"Jadi kita satu kamar?" tanya Giara saat mereka berada didalam satu kamar hotel yang sama.
"Ya, ranjangnya juga dua. Tak akan ada masalah. Jika kita pisah kamar, Fadli bilang anak-anak malah akan curiga." jawab Nicko.
"Bilang saja Pak Nicko ingin satu kamar dengan saya!" celetuk Giara.
"Eh, sembarangan sekali kamu bicara. Mana mau aku satu kamar denganmu! Awalnya aku malah berniat akan memesan kamar baru untukmu! Tapi Fadli malah mencegahnya. Ah rumit sekali memang hidup dengan wanita! Menyesal aku ikut acara reuni seperti ini." Nicko menggaruk-garuk kepalanya.
Giara hanya menatap Nicko tanpa memberikan respon apapun. Giara lebih memilih merebahkan dirinya di kasur hotel yang empuk, daripada harus menjawab ucapan Nicko yang tak mau kalah.
Nicko menatap heran melihat Giara yang malah enak-enakan merebahkan tubuhnya. Nicko merasa menang, karena ia bisa mematahkan kalimat demi kalimat yang Nicko lontarkan.
Jam tiga sore nanti, ada acara makan bersama di pinggir pantai, siapkan dirimu!" titah Nicko.
"Oke, aku juga sudah tahu jadwalnya. Kak Intan juga sudah memberi tahu." balas Giara.
"Mana kutahu kalau istrinya Fadli sudah memberi tahu." Nicko tak mau kalah.
"Cih, menyebalkan! Kalau begini caranya, mana bisa aku berpura-pura menjadi pacarmu. Kau selalu saja menyebalkan, Pak." Giara jujur.
"Apa yang salah denganku?" tanya Nicko.
"Pikir saja sendiri!" Giara kesal, ia jadi tak nyaman. Daripada kesal terus berdebat dengan Nicko, Giara segera mengambil handuk lalu ia memutuskan untuk mandi.
Nicko menatap Giara dari belakang, rupanya gadis itu akan beranjak ke kamar mandi. Rasanya akan sangat sulit, bagi mereka berdua untuk saling berpura-pura menjadi kekasih. Mereka berdua tak pernah akur. Nicko dan Giara selalu berdebat dalam setiap hal apapun.
Selepas kepergian Giara, Nicko terdiam. Kenapa jika dihadapan Giara, hawanya selalu saja Nicko ingin berdebat? Padahal, sekarang ini mereka seharusnya berpura-pura romantis menjadi sepasang kekasih.
"Kenapa aku tak bisa lemah lembut padanya? Padahal, aku bisa saja bersikap baik. Tapi, jika melihat Giara, rasanya aku ingin selalu berdebat dengannya. Mungkin karena sifatnya yang pecicilan dan banyak gaya. Jika saja dia tak seperti itu, mungkin akan mudahnya aku bersifat manis." Nicko berbicara sendiri.
.........
Satu jam kemudian, Giara dan Nicko telah selesai membersihkan diri masing-masing. Akhirnya mereka keluar dari hotel dan menuju restoran pinggir pantai. Akan ada berbagai acara seru dan menarik di sekitar pantai.
Dari sinilah akting Nicko dan Giara dimulai. Nicko berbisik pada Giara, jika dihadapan teman-teman sekolahnya, mereka harus terlihat manis dan romantis. Giara mengangguk, ia paham betul bagaimana rasanya menyamar. Walau kenyataannya akan sulit berakting dengan Nicko, tapi Giara akan mencobanya.
Acara reuni yang pertama, adalah makan bersama di sebuah restoran dekat hotel. Mereka semua berkumpul, memilih meja mana dan dengan siapa mereka akan duduk. Nicko tentu saja akan memilih duduk bersama Fadli dan istrinya, agar terkesan tak begitu canggung.
Tiba-Tiba saja, saat Nicko dan Giara tengah fokus makan bersama, dari meja sebelah, seorang teman wanita Nicko yang bernama Anita menyapanya. Mereka pun akhirnya terlibat sebuah obrolan kecil.
