Bab 16. Teringat

Beberapa hari kemudian ....

Suasana kampus kembali seperti semula. Giara dan Nicko pun menjalankan aktifitasnya masing-masing. Hari ini, jadwal mata kuliah dengan Nicko. Hal yang sangat menyebalkan bagi Giara.

Setelah liburan di Bali tersebut, Nicko malah terlihat dingin dan cuek lagi pada Giara. Giara pun sama halnya dengan Nicko. Seakan-akan tak ada yang terjadi antara mereka.

Kelas pun berlangsung. Seperti biasa, Nicko akan memeriksa tugas-tugas mahasiswa di kelasnya. Karena tak mau bermasalah dengan Nicko, akhirnya Giara terpaksa mengerjakan semua tugas-tugas yang diberikan Nicko.

Saat Nicko melibat tugas Giara, ia menatap wajah Giara yang tengah asyik menulis rangkuman. "Rupanya, kamu menurut juga akhir-akhir ini. Tugas dan artikel dikerjakan dengan baik. Syukurlah, ada perubahan-perubahan baik dalam dirimu." Ucap Nicko dalam hati.

Tentu saja, agar tak kena omel, Giara langsung mengerjakan berbagai tugas yang diberikan oleh Nicko. Sebisa mungkin, tak ada tugas yang tertinggal, agar mulut Nicko tak berbicara terus dan mengomeli Giara.

"Giara, maju ke depan!" titah Nicko.

"Apa? Saya? Kenapa saya, Pak?" Giara celingukan tak mengerti.

"Maju!" tegas Nicko.

Ya Tuhan, apalagi ini? Kenapa sih dia tak henti-hentinya menggangguku! Batin Giara.

Dengan langkah yang malas, dan bibir cemberut, akhirnya mau tak mau Giara pun maju ke depan. Entah apalagi yang akan Nicko lakukan padanya. Selalu saja Giara yang jadi sasaran Nicko.

"Ada apa, Pak?" tanya Giara pura-pura.

"Tumben tugasmu selesai. Kamu nyontek?"

“Sembarangan nuduh aja sih nih si Bapak! Udah bagus kita ngerjain, masih aja di salah-salahin. Kenapa soh, Pak? Sebenci itukah Pak Nicko sama saya?" Giara sangat emosi.

"Saya cuma nanya." jawab Nicko datar.

Sumpah ya, ni dosen nyebelin banget! Gak tahu apa orang susah payah ngerjain tugas. Malah dituduh nyontek lagi. Amit-Amit tujuh turunan deh. Batin Giara.

Anak-Anak lain hanya bisa terkekeh melihat Giara jadi bulan-bulanan Pak Nicko. Mereka sepertinya luas, melihat Giara selalu dimarahi oleh Pak Nicko. Terlebih lagi Dera dan Anya, mereka seperti tak menyukai Giara di kampus ini.

Mereka terlihat bahagia ketika melihat Giara diperlakukan seperti itu oleh Nicko. Sebenarnya, Nicko sengaja melakukan hal itu pada Giara, agar Giara terbiasa untuk mengerjakan tugas dan tanggap saat dosen sedang berbicara.

"Giara, tolong kamu jelaskan materi terakhir kita tentang kaidah hukum yang berlaku secata yuridis. Minggu kemarin saya sempat membahasnya. Jika kamu mendengarkan dengan baik, maka kamu pasti masih ingat. Silakan, jelaskan pada teman-teman yang lain."

"Dari sekian banyak mahasiswa di kelas ini, kenapa harus saya, Pak?" Giara menentang keinginan Nicko.

"Karena kamu yang paling malas dan sering terlambat mengerjakan tugas. Wajar jika saya memilih kamu agar kamu semakin rajin dan pintar!" tegas Nicko.

Giara kesal bukan main. Lagi-Lagi, Nicko seperti sengaja ingin membuatnya terlilit banyak tugas dan pelajaran. Anya dan Dera yang memperhatikan Giara sejak tadi, merasa puas, karena mereka yakin, jika Nicko begitu tak menyukai Giara.

"Lihat tuh si Giara sok cantik itu, tahu rasa kan dia. Kelihatan banget gak sih kalau Pak Nicko itu gak suka sama dia? Puas gue rasanya. Pak Nicko kayak keliatan pengen puas gitu sama dia," bisik Dera pada Anya.

