1 milyar untuk nyawa Bonar

Berita tentang kesuksesan pihak kepolisian kota Batu bagian narkotika dan kriminal dalam menumpas sindikat obat-obat terlarang menjadi pemberitaan hangat terutama di seluruh negara pada pagi hari ini.

Hampir seluruh stasiun televisi baik negri maupun swasta menayangkan berita ini.

Di jagat maya juga berita tentang kesuksesan pihak kepolisian kota Batu yang dipimpin oleh kapten Bonar menempati peringkat 10 trending topik pada hari yang sama.

Beberapa pujian khusus telah dilontarkan kepada Bonar atas keberhasilannya itu dalam menggagalkan transaksi besar yang melibatkan orang luar negri tersebut dan berhasil menyita barang bukti berupa obat terlarang jenis ***, uang serta cek kosong jika di total berjumlah sekitar 1 triliun rupiah.

Sementara itu Birong dan konco-konco nya yang melihat wawancara pihak wartawan dengan Bonar merasa panas. Mereka tidak bisa diam saat ini dan merasa teriris-iris melihat sorot bangga dan kemenangan di mata Bonar.

Praaak...?!

Tampak Birong membanting gelas ke atas meja dan memandang satu per satu ke arah wajah adik dan bawahannya itu.

"Kalian lihat sendiri itu kan? Aku tidak mau tau macam mana pun cara yang akan kalian lakukan, aku mau Bonar itu mampus. Dengar kau Togar?" Bentak Birong dengan wajah semakin menghitam.

"De.., dengar nya aku Bang. Tak usah lah terlalu marah. Bukannya tadi malam kau juga yang bilang suruh orang tenang. Orang udah tenang kau pulang yang mengamuk." Kata Togar.

"Usah kau menjawab Togar! Aku sedang marah ini. Nanti payah ceritanya kalau kemarahanku ini meledak." Bentak Birong membuat Togar dan yang lainnya ketakutan.

"Ya sudah kalau begitu. Aku ikut abang aja lah. Macam mana perencanaan yang mau abang buat. Aku pun panas juga ini melihat si Bonar itu tersenyum macam kambing bandot." Kata Togar.

"Ketua.., jangan terlalu marah. Yang terpenting adalah bagaimana cara kita membunuh si Bonar itu. Kita pikiran betul-betul supaya kita tidak terjebak." Kata si Bedul.

"Kalian jangan kemana-mana dulu. Aku akan memikirkan cara yang terbaik untuk membinasakan Bonar ini. Pokoknya kalian tidak boleh berkoar-koar kepada siapa pun. Aku masih mencurigai si Martin ini. Apa jangan-jangan dia pulak yang membocorkan tentang rahasia kita." Tebak Birong sambil memegangi kening nya.

"Bah.., kalau betul lah si bodat itu yang mengkibuskan kita kepada pihak kepolisian, berani kali lah dia bang." Kata Togar.

"Dia atau tidak sama saja. Mulai hari ini kita harus menganggap geng mereka itu sebagai musuh. Geng kucing hitam itu harus kita habisi cepat atau lambat." Kata Birong.

"Ketua tenang saja. Kita masih memiliki kekuatan yang lebih dari cukup. Tapi ketua harus ingat! Pergerakan kita saat ini pasti sedang di pantau oleh aparat kepolisian. Salah sikit saja kita bertindak, maka mereka akan mengkasuskan kita." Kata Prengki.

"Betul juga kata kau itu Prengki. Kita tahan dulu urusan kita sama si Martin Bodat ini. Cepat atau lambat kena nya dia itu sama aku. Biar tau dia Birong ini jangan dia buat main-main." Kata Birong.

"Sekarang ini kita fikirkan saja macam mana caranya supaya bisa membalas si Bonar ini. Setelah itu, kita habiskan juga adik dia Ketua. Biar tidak menjadi penyakit dibelakang hari." Kata Bongsor.

"Itu juga lah yang menjadi pikiran ku. Pokoknya begini saja. Kita tunggu agak tenang dulu, baru lah kita menyerang. Kemungkinan saat ini mereka masih waspada." Kata Birong menebak.

"Aku ikut apa kata Ketua saja lah. Hajar kata Ketua, hajar kata aku. Tahan kata Ketua, aku pun tahan juga lah." Kata Bongsor.

Belum lagi si Birong berkata-kata, tiba-tiba ponsel nya berdering memandakan ada pemanggil yang menghubungi nomor nya.

