Bab 6. Mengkaget-Kaget

Diva~ : Kamu di mana? Aku sedang berjalan menuju taman lampu.

Giara membaca isi pesan dari Alland. Ia pun segera memalingkan pandangannya dari dosen rese yang berada di taman yang sama dengannya. Giara berharap, agar ia tak akan bertemu lagi dengan Nicko di tempat ini.

Giara terus berjalan menjauhi Nicko, karena ia tak ingin berpapasan dengan dosen menyebalkannya itu. Giara sengaja mencari tempat lain, agar Nicko tak melihat dirinya. Tak lama, Giara membalas pesan Alland, agar Alland juga menuju ke taman lampu, karena Giara akan segera menuju ke sana.

Alland : Baiklah, aku ke taman lampu sekarang. Tunggu aku di sana,

Giara membaca isi pesan itu. Ia yakin, jika pria tersebut akan mendatanginya ke taman lampu. Giara mencari-cari tempat yang nyaman, dan lumayan ramai. Saat menemukan tempat yang menurutnya nyaman, Giara pun duduk di kursi taman.

Alland : Kamu pakai baju warna apa? Posisimu di mana?

Pria itu mengirim pesan lagi pada Giara. Agar tak memusingkannya, Giara mengiriminya sebuah foto. Foto lokasi di mana Giara berada. Pria itu tak membalas lagi, mungkin dia segera menuju ke taman lampu, sesuai instruksi yang diberikan oleh Giara.

Nicko melihat isi pesan yang dikirimkan sugar babynya. Ia bergegas mencari di mana taman lampu berada. Hari mulai gelap, jadi Nicko tak bisa melihat dengan jelas di mana posisi taman lampu. Saat melihat beberapa kelap-kelip lampu, Nicko baru sadar, mungkin itu taman lampu tempat Diva berada.

"Oh, itu tempatnya. Aku akan segera ke sana," Nicko berbicara sendiri.

Nicko tetap melihat foto yang dikirimkan padanya. Agar Nicko tak kebingungan mencari, jika sudah melihat fotonya. Ternyata, seorang gadis berambut sebahu tengah duduk di kursi taman dekat lampu yang indah.

Nicko melihatnya dari belakang, dan menyamakannya dengan foto yang ada di ponselnya. Nicko sangat yakin, jika Diva yang ia maksud, adalah wanita yang tengah duduk di kursi taman tersebut.

Anehnya, jantung Nicko berdebar tak karuan. Entah apa yang terjadi dengannya, kenapa tiba-tiba jantungnya bisa berdegup sangat kencang? Padahal, Nicko bukan akan bertemu dengan pujaan hatinya. Nicko hanya akan bertemu dengan sugar baby yang akan ia sewa.

Kenapa ini? Kenapa tiba-tiba jantungku berdebar tak karuan begini? Dia bukan siapa-siapa bagiku, kenapa seperti aku ini akan bertemu dengan kekasihku? Aargghh, ini benar-benar gila! Gerutu Nicko dalam hati.

Nicko tetap berjalan perlahan-lahan, walau dadanya bergemuruh sangat cepat. Ia tak mengerti, kenapa perasaannya jadi seperti ini. namun Nicko mencoba seolah tak terjadi apa-apa. Ia harus tetap menemui wanita yang akan ia sewa untuk pergi ke Bali.

"Halo, Diva," sapa Nicko dari belakang.

Saat seseorang memanggilnya, sontak saja gadis berambut sebahu itu menoleh ke belakang. Seperti adegan-adegan slow motion di dalam sebuah drama, gadis berambut panjang itu menoleh pada sumber suara, hingga perlahan-lahan, mata mereka saling beradu. Wajah mereka pun saling berpandangan.

Wajah yang semula dibuat semanis mungkin oleh Giara, tiba-tiba saja berubah menjadi sangat kaget dan ekspresi yang tak biasa. Pemandangan macam apa ini? Siapa dia? Pria yang memanggilnya Diva? Pria yang berada di belakangnya saat ini?

"P-PAK N-NICKO!?" Giara refleks berdiri dari duduknya, ketika melihat siapa pria yang memanggilnya dengan sebutan Diva.

Nicko mengernyitkan dahinya. Sungguh tak ia sangka, kenapa ia bisa bertemu dengan Giara di tempat ini?

"Sedang apa kamu di sini?" Nicko heran, ia masih tak bisa berpikir jernih.

Giara tak menjawab pertanyaan Nicko. Ia segera mengambil ponsel di sakunya. Giara segera mencari kontak dengan nama Alland, lalu ia memanggil kontak Alland di ponselnya. Giara melihat, saat panggilan itu tersambung ..., ternyata ..., ternyata memang terhubung pada ponsel Nicko.