"Iya. biar dia rasa. Sok cantik dan sok beken sih jadi anak. Padahal, dia cuma punya tampang cakep doang, tapi kemampuannya Nol. Cuma Pak Nicko yang kayaknya gak respect sama si Giara." tambah Anya

Tiba-Tiba, Lisa menyambar ucapan Anya dan Dera sambil berbisik, "Tapi kok aku ngerasa kalau Pak Nicko itu kayak keliatan care sih sama si Giara? Kayaknya Pak Nicko itu begitu perhatian sama dia, sampe apa-apa sekarang tuh Giara terus kan? Walau dari ucapannya kayak tegas gitu. Tapi, rasanya dia begitu peduli sama nilai-nilai Giara. Coba deh kalian perhatiin,"

Ucapan Lisa sontak saja membuat Dera dan Anya kesal. Bisa-Bisanya Lisa membela Giara, padahal Dera dan Anya begitu tak menyukainya. Dera rupanya menaruh hati pada Nicko. Secara, walau Nicko sudah berusia kepala tiga, kharisma dan pesonanya masih begitu luar biasa.

Sehingga, saat Lisa berkata seakan membela Giara, tentu saja Dera marah dan tak terima. Lisa dipelototi oleh Dera, akhirnya ia pun diam dan menutup mulut.

Giara terus menjelaskan materi yang diinstruksikan oleh Nicko. Saat Giara menjelaskan. Pandangan Nicko terus tertuju pads Giara. Anehnya, Nicko malah terus terngiang-ngiang pada bibir Giara yang memesona.

Bibir yang saat itu pernah mengecup pipinya. Dan juga, bibir yang pernah dicium oleh bibir Nicko, ketika Nicko malu karena diejek teman-temannya. Nicko terus terngiang-ngiang akan ciuman yang pernah mereka lakukan saat di Bali tempo hari.

Aarrgghh, gila, gila, gila, kenapa aku harus terbayang-bayang akan bibir manisnya? Kenapa ciuman itu selalu saja terngiang-ngiang di kepalaku? Giara, Giara! Kau adalah ancaman bagiku. Kenapa juga akhir-akhir ini aku malah selalu memperhatikannya. Aku juga selalu ingin dia yang tampil ke depan. Sebenarnya, kenapa aku ini? Ucap Nicko dalam hati.

Selepas Giara menjelaskan beberapa materinya, akhirnya ia dipersilakan duduk kembali oleh Nicko. Kali ini Nicko tak ingin menatap wajah Giara, karena Nicko takut, lamunannya akan berulah lagi. Memikirkan ciuman manis yang pernah mereka lakukan.

Selang satu jam kemudian, akhirnya kelas pun berakhir. Seluruh mahasiswa diperbolehkan pulang. Giara dan Belva pun keluar kampus bersama. Giara akan pergi ke kosan Belva, karena malam ini Giara memiliki job untuk menemani salah seorang sugar daddy yang telah menyewanya.

