Black cat

Ketika suara lelaki itu hilang, hampir 30 orang lelaki dalam rombongan pengepung tadi mulai menyerang rombongan Martin yang hanya berjumlah sepuluh orang jika ditambah dengan pak sopir dan Martin.

Pertarungan yang tidak seimbang antara 10 orang rombongan martin melawan 30 orang itu pun pecah juga akhirnya dan jika di hitung, maka setiap 1 orang anak buah Martin kini kebagian 3 orang pengeroyok. Benar-benar bukan pertarungan yang seimbang.

Setelah beberapa lama mempertahankan diri, akhirnya delapan orang anak buah Martin yang mengawal perjalanannya ke kota Kemuning itu berjatuhan juga seperti daun kering.

Kini yang tinggal hanya pak sopir saja yang masih terus saja memberi perlawanan sambil melindungi majikannya. Namun pada akhirnya seberapa kuat pun sopir ini membendung serangan, akhirnya tumbang juga ketika satu bogem mengkal tepat manghantam rahang kirinya.

"Lari Boss! Cepat lari!" Kata sopir itu sambil mendorong tubuh Martin ke arah tanah perkuburan.

Tidak ada pilihan. Dengan jurus langkah seribu, Martin pun bergegas memutar badan dan kemudian segera melompati pagar tempat pemakaman umum tersebut dan terus menyelinap dibalik pepohonan mencari selamat.

Sementara itu para anggota Geng tengkorak yang mengetahui Martin melarikan diri mulai sibuk mengejar Martin dengan melompati pagar dan mulai berpencar.

Martin terus saja berlari tampa memperdulikan apapun lagi. Sesekali dia menabrak pohon rambutan yang terdapat di area perkuburan itu. Sesekali dia terjerembab jatuh begitu kakinya tersandung diantara gundukan makam.

"Mak putus nafas ku." Kata Martin sambil menelentang dan megap-megap.

"Ayo cari. Cari cepat. Aku yakin bagudung itu belum lari jauh." Kata salah seorang dari pengejar.

"Woy itu dia. Kejar...!" Kata mereka begitu melihat Martin yang mengenakan stelah jas putih terlihat berusaha bangun untuk kembali melarikan diri.

Mendengar teriakan perintah itu membuat Martin seketika melupakan kesakitan yang dia rasakan dan kembali melarikan diri berputar-putar mengelilingi area pemakaman tersebut.

Ketika Martin benar-benar sudah kehabisan tenaga, dia melihat seseorang berdiri di antara dua makam.

Merasa tidak mungkin kalau itu adalah orang-orang yang mengejarnya, Martin pun sambil terbungkuk-bungkuk berseru. "Tolong selamatkan aku dari kejaran orang-orang Geng tengkorak." Kata Martin sambil jatuh berlutut.

"Kau siapa? Dan apa urusan mu dengan Geng tengkorak?" Terdengar suara seorang lelaki yang masih muda namun mengandung nada dingin mematikan.

"Namaku Martin dari Tasik putri. Geng tengkorak ini sudah lama mencari silang sengketa dengan ku." Hanya itu jawaban dari Martin dan langsung ambruk dengan dada turun naik memompa nafas.

"Bersembunyilah di belakang ku!" Kata pemuda itu masih dengan nada suara dingin.

Mendengar kata-kata dari pemuda itu, tidak ada pilihan bagi Martin. Dia kini menghampiri pemuda yang berdiri kokoh bagai batu karang itu sambil merangkak dan kembali terlentang diantara semak ilalang yang tinggi sekitar dua jengkal.

Baru saja Martin bersembunyi, kini terdengar suara riuh dari arah depan pemuda itu.

"Cari cepat. Tidak mungkin dia menghilang begitu saja."

Tiba-tiba suara itu berhenti ketika mereka melihat seseorang berdiri di antara dua kuburan yang sangat mereka kenal.

"Bukankah itu kuburan Kapten Bonar dan istrinya yang kita bantai 7 tahun yang lalu? Siapa orang itu?" Tanya salah seorang dari mereka.

"Alah persetan lah. Mau hantunya Bonar pun aku tidak perduli. Kau tanya saja. Jika tidak memberi kerja sama, aku kuburkan dia sekalian di samping kuburan Bonar itu." Kata lelaki yang satunya lagi.

Seeerrr.....?!

Berdesir darah pemuda itu mendengar kata-kata yang di ucapkan oleh salah satu dari lelaki yang berdiri di hadapannya itu.

