Hari pertama menjadi mahasiswa baru. Nina begitu semangat melangkahkan kakinya ke kampus. Ya dia sudah resmi menyandang status mahasiswa.
Hmm petualangan baru Nina membathin. Teman baru suasana baru. Nina kuliah mengambil jurusan managemen bisnis, karena ingin seperti orang tuanya.
"Hai Nin...!"
Nina menoleh ke arah suara yang memanggilnya.
"Hai Adit, kamu kuliah disini juga,"
Adit adalah teman Nina semasa duduk di bangku SMA.
"Hmmm iya Nin, aku gak tahu kalau kamu juga kuliah disini,"
"Papaku yang urus Dit, aku pergi liburan kemarin,"
"Oh pantesan kita gak ketemu,"
"Ya udah Dit, aku mau masuk ke kelasku ya, sampai jumpa lagi,"
Nina meninggalkan Adit dan memasuki ruang kelasnya. Sebelum Dosen datang Nina berkenalan sama teman-teman sekelasnya.
"Nin nanti ke kantin bareng yah," ajak Ratih
Ratih teman baru satu jurusan dengan Nina. Nina mengangguk setuju, sepertinya dia bakalan cocok berteman sama Ratih.
Hari pertama kuliah belum mendapat materi kuliah. Hanya diisi acara perkenalan antar mahasiswa dan dosen.
Setelah akrab dengan Ratih. Nina berkenalan dengan Eka dan Dian bertambah lagi kawan yang klop dengan Nina, hanya saja mereka berbeda jurusan.
*************
Nina dan Ratih berjalan menyelusuri lorong kampus, mereka hendak ke kantin saat istirahat.
Sesampainya di kantin Adit yang sudah ada disana melambaikan tangannya pada Nina. Nina mendekati Adit, kebetulan Adit sendirian saat itu.
"Cieeee udah dapat cem-ceman aja si Nina," bisik Ratih menggoda.
"Hush ini kawanku, kami satu sekolah waktu SMA dulu," terang Nina.
"Sendiri Dit?" sapa Nina.
"Hmmm iya belum punya kenalan, untung ada kamu jadi aku punya kawan he he,"
Nina duduk didepan Adit bersama Ratih.
"Oh ya ini Ratih temenku dikelas,"
Nina mengenalkan Ratih pada Adit setelah Ratih ngasih kode dengan mencubit paha Nina.
"Adit,"
"Ratih,"
Mereka berdua bersalaman Nina meninggalkan mereka untuk memesan makanan, dan kembali duduk menunggu pesanan mereka diantar.
"Eh Nin, aku mau pesan makan dulu ya,"
"Aku udah pesenin untuk kita kog, duduk aja," cegah Nina.
"Wah kamu memang teman yang baik, gak salah aku milih kamu ha ha,"
Mereka ngobrol bercerita tentang kuliah lalu menikmati makan saat pesanan mereka sudah datang.
"Kamu naik apa Nin," tanya Adit lagi.
"Biasa dijemput sopirnya Mamah,"
"Mmm aku bawa motor Nin, kalau kamu mau bisa kuantar?" Adit menawarkan diri
"Nggak usah Dit, kecuali sopirku gak bisa jemput boleh aku numpang kamu," kata Nina.
"Kalau aku gak ada yang ngantar Dit, kog kamu gak nawarin aku sih," goda Ratih.
"Mmmm he he," mereka bertigapun tertawa.
"Eh Eka sama Diana mana ya, kog gak nongol dari tadi," kata Nina.
Nina menoleh mencari dua temannya yang tak kunjung datang.
"Coba ditelpon Nin," kata Ratih.
Belum sempat Nina menelpon dua orang yang ditunggu sudah datang sambil cengingisan.
"Waduh kami udah selesai makan, kalian baru nongol!" kata Ratih.
"Sorry Say, ni si Dian ngejar mahasiswa ganteng dari tadi, pantang mundur sebelum dapat no hpnya ha ha," kata Eka sambil ketawa.
"Sstt jangan bilang-bilang, awas lo ya!" Dian mencubit lengan Eka.
"Gercep ya lo," sambung Nina.
"Mana tau rejeki ha ha," Dian tertawa cekikikan.
Karena sudah tak sempat lagi buat makan, Dian dan Eka hanya membeli roti dan minuman, sebentar lagi sudah waktunya masuk kelas.
"Nin... lo bikin group WA dong buat kita, biar cucok mojoknya, masukin juga cowok ganteng ini," kata Eka.
"Dihh... masak cowok satu dimasukin group. Ya gak enak dong nanti gimana kita mau ngegosip," sambung Ratih
"Ehmmm iya gak nyambung lah kita, nanti kalian bahas pembalut pula di group," kata Adit sambil tersenyum.
"Ya lo kan masuk geng kita, terimalah takdirmu jadi yang paling ganteng digroup," sambung Eka.
"Mmm ok nanti ku buat. Yuk masuk kelas," ajak Nina pada kawannya.
"Eh... belum dibayar ini," kata Ratih sambil menunjuk meja.
"Udah kubayar," kata Nina.
"Beneran, aseeekkk ditraktir bos," Ratih senang.
"Gue tau muka lo butuh ditraktir hi hi," ejek Nina.
"Kampret lo Nin," Ratih memukul Nina pelan.
Padahal mereka baru hari itu kenal tapi sudah sangat cocok. Mereka berpisah masuk ke kelas masing-masing kecuali Nina dan Ratih yang memang satu kelas.
Pulang kuliah Nina menunggu jemputan bersama Ratih, sementara Dian dan Eka sudah lebih dulu pulang naik motor masing-masing.
tin...
Bunyi klakson motor, ternyata Adit datang bersama motornya.
"Beneran dijemput?" tanya Adit.
"Hu um, ini barusan nelpon masih macet," jawab Nina.
"Ok aku duluan ya, bye..." pamit Adit.
"Byee...," jawab Nina dan Ratih bersamaan.
Akhirnya mobil jemputan Nina datang.
"Yuk... masuk!" ajak Nina.
Ratih hanya bengong, tidak mengerti ajakan Nina.
"Heh... kamu mau pulang gak sih! ayok kita searah sekalian,"
"Hah... aku Nin," tanya Ratih.
"Iya lah emang ada orang lain selain kamu, lemot amat sih lo, cepetan!"
Ratih cepat-cepat masuk kemobil Nina. Dia tak percaya teman yang baru kenal satu hari sudah mentraktir makan dan mau mengantarnya pulang.
"Pak dhe nanti anter Nina di Wr. Soepratman ya," kata Nina
"Nggak usah masuk Nin, gang sempit cukup di depan aja, udah dekat kog rumahku dari jalan utama,"
"Okeeehh,"
Sepanjang jalan mereka saling bercerita tentang diri mereka masing-masing sampai Ratih turun.
**********
Note : jika suka cerita ini jangan lupa like dan komen ya. Trimakasih sudah membaca.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Wati Simangunsong
awal baik
2020-12-15
0
Anin 💝💋
marathon lehq moco....
semangat mbak Authorrr
2020-07-28
1
Dhedhe Elli
nyicil dulu bacanya ... 😊 s
2020-07-11
1