Saat Giara memanggil Alland, ponsel yang Nicko pegang di tangannya berdering. Berarti? Giara menatap Nicko dengan tajam. Pandangannya tak bisa terlepas dari Nicko. Giara masih shock sekaligus kaget melihat kejadian ini.

"B-Bapak adalah Alland?" Giara mencoba meyakinkan.

"A-Apa?" Nicko mulai mengerti, jika sugar baby yang bernama Diva, adalah Giara Divania, tak lain adalah mahasiswinya sendiri.

Giara menghela napas panjangnya. Tak pernah Giara kira, jika pria yang akan menyewanya adalah dosennya sendiri. Apalagi, ini adalah dosen yang benar-benar menjadi musuh bebuyutan Giara di kelasnya. Mimpi apa Giara semalam, jika hari ini harus bertemu dengan Nicko, dalam keadaan seperti ini.

Perasaannya jadi campur aduk tak nyaman. Baik Nicko maupun Giara, keduanya sama-sama kaget dan tak menyangka jika kebetulan semacam ini akan menimpa mereka berdua. Akhirnya, Nicko memberanikan diri untuk mengklarifikasi semua ini.

"Kau Diva? Ha? Benarkan kau itu Diva?" Nicko masih meyakinkan dirinya.

"Bapak Alland kah? Bapak pria yang tempo hari menghubungiku? Astaga, kuharap semua ini hanya mimpi di siang bolong," Giara pasrah, akhirnya sang dosen tahu, jika dirinya adalah seorang wanita sewaan, atau lebih dikenal dengan sebutan sugar baby.

"Kamu seorang sugar baby, Giara?" Nicko seakan-akan tak percaya.

Giara terdiam. Ucapan Nicko saat ini, seperti tengah merendahkan Giara. Namun Giara sudah sering mendapat pertanyaan menghina seperti ini. Ia sudah biasa mendengarnya dari beberapa orang yang ia kenal. Namun pada Nicko, rasanya Giara jadi tak mau mengalah. Dengan Nicko, rasanya selalu membuat Giara ingin berdebat dengannya.

"Ya, memangnya kenapa?" Giara seperti menantang Nicko.

"Astaga, aku sungguh tak menyangka jika kamu melakukan pekerjaan semacam ini!" Nicko geleng-geleng kepala.

"Aku juga tak menyangka, jika Dosen yang terhormat dan berpendidikan seperti Bapak, mau-maunya menyewa seorang sugar baby seperti aku!" Giara membalas ucapan Nicko dengan sangat tajam dan menyakitkan.

"Hey, apa maksudmu! Kamu harus sopan pada orang yang lebih tua dari kamu!" Nicko kesal karena Giara juga mengejeknya.

"Bapak memang lebih tua dan harus disegani di kampus, karena Bapak itu Dosenku. Tapi di sini, Bapak bukan siapa-siapa untukku! Aku tak peduli siapa Bapak! Apalagi, seperti merendahkan profesi yang aku jalani saat ini! Aku tak menyangka, sangat-sangat tak menyangka, seseorang yang terhormat seperti Bapak, ternyata membutuhkan sugar baby sepertiku! Ini sungguh mencengangkan." Giara tersenyum ketus pada Nicko.

"Jangan kira aku sengaja melakukan hal ini. Aku terpaksa menghubungimu! Jika saja keadaannya tak mendesakku, mana mau aku menyewa sugar baby sepertimu!" Nicko membela diri.

"Oh ya? Rasanya, Bapak terlalu munafik. Seakan mempertahankan rumah yang telah roboh! Tak perlu berkilah, jika Bapak adalah pria yang kesepian, dan membutuhkan seorang wanita, untuk menemani Bapak. Pantas saja Anda kesepian, Pak, wanita mana yang mau pada pria jutek dan dingin seperti Anda!" Giara sangat puas telah mencaci Nicko.

"Jangan kurang ajar ya kamu! Kelewatan sekali bicaramu ini!"

"Jika tahu Bapak yang ingin menyewaku, sejak awal aku tak akan menerimanya. Perjanjian ini kita batalkan saja, Pak. Anggap saja pertemuan ini tak pernah ada. Kuharap, Bapak tak akan membahas pertemuan ini lagi. Maaf atas kata-katas kasar yang kulontarkan pada Bapak. Permisi, aku harus pergi," Giara berniat untuk pergi, ia sebenarnya malu jika terus berhadapan dengan Nicko.

