Mimpi

Nina sudah di kamar, seperti biasa dia mengecek semua akun sosial medianya. Membalas satu persatu komentar dari teman-temannya. Hand phonenya berdering, panggilan dari mamanya.

"Halo, Mah," sapa Nina riang.

"Lagi ngapain, Nak?"

"Nggak ada Mah, lagi di kamar, si Mbah di luar lagi nonton sinetron," jawab Nina.

"Gimana liburanmu?" sambung Pratiwi.

"Asik Ma, kan ada Dayat," seru gadis itu.

"Kamu jangan bikin Dayat repot gara-gara sikapmu yang kelewat manja, kasihan dia,"

"Iya, Mama!"

"Liburanmu tinggal tiga hari lagi, jangan capek-capek ya jaga dirimu." Wanita itu menasehati putrinya.

"Siap Bos!"

Nina melanjutkan bermain hand phone, matanya mulai sayu, kemudian terlelap. Kamar itu terasa begitu dingin, seperti ada udara yang tidak biasa.

Nina menggeliat kedinginan, tangannya hendak meraih selimut, tapi tak mampu membuka mata sungguh terasa berat.

Gadis itu merasa ada seseorang sedang memperhatikannya, tapi lagi-lagi dia tak mampu untuk membuka mata.

Nina merasa seperti ada yang membelainya. Siapakah yang berani melakukan itu, apakah Dayat? kulit Nina merinding rasa takut menyelimuti hatinya.

Ini cuma mimpi pikir Nina, dia memaksa membuka matanya yang seperti dilem. Perlahan Nina merapal doa-doa yang ia ingat, tapi mulutnya sangat susah digerakkan. Nina terperanjat bangun dari tidurnya, lalu duduk memeriksa ponselnya.

Baru jam delapan malam. Apa itu tadi ?

Sayup-sayup terdengar suara televisi di luar. Nina bangun melangkah keluar, nenek bersama Dayat sedang menonton berita di TV.

"Kirain udah tidur kamu, Nduk?" Mbah Darmi melihat cucunya yang baru keluar.

"Nina terbangun, Mbah,"

Nina bergabung menonton TV dengan m**bah Darmi dan Dayat, dia pun kembali ketiduran di sofa.

Sebelum tidur mbah Darmi mencoba membangunkan Nina agar pindah ke kamar, tapi Nina sangat lelap dan terlihat kelelahan.

Mbah Darmi mengambilkan selimut, membiarkan Nina tidur di sofa. Dia memandangi wajah cucunya sebelum beranjak ke kamar, membelai lembut rambutnya.

Pasti dia sangat capek habis jalan-jalan siang tadi pikir mbah Darmi. Dayat pun masuk ke kamarnya untuk tidur.

Malam semakin larut, Nina terbuai dalam mimpi. Dia bermimpi sedang berada di telaga berenang sendiri, tidak ada orang lain di sana.

Seorang pemuda datang ikut berenang mendekat, wajahnya sangat tampan. Nina belum pernah bertemu dengannya di dunia nyata.

Ketampanan pria itu sangat mempesona, tanpa bicara pria itu mendekati Nina, tatapan matanya begitu menghipnotis.

Oh, dari manakah datangnya pria ini, bisik hati Nina.

Sekarang mereka saling berhadapan, jantung Nina berdetak tak karuan, ini kali pertama dia bertatapan begitu dekat dengan seorang pria.

Embusan napasnya hangat menyapu wajah Nina. Perlahan pria itu mendekat, bibir mereka bersentuhan terasa dingin tapi nikmat. Gadis itu tak kuasa menolak, ini pertama kali dalam hidupnya dicium pria, baik di dunia nyata maupun di alam mimpi.

Rasa takut tapi tak kuasa menolak, Nina memejamkan mata, dia tidak tau harus berbuat apa, menikmati ciuman dari pria tampan misterius.

Ternyata begini rasanya dicium laki-laki, rasa senang menyeruak di dalam hati. Bibir pria ini terasa dingin dan lembut seperti es krim.

Nina mengaitkan kedua tangannya di leher pria itu, tubuh pria itu terasa dingin lebih dingin dari air telaga.

Nina membalas ciuman pria itu, dengusan napasnya terasa dingin membuat bulu tubuhnya meremang.

