Bab 10. Menghayati Akting

"Tahukah kamu, misi apa yang aku dapatkan?" tanya Nicko serius

"Apa, Pak?"

"Aku harus menyatakan perasaan secara romantis padamu! Ini gila, benar-benar gila," gerutu Nicko saat memberi tahu Giara tentang misi yang ia dapatkan.

"Bapak gimana sih, kok bisa ngambil misi aneh kayak gitu? Kenapa gak misi yang lain coba!" Giara juga sama kesalnya.

"Mana kutahu isi di dalam kertas itu apa! Kita kan mengambilnya secara acak! Kenapa sih wanita itu bisanya hanya menyalahkan saja? Apa kamu pernah berada di posisi yang dilema seperti ini?" Nicko kesal.

"Terus kita harus gimana nanti? Haruskah tetap melakukannya? Aku males banget, Pak! Apa aku pura-pura sakit perut aja ya?" tanya Giara.

"Dasar ngaco! Gimana mau pura-pura sakit perut, dari tadi kamu pecicilan gak bisa diem kayak gini!"

"Ish, Bapak!"

Giara terlihat cemberut, sepertinya ia kesal. Hal itu ternyata dilihat oleh Anita dan Lina yang kebetulan lewat saat Giara dan Nicko tengah berdebat membicarakan misi mereka berdua.

"Ciyeee, pasangan muda lagi berantem niyeee," goda Lina seketika.

Sontak saja Nicko dan Giara merasa kaget. Kaget bukan main, karena tak menyangka jika Anita dan Lina akan lewat ke tempat ini. Padahal, Nicko dan Giara sudah memilih tempat yang sepi untuk mereka membicarakan perihal misi ini.

"Eh, k-kalian, kita gak berantem, kok. Biasalah pacarku ini suka banget dimanja. Dia sering banget marah, tapi itu tanda kalau dia sayang sama aku. Iya kan, cantik?" lagi-lagi, Nicko harus pura-pura romantis pada Giara.

Giara kaget, Nicko berakting sangat luar biasa dihadapan teman-temannya. Giara jadi malu jika ia harus marah-marah, apalagi dihadapan teman Nicko. Akhirnya, mau tak mau Giara pun bersikap manis dihadapan Anita dan Lina.

"Biasa Kak, Kak Nicko kalau lagi ada maunya suka nyebelin," balas Giara terpaksa.

"Kalian beneran pacaran gak sih?" tiba-tiba saja kata-kata itu keluar dari mulut Anita.

Deg. Nicko mulai heran, kenapa tiba-tiba Anita bertanya seperti itu. Nicko tahu, jika Anita adalah teman dekat mantan istrinya. Sepertinya, Anita bertanya seperti itu, mewakili pertanyaan yang ingin ditanyakan Diana, sang mantan istrinya. Sebenarnya, di mana Diana? Apakah Diana dan Anita masih sering berhubungan?

Nicko jadi berpikiran ke sana, ketika Anita malah bertanya seperti meragukan hubungan Nicko dan Giara. Namun Nicko tak boleh terpancing oleh ucapan Anita, ia harus tetap menjalankan perannya sebaik mungkin. Nicko pun meraih tangan Giara, lalu menciumnya perlahan. Giara kaget mendapat perlakuan manis Nicko, namun ia berusaha untuk terlihat bahagia, karena tujuan Giara berada di sini pun adalah untuk membantu Nicko.

“Maksud kamu apa, Nit? Kenapa kamu meragukan aku dan kekasihku? Aku sudah lama move on, dan dialah wanita yang tepat untuk menggantikan sosok yang telah lalu. Ternyata, aku menutup mata terlalu lama, sehingga aku tak menyadari, jika masa depanku masih panjang. Seperti saat ini, aku bisa hidup bahagia bersama bidadari baruku yang ternyata dikirimkan Tuhan untuk menemani hariku yang rapuh. Lihatlah dia, betapa cantik dan anggun bukan? Aku bersyukur bisa memilikinya, dan aku sangat bahagia, karena dia mencintaiku tanpa syarat. Dia tulus menjadi pasangan hidupku, walau dia tahu kekuranganku. Dia tetap berada disampingku. Padahal, dia tahu apa yang aku alami di masa lalu.” Ucap Nicko membuat Anita tak sangka.