Nicko terdiam. Ia berpikir keras. Giara kini telah mengetahui dirinya menyewa seorang sugar baby. Sudah terlanjur basah, kenapa tidak mandi saja sekalian? Nicko berpikir, terus berpikir. Hingga akhirnya, ia berlari mengejar Giara, mencoba menahan Giara agar tak pergi meninggalkannya.

Saat posisi Nicko telah dekat dengan Giara, refleks Nicko memegang tangan mulus Giara dan menghentikannya. Nicko ingin berbicara pada Giara, dan berharap jika rahasia ini bisa ditutupi.

"G-Giara, tunggu!" Nicko menahan Giara.

Giara kaget, karena seseorang memegang tangannya. Giara berbalik, ternyata itu memang Nicko, benar saja dugaannya. Giara tak suka jika Nicko memegang tangannya. Secepat kilat Giara menepis tangan Nicko yang memegang tangannya.

"Lepas!" Giata menepis tangan Nicko.

"Oh, sorry," Nicko melepaskan tangannya dari tangan Giara.

"Ada apa lagi?" tanya Giara ketus.

"Maafkan aku. Karena semua ini sudah terlanjur, bagaimana jika kita bahas perjanjian itu? Ada beberapa hal juga yang harus aku katakan padamu. Kuharap, kau menutup mulut dan jaga rahasia ini." pinta Nicko.

Giara menatap Nicko sangat pekat. Rupanya, dia memang membutuhkan jasa Giara. Giara merasa puas, ditambah lagi, jika diingat-ingat, Nicko memberikan harga yang tak main-main untuknya.

"Apa itu? Baiklah, cepat katakan dan jangan buang-buang waktu Anda, Pak, seperti yang sering Bapak katakan pada saya," Giara sengaja menyindir Nicko secara halus.

"Jangan batalkan perjanjian ini," ucap Nicko lagi.

"Ternyata Bapak memang membutuhkan saya," Giara merasa sangat-sangat puas.

Nicko hanya terdiam, ia tak menjawab lagi ucapan Giara sedikitpun.

Kurang ajar, dia berani sekali. Jika aku tak ketahuan olehnya, lebih baik aku batalkan saja dari awal perjanjian ini. Aku hanya takut, jika dia akan menyebarkan gosip tentangku yang menyewa seorang sugar baby. Ucap Nicko dalam hati.

Terpopuler

Comments

kaname senpai

kaname senpai

ah giara di pegang gitu aja marah.sama om tua kemaren aja nyium pipinya.ini ko aneh