Siapakah pemuda ini pikir Nina. Pria itu mengangkat tubuh Nina ke sebuah batu besar, membaringkan tubuhnya di sana. Gemericik air semakin menambah suasana romantis, dunia serasa hanya milik mereka berdua.

Ciuman demi ciuman mendarat di wajah dan leher, kadang pria itu menjilat telinga membuat geli tapi asik. Nina kembali memejamkan mata rasanya begitu menyenangkan. Ini hal terindah yang ia alami dalam hidupnya, dia tak ingin semua ini cepat berakhir.

Terdengar seperti suara napas kucing yang mendengkur, tangan yang membelai berubah menjadi kasar. Apa ini? batin Nina, tiba,-tiba dia merasa ketakutan kemudian terjaga dari tidurnya.

Oh cuma mimpi, Nina memandang sekitar rupanya dia berada di kamar. Nina mencoba mengingat, tadi sebelum tidur dia berada di ruang TV bersama nenek dan Dayat.

Siapa yang memindahkannya kesini, dan ciuman itu kenapa terasa begitu nyata, seperti benar-benar baru saja terjadi. Nina meraba bibir dan lehernya rasa itu masih ada.

Antara takut dan suka. Apakah ini yang dinamakan mimpi basah, karena baru kali ini dia mengalaminya.

Pria itu apakah cuma khayalan saja, karena terlalu sering menonton drama korea, tapi pria di mimpinya tak memiliki wajah pria korea seperti yang sering dilihatnya.

Nina mengambil selimut menutupi tubuhnya, dia meraba seluruh bagian tubuh yang tadi di sentuh pria di dalam mimpinya. Rasanya sangat nyata, bulu di tubuh Nina meremang. Dia kembali memejamkan mata, melupakan mimpi yang baru ia alami.

...***...

Note : jika suka cerita ini jangan lupa like dan komen ya. Trimakasih sudah membaca.

Terpopuler

Comments

Candylove Therryus

Candylove Therryus

ngeri...seru bgt ceritanya ...

