Bab 4. Chat Pertama

Sesampainya di rumah, Nicko melihat anaknya sudah tidur dengan sang Ibu. Nicko jadi tak tega jika harus mengganggu Queen. Segera ia bergegas ke kamarnya dan membersihkan dirinya. Jika menatap sang putri, Nicko selalu terbayang-bayang akan wajah mantan istrinya.

Diana Rininta, dialah mantan istri Nicko. Diana meninggalkan Nicko setelah tiga bulan Queen lahir ke dunia. Wanita yang sangat Nicko cintai, namun dengan teganya meninggalkan Nicko dan putrinya yang masih bayi. Bisa-Bisanya, Diana meninggalkan mereka, tanpa sebab dan jejak sedikitpun.

Dari pernikahan yang hanya seumur jagung itu, Nicko dikaruniai seorang putri yang bernama Queen. Queen hanya merasakan kasih sayang Bundanya sampai usia tiga bulan. Setelah itu, Diana pergi begitu saja tanpa sepengetahuan Nicko. Memang, pernikahan itu tak dikehendaki oleh keluarga Diana, sehingga mungkin tekanan demi tekanan dirasakan oleh Diana.

Nicko berkali-kali menanyakan kabar Diana pada keluarganya, namun ternyata Keluarga Diana malah menyalahkan Nicko, berkata bahwa Nicko telah menyakiti Diana hingga membuatnya kabur. Keluarga Diana seakan-akan tak tahu keberadaan Diana, dan berniat akan melaporkan Nicko ke polisi.

Hati Nicko hancur, rasanya fitnah ini begitu kejam untuknya. Keluarga Diana memang tak menyukainya, tapi kenapa mereka tega membiarkan cucunya harus menanggung semua ini sendiri? Padahal saat itu, Queen masih sangat membutuhkan Bundanya.

Queen adalah berlian yang ditinggalkan Diana untuk Nicko. Putri cantik yang wajahnya sangat mirip dengan Diana. Kini, Nicko berjuang hanya untuk Queen seorang. Nicko sudah melupakan Diana, mantan istrinya. Walau berat, Nicko harus kuat. Ia tak boleh bersedih, ada Queen yang tak boleh melihat kesedihannya.

Selepas mengganti pakaian, Nicko merebahkan tubuhnya di ranjang, sembari membaca buku tentang pedoman hukum. Beberapa saat kemudian, ia teringat pada ucapan Fadli tentang sugar baby yang harus ia sewa. Nicko pun melihat nomor kontak yang Fadli berikan.

DiVA~ 08567261xxxx

"Sugar baby?" Nicko mengernyitkan dahinya sambil terus memandangi nama itu.

Haruskah ia menghubungi nomor itu? Nicko bingung. Sebenarnya ia tak ingin datang ke acara reuni, namun ada perasaan tak enak pada rekan-rekannya, jika Nicko tak datang. Apalagi, beberapa temannya berulang kali mengirim pesan dan panggilan agar Nicko ikut serta di acara reuni kali ini.

Sudah beberapa kali acara reuni, namun Nicko tak pernah menghadirinya. Kini, ada perasaan tak enak jika Nicko tak ikut lagi acara reuni tersebut. Apalagi, teman-temannya sudah meminta dan mewanti-wanti agar Nicko bisa ikut berpartisipasi di acara reuni tersebut.

"Apa aku coba hubungi saja wanita sewaan ini? Arrghh, tapi rasanya akan sangat memalukan." Nicko duduk menyandar pada dipan ranjangnya.

"Tapi, kalau tidak ikut?"

Lagi-Lagi Nicko dilema. Jika ia datang sendiri, akan sangat memalukan. Apalagi Fadli berkata, jika ia akan mengajak istrinya. Tak mungkin kalau Nicko datang seorang diri, setelah hampir enam tahun ia menduda.

"Oh Tuhan, kenapa dalam hidup ini aku harus bergantung pada wanita?" Nicko mengacak-acak rambutnya dengan kasar.

Mau tak mau, akhirnya Nicko memasukan nomor sugar baby itu pada ponselnya. Awalnya, Nicko akan menelepon nomor tersebut. Namun, akan sangat canggung rasanya jika langsung menelepon. Belum tentu juga Nicko jadi menyewa sugar baby tersebut, kan? Nicko hanya mencoba-coba saja.

Nicko mengubah nickname WA-nya menjadi Alland, ia tak ingin identitas aslinya ketahuan oleh siapapun.