"Siapa pulak lagi ini. Setan betul. Tak tau dia orang lagi pening ini." Kata Birong sambil mengeluarkan ponsel dari saku celananya.

"Heh Acun?!" Kata Birong dalam hati.

"Hallo Cun."

"Birong. Aku mendengar bahwa transaksi itu gagal dan semua yang terlibat didalamnya mati terbunuh dalam serbuan itu." Kata si penelepon yang bernama Acun itu.

"Kau udah tau. Bertanya lagi." Sentak Birong dengan kesal.

"Birong. Kau harus ingat bahwa bukan hanya kau saja yang mengalami kerugian. Aku juga mengalami kerugian. Banyak anak buah ku terkorban dan uang ku juga di sita olah polisi. Kau jangan terlalu kasar Birong!" Kata Acun menegur kekasaran kata-kata Birong barusan.

"Hei Cun. Saat ini kau bisa atau tidak untuk jangan menelepon ku dulu. Pusing kepala ku ini. Kau tau?"

"Kau pusing? Lalu bagaimana dengan aku? Ini semua karena salahmu. Aku mempercayakan transaksi tersebut dilakukan di negara mu. bagaimana kau menangani ini?" Tanya Acun lagi.

"Jadi mau kau apa Cun? Kau mau mendesak ku untuk memberikan ganti rugi. Begitu?" Tanya Birong dengan kesal.

"Makanya jangan marah mu saja yang besar. Otak mu juga harus besar. Bagiku uang tidak menjadi masalah. Villa mu itu pun bisa aku bakar dengan uang. Sekarang aku mau kau membunuh polisi sialan itu. Jika aku berada di negara mu saat ini, sudah pasti aku sendiri yang turun tangan." Kata Acun.

"Seumur hidupku aku tidak pernah di atur-atur orang. Jangan mencoba memancing keributan dengan ku Acun!" Tegur Birong yang memang terkenal dengan temperamen yang berapi-api itu.

"Apa 1 Milyar cukup untuk nyawa busuk polisi itu?" Tanya Acun memancing Birong dengan uang.

"Tanpa uang pun aku memang akan membunuh seorang polisi bangsat yang sok suci itu. Tapi untuk saat ini aku tidak bisa melakukannya. Ini karena pergerakanku sedang di awasi oleh intelijen. Sedikit saja aku salah langkah, leherku ini akan berakhir di tiang gantungan." Kata Birong.

"Aku tau kau pasti akan melakukannya. Baiklah. Kau tinggal katakan saja kapan kau akan bergerak. Berapa dana yang kau butuhkan untuk merekrut pembunuh bayaran? kau bisa mengatakan langsung kepadaku dan aku akan mentransfernya langsung ke nomor rekening mu." Kata Acun masing tetap memancing.

"Rajin-rajin lah kau menonton dunia dalam berita. Karena tidak lama lagi kau akan mendapatkan kabar kematian polisi sok suci itu. Saat itu sudah terjadi, aku tidak mau tau apa pun alasan mu. Yang aku tau, uang harus sudah kau transfer ke nomor rekeningku." Kata Birong pula.

"Baiklah. Aku percaya kepadamu Birong." Kata Acun.

"Kau tunggu saja kabar buruk yang tak lama lagi akan menimpa keluarga polisi ini!" Kata Birong lalu segera mengakhiri panggilan.

"Siapa yang menelepon mu Bang?" Tanya Togar.

"Acun." Jawab Birong singkat.

"Mau apa dia bang?" Tanya Togar lagi.

"Dia menawarkan uang 1 milyar rupiah kepada kita dengan tujuan agar kita bisa membunuh Bonar."

"apakah abang menyetujui keinginan Acun itu?" Tanya Togar lagi.

"Belum. tapi aku mengatakan bahwa Bonar memang menjadi target kita." Jawab Birong.

"Oh. Iya lah bang. Terserah abang lah yang ngatur." Kata Togar kemudian segera berlalu dari tempat itu.