"Hei lae. Apakah kau melihat seseorang lewat di sini. Orang itu memakai pakaian warna putih." Kata orang itu bertanya.

"Aku melihatnya. Tapi aku tidak memiliki rencana untuk memberitahu." Kata pemuda itu dengan suara dingin tanpa nada.

"Kurang asam. Hei lae! Apa kau tidak tau dengan siapa kau berbicara saat ini?" Tanya lelaki itu dengan sombong.

"Aku tau. Kalian pasti anggota dari geng tengkorak kan?" Jawab pemuda itu.

"Bagus jika kau tau. Jangan mencari penyakit. Cepat katakan kemana orang itu lari agar kami tidak terlambat mengejarnya." Kata orang itu memerintah.

"Kalian tidak akan kemana-mana. Kalian akan tetap di sini. Aku akan pastikan bahwa malam ini kalian akan menemani kedua orang tuaku yang terkubur di sini karena ulah kalian." Kata pemuda itu datar.

"Apa? Hei apa hubungan mu dengan Kapten Bonar?" Tanya lelaki itu dengan heran.

"Aku akan memberitahu supaya kalian tidak mati penasaran. Dengar baik-baik! Namaku adalah Tigor. Anak dari Kapten Bonar yang kalian bunuh sekitar 7 tahun yang lalu. Sudah dengar kan? Sekarang persiapkan diri kalian!" Kata Tigor sambil mengeluarkan topeng kucing berwarna hitam pekat dari balik pakaiannya lalu memakai topeng tersebut.

"Black Cat!"

"Ternyata kau Black Cat...?!"

"Ya. Aku adalah Black Cat yang menggagalkan transaksi kalian di samping jembatan Tasik putri. Aku juga yang memukuli anak buat kalian di kafe melody sampai patah-patah tulang. Dan aku juga yang telah membakar mobil milik Birong ketua kalian yang di parkir di depan Villa bukit batu." Jawab Black Cat alis Tigor.

Dalam 2 bulan terakhir ini Geng tengkorak memang sedang menghadapi satu masalah yang tidak bisa di anggap main-main. Ini karena kehadiran seorang misterius yang merugikan bagi kelompok mafia tersebut. Dan orang ini selalu beraksi mengenakan topeng kucing berwarna hitam pekat.

Awal kerugian yang mereka alami akibat kemunculan orang yang tidak mereka kenal ini terjadi di Kafe melody dengan lebih sepuluh orang anak buah geng tengkorak mengalami patah kaki dan cedera berat ketika mereka meminta uang keamanan di kafe tersebut. Mereka awalnya membuat onar di kafe itu. Namun tiba-tiba Black Cat muncul lalu menyerang mereka membuat mereka pontang panting menyelamatkan diri dari amukan lelaki bertopeng itu.

Itu tadi adalah salah satunya dan kemungkinan bukan yang terakhir. Buktinya kini mereka kembali berhadapan dengan lelaki bertopeng kucing ini.

"Persiapkan diri kalian!" Bentak Black Cat lalu melompat menerjang anggota geng tengkorak yang berjumlah puluhan orang itu.

Mendapat serangan dari Black Cat, tadinya mereka agak takut juga. Namun karena merasa jumlah mereka puluhan kali lipat yang hanya menghadapi seorang saja, apa lagi otang itu masih sangat muda, tiba-tiba timbul keberanian di hati mereka. Tapi apalah daya. Kali ini lawan mereka bukanlah anak buah Martin.

Sementara itu tiba-tiba saja Black Cat meraba kepala ikat pinggang di celananya dan menekan satu tombol membuat ikat pinggang itu terlepas. Begitu ikat pinggang itu lepas, Black Cat mulai menebas ke kiri dan ke kanan membuat mereka saat ini sangat terkejut.

"Hati-hati! Itu bukan ikat pinggang biasa. Itu adalah baja tipis yang sangat tajam." Kata salah seorang dari mereka memperingatkan.

Baru saja suara peringatan itu hilang, sesuatu yang berkilat kini bersiur kencang dan....,

Bet...!

Craasss....!

"Argkhhh....."

Terlihat darah muncrat dari leher orang yang memberi peringatan tadi lalu tubuhnya pun ambruk seketika dengan leher hampir putus.

Melihat ketua mereka telah tewas, beberapa orang yang tersisa kini berusaha melarikan diri. Namu..,

"Mau lari kemana kalian? Sudah aku katakan tidak akan ada yang bisa lari dari tempat ini." Lalu..,

Craaaas....!

Craaaaas...!

"Argkhhhh...."

"Hoeeek... Aaaaagh...!"