Alland : Halo, benar ini dengan Diva?

Itulah pesan pertama yang Nicko kirimkan pada sugar baby yang bernama Diva. Beberapa saat menunggu, masih juga tak ada jawaban. Nicko sedikit kesal menunggu, karena sepertinya Fadli memberikan nomor yang salah pada Nicko.

"Ah, Fadli kurang ajar sekali dia. Bisa-Bisanya memberiku nomor yang tidak aktif, tidak ada identitasnya sama sekali." gerutu Nicko.

Akhirnya, karena kesal menunggu, Nicko memutuskan untuk tidur saja. Apalagi, waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Sia-Sia saja rasanya menunggu pesan yang tak kunjung dibalas. Nicko akhirnya memutuskan untuk tidak akan pergi reuni. Walau tak enak pada rekannya, tapi apa boleh buat.

Saat mata Nicko baru saja terpejam, tanpa sadar akhirnya ada sebuah pesan masuk memenuhi layar ponselnya. Nicko lupa menggetarkan ponselnya. Karena itulah, saat ada pesan masuk, ponselnya berbunyi. Nicko pun terbangun lagi, karena suara pesan chat itu terdengar di telinganya.

Diva~ : Sbb ya, iya benar, saya Diva. Ada yang bisa dibantu?

Sbb (Sorry baru balas)

Nicko terperanjat dari tidurnya, ia kaget karena ternyata nomor yang diberikan Fadli membalas pesannya. Padahal, tadi Nicko yakin sekali, jika pesan itu ceklis satu, dan tak ada poto profil sama sekali dalam pesan whatsApp-nya.

Nicko pun mengetik lagi, bermaksud membalas pesan sang sugar baby. Nicko juga merasa penasaran, berapa harga yang ia tawarkan untuk bisa menyewanya? Jika sugar baby itu sudah membalas, ada kemungkinan besar lagi, jika Nicko akan ikut reuni di Bali pada pekan nanti.

Alland : Bisakah saya memakai jasa kamu untuk menemani saya berlibur ke Bali selama 3 hari 2 malam?

Nicko to the point. Ia tak mau basa-basi karena baginya itu hanya buang-buang waktu. Kali ini, balasan sang sugar baby itu sangat cepat. Tak seperti tadi, yang lama sekali sampai beberapa jam baru dibalas.

Diva~ : How old are you, Om?

Nicko tercengang membaca balasan pesannya, "Kenapa dia harus menanyakan umur? Aaah, aku tahu! Seorang sugar baby seperti dia, pasti hanya ingin menemani Om-Om tajir yang banyak duitnya. Cih, dia pikir, pria masih muda dan tampan seperti aku, juga tidak kaya begitu? Apalagi, wajahku juga di atas rata-rata. Aku tampan dan rupawan. Jika dia melihatku, dia pasti tergila-gila padaku." Nicko berbicara sendiri sambil menatap chatnya dengan sugar baby yang akan ia pesan.

Alland : 34 tahun. Tapi, kamu tak perlu khawatir, berapapun yang kamu inginkan, saya akan membayarnya!

Nicko sengaja menantangnya, karena Nicko tipe orang yang tak suka ditolak oleh orang lain. Berkaca dari kejadiannya di masa lalu. Kini, Nicko bukan pria lemah lagi. Dia sangat tegas dan dingin kali ini.

Diva~ : Really? Untuk 3 hari 2 malam, ya? Kisaran harganya sekitar 3juta. Hal itu belum termasuk biaya akomodasi lainnya.

Nicko menelan ludahnya,

Alland: 3 juta? Sedikit sekali. Kuberi kamu 5 juta untuk 3 hari 2 malam! Asalkan, tutup rahasia ini, dan jangan sebarkan berita apapun karena saya telah menyewa kamu!

Diva~ : Wow, so great! Rahasia akan tetap aman, Om. Dengan siapa saya berbicara?

Nicko berpikir keras sebelum membalasnya. Ia tak mungkin menggunakan nama aslinya pada sugar baby ini. Nicko takut jika ia memakai nama aslinya, identitasnya akan terbongkar begitu saja.

Alland : Namaku Alland, ya Alland. Panggil saja Al. Tapi, bukan aldebaran!

Diva~ : Ckckck, Om lucu juga. Kapan kita bisa bertemu?

Alland : Don't call me 'Om' ya, saya bukan Om-Om! Cukup panggil Al saja, mengerti?