"Hai, Nick, long time no see. Setelah sekian lama menghilang dari peradaban, akhirnya kamu muncul juga. Siapa nih? Kamu udah nikah lagi? Kok gak bilang-bilang?" tanya Anita dengan beribu rasa penasarannya.
Nicko tersenyum, "Hai, Nit, i-iya aku sibuk akhir-akir ini. Oh iya, kenalin ini Giara, dia kekasihku. Aku sibuk, karena sekarang aku mengajar di kampus. Aku belum menikah, karena masih banyak kesibukan di kampus. Sayang, kenalin ini Anita, teman satu kelasku dulu waktu SMA,"
"Hai, Kak, saya Giara," Giara tersenyum manis, sangat dibuat semanis mungkin.
"Wah, masih muda banget ya rupanya. Pintar banget kamu Nick cari daun muda gini. Ngomong-Ngomong, kenal di mana? Nicko yang terkenal pendiam dan datar, bisa dapet yang muda-muda juga rupanya," sindir Anita secara halus.
"Mungkin mahasiswinya di kampus kali?" tebak Lina sambil terkekeh.
Deg. Masuk akal juga. Nicko berpikir sejenak, Giara memang mahasiswanya yang tak sengaja menjadi wanita bayarannya juga. Mungkin agar tak terkesan berbohong, Nicko katakan saja sekaligus jika Giara memang mahasiswi yang sekaligus menjadi pacarnya. Padahal, Fadli juga tak mengetahui, jika Nicko dan Giara sebenarnya telah saling kenal karena mereka adalah dosen dan mahasiswa di satu universitas yang sama.
"Iya, dia mahasiswi di kampusku." jawab Nicko datar.
"Wah, hebat juga si Nicko, sekarang Nicko yang dulu bukanlah yang sekarang nih judulnya. Ceweknya masih ABG, dan modis banget! Kamu pinter cari cewek, Nick," Lina terkekeh.
Fadli berdeham, "Ehm, ehm, siapa dulu dong yang ngajarin, nih Fadli Supardi," Fadli tertawa.
"Ah, si Fadli mah, kebanyakan cakap doang!" Anita menyindir.
"Sirik aja sih perawan tua," sindir Fadli pada Anita.
"Kurang ajar kamu ya. Aku terlanjur mencintai profesiku, sehingga aku tak sempat untuk mencintai seorang pria," balas Anita.
"Ah kalian ini, jika bertemu selalu saja berdebat. Sudah, sudah, apa kalian tak malu dengan umur kalian masing-masing?" lerai Nicko.
"Habisnya si Fadlun selalu saja cari masalah," Anita memonyongkan bibirnya pada Fadli.
"Mas, kamu ini ya, selalu saja iseng," tukas Intan, istri Fadli.
Fadli hanya terkekeh dalam suasana ramai itu.
Anita terus fokus menatap Giara. Seperti ada sesuatu yang Anita ingin lakukan perihal kehadiran Nicko dan kekasihnya. Namun Giara terlihat tak menyadari, jika Anita kerap kali memerhatikannya. Giara malah lebih sering berbicara bersama dengan istri Fadli.
Waktu berlalu begitu cepat, kini hari sudah mulai gelap, dan seluruh teman Nicko akan mengadakan acara api unggun di pinggir pantai, sembari mengenang memori mereka selama sekolah dulu. Akan ada berbagai macam games dan acara dalam api unggun tersebut.
Mereka membuat putaran yang ditengahnya terdapat sebuah api unggun yang telah dipersiapkan oleh sang panitia reuni. Acara begitu meriah, mulai dari bernyanyi bersama, membaca sebuah puisi, dan saling berbalas pantun pun mereka lakukan bersama.
Kini, mereka mengadakan sebuah game yang sudah dipersiapkan oleh panitia. Panitia reuni telah membuat beberapa tugas yang harus diselesaikan oleh beberapa anak-anak lain. Ada sebuah toples bening yang berisikan tugas yang harus diselesaikan oleh para pemain.