Giara lebih tak sangka lagi, jika Nicko akan membual seperti itu. Tapi ucapan Nicko seperti bukan main-main. Ucapannya sangat mengena, dan seakan-akan benar, jika Giara adalah pasangannya. Anita yang mendengar perkataan Nicko, seketika menjadi kaget dan tak percaya. Ucapan Nicko sangat meyakinkan. Tak terlihat sedikitpun keraguan, ataupun kebohongan yang ia ucapkan.

“Wah, hebat kamu, Nick. Bener banget sih, ngapain kita bersusah payah terus bergelut dengan masa lalu. Gak akan ada habisnya deh. Tapi, Tuhan sudah beri kamu jawaban atas semuanya. Kamu udah dapat pengganti yang lebih baik. Semoga kalian langgeng ya, semoga secepatnya memberi surat undangan pada kita.” Lina menyemangati Nicko, karena sepertinya Lina tak tahu apa-apa.

Anita terdiam. Ia terlihat berpikir, seperti tengah menggali sebuah informasi dari setiap ucapan Nicko maupun Giara. Nicko terlihat memantapkan diri, dan memegang tangan Giara dengan tulus juga penuh kelembutan. Tak ada yang bisa Giara lakukan selain mengikuti alur yang telah dibuat oleh Nicko. Giara memang jago dalam berakting, sehingga ia mudah menyahut ketika Nicko memintanya untuk terus berakting. Apalagi, akting romantis seperti ini.

“Oh, kuucapkan selamat ya untuk kalian. Kukira kamu pacaran dengannya hanya sebagai pelampiasan karena kepergian Diana. Semoga saja kamu benar-benar tulus padanya ya, Nick,” sindir Anita secara halus.

“Memang, sudah lama sekali aku tak menjalin sebuah hubungan, tapi hal itu bukan berarti aku masih belum move on darinya. Kau tahu kenapa? Karena aku tak mau jatuh dalam lubang yang salah lagi, sehingga aku benar-benar serius dalam mencari kekasih untuk menemani hidupku kedepannya. Aku tak mau salah arah lagi, seperti yang telah lalu. Kini, aku sudah menemukannya, dengan kesabaran dan waktu yang cukup lama, tapi aku berhasil menemukan bidadari impianku, yaitu dia ...” Nicko begitu menghayati perannya.

"Whoa, keren banget kamu, Nick," Lina takjub dengan penuturan Nicko.

Giara benar-benar speechless, ia tak bisa berucap apa-apa lagi. Ia tak tahu, jika Nicko akan berkata setajam itu pada Anita. Giara melihat Nicko berucap penuh dengan emosi. Giara bisa merasakan tekanan demi tekanan dalam ucapannya tersebut. Anita yang mendengar ucapan Nicko langsung diam seketika, ia merasa malu karena Nicko tak terlihat gentar sedikitpun.

“Sayang, sepertinya kita harus segera mempersiapkan misi malam ini, agar kita bisa segera menuntaskannya. Ayo, kita pergi,” ucap Nicko pada Giara.

“B-baik, yang, ayo ...” jawab Giara sedikit gugup.

Nicko juga menatap Anita dan Lina, lalu ia berkata, “Nit, Lin, kita pergi dulu yaaa,”

“Kak, saya permisi ya,” Giara tersenyum begitu sopan pada Anita dan Lina.

Nicko berlalu meninggalkan Anita dan Lina. Tak lupa, Nicko benar-benar menjadikan Giara sebagai kekasih sungguhannya saat ini. Nicko melingkarkan tangannya di pinggang Giara, lalu mereka berjalan dengan anggunnya. Seperti sepasang kekasih yang sedang di mabuk cinta.