Diva~ : Sudah lama sekali, aku tak menemani pria matang seperti Anda, Al. Tapi harap diingat, Anda menyewa saya just only for holiday, kan? Saya hanya menemani Anda saja. Tak ada s3x, and drugs. Saya tak menerima yang plus-plus. Saya murni menemani Anda, bagaimana?

Nicko tak habis pikir, masih adakah di zaman seperti ini sugar baby yang menolak untuk diajak plus-plus? Tapi, dia oke juga menurut Nicko. Lagipula, siapa yang ingin s3x and drugs? Nicko menyewanya hanya untuk dijadikan pacar pura-puranya saja.

Alland : Ya, aku paham. Lagipula, aku menyewamu hanya untuk menjadikanmu sebagai pacar pura-puraku saja. Akan kuberi tahu apa yang harus kamu lakukan saat kita bertemu nanti!

Diva~ : Oke, Al. Kamu pasti tak akan kecewa padaku. Kamu belum bilang, kapan kita bertemu?

*Al*land: Tiga hari mendatang, aku tak terlalu sibuk. Nanti akan kujadwalkan untuk bertemu denganmu. Bagaimana?

Diva~ : Baik, beserta uang jaminan ya?

Nicko Alandani : I see, I see. Aku paham*!

Nicko mengangkat alisnya, lalu menghela napas panjang. Gadis-Gadis seperti itu memang hanya menginginkan uang, uang, dan uang saja. Mereka tak sedikitpun malu atau canggung saat meminta uang pada siapapun.

"Sugar baby? Diva? Seperti apa penampilannya? Apa dia menarik? Cantik? Apa jangan-jangan, tak seperti yang aku harapkan? Ah, tapi seorang sugar baby pasti berpenampilan menarik dan cantik, kan? Sayangnya, aku tak bisa melihat poto profilnya. Tapi, aku percaya saja pada Fadli, dia pasti tak mungkin menjerumuskan aku, apalagi tentang seorang wanita sewaan ini. Aku yakin, gadis itu pasti bisa kuandalkan. Baik dari wajahnya, maupun dari aktingnya. Semoga saja ...."

