Pulang ke Jakarta

Liburan Nina telah usai, saatnya dia kembali ke Jakarta. Dia juga harus mengurus persiapan masuk kuliah.

Papa Nina sudah mendaftarkan Nina di salah satu universitas pilihan Nina. Nina tinggal melengkapi berkas-berkas yang masih kurang lengkap.

"Bagaimana liburanmu Sayang?"

Sapa mama Nina saat melihat anaknya sudah tiba di rumah.

"Hmmm, menyenangkan Mah, oya ada oleh-oleh dari Nenek dan Om Parman,"

"Maaf Mama gak bisa jemput, tadi ada klien,"

"Santai aja Mam, Nina ke kamar dulu ya istirahat,"

Nina kemudian melangkahkan kakinya menuju kamarnya dilantai atas.

Nina adalah anak tunggal, papa dan mamanya sama-sama pebisnis. Papa Nina pengusaha importir alat berat, mama Nina mempunyai bisnis penyalur asisten rumah tangga.

Dia sangat dimanja oleh kedua orang tuanya. Tapi Nina juga anak yang mandiri, karna sering di tinggal pergi oleh ke dua orang tuanya untuk urusan bisnis.

Biarpun sudah lulus SMA Nina belum pernah sekalipun berpacaran. Orang tuanya memang melarang, tapi bukan karna itu Nina merasa lebih nyaman tanpa pacar.

Dia tak mau ribet urusan pacar, dan berakhir sakit hati seperti yang dialami teman-temannya.

***********

Malam pertama di Jakarta setelah kembali dari Semarang.

"Hmmmm biarpun di kampung menyenangkan, kamar sendiri tetaplah paling nyaman," kata bathin Nina.

Setelah lelah bermain laptop dia pun membaringkan tubuhnya di ranjang. Hmmm kamar yang sudah dia rindukan.

Nina langsung terlena dalam sekejap. Saat dia sudah di ambang sadar dan tidak, Nina merasa ada sebuah bayangan menghampirinya.

Tiba-tiba udara menjadi terasa lain. Dingin yang membuat bulu kuduk berdiri. Nina seolah berada di tempat yang tidak biasa.

Bayangan samar itu mendekat dan memeluk tubuh Nina, tak begitu jelas wujudnya hanya seperti bayangan manusia.

Nina merasa sesak tak bisa bernafas, ingin menjerit tapi suaranya tak keluar, seolah suaranya berhenti di kerongkongan.

Apa ini bathin Nina bertanya-tanya. Dia mencoba membaca doa tapi tak bisa. Cukup lama bayangan itu bergumul dengannya, hingga Nina tiba-tiba tersadar dari tidurnya.

"Ahhhhh....," pekiknya langsung terduduk.

Nafasnya tersengal, seperti baru saja di dekap sesuatu sampai tak bisa bernafas.

Nina takut mimpi itu datang lagi. Diapun bangkit menuju kamar kedua orang tuanya. Aku akan tidur sama mama saja pikirnya.

Dengan mata yang masih mengantuk dia langsung membuka pintu kamar mamanya, dan langsung membaringkan tubuhnya.

Sementara mama dan papanya yang sedang asik bergumul setengah telanjang terkejut tiba-tiba Nina masuk dan tidur di kamar mereka.

Cepat-cepat mereka melepaskan diri dan keheranan dengan sikap anaknya yang tak biasa.

"Duh ini anak, ngilndur kali Mah," bisik papa Nina.

"Papa sih nggak kunci pintu, untung aja dia nggak sadar,"

"Ya kan gak biasanya dia begini," jawab papa Nina heran.

Nina memang tidak menyadari apa yang sedang di lakukan orang tuanya. Matanya benar-benar mengantuk tapi takut tidur sendirian di kamarnya.

"Jadi gimana ini Mah?" tanya papa Nina masih berbisik.

"Ya udah kita tidur aja Pa," jawab mama Nina.

" Oh no, jangan siksa Papa, lanjutin di kamar tamu,"

Papa Nina menarik tangan istrinya mengajak pindah ke kamar tamu. Melanjutkan aksi yang belum tersalurkan.

Sesampainya di kamar tamu, tak lupa mengunci pintu kamar agar tak ada lagi yang mengganggu.