"Sampah. Apakah semudah itu bisa lolos dari Black Cat?" Kata pemuda bertopeng kucing hitam itu dengan nada datar dan dingin.

Terpopuler

Comments

Fitria

Fitria

keren authornya

2023-04-12

2

ara

ara

black cat dan ikat pinggang yg nnt y jd ciri khas joe iprit jg

2022-09-13

1

Boru Panjaitan

Boru Panjaitan

Semakin seru ni

2022-08-15

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Awal mula
2 Geng tengkorak
3 Birong ketua geng tengkorak
4 Penggrebekan di bangunan tua
5 Melarikan diri
6 1 milyar untuk nyawa Bonar
7 Membantai keluarga kapten Bonar
8 Pengorbanan seorang abang
9 Tigor tertangkap security
10 Mendapat kawan baru
11 Mendaftarkan Rio sekolah
12 7 tahun berlalu
13 Martin
14 Black cat
15 Tawaran dari Martin
16 Memikirkan tawaran Martin
17 Jambret
18 Wulan
19 Monang mendatangi Tigor
20 Meluruskan salah faham
21 Bertemu lagi dengan Martin
22 Tigor menolak perekrutan
23 Ancaman Wulan
24 Memukuli orang suruhan Wulan
25 Mencegah Karman mengadu kepada Monang
26 Lalah pun ketakutan
27 Ucok jatuh sakit
28 Tigor mulai merasakan penghinaan
29 Martin kini tau siapa Black Cat
30 Akhirnya Tigor bergabung dengan Martin
31 Jangan akui aku abang mu!
32 Induk kucing
33 Rencana jahat Beni dan Tumpal
34 Geng tengkorak mulai membuat onar
35 Tewasnya Bedul
36 Tumpal ketakutan
37 Mempermalukan Beni
38 Birong pun pusing
39 Tigor mulai merekrut sahabat²nya
40 Sumpah darah
41 Rencana beracting bersama Marven
42 Rencana vs Rencana
43 Birong mulai mengatur rencana
44 Wulan dan Tigor bertengkar
45 Sandiwara yang sukses
46 Tikungan Pitu.
47 Pembantaian di tikungan pitu
48 Birong kesurupan
49 Lalah bersengketa dengan Birong
50 Kutu kucing
51 Ucok telah sembuh
52 Merebut gang Kumuh
53 Tigor dikerjai oleh Wulan
54 Mengurus kepindahan sekolah Rio
55 Tengku Mahmud
56 Menelusuri identitas Tigor
57 Kakek angkat
58 Tigor mengancam kepala sekolah
59 Rencana mengacaukan kota Batu
60 Di hina lagi oleh Debora
61 Empat orang geng tengkorak selesai
62 Mengacaukan kota Batu
63 Mencegat di perbatasan
64 Geng tengkorak dibantai
65 Tigor akan di dempul oleh Wulan
66 Tigor VS Wulan
67 Tigor kacung
68 Ronggur VS Black Cat
69 Membalas penghinaan Debora
70 Kemarahan Lalah
71 Pesan dari Dolok ginjang
72 Black Cat kembali mengamuk
73 Gadis itu bernama Mirna.
74 Beni masih belum kapok
75 Martin dan Black Cat mengunjungi Lalah
76 Black Cat mendapat hadiah dari Lalah
77 Rencana merampok Acun dari Singapore
78 Perbedaan pendapat antara Tigor dan sahabatnya
79 Meminjam mobil Martin
80 Tigor Shoping
81 Kekecewaan Tigor
82 Hasutan untuk Marven