*Bersambung*

Terpopuler

Comments

Iffa Naila

Iffa Naila

maish gw pantauu

2022-02-18

0

Rhina sri

Rhina sri

waaah keren teh ir... aku bacanya sampai senyum" sendiri😆🤣🤣🤣

2022-01-16

0

Almeera sya

Almeera sya

😇😇

2022-01-11

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Awal Pertemuan
2 Bab 2. Dosen Menyebalkan
3 Bab 3. Menyewa Sugar Baby
4 Bab 4. Chat Pertama
5 Bab 5. Menuju Taman Anggrek
6 Bab 6. Mengkaget-Kaget
7 Bab 7. Kumohon Mengerti
8 Bab 8. Apa Kau Tertarik?
9 Bab 9. Misi Menyebalkan
10 Bab 10. Menghayati Akting
11 Bab 11. Memberanikan Diri
12 Bab 12. Serius?
13 Bab 13. Hal Sepele
14 Bab 14. Mata-Mata, ya?
15 Bab 15. Membeli Oleh-Oleh
16 Bab 16. Teringat
17 Bab 17. Siapa Ya?
18 Bab 18. Di Mall
19 Bab 19. Menuruti Keinginannya
20 Bab 20. Mulai Perhatian
21 Bab 21. Kesalahpahaman Mama
22 Bab 22. Marah Tak Tahu Tempat
23 Bab 23. Mencarimu
24 Bab 24. Memohon Dengan Paksaan
25 Bab 25. Hati Panas
26 Bab 26. Sadarkah?
27 Bab 27. Siapa Dia?
28 Bab 28. Di Kantin
29 Bab 29.
30 Bab 30. Sugar Baby Duda Tampan
31 Bab 31. Terkunci
32 Bab 32. Tak Bahagia.
33 Bab 33. Foto Dia
34 Bab 34. Memang Labil
35 Bab 35. Ketahuan
36 Bab 36. Isi Hati
37 Bab 37. Tak Ingin Mempermalukan
38 Bab 38. Kancil Nakal
39 Bab 39. Akibat Simulasi
40 Bab 40. Tersanjung
41 Bab 41. Misi Mencintai
42 Bab 42. Apa Bapak Bermimpi?
43 Bab 43. Mulai Bercinta Saja
44 Bab 44. Mau, tapi?
45 Bab 45. Semua Baru di Mulai
46 Bab 46. Bukan Hal Mudah
47 Bab 47. Sampah dan Mutiara
48 Bab 48. Mulai Terdengar Tak Nyaman
49 Bab 49. Ancaman Menakutkan
50 Bab 50. Haruskah Pergi?
51 Bab 51. Ke Rumah Nicko
52 Bab 52. Terkesan Ragu
53 Bab 53. Bertemu!
54 Bab 54. Orang Sakit Jiwa
55 Bab 55. Menjebak tapi Terjebak
56 Bab 56. Dikeluarkan dari Kampus?
57 Bab 57. Menolong Giara
58 Bab 58. Maaf Pak Nicko
59 Bab 59. Bukti Foto
60 Bab 60. Uang Tak Berkah
61 Bab 61. Bersikap Sok Manis
62 Bab 62. Menghadapi dengan Tenang
63 Bab 63. Haruskah Aku Menikahinya?
64 Bab 64. Aku Mulai Berani
65 Bab 65. Hari Sial Berbahaya
66 Bab 66. Maaf Telah Membentakmu
67 Bab 67. Ketahuan
68 Bab 68. Acting Dulu
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Bab 1. Awal Pertemuan
2
Bab 2. Dosen Menyebalkan
3
Bab 3. Menyewa Sugar Baby
4
Bab 4. Chat Pertama
5
Bab 5. Menuju Taman Anggrek
6
Bab 6. Mengkaget-Kaget
7
Bab 7. Kumohon Mengerti
8
Bab 8. Apa Kau Tertarik?
9
Bab 9. Misi Menyebalkan
10
Bab 10. Menghayati Akting
11
Bab 11. Memberanikan Diri
12
Bab 12. Serius?
13
Bab 13. Hal Sepele
14
Bab 14. Mata-Mata, ya?
15
Bab 15. Membeli Oleh-Oleh
16
Bab 16. Teringat
17
Bab 17. Siapa Ya?
18
Bab 18. Di Mall
19
Bab 19. Menuruti Keinginannya
20
Bab 20. Mulai Perhatian
21
Bab 21. Kesalahpahaman Mama
22
Bab 22. Marah Tak Tahu Tempat
23
Bab 23. Mencarimu
24
Bab 24. Memohon Dengan Paksaan
25
Bab 25. Hati Panas
26
Bab 26. Sadarkah?
27
Bab 27. Siapa Dia?
28
Bab 28. Di Kantin
29
Bab 29.
30
Bab 30. Sugar Baby Duda Tampan
31
Bab 31. Terkunci
32
Bab 32. Tak Bahagia.
33
Bab 33. Foto Dia
34
Bab 34. Memang Labil
35
Bab 35. Ketahuan
36
Bab 36. Isi Hati
37
Bab 37. Tak Ingin Mempermalukan
38
Bab 38. Kancil Nakal
39
Bab 39. Akibat Simulasi
40
Bab 40. Tersanjung
41
Bab 41. Misi Mencintai
42
Bab 42. Apa Bapak Bermimpi?
43
Bab 43. Mulai Bercinta Saja
44
Bab 44. Mau, tapi?
45
Bab 45. Semua Baru di Mulai
46
Bab 46. Bukan Hal Mudah
47
Bab 47. Sampah dan Mutiara
48
Bab 48. Mulai Terdengar Tak Nyaman
49
Bab 49. Ancaman Menakutkan
50
Bab 50. Haruskah Pergi?
51
Bab 51. Ke Rumah Nicko
52
Bab 52. Terkesan Ragu
53
Bab 53. Bertemu!
54
Bab 54. Orang Sakit Jiwa
55
Bab 55. Menjebak tapi Terjebak
56
Bab 56. Dikeluarkan dari Kampus?
57
Bab 57. Menolong Giara
58
Bab 58. Maaf Pak Nicko
59
Bab 59. Bukti Foto
60
Bab 60. Uang Tak Berkah
61
Bab 61. Bersikap Sok Manis
62
Bab 62. Menghadapi dengan Tenang
63
Bab 63. Haruskah Aku Menikahinya?
64
Bab 64. Aku Mulai Berani
65
Bab 65. Hari Sial Berbahaya
66
Bab 66. Maaf Telah Membentakmu
67
Bab 67. Ketahuan
68
Bab 68. Acting Dulu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!