Anita menatap mereka dari belakang, ia berpikir, sepertinya tak mungkin jika Nicko secepat itu melupakan Diana dengan mudahnya. Tanpa basa-basi pada Lina, Anita membuka ponselnya, lalu memotret Nicko dan Giara dari belakang. Anita sengaja memotret mereka dari belakang, untuk dikirimkan pada seseorang.

Lina melihat Anita tengah memotret Nicko dan Giara. Lina tak tahu apa-apa soal hubungan Nicko dan Diana, karena Lina tak mengenal Diana. Anita lah yang menjadi teman Diana, karena dahulu, Nicko berkenalan dengan Diana, dikenalkan oleh Anita.

“Nit, kamu ngapain sih? Kurang kerjaan banget motoin si Nicko sama ceweknya. Buat apa coba?” tanya Lina.

“Gak apa-apa, hanya iseng aja. Gak ada apa-apa, kok.” Jawab Anita.

Anita tak menghiraukan ucapan Lina, setelah selesai memotret, Anita segera mengirimkannya pada seseorang yang jauh di sana. Anita tak lupa mengirim foto, dengan menulis sebuah caption yang pasti akan mengagetkan orang tersebut.

Anita Nita : Dia memiliki kekasih baru, mereka berdua begitu romantis. Sampai kapan kau akan bersembunyi? Apakah kau benar-benar tak akan menyesali hal ini?

