luthfia

Oka Luthfia

gak baca bismillah sih ,kan telanjang di liatin setan

2021-03-30

0

Elki Black Black

Elki Black Black

tu kn lali karo pesan ne si mbah.....
bocah jaman Now 😀😀

2021-01-24

0

lihat semua
Episodes
1 Liburan
2 Teman baru
3 Telaga angker
4 Mimpi
5 Mbah Siti
6 Pulang ke Jakarta
7 Menjadi mahasiswa
8 Dia datang lagi
9 Sisi kelam Ratih
10 Bertemu om Hendra
11 Jadian dengan Adit
12 Siapakah dia?
13 Pengakuan Ratih
14 Bertemu dengan Erick
15 Lelaki misterius itu bernama Rekso
16 Erick jatuh cinta
17 Tentang Dian
18 Kabar dari mama Dian
19 Kembalinya sang mama
20 Babak baru kehidupan Dian
21 Bersama mereka
22 Peringatan dari Rekso
23 Di rumah saja
24 Firasat Erick
25 Jalan dengan Erick
26 Inikah rasanya cinta
27 Kabar dari Erick
28 Bangunlah Erick
29 Perjuangan Erick
30 Berpisah dengan Erick
31 Kembalinya Erick
32 Patah Hati
33 Siapakah Fatih?
34 Masa lalu Fatih
35 Saling terbuka
36 Teman lama
37 Bertemu dengan Erick
38 Nikah siri
39 Bayang masa lalu
40 Siapa ayah Fatan?
41 Antara Maya Fatih dan Fatan
42 Sebuah janji
43 Kembali merajut kepercayaan
44 Hasil test
45 Pisah ranjang
46 Bertemu Marcel
47 Selamat tinggal kota penuh luka
48 Membuka lembaran baru
49 Mengejar mimpi
50 Jatuh hati pada Erick
51 Kembali ke Jakarta
52 Opening cabang baru
53 Mendekati Nina
54 Kita sama
55 Di Singapura
56 Menikmati waktu berdua
57 Hiduplah bersamaku
58 Perjodohan
59 Akad Nikah
60 Bulan madu
61 Kembali ke Singapura
62 Telat
63 Mengunjungi dokter kandungan
64 Home sweet home
65 Syukuran rumah baru
66 Bertemu dengan Fatih
67 Reuni alumni SMA
68 Wujud asli Rekso
69 Depresi
70 Tentang Nabila
71 Cemburu
72 Dia datang lagi
73 Mengawal nafsu
74 Teraphi
75 Rasanya berbeda
76 Pelarian
77 Bersatunya Fatih dan Dian
78 Akhirnya mereka tahu
79 Mencari kedamaian
80 Pura-pura tidak mengenalnya
81 Mengusir sepi
82 Tentang dia
83 Melihatmu bersamanya
84 Mencari Ronald
85 Pembalasan
86 Sekeping kenangan
87 Ronald yang rapuh
88 Kabar suka di tengah duka
89 Sejarah yang terulang
90 Memulai hal baru
91 Kembalinya Ronald
92 Sebuah permohonan
93 Memulai hidup baru
94 Balas Dendam
95 Kembali terluka
96 Menjaga Nina
97 Ke makam Ronald
98 Pengalaman Pertama Merawat Bayi
99 Surat dari Ronald
100 Pelabuhan terakhir
101 Dari author buat reader tersayang
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Liburan
2
Teman baru
3
Telaga angker
4
Mimpi
5
Mbah Siti
6
Pulang ke Jakarta
7
Menjadi mahasiswa
8
Dia datang lagi
9
Sisi kelam Ratih
10
Bertemu om Hendra
11
Jadian dengan Adit
12
Siapakah dia?
13
Pengakuan Ratih
14
Bertemu dengan Erick
15
Lelaki misterius itu bernama Rekso
16
Erick jatuh cinta
17
Tentang Dian
18
Kabar dari mama Dian
19
Kembalinya sang mama
20
Babak baru kehidupan Dian
21
Bersama mereka
22
Peringatan dari Rekso
23
Di rumah saja
24
Firasat Erick
25
Jalan dengan Erick
26
Inikah rasanya cinta
27
Kabar dari Erick
28
Bangunlah Erick
29
Perjuangan Erick
30
Berpisah dengan Erick
31
Kembalinya Erick
32
Patah Hati
33
Siapakah Fatih?
34
Masa lalu Fatih
35
Saling terbuka
36
Teman lama
37
Bertemu dengan Erick
38
Nikah siri
39
Bayang masa lalu
40
Siapa ayah Fatan?
41
Antara Maya Fatih dan Fatan
42
Sebuah janji
43
Kembali merajut kepercayaan
44
Hasil test
45
Pisah ranjang
46
Bertemu Marcel
47
Selamat tinggal kota penuh luka
48
Membuka lembaran baru
49
Mengejar mimpi
50
Jatuh hati pada Erick
51
Kembali ke Jakarta
52
Opening cabang baru
53
Mendekati Nina
54
Kita sama
55
Di Singapura
56
Menikmati waktu berdua
57
Hiduplah bersamaku
58
Perjodohan
59
Akad Nikah
60
Bulan madu
61
Kembali ke Singapura
62
Telat
63
Mengunjungi dokter kandungan
64
Home sweet home
65
Syukuran rumah baru
66
Bertemu dengan Fatih
67
Reuni alumni SMA
68
Wujud asli Rekso
69
Depresi
70
Tentang Nabila
71
Cemburu
72
Dia datang lagi
73
Mengawal nafsu
74
Teraphi
75
Rasanya berbeda
76
Pelarian
77
Bersatunya Fatih dan Dian
78
Akhirnya mereka tahu
79
Mencari kedamaian
80
Pura-pura tidak mengenalnya
81
Mengusir sepi
82
Tentang dia
83
Melihatmu bersamanya
84
Mencari Ronald
85
Pembalasan
86
Sekeping kenangan
87
Ronald yang rapuh
88
Kabar suka di tengah duka
89
Sejarah yang terulang
90
Memulai hal baru
91
Kembalinya Ronald
92
Sebuah permohonan
93
Memulai hidup baru
94
Balas Dendam
95
Kembali terluka
96
Menjaga Nina
97
Ke makam Ronald
98
Pengalaman Pertama Merawat Bayi
99
Surat dari Ronald
100
Pelabuhan terakhir
101
Dari author buat reader tersayang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!