Terpopuler

Comments

susi 2020

susi 2020

😘😘😘

2023-05-09

0

susi 2020

susi 2020

😎😍🥰

2023-05-09

0

Rhina sri

Rhina sri

pak dosen udah mulay bucin kaya nya😆

2022-01-17

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Awal Pertemuan
2 Bab 2. Dosen Menyebalkan
3 Bab 3. Menyewa Sugar Baby
4 Bab 4. Chat Pertama
5 Bab 5. Menuju Taman Anggrek
6 Bab 6. Mengkaget-Kaget
7 Bab 7. Kumohon Mengerti
8 Bab 8. Apa Kau Tertarik?
9 Bab 9. Misi Menyebalkan
10 Bab 10. Menghayati Akting
11 Bab 11. Memberanikan Diri
12 Bab 12. Serius?
13 Bab 13. Hal Sepele
14 Bab 14. Mata-Mata, ya?
15 Bab 15. Membeli Oleh-Oleh
16 Bab 16. Teringat
17 Bab 17. Siapa Ya?
18 Bab 18. Di Mall
19 Bab 19. Menuruti Keinginannya
20 Bab 20. Mulai Perhatian
21 Bab 21. Kesalahpahaman Mama
22 Bab 22. Marah Tak Tahu Tempat
23 Bab 23. Mencarimu
24 Bab 24. Memohon Dengan Paksaan
25 Bab 25. Hati Panas
26 Bab 26. Sadarkah?
27 Bab 27. Siapa Dia?
28 Bab 28. Di Kantin
29 Bab 29.
30 Bab 30. Sugar Baby Duda Tampan
31 Bab 31. Terkunci
32 Bab 32. Tak Bahagia.
33 Bab 33. Foto Dia
34 Bab 34. Memang Labil
35 Bab 35. Ketahuan
36 Bab 36. Isi Hati
37 Bab 37. Tak Ingin Mempermalukan
38 Bab 38. Kancil Nakal
39 Bab 39. Akibat Simulasi
40 Bab 40. Tersanjung
41 Bab 41. Misi Mencintai
42 Bab 42. Apa Bapak Bermimpi?
43 Bab 43. Mulai Bercinta Saja
44 Bab 44. Mau, tapi?
45 Bab 45. Semua Baru di Mulai
46 Bab 46. Bukan Hal Mudah
47 Bab 47. Sampah dan Mutiara
48 Bab 48. Mulai Terdengar Tak Nyaman
49 Bab 49. Ancaman Menakutkan
50 Bab 50. Haruskah Pergi?
51 Bab 51. Ke Rumah Nicko
52 Bab 52. Terkesan Ragu
53 Bab 53. Bertemu!
54 Bab 54. Orang Sakit Jiwa
55 Bab 55. Menjebak tapi Terjebak
56 Bab 56. Dikeluarkan dari Kampus?
57 Bab 57. Menolong Giara
58 Bab 58. Maaf Pak Nicko
59 Bab 59. Bukti Foto
60 Bab 60. Uang Tak Berkah
61 Bab 61. Bersikap Sok Manis
62 Bab 62. Menghadapi dengan Tenang
63 Bab 63. Haruskah Aku Menikahinya?
64 Bab 64. Aku Mulai Berani
65 Bab 65. Hari Sial Berbahaya
66 Bab 66. Maaf Telah Membentakmu
67 Bab 67. Ketahuan
68 Bab 68. Acting Dulu
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Bab 1. Awal Pertemuan
2
Bab 2. Dosen Menyebalkan
3
Bab 3. Menyewa Sugar Baby
4
Bab 4. Chat Pertama
5
Bab 5. Menuju Taman Anggrek
6
Bab 6. Mengkaget-Kaget
7
Bab 7. Kumohon Mengerti
8
Bab 8. Apa Kau Tertarik?
9
Bab 9. Misi Menyebalkan
10
Bab 10. Menghayati Akting
11
Bab 11. Memberanikan Diri
12
Bab 12. Serius?
13
Bab 13. Hal Sepele
14
Bab 14. Mata-Mata, ya?
15
Bab 15. Membeli Oleh-Oleh
16
Bab 16. Teringat
17
Bab 17. Siapa Ya?
18
Bab 18. Di Mall
19
Bab 19. Menuruti Keinginannya
20
Bab 20. Mulai Perhatian
21
Bab 21. Kesalahpahaman Mama
22
Bab 22. Marah Tak Tahu Tempat
23
Bab 23. Mencarimu
24
Bab 24. Memohon Dengan Paksaan
25
Bab 25. Hati Panas
26
Bab 26. Sadarkah?
27
Bab 27. Siapa Dia?
28
Bab 28. Di Kantin
29
Bab 29.
30
Bab 30. Sugar Baby Duda Tampan
31
Bab 31. Terkunci
32
Bab 32. Tak Bahagia.
33
Bab 33. Foto Dia
34
Bab 34. Memang Labil
35
Bab 35. Ketahuan
36
Bab 36. Isi Hati
37
Bab 37. Tak Ingin Mempermalukan
38
Bab 38. Kancil Nakal
39
Bab 39. Akibat Simulasi
40
Bab 40. Tersanjung
41
Bab 41. Misi Mencintai
42
Bab 42. Apa Bapak Bermimpi?
43
Bab 43. Mulai Bercinta Saja
44
Bab 44. Mau, tapi?
45
Bab 45. Semua Baru di Mulai
46
Bab 46. Bukan Hal Mudah
47
Bab 47. Sampah dan Mutiara
48
Bab 48. Mulai Terdengar Tak Nyaman
49
Bab 49. Ancaman Menakutkan
50
Bab 50. Haruskah Pergi?
51
Bab 51. Ke Rumah Nicko
52
Bab 52. Terkesan Ragu
53
Bab 53. Bertemu!
54
Bab 54. Orang Sakit Jiwa
55
Bab 55. Menjebak tapi Terjebak
56
Bab 56. Dikeluarkan dari Kampus?
57
Bab 57. Menolong Giara
58
Bab 58. Maaf Pak Nicko
59
Bab 59. Bukti Foto
60
Bab 60. Uang Tak Berkah
61
Bab 61. Bersikap Sok Manis
62
Bab 62. Menghadapi dengan Tenang
63
Bab 63. Haruskah Aku Menikahinya?
64
Bab 64. Aku Mulai Berani
65
Bab 65. Hari Sial Berbahaya
66
Bab 66. Maaf Telah Membentakmu
67
Bab 67. Ketahuan
68
Bab 68. Acting Dulu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!