*Bersambung*

Terpopuler

Comments

susi 2020

susi 2020

😘😘😘

2023-05-08

0

susi 2020

susi 2020

😲😲😎

2023-05-08

0

Rhina sri

Rhina sri

diana ngumpet dimana... kenapa tega ninggalin nicko sm anak nya

2022-01-16

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Awal Pertemuan
2 Bab 2. Dosen Menyebalkan
3 Bab 3. Menyewa Sugar Baby
4 Bab 4. Chat Pertama
5 Bab 5. Menuju Taman Anggrek
6 Bab 6. Mengkaget-Kaget
7 Bab 7. Kumohon Mengerti
8 Bab 8. Apa Kau Tertarik?
9 Bab 9. Misi Menyebalkan
10 Bab 10. Menghayati Akting
11 Bab 11. Memberanikan Diri
12 Bab 12. Serius?
13 Bab 13. Hal Sepele
14 Bab 14. Mata-Mata, ya?
15 Bab 15. Membeli Oleh-Oleh
16 Bab 16. Teringat
17 Bab 17. Siapa Ya?
18 Bab 18. Di Mall
19 Bab 19. Menuruti Keinginannya
20 Bab 20. Mulai Perhatian
21 Bab 21. Kesalahpahaman Mama
22 Bab 22. Marah Tak Tahu Tempat
23 Bab 23. Mencarimu
24 Bab 24. Memohon Dengan Paksaan
25 Bab 25. Hati Panas
26 Bab 26. Sadarkah?
27 Bab 27. Siapa Dia?
28 Bab 28. Di Kantin
29 Bab 29.
30 Bab 30. Sugar Baby Duda Tampan
31 Bab 31. Terkunci
32 Bab 32. Tak Bahagia.
33 Bab 33. Foto Dia
34 Bab 34. Memang Labil
35 Bab 35. Ketahuan
36 Bab 36. Isi Hati
37 Bab 37. Tak Ingin Mempermalukan
38 Bab 38. Kancil Nakal
39 Bab 39. Akibat Simulasi
40 Bab 40. Tersanjung
41 Bab 41. Misi Mencintai
42 Bab 42. Apa Bapak Bermimpi?
43 Bab 43. Mulai Bercinta Saja
44 Bab 44. Mau, tapi?
45 Bab 45. Semua Baru di Mulai
46 Bab 46. Bukan Hal Mudah
47 Bab 47. Sampah dan Mutiara
48 Bab 48. Mulai Terdengar Tak Nyaman
49 Bab 49. Ancaman Menakutkan
50 Bab 50. Haruskah Pergi?
51 Bab 51. Ke Rumah Nicko
52 Bab 52. Terkesan Ragu
53 Bab 53. Bertemu!
54 Bab 54. Orang Sakit Jiwa
55 Bab 55. Menjebak tapi Terjebak
56 Bab 56. Dikeluarkan dari Kampus?
57 Bab 57. Menolong Giara
58 Bab 58. Maaf Pak Nicko
59 Bab 59. Bukti Foto
60 Bab 60. Uang Tak Berkah
61 Bab 61. Bersikap Sok Manis
62 Bab 62. Menghadapi dengan Tenang
63 Bab 63. Haruskah Aku Menikahinya?
64 Bab 64. Aku Mulai Berani
65 Bab 65. Hari Sial Berbahaya
66 Bab 66. Maaf Telah Membentakmu
67 Bab 67. Ketahuan
68 Bab 68. Acting Dulu
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Bab 1. Awal Pertemuan
2
Bab 2. Dosen Menyebalkan
3
Bab 3. Menyewa Sugar Baby
4
Bab 4. Chat Pertama
5
Bab 5. Menuju Taman Anggrek
6
Bab 6. Mengkaget-Kaget
7
Bab 7. Kumohon Mengerti
8
Bab 8. Apa Kau Tertarik?
9
Bab 9. Misi Menyebalkan
10
Bab 10. Menghayati Akting
11
Bab 11. Memberanikan Diri
12
Bab 12. Serius?
13
Bab 13. Hal Sepele
14
Bab 14. Mata-Mata, ya?
15
Bab 15. Membeli Oleh-Oleh
16
Bab 16. Teringat
17
Bab 17. Siapa Ya?
18
Bab 18. Di Mall
19
Bab 19. Menuruti Keinginannya
20
Bab 20. Mulai Perhatian
21
Bab 21. Kesalahpahaman Mama
22
Bab 22. Marah Tak Tahu Tempat
23
Bab 23. Mencarimu
24
Bab 24. Memohon Dengan Paksaan
25
Bab 25. Hati Panas
26
Bab 26. Sadarkah?
27
Bab 27. Siapa Dia?
28
Bab 28. Di Kantin
29
Bab 29.
30
Bab 30. Sugar Baby Duda Tampan
31
Bab 31. Terkunci
32
Bab 32. Tak Bahagia.
33
Bab 33. Foto Dia
34
Bab 34. Memang Labil
35
Bab 35. Ketahuan
36
Bab 36. Isi Hati
37
Bab 37. Tak Ingin Mempermalukan
38
Bab 38. Kancil Nakal
39
Bab 39. Akibat Simulasi
40
Bab 40. Tersanjung
41
Bab 41. Misi Mencintai
42
Bab 42. Apa Bapak Bermimpi?
43
Bab 43. Mulai Bercinta Saja
44
Bab 44. Mau, tapi?
45
Bab 45. Semua Baru di Mulai
46
Bab 46. Bukan Hal Mudah
47
Bab 47. Sampah dan Mutiara
48
Bab 48. Mulai Terdengar Tak Nyaman
49
Bab 49. Ancaman Menakutkan
50
Bab 50. Haruskah Pergi?
51
Bab 51. Ke Rumah Nicko
52
Bab 52. Terkesan Ragu
53
Bab 53. Bertemu!
54
Bab 54. Orang Sakit Jiwa
55
Bab 55. Menjebak tapi Terjebak
56
Bab 56. Dikeluarkan dari Kampus?
57
Bab 57. Menolong Giara
58
Bab 58. Maaf Pak Nicko
59
Bab 59. Bukti Foto
60
Bab 60. Uang Tak Berkah
61
Bab 61. Bersikap Sok Manis
62
Bab 62. Menghadapi dengan Tenang
63
Bab 63. Haruskah Aku Menikahinya?
64
Bab 64. Aku Mulai Berani
65
Bab 65. Hari Sial Berbahaya
66
Bab 66. Maaf Telah Membentakmu
67
Bab 67. Ketahuan
68
Bab 68. Acting Dulu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!