2021-04-02

0

Elki Black Black

Elki Black Black

menarik..
asyikkk & penasarannnnnnn
thour

2021-01-24

0

Wati Simangunsong

Wati Simangunsong

menarikk

2020-12-15

0

lihat semua
Episodes
1 Liburan
2 Teman baru
3 Telaga angker
4 Mimpi
5 Mbah Siti
6 Pulang ke Jakarta
7 Menjadi mahasiswa
8 Dia datang lagi
9 Sisi kelam Ratih
10 Bertemu om Hendra
11 Jadian dengan Adit
12 Siapakah dia?
13 Pengakuan Ratih
14 Bertemu dengan Erick
15 Lelaki misterius itu bernama Rekso
16 Erick jatuh cinta
17 Tentang Dian
18 Kabar dari mama Dian
19 Kembalinya sang mama
20 Babak baru kehidupan Dian
21 Bersama mereka
22 Peringatan dari Rekso
23 Di rumah saja
24 Firasat Erick
25 Jalan dengan Erick
26 Inikah rasanya cinta
27 Kabar dari Erick
28 Bangunlah Erick
29 Perjuangan Erick
30 Berpisah dengan Erick
31 Kembalinya Erick
32 Patah Hati
33 Siapakah Fatih?
34 Masa lalu Fatih
35 Saling terbuka
36 Teman lama
37 Bertemu dengan Erick
38 Nikah siri
39 Bayang masa lalu
40 Siapa ayah Fatan?
41 Antara Maya Fatih dan Fatan
42 Sebuah janji
43 Kembali merajut kepercayaan
44 Hasil test
45 Pisah ranjang
46 Bertemu Marcel
47 Selamat tinggal kota penuh luka
48 Membuka lembaran baru
49 Mengejar mimpi
50 Jatuh hati pada Erick
51 Kembali ke Jakarta
52 Opening cabang baru
53 Mendekati Nina
54 Kita sama
55 Di Singapura
56 Menikmati waktu berdua
57 Hiduplah bersamaku
58 Perjodohan
59 Akad Nikah
60 Bulan madu
61 Kembali ke Singapura
62 Telat
63 Mengunjungi dokter kandungan
64 Home sweet home
65 Syukuran rumah baru
66 Bertemu dengan Fatih
67 Reuni alumni SMA
68 Wujud asli Rekso
69 Depresi
70 Tentang Nabila
71 Cemburu
72 Dia datang lagi
73 Mengawal nafsu
74 Teraphi
75 Rasanya berbeda
76 Pelarian
77 Bersatunya Fatih dan Dian
78 Akhirnya mereka tahu
79 Mencari kedamaian
80 Pura-pura tidak mengenalnya
81 Mengusir sepi
82 Tentang dia
83 Melihatmu bersamanya
84 Mencari Ronald
85 Pembalasan
86 Sekeping kenangan
87 Ronald yang rapuh
88 Kabar suka di tengah duka
89 Sejarah yang terulang
90 Memulai hal baru
91 Kembalinya Ronald
92 Sebuah permohonan
93 Memulai hidup baru
94 Balas Dendam
95 Kembali terluka
96 Menjaga Nina
97 Ke makam Ronald
98 Pengalaman Pertama Merawat Bayi
99 Surat dari Ronald
100 Pelabuhan terakhir
101 Dari author buat reader tersayang
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Liburan
2
Teman baru
3
Telaga angker
4
Mimpi
5
Mbah Siti
6
Pulang ke Jakarta
7
Menjadi mahasiswa
8
Dia datang lagi
9
Sisi kelam Ratih
10
Bertemu om Hendra
11
Jadian dengan Adit
12
Siapakah dia?
13
Pengakuan Ratih
14
Bertemu dengan Erick
15
Lelaki misterius itu bernama Rekso
16
Erick jatuh cinta
17
Tentang Dian
18
Kabar dari mama Dian
19
Kembalinya sang mama
20
Babak baru kehidupan Dian
21
Bersama mereka
22
Peringatan dari Rekso
23
Di rumah saja
24
Firasat Erick
25
Jalan dengan Erick
26
Inikah rasanya cinta
27
Kabar dari Erick
28
Bangunlah Erick
29
Perjuangan Erick
30
Berpisah dengan Erick
31
Kembalinya Erick
32
Patah Hati
33
Siapakah Fatih?
34
Masa lalu Fatih
35
Saling terbuka
36
Teman lama
37
Bertemu dengan Erick
38
Nikah siri
39
Bayang masa lalu
40
Siapa ayah Fatan?
41
Antara Maya Fatih dan Fatan
42
Sebuah janji
43
Kembali merajut kepercayaan
44
Hasil test
45
Pisah ranjang
46
Bertemu Marcel
47
Selamat tinggal kota penuh luka
48
Membuka lembaran baru
49
Mengejar mimpi
50
Jatuh hati pada Erick
51
Kembali ke Jakarta
52
Opening cabang baru
53
Mendekati Nina
54
Kita sama
55
Di Singapura
56
Menikmati waktu berdua
57
Hiduplah bersamaku
58
Perjodohan
59
Akad Nikah
60
Bulan madu
61
Kembali ke Singapura
62
Telat
63
Mengunjungi dokter kandungan
64
Home sweet home
65
Syukuran rumah baru
66
Bertemu dengan Fatih
67
Reuni alumni SMA
68
Wujud asli Rekso
69
Depresi
70
Tentang Nabila
71
Cemburu
72
Dia datang lagi
73
Mengawal nafsu
74
Teraphi
75
Rasanya berbeda
76
Pelarian
77
Bersatunya Fatih dan Dian
78
Akhirnya mereka tahu
79
Mencari kedamaian
80
Pura-pura tidak mengenalnya
81
Mengusir sepi
82
Tentang dia
83
Melihatmu bersamanya
84
Mencari Ronald
85
Pembalasan
86
Sekeping kenangan
87
Ronald yang rapuh
88
Kabar suka di tengah duka
89
Sejarah yang terulang
90
Memulai hal baru
91
Kembalinya Ronald
92
Sebuah permohonan
93
Memulai hidup baru
94
Balas Dendam
95
Kembali terluka
96
Menjaga Nina
97
Ke makam Ronald
98
Pengalaman Pertama Merawat Bayi
99
Surat dari Ronald
100
Pelabuhan terakhir
101
Dari author buat reader tersayang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!