Terpopuler

Comments

OM. KOMED

OM. KOMED

paham betul ama istilah kibuus.... aaaaaa

2023-01-13

1

quen

quen

Thor biasa’y klo mafia2 tu nama’y bagus2 nahh ni k bikinn gakakkk nma’y jaman old🤣🤣🤣🤣🤦🏼‍♀️🤦🏼‍♀️🤦🏼‍♀️🤦🏼‍♀️tpi g pa2 seh baru pertma lihat ni🤭🤭

2022-10-09

1

Boru Panjaitan

Boru Panjaitan

😱😱😱

2022-08-13

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Awal mula
2 Geng tengkorak
3 Birong ketua geng tengkorak
4 Penggrebekan di bangunan tua
5 Melarikan diri
6 1 milyar untuk nyawa Bonar
7 Membantai keluarga kapten Bonar
8 Pengorbanan seorang abang
9 Tigor tertangkap security
10 Mendapat kawan baru
11 Mendaftarkan Rio sekolah
12 7 tahun berlalu
13 Martin
14 Black cat
15 Tawaran dari Martin
16 Memikirkan tawaran Martin
17 Jambret
18 Wulan
19 Monang mendatangi Tigor
20 Meluruskan salah faham
21 Bertemu lagi dengan Martin
22 Tigor menolak perekrutan
23 Ancaman Wulan
24 Memukuli orang suruhan Wulan
25 Mencegah Karman mengadu kepada Monang
26 Lalah pun ketakutan
27 Ucok jatuh sakit
28 Tigor mulai merasakan penghinaan
29 Martin kini tau siapa Black Cat
30 Akhirnya Tigor bergabung dengan Martin
31 Jangan akui aku abang mu!
32 Induk kucing
33 Rencana jahat Beni dan Tumpal
34 Geng tengkorak mulai membuat onar
35 Tewasnya Bedul
36 Tumpal ketakutan
37 Mempermalukan Beni
38 Birong pun pusing
39 Tigor mulai merekrut sahabat²nya
40 Sumpah darah
41 Rencana beracting bersama Marven
42 Rencana vs Rencana
43 Birong mulai mengatur rencana
44 Wulan dan Tigor bertengkar
45 Sandiwara yang sukses
46 Tikungan Pitu.
47 Pembantaian di tikungan pitu
48 Birong kesurupan
49 Lalah bersengketa dengan Birong
50 Kutu kucing
51 Ucok telah sembuh
52 Merebut gang Kumuh
53 Tigor dikerjai oleh Wulan
54 Mengurus kepindahan sekolah Rio
55 Tengku Mahmud
56 Menelusuri identitas Tigor
57 Kakek angkat
58 Tigor mengancam kepala sekolah
59 Rencana mengacaukan kota Batu
60 Di hina lagi oleh Debora
61 Empat orang geng tengkorak selesai
62 Mengacaukan kota Batu
63 Mencegat di perbatasan
64 Geng tengkorak dibantai
65 Tigor akan di dempul oleh Wulan
66 Tigor VS Wulan
67 Tigor kacung
68 Ronggur VS Black Cat
69 Membalas penghinaan Debora
70 Kemarahan Lalah
71 Pesan dari Dolok ginjang
72 Black Cat kembali mengamuk
73 Gadis itu bernama Mirna.
74 Beni masih belum kapok
75 Martin dan Black Cat mengunjungi Lalah
76 Black Cat mendapat hadiah dari Lalah
77 Rencana merampok Acun dari Singapore
78 Perbedaan pendapat antara Tigor dan sahabatnya
79 Meminjam mobil Martin
80 Tigor Shoping
81 Kekecewaan Tigor
82 Hasutan untuk Marven
83 Membunuh anak buah geng tengkorak
84 Huru-hara di bangunan tua
85 Keberhasilan yang menyenangkan
86 Tigor pamer uang di rumah Martin
87 Mirna dalam masalah
88 200 juta menebus diri Mirna
89 Pukulan telak untuk geng tengkorak
90 Kekhawatiran Acong
91 Empat Mister dadakan.
92 Butet.
93 James bond ala Karman
94 Berangkat ke Hongkong
95 Wulan mengunjungi Debora
96 Tiba di Hongkong
97 Rahasia keberangkatan Tigor terbongkar juga
98 Karman Bond
99 Membahas segala kemungkinan
100 Bocornya rencana Monang
101 Tigor masih akan ke Macau
102 Agen rahasia Carmen Bond 070
103 Api di Tasik putri
104 Kabar itu sampai ke Hongkong
105 Jarum beracun dari Beni
106 Balik kampung
107 Kakek Mahmud membantu
108 Sapu tangan bernoda darah untuk Beni
109 Beni ketakutan
110 Beni menemui Birong
111 Babak baru rencana telah di mulai
112 Tigor tidak perduli dengan rencana Beni
113 Bertemu dengan Wulan
114 Perangkap sudah terpasang
115 Pinjamkan aku pundak mu
116 Marven menghajar Tigor
117 Martin mengunjungi Tigor
118 Black Cat mematahkan lengan Beni
119 Keberangkatan
120 Anak Beni
121 Tigor tiba di kota Kemuning
122 Tigor gaptek
123 Mencari informasi
124 Ronggur ingin mengganggu Tigor
125 Kota Kemuning dikunjungi
126 Semua tentang Tigor
127 Pertemuan di rumah Birong
128 Pelajaran berharga untuk Ronggur
129 Anak buah Tigor ke rumah Jordan
130 Tuh kan, Debora nyesel
131 Waktunya untuk pamer
132 Marven tidak senang dengan konvoi itu
133 Kedatangan Tigor dan Mirna
134 Kematian Ronggur
135 Menjelaskan alasan kepada Mirna
136 Geger lagi di kota Kemuning
137 Mendapat tawaran dari Metro City
138 Metro city, tunggu kedatangan ku
139 Martin mencari Tigor
140 Kembali dari Metro City
141 Tigor menemui Martin di Hotel
142 Otak Marven dicuci lagi
143 Melamar Mirna
144 Marven menginginkan Kota Kemuning
145 Gosok terus sampai tajam
146 Malu nya Marven
147 Kematian Martin
148 Black Cat terjebak
149 Identitas Black Cat terbongkar
150 Anak buah Tigor yang mulai terpojok
151 Kedatangan Tengku Mahmud
152 Senjata rahasia itu bernama Carmen Bond 070
153 Poltak dan Lalah tiba di kota Kemuning
154 Lalah tiba di kota Kemuning
155 Carmen Bond mulai beraksi
156 Kondisikan muncung mu Tigor!
157 Menjebak Butet
158 Rencana demi rencana berhasil
159 Birong melabrak Marven
160 Kacau balau rencana Carmen
161 Menghubungi Dragon Empire
162 AKBP Rio
163 Rio menelepon Tigor
164 Acara pernikahan Tigor berlangsung
165 Membahas rencana penyerangan
166 Acun akan menjadi kambing hitam
167 Pembantaian di bukit batu
168 Terbunuhnya Birong di tangan Rio
169 Episode akhir
Episodes