83 Membunuh anak buah geng tengkorak
84 Huru-hara di bangunan tua
85 Keberhasilan yang menyenangkan
86 Tigor pamer uang di rumah Martin
87 Mirna dalam masalah
88 200 juta menebus diri Mirna
89 Pukulan telak untuk geng tengkorak
90 Kekhawatiran Acong
91 Empat Mister dadakan.
92 Butet.
93 James bond ala Karman
94 Berangkat ke Hongkong
95 Wulan mengunjungi Debora
96 Tiba di Hongkong
97 Rahasia keberangkatan Tigor terbongkar juga
98 Karman Bond
99 Membahas segala kemungkinan
100 Bocornya rencana Monang
101 Tigor masih akan ke Macau
102 Agen rahasia Carmen Bond 070
103 Api di Tasik putri
104 Kabar itu sampai ke Hongkong
105 Jarum beracun dari Beni
106 Balik kampung
107 Kakek Mahmud membantu
108 Sapu tangan bernoda darah untuk Beni
109 Beni ketakutan
110 Beni menemui Birong
111 Babak baru rencana telah di mulai
112 Tigor tidak perduli dengan rencana Beni
113 Bertemu dengan Wulan
114 Perangkap sudah terpasang
115 Pinjamkan aku pundak mu
116 Marven menghajar Tigor
117 Martin mengunjungi Tigor
118 Black Cat mematahkan lengan Beni
119 Keberangkatan
120 Anak Beni
121 Tigor tiba di kota Kemuning
122 Tigor gaptek
123 Mencari informasi
124 Ronggur ingin mengganggu Tigor
125 Kota Kemuning dikunjungi
126 Semua tentang Tigor
127 Pertemuan di rumah Birong
128 Pelajaran berharga untuk Ronggur
129 Anak buah Tigor ke rumah Jordan
130 Tuh kan, Debora nyesel
131 Waktunya untuk pamer
132 Marven tidak senang dengan konvoi itu
133 Kedatangan Tigor dan Mirna
134 Kematian Ronggur
135 Menjelaskan alasan kepada Mirna
136 Geger lagi di kota Kemuning
137 Mendapat tawaran dari Metro City
138 Metro city, tunggu kedatangan ku
139 Martin mencari Tigor
140 Kembali dari Metro City
141 Tigor menemui Martin di Hotel
142 Otak Marven dicuci lagi
143 Melamar Mirna
144 Marven menginginkan Kota Kemuning
145 Gosok terus sampai tajam
146 Malu nya Marven
147 Kematian Martin
148 Black Cat terjebak
149 Identitas Black Cat terbongkar
150 Anak buah Tigor yang mulai terpojok
151 Kedatangan Tengku Mahmud
152 Senjata rahasia itu bernama Carmen Bond 070
153 Poltak dan Lalah tiba di kota Kemuning
154 Lalah tiba di kota Kemuning
155 Carmen Bond mulai beraksi
156 Kondisikan muncung mu Tigor!
157 Menjebak Butet
158 Rencana demi rencana berhasil
159 Birong melabrak Marven
160 Kacau balau rencana Carmen
161 Menghubungi Dragon Empire
162 AKBP Rio
163 Rio menelepon Tigor
164 Acara pernikahan Tigor berlangsung
165 Membahas rencana penyerangan
166 Acun akan menjadi kambing hitam
167 Pembantaian di bukit batu
168 Terbunuhnya Birong di tangan Rio
169 Episode akhir
Episodes