Tugas-Tugasnya bervariasi, ada yang disuruh menjadi karakter sebuah film, ada juga yang disuruh menirukan gaya hewan-hewan. Bahkan, ada pula yang disuruh untuk menyatakan cinta pada pasangannya. Yang mengambil misi tugas kali ini adalah para pria, sehingga mereka nanti akan berkolaborasi dengan para istri ataupun kekasihnya.
Fadli dan Nicko telah mendapat misi dari mengambil tugas di toples kaca tersebut. Mereka berdua membuka isi dari tugas dan betapa tercengangnya Nicko, ketika mendapati tugas yang harus ia lakukan.
MENGUNGKAPKAN PERASAAN DARI RELUNG HATI TERDALAM UNTUK SANG PUJAAN HATI, DI DEPAN SEMUA ANAK-ANAK DENGAN SANGAT ROMANTIS DAN PUITIS.
Nicko terperanjat kaget membaca misi yang ia dapatkan. Gila, sungguh Nicko tak menyangka kebetulannya harus seperti ini. Mana mungkin hal itu bisa ia lakukan? Dengan Giara? Melihat Giara saja sudah seperti melihat musuh. Bagaimana caranya bisa menyatakan cinta secara romantis? Cinta saja tidak!
Fadli tertawa puas melihat misi tugas yang didapatkan Nicko. Nicko melihat tugas Fadli, ternyata Fadli hanya di minta untuk menirukan gaya sebuah aktor. Fadli tak menyangka, jika Nicko akan mendapatkan tugas semacam itu. Itu berarti, Nicko harus mengungkapkan perasaannya pada Giara, yang notabene hanyalah sebagai pacar pura-pura Nicko.
"Gila ini sih! Tukar misi dong, Fad. Tak mungkin lah aku ingin mengutarakan isi hati pada dia. Mana bisa aku melakukannya? Ayolah, tukar misi denganku. Misi-mu itu sangat mudah. Aku dan Giara bisa melakukannya. Tapi mengungkapkan perasaan? Ah, gila! Mana bisa aku bersifat romantis padanya?" Nicko berbisik pada Fadli, ia mengeluh tentang misi yang didapatkannya.
Fadli hanya bisa tertawa puas nelihat Nicko tersiksa dengan misi yang didapatkannya. Fadli merasa, jika misi itu sudah sangat tepat, dan tak mungkin bisa untuk ditukar.
"Gak mau main tuker, enak aja! Ini sudah sangat pas, Nick. Aku akan bermain peran dengan istriku. Dia Kinan, dan aku Aris! Aku akan memerankan adegan demi adegan di layangan putus yang saat ini tengah viral. Keren bukan? Di mana nanti istriku akan berkata, 'Kamu beliin dia Penthouse seharga 5 M. It’s the fucking Penthouse. Terus, kamu bawa dia ke Cappadocia. It’s my dream, not her. My dream, Mas.!' Kamu bayangkan betapa akan gregetnya aku dan Intan ketika memerankan adegan itu. Ah sudah, aku akan latihan dulu dan memberi tahu istriku. Kamu juga beri tahu wanita bayaran yang seksi itu, cinta emang bisa datang kapan aja, dan waktunya pas banget ya, Nick? Misi nya memang cocok sama kamu dan Giara." Fadli merasa sangat puas bisa terus menetawakan Nicko.
"Cinta gundul Ndasmu, Fad! Keterlaluan kamu kalau bicara. Siapa juga yang mau menyatakan cinta sama dia! Aku tak tertarik sama sekali pada wanita nakal itu!" pekik Nicko tak mau kalah.
*Bersambung*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
susi 2020
🥰🥰🥰
2023-05-08
0
susi 2020
🤔🤔😍
2023-05-08
0
Rahayu Sidik
ati ² babang nico........nti jatuh cinta lho
2022-02-18
0