Beberapa hari kemudian ....
Suasana kampus kembali seperti semula. Giara dan Nicko pun menjalankan aktifitasnya masing-masing. Hari ini, jadwal mata kuliah dengan Nicko. Hal yang sangat menyebalkan bagi Giara.
Setelah liburan di Bali tersebut, Nicko malah terlihat dingin dan cuek lagi pada Giara. Giara pun sama halnya dengan Nicko. Seakan-akan tak ada yang terjadi antara mereka.
Kelas pun berlangsung. Seperti biasa, Nicko akan memeriksa tugas-tugas mahasiswa di kelasnya. Karena tak mau bermasalah dengan Nicko, akhirnya Giara terpaksa mengerjakan semua tugas-tugas yang diberikan Nicko.
Saat Nicko melibat tugas Giara, ia menatap wajah Giara yang tengah asyik menulis rangkuman. "Rupanya, kamu menurut juga akhir-akhir ini. Tugas dan artikel dikerjakan dengan baik. Syukurlah, ada perubahan-perubahan baik dalam dirimu." Ucap Nicko dalam hati.
Tentu saja, agar tak kena omel, Giara langsung mengerjakan berbagai tugas yang diberikan oleh Nicko. Sebisa mungkin, tak ada tugas yang tertinggal, agar mulut Nicko tak berbicara terus dan mengomeli Giara.
"Giara, maju ke depan!" titah Nicko.
"Apa? Saya? Kenapa saya, Pak?" Giara celingukan tak mengerti.
"Maju!" tegas Nicko.
Ya Tuhan, apalagi ini? Kenapa sih dia tak henti-hentinya menggangguku! Batin Giara.
Dengan langkah yang malas, dan bibir cemberut, akhirnya mau tak mau Giara pun maju ke depan. Entah apalagi yang akan Nicko lakukan padanya. Selalu saja Giara yang jadi sasaran Nicko.
"Ada apa, Pak?" tanya Giara pura-pura.
"Tumben tugasmu selesai. Kamu nyontek?"
“Sembarangan nuduh aja sih nih si Bapak! Udah bagus kita ngerjain, masih aja di salah-salahin. Kenapa soh, Pak? Sebenci itukah Pak Nicko sama saya?" Giara sangat emosi.
"Saya cuma nanya." jawab Nicko datar.
Sumpah ya, ni dosen nyebelin banget! Gak tahu apa orang susah payah ngerjain tugas. Malah dituduh nyontek lagi. Amit-Amit tujuh turunan deh. Batin Giara.
Anak-Anak lain hanya bisa terkekeh melihat Giara jadi bulan-bulanan Pak Nicko. Mereka sepertinya luas, melihat Giara selalu dimarahi oleh Pak Nicko. Terlebih lagi Dera dan Anya, mereka seperti tak menyukai Giara di kampus ini.
Mereka terlihat bahagia ketika melihat Giara diperlakukan seperti itu oleh Nicko. Sebenarnya, Nicko sengaja melakukan hal itu pada Giara, agar Giara terbiasa untuk mengerjakan tugas dan tanggap saat dosen sedang berbicara.
"Giara, tolong kamu jelaskan materi terakhir kita tentang kaidah hukum yang berlaku secata yuridis. Minggu kemarin saya sempat membahasnya. Jika kamu mendengarkan dengan baik, maka kamu pasti masih ingat. Silakan, jelaskan pada teman-teman yang lain."
"Dari sekian banyak mahasiswa di kelas ini, kenapa harus saya, Pak?" Giara menentang keinginan Nicko.
"Karena kamu yang paling malas dan sering terlambat mengerjakan tugas. Wajar jika saya memilih kamu agar kamu semakin rajin dan pintar!" tegas Nicko.
Giara kesal bukan main. Lagi-Lagi, Nicko seperti sengaja ingin membuatnya terlilit banyak tugas dan pelajaran. Anya dan Dera yang memperhatikan Giara sejak tadi, merasa puas, karena mereka yakin, jika Nicko begitu tak menyukai Giara.
"Lihat tuh si Giara sok cantik itu, tahu rasa kan dia. Kelihatan banget gak sih kalau Pak Nicko itu gak suka sama dia? Puas gue rasanya. Pak Nicko kayak keliatan pengen puas gitu sama dia," bisik Dera pada Anya.
"Iya. biar dia rasa. Sok cantik dan sok beken sih jadi anak. Padahal, dia cuma punya tampang cakep doang, tapi kemampuannya Nol. Cuma Pak Nicko yang kayaknya gak respect sama si Giara." tambah Anya
Tiba-Tiba, Lisa menyambar ucapan Anya dan Dera sambil berbisik, "Tapi kok aku ngerasa kalau Pak Nicko itu kayak keliatan care sih sama si Giara? Kayaknya Pak Nicko itu begitu perhatian sama dia, sampe apa-apa sekarang tuh Giara terus kan? Walau dari ucapannya kayak tegas gitu. Tapi, rasanya dia begitu peduli sama nilai-nilai Giara. Coba deh kalian perhatiin,"
Ucapan Lisa sontak saja membuat Dera dan Anya kesal. Bisa-Bisanya Lisa membela Giara, padahal Dera dan Anya begitu tak menyukainya. Dera rupanya menaruh hati pada Nicko. Secara, walau Nicko sudah berusia kepala tiga, kharisma dan pesonanya masih begitu luar biasa.
Sehingga, saat Lisa berkata seakan membela Giara, tentu saja Dera marah dan tak terima. Lisa dipelototi oleh Dera, akhirnya ia pun diam dan menutup mulut.
Giara terus menjelaskan materi yang diinstruksikan oleh Nicko. Saat Giara menjelaskan. Pandangan Nicko terus tertuju pads Giara. Anehnya, Nicko malah terus terngiang-ngiang pada bibir Giara yang memesona.
Bibir yang saat itu pernah mengecup pipinya. Dan juga, bibir yang pernah dicium oleh bibir Nicko, ketika Nicko malu karena diejek teman-temannya. Nicko terus terngiang-ngiang akan ciuman yang pernah mereka lakukan saat di Bali tempo hari.
Aarrgghh, gila, gila, gila, kenapa aku harus terbayang-bayang akan bibir manisnya? Kenapa ciuman itu selalu saja terngiang-ngiang di kepalaku? Giara, Giara! Kau adalah ancaman bagiku. Kenapa juga akhir-akhir ini aku malah selalu memperhatikannya. Aku juga selalu ingin dia yang tampil ke depan. Sebenarnya, kenapa aku ini? Ucap Nicko dalam hati.
Selepas Giara menjelaskan beberapa materinya, akhirnya ia dipersilakan duduk kembali oleh Nicko. Kali ini Nicko tak ingin menatap wajah Giara, karena Nicko takut, lamunannya akan berulah lagi. Memikirkan ciuman manis yang pernah mereka lakukan.
Selang satu jam kemudian, akhirnya kelas pun berakhir. Seluruh mahasiswa diperbolehkan pulang. Giara dan Belva pun keluar kampus bersama. Giara akan pergi ke kosan Belva, karena malam ini Giara memiliki job untuk menemani salah seorang sugar daddy yang telah menyewanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
susi 2020
😘😘😘
2023-05-09
0
susi 2020
😎😍🥰
2023-05-09
0
Rhina sri
pak dosen udah mulay bucin kaya nya😆
2022-01-17
0