Updated 169 Episodes

1
Bab 1. Awal mula
2
Geng tengkorak
3
Birong ketua geng tengkorak
4
Penggrebekan di bangunan tua
5
Melarikan diri
6
1 milyar untuk nyawa Bonar
7
Membantai keluarga kapten Bonar
8
Pengorbanan seorang abang
9
Tigor tertangkap security
10
Mendapat kawan baru
11
Mendaftarkan Rio sekolah
12
7 tahun berlalu
13
Martin
14
Black cat
15
Tawaran dari Martin
16
Memikirkan tawaran Martin
17
Jambret
18
Wulan
19
Monang mendatangi Tigor
20
Meluruskan salah faham
21
Bertemu lagi dengan Martin
22
Tigor menolak perekrutan
23
Ancaman Wulan
24
Memukuli orang suruhan Wulan
25
Mencegah Karman mengadu kepada Monang
26
Lalah pun ketakutan
27
Ucok jatuh sakit
28
Tigor mulai merasakan penghinaan
29
Martin kini tau siapa Black Cat
30
Akhirnya Tigor bergabung dengan Martin
31
Jangan akui aku abang mu!
32
Induk kucing
33
Rencana jahat Beni dan Tumpal
34
Geng tengkorak mulai membuat onar
35
Tewasnya Bedul
36
Tumpal ketakutan
37
Mempermalukan Beni
38
Birong pun pusing
39
Tigor mulai merekrut sahabat²nya
40
Sumpah darah
41
Rencana beracting bersama Marven
42
Rencana vs Rencana
43
Birong mulai mengatur rencana
44
Wulan dan Tigor bertengkar
45
Sandiwara yang sukses
46
Tikungan Pitu.
47
Pembantaian di tikungan pitu
48
Birong kesurupan
49
Lalah bersengketa dengan Birong
50
Kutu kucing
51
Ucok telah sembuh
52
Merebut gang Kumuh
53
Tigor dikerjai oleh Wulan
54
Mengurus kepindahan sekolah Rio
55
Tengku Mahmud
56
Menelusuri identitas Tigor
57
Kakek angkat
58
Tigor mengancam kepala sekolah
59
Rencana mengacaukan kota Batu
60
Di hina lagi oleh Debora
61
Empat orang geng tengkorak selesai
62
Mengacaukan kota Batu
63
Mencegat di perbatasan
64
Geng tengkorak dibantai
65
Tigor akan di dempul oleh Wulan
66
Tigor VS Wulan
67
Tigor kacung
68
Ronggur VS Black Cat
69
Membalas penghinaan Debora
70
Kemarahan Lalah
71
Pesan dari Dolok ginjang
72
Black Cat kembali mengamuk
73
Gadis itu bernama Mirna.
74
Beni masih belum kapok
75
Martin dan Black Cat mengunjungi Lalah
76
Black Cat mendapat hadiah dari Lalah
77
Rencana merampok Acun dari Singapore
78
Perbedaan pendapat antara Tigor dan sahabatnya
79
Meminjam mobil Martin
80
Tigor Shoping
81
Kekecewaan Tigor
82
Hasutan untuk Marven
83
Membunuh anak buah geng tengkorak
84
Huru-hara di bangunan tua
85
Keberhasilan yang menyenangkan
86
Tigor pamer uang di rumah Martin
87
Mirna dalam masalah
88
200 juta menebus diri Mirna
89
Pukulan telak untuk geng tengkorak
90
Kekhawatiran Acong
91
Empat Mister dadakan.
92
Butet.
93
James bond ala Karman
94
Berangkat ke Hongkong
95
Wulan mengunjungi Debora
96
Tiba di Hongkong
97
Rahasia keberangkatan Tigor terbongkar juga
98
Karman Bond
99
Membahas segala kemungkinan
100
Bocornya rencana Monang
101
Tigor masih akan ke Macau
102
Agen rahasia Carmen Bond 070
103
Api di Tasik putri
104
Kabar itu sampai ke Hongkong
105
Jarum beracun dari Beni
106
Balik kampung
107
Kakek Mahmud membantu
108
Sapu tangan bernoda darah untuk Beni
109
Beni ketakutan
110
Beni menemui Birong
111
Babak baru rencana telah di mulai
112
Tigor tidak perduli dengan rencana Beni
113
Bertemu dengan Wulan
114
Perangkap sudah terpasang
115
Pinjamkan aku pundak mu
116
Marven menghajar Tigor
117
Martin mengunjungi Tigor
118
Black Cat mematahkan lengan Beni
119
Keberangkatan
120
Anak Beni
121
Tigor tiba di kota Kemuning
122
Tigor gaptek
123
Mencari informasi
124
Ronggur ingin mengganggu Tigor
125
Kota Kemuning dikunjungi
126
Semua tentang Tigor
127
Pertemuan di rumah Birong
128
Pelajaran berharga untuk Ronggur
129
Anak buah Tigor ke rumah Jordan
130
Tuh kan, Debora nyesel
131
Waktunya untuk pamer
132
Marven tidak senang dengan konvoi itu
133
Kedatangan Tigor dan Mirna
134
Kematian Ronggur
135
Menjelaskan alasan kepada Mirna
136
Geger lagi di kota Kemuning
137
Mendapat tawaran dari Metro City
138
Metro city, tunggu kedatangan ku
139
Martin mencari Tigor
140
Kembali dari Metro City
141
Tigor menemui Martin di Hotel
142
Otak Marven dicuci lagi
143
Melamar Mirna
144
Marven menginginkan Kota Kemuning
145
Gosok terus sampai tajam
146
Malu nya Marven
147
Kematian Martin
148
Black Cat terjebak
149
Identitas Black Cat terbongkar
150
Anak buah Tigor yang mulai terpojok
151
Kedatangan Tengku Mahmud
152
Senjata rahasia itu bernama Carmen Bond 070
153
Poltak dan Lalah tiba di kota Kemuning
154
Lalah tiba di kota Kemuning
155
Carmen Bond mulai beraksi
156
Kondisikan muncung mu Tigor!
157
Menjebak Butet
158
Rencana demi rencana berhasil
159
Birong melabrak Marven
160
Kacau balau rencana Carmen
161
Menghubungi Dragon Empire
162
AKBP Rio
163
Rio menelepon Tigor
164
Acara pernikahan Tigor berlangsung
165
Membahas rencana penyerangan
166
Acun akan menjadi kambing hitam
167
Pembantaian di bukit batu
168
Terbunuhnya Birong di tangan Rio
169
Episode akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!