2022-06-03

0

Rhina sri

Rhina sri

sudah terlanjur basah yaa lanjutin aja pak dosen🤣🤣

2022-01-16

0

piyak 🐣🐣

piyak 🐣🐣

sudah terlanjur basah ya mandi aja sekalian ya PK dosen ..gerrrrr hhhhhh

2022-01-08

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Awal Pertemuan
2 Bab 2. Dosen Menyebalkan
3 Bab 3. Menyewa Sugar Baby
4 Bab 4. Chat Pertama
5 Bab 5. Menuju Taman Anggrek
6 Bab 6. Mengkaget-Kaget
7 Bab 7. Kumohon Mengerti
8 Bab 8. Apa Kau Tertarik?
9 Bab 9. Misi Menyebalkan
10 Bab 10. Menghayati Akting
11 Bab 11. Memberanikan Diri
12 Bab 12. Serius?
13 Bab 13. Hal Sepele
14 Bab 14. Mata-Mata, ya?
15 Bab 15. Membeli Oleh-Oleh
16 Bab 16. Teringat
17 Bab 17. Siapa Ya?
18 Bab 18. Di Mall
19 Bab 19. Menuruti Keinginannya
20 Bab 20. Mulai Perhatian
21 Bab 21. Kesalahpahaman Mama
22 Bab 22. Marah Tak Tahu Tempat
23 Bab 23. Mencarimu
24 Bab 24. Memohon Dengan Paksaan
25 Bab 25. Hati Panas
26 Bab 26. Sadarkah?
27 Bab 27. Siapa Dia?
28 Bab 28. Di Kantin
29 Bab 29.
30 Bab 30. Sugar Baby Duda Tampan
31 Bab 31. Terkunci
32 Bab 32. Tak Bahagia.
33 Bab 33. Foto Dia
34 Bab 34. Memang Labil
35 Bab 35. Ketahuan
36 Bab 36. Isi Hati
37 Bab 37. Tak Ingin Mempermalukan
38 Bab 38. Kancil Nakal
39 Bab 39. Akibat Simulasi
40 Bab 40. Tersanjung
41 Bab 41. Misi Mencintai
42 Bab 42. Apa Bapak Bermimpi?
43 Bab 43. Mulai Bercinta Saja
44 Bab 44. Mau, tapi?
45 Bab 45. Semua Baru di Mulai
46 Bab 46. Bukan Hal Mudah
47 Bab 47. Sampah dan Mutiara
48 Bab 48. Mulai Terdengar Tak Nyaman
49 Bab 49. Ancaman Menakutkan
50 Bab 50. Haruskah Pergi?
51 Bab 51. Ke Rumah Nicko
52 Bab 52. Terkesan Ragu
53 Bab 53. Bertemu!
54 Bab 54. Orang Sakit Jiwa
55 Bab 55. Menjebak tapi Terjebak
56 Bab 56. Dikeluarkan dari Kampus?
57 Bab 57. Menolong Giara
58 Bab 58. Maaf Pak Nicko
59 Bab 59. Bukti Foto
60 Bab 60. Uang Tak Berkah
61 Bab 61. Bersikap Sok Manis
62 Bab 62. Menghadapi dengan Tenang
63 Bab 63. Haruskah Aku Menikahinya?
64 Bab 64. Aku Mulai Berani
65 Bab 65. Hari Sial Berbahaya
66 Bab 66. Maaf Telah Membentakmu
67 Bab 67. Ketahuan
68 Bab 68. Acting Dulu
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Bab 1. Awal Pertemuan
2
Bab 2. Dosen Menyebalkan
3
Bab 3. Menyewa Sugar Baby
4
Bab 4. Chat Pertama
5
Bab 5. Menuju Taman Anggrek
6
Bab 6. Mengkaget-Kaget
7
Bab 7. Kumohon Mengerti
8
Bab 8. Apa Kau Tertarik?
9
Bab 9. Misi Menyebalkan
10
Bab 10. Menghayati Akting
11
Bab 11. Memberanikan Diri
12
Bab 12. Serius?
13
Bab 13. Hal Sepele
14
Bab 14. Mata-Mata, ya?
15
Bab 15. Membeli Oleh-Oleh
16
Bab 16. Teringat
17
Bab 17. Siapa Ya?
18
Bab 18. Di Mall
19
Bab 19. Menuruti Keinginannya
20
Bab 20. Mulai Perhatian
21
Bab 21. Kesalahpahaman Mama
22
Bab 22. Marah Tak Tahu Tempat
23
Bab 23. Mencarimu
24
Bab 24. Memohon Dengan Paksaan
25
Bab 25. Hati Panas
26
Bab 26. Sadarkah?
27
Bab 27. Siapa Dia?
28
Bab 28. Di Kantin
29
Bab 29.
30
Bab 30. Sugar Baby Duda Tampan
31
Bab 31. Terkunci
32
Bab 32. Tak Bahagia.
33
Bab 33. Foto Dia
34
Bab 34. Memang Labil
35
Bab 35. Ketahuan
36
Bab 36. Isi Hati
37
Bab 37. Tak Ingin Mempermalukan
38
Bab 38. Kancil Nakal
39
Bab 39. Akibat Simulasi
40
Bab 40. Tersanjung
41
Bab 41. Misi Mencintai
42
Bab 42. Apa Bapak Bermimpi?
43
Bab 43. Mulai Bercinta Saja
44
Bab 44. Mau, tapi?
45
Bab 45. Semua Baru di Mulai
46
Bab 46. Bukan Hal Mudah
47
Bab 47. Sampah dan Mutiara
48
Bab 48. Mulai Terdengar Tak Nyaman
49
Bab 49. Ancaman Menakutkan
50
Bab 50. Haruskah Pergi?
51
Bab 51. Ke Rumah Nicko
52
Bab 52. Terkesan Ragu
53
Bab 53. Bertemu!
54
Bab 54. Orang Sakit Jiwa
55
Bab 55. Menjebak tapi Terjebak
56
Bab 56. Dikeluarkan dari Kampus?
57
Bab 57. Menolong Giara
58
Bab 58. Maaf Pak Nicko
59
Bab 59. Bukti Foto
60
Bab 60. Uang Tak Berkah
61
Bab 61. Bersikap Sok Manis
62
Bab 62. Menghadapi dengan Tenang
63
Bab 63. Haruskah Aku Menikahinya?
64
Bab 64. Aku Mulai Berani
65
Bab 65. Hari Sial Berbahaya
66
Bab 66. Maaf Telah Membentakmu
67
Bab 67. Ketahuan
68
Bab 68. Acting Dulu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!