Setelah selesai saling melepas hasrat mama Nina kembali ke kamarnya, sementara papa Nina melanjutkan tidur di kamar tamu.

**********

Pagi harinya Nina terbangun dan mendapati dirinya di kamar mamanya. Dia menggeliat dan mendekati mamanya yang masih tertidur, kemudian memeluk dan mencium pipinya.

Mama Nina terbangun mendapat ciuman dari putri kesayangannya. Membelai lembut rambut anak gadisnya.

"Hmmm anak Mama sudah mau jadi mahasiswa, masih juga suka netek sama mamanya,"

Nina tersenyum dan memeluk mamanya dengan erat.

"Papah mana Mah?" tanya Nina saat menyadari papanya tidak tidur di situ.

"Papa tidur di kamar tamu, mana muat kalau tidur bertiga," jawab mamanya.

"Mmmm sorry, tadi malam Nina mimpi buruk jadi Nina lari kesini,"

"Udah ayok mandi sana Mama mau bangunin Papa dulu,"

"Baik Ma,"

Nina kembali ke kamarnya untuk mandi. Mama Nina membangunkan papa Nina dikamar sebelah.

"Pa udah pagi, cup..."

sambil mengecup bibir suaminya.

"Hmmmm," papa Nina menggeliat.

"Anakmu sudah bangun?" tanya papa Nina sambil memeluk istrinya.

"Udah, sekarang lagi mandi di kamarnya,"

"Hmmm, ada-ada saja anak itu tingkahnya,"

"Mah, yuk lagi," ajak papa Nina.

"Ah Papa,"

Mama Nina malu-malu tapi mau. Rahasia harmonis papa dan mama Nina adalah melepas hasrat setiap pagi. Itu membuat mereka selalu akur dan harmonis.

Mengawali pagi dengan kepuasan membuat hati bahagia. Jika hati sudah bahagia, wajah akan selalu sumringah. Rejeki juga semakin lancar he he

************

Note : jika suka cerita ini jangan lupa like dan komen ya. Trimakasih sudah membaca.

Terpopuler

Comments

sarahhh🔥

sarahhh🔥

preet baguss thor

2021-07-12

1

Candylove Therryus

Candylove Therryus

hehehe,author bisa aja....

2021-04-03

0

Wati Simangunsong

Wati Simangunsong

knp nina tdk ingt kta mbah siti y

2020-12-15

0

lihat semua
Episodes
1 Liburan
2 Teman baru
3 Telaga angker
4 Mimpi
5 Mbah Siti
6 Pulang ke Jakarta
7 Menjadi mahasiswa
8 Dia datang lagi
9 Sisi kelam Ratih
10 Bertemu om Hendra
11 Jadian dengan Adit
12 Siapakah dia?
13 Pengakuan Ratih
14 Bertemu dengan Erick
15 Lelaki misterius itu bernama Rekso
16 Erick jatuh cinta
17 Tentang Dian
18 Kabar dari mama Dian
19 Kembalinya sang mama
20 Babak baru kehidupan Dian
21 Bersama mereka
22 Peringatan dari Rekso
23 Di rumah saja
24 Firasat Erick
25 Jalan dengan Erick
26 Inikah rasanya cinta
27 Kabar dari Erick
28 Bangunlah Erick
29 Perjuangan Erick
30 Berpisah dengan Erick
31 Kembalinya Erick
32 Patah Hati
33 Siapakah Fatih?
34 Masa lalu Fatih
35 Saling terbuka
36 Teman lama
37 Bertemu dengan Erick
38 Nikah siri
39 Bayang masa lalu
40 Siapa ayah Fatan?
41 Antara Maya Fatih dan Fatan
42 Sebuah janji
43 Kembali merajut kepercayaan
44 Hasil test
45 Pisah ranjang
46 Bertemu Marcel
47 Selamat tinggal kota penuh luka
48 Membuka lembaran baru
49 Mengejar mimpi
50 Jatuh hati pada Erick
51 Kembali ke Jakarta
52 Opening cabang baru
53 Mendekati Nina
54 Kita sama
55 Di Singapura
56 Menikmati waktu berdua
57 Hiduplah bersamaku
58 Perjodohan
59 Akad Nikah
60 Bulan madu
61 Kembali ke Singapura
62 Telat
63 Mengunjungi dokter kandungan
64 Home sweet home
65 Syukuran rumah baru
66 Bertemu dengan Fatih
67 Reuni alumni SMA
68 Wujud asli Rekso
69 Depresi
70 Tentang Nabila
71 Cemburu
72 Dia datang lagi
73 Mengawal nafsu
74 Teraphi
75 Rasanya berbeda
76 Pelarian
77 Bersatunya Fatih dan Dian
78 Akhirnya mereka tahu
79 Mencari kedamaian
80 Pura-pura tidak mengenalnya
81 Mengusir sepi
82 Tentang dia
83 Melihatmu bersamanya
84 Mencari Ronald
85 Pembalasan
86 Sekeping kenangan
87 Ronald yang rapuh
88 Kabar suka di tengah duka
89 Sejarah yang terulang
90 Memulai hal baru
91 Kembalinya Ronald
92 Sebuah permohonan
93 Memulai hidup baru
94 Balas Dendam
95 Kembali terluka
96 Menjaga Nina
97 Ke makam Ronald
98 Pengalaman Pertama Merawat Bayi
99 Surat dari Ronald
100 Pelabuhan terakhir
101 Dari author buat reader tersayang
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Liburan
2
Teman baru
3
Telaga angker
4
Mimpi
5
Mbah Siti
6
Pulang ke Jakarta
7
Menjadi mahasiswa
8
Dia datang lagi
9
Sisi kelam Ratih
10
Bertemu om Hendra
11
Jadian dengan Adit
12
Siapakah dia?
13
Pengakuan Ratih
14
Bertemu dengan Erick
15
Lelaki misterius itu bernama Rekso
16
Erick jatuh cinta
17
Tentang Dian
18
Kabar dari mama Dian
19
Kembalinya sang mama
20
Babak baru kehidupan Dian
21
Bersama mereka
22
Peringatan dari Rekso
23
Di rumah saja
24
Firasat Erick
25
Jalan dengan Erick
26
Inikah rasanya cinta
27
Kabar dari Erick
28
Bangunlah Erick
29
Perjuangan Erick
30
Berpisah dengan Erick
31
Kembalinya Erick
32
Patah Hati
33
Siapakah Fatih?
34
Masa lalu Fatih
35
Saling terbuka
36
Teman lama
37
Bertemu dengan Erick
38
Nikah siri
39
Bayang masa lalu
40
Siapa ayah Fatan?
41
Antara Maya Fatih dan Fatan
42
Sebuah janji
43
Kembali merajut kepercayaan
44
Hasil test
45
Pisah ranjang
46
Bertemu Marcel
47
Selamat tinggal kota penuh luka
48
Membuka lembaran baru
49
Mengejar mimpi
50
Jatuh hati pada Erick
51
Kembali ke Jakarta
52
Opening cabang baru
53
Mendekati Nina
54
Kita sama
55
Di Singapura
56
Menikmati waktu berdua
57
Hiduplah bersamaku
58
Perjodohan
59
Akad Nikah
60
Bulan madu
61
Kembali ke Singapura
62
Telat
63
Mengunjungi dokter kandungan
64
Home sweet home
65
Syukuran rumah baru
66
Bertemu dengan Fatih
67
Reuni alumni SMA
68
Wujud asli Rekso
69
Depresi
70
Tentang Nabila
71
Cemburu
72
Dia datang lagi
73
Mengawal nafsu
74
Teraphi
75
Rasanya berbeda
76
Pelarian
77
Bersatunya Fatih dan Dian
78
Akhirnya mereka tahu
79
Mencari kedamaian
80
Pura-pura tidak mengenalnya
81
Mengusir sepi
82
Tentang dia
83
Melihatmu bersamanya
84
Mencari Ronald
85
Pembalasan
86
Sekeping kenangan
87
Ronald yang rapuh
88
Kabar suka di tengah duka
89
Sejarah yang terulang
90
Memulai hal baru
91
Kembalinya Ronald
92
Sebuah permohonan
93
Memulai hidup baru
94
Balas Dendam
95
Kembali terluka
96
Menjaga Nina
97
Ke makam Ronald
98
Pengalaman Pertama Merawat Bayi
99
Surat dari Ronald
100
Pelabuhan terakhir
101
Dari author buat reader tersayang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!