Updated 169 Episodes

1
Bab 1. Awal mula
2
Geng tengkorak
3
Birong ketua geng tengkorak
4
Penggrebekan di bangunan tua
5
Melarikan diri
6
1 milyar untuk nyawa Bonar
7
Membantai keluarga kapten Bonar
8
Pengorbanan seorang abang
9
Tigor tertangkap security
10
Mendapat kawan baru
11
Mendaftarkan Rio sekolah
12
7 tahun berlalu
13
Martin
14
Black cat
15
Tawaran dari Martin
16
Memikirkan tawaran Martin
17
Jambret
18
Wulan
19
Monang mendatangi Tigor
20
Meluruskan salah faham
21
Bertemu lagi dengan Martin
22
Tigor menolak perekrutan
23
Ancaman Wulan
24
Memukuli orang suruhan Wulan
25
Mencegah Karman mengadu kepada Monang
26
Lalah pun ketakutan
27
Ucok jatuh sakit
28
Tigor mulai merasakan penghinaan
29
Martin kini tau siapa Black Cat
30
Akhirnya Tigor bergabung dengan Martin
31
Jangan akui aku abang mu!
32
Induk kucing
33
Rencana jahat Beni dan Tumpal
34
Geng tengkorak mulai membuat onar
35
Tewasnya Bedul
36
Tumpal ketakutan
37
Mempermalukan Beni
38
Birong pun pusing
39
Tigor mulai merekrut sahabat²nya
40
Sumpah darah
41
Rencana beracting bersama Marven
42
Rencana vs Rencana
43
Birong mulai mengatur rencana
44
Wulan dan Tigor bertengkar
45
Sandiwara yang sukses
46
Tikungan Pitu.
47
Pembantaian di tikungan pitu
48
Birong kesurupan
49
Lalah bersengketa dengan Birong
50
Kutu kucing
51
Ucok telah sembuh
52
Merebut gang Kumuh
53
Tigor dikerjai oleh Wulan
54
Mengurus kepindahan sekolah Rio
55
Tengku Mahmud
56
Menelusuri identitas Tigor
57
Kakek angkat
58
Tigor mengancam kepala sekolah
59
Rencana mengacaukan kota Batu
60
Di hina lagi oleh Debora
61
Empat orang geng tengkorak selesai
62
Mengacaukan kota Batu
63
Mencegat di perbatasan
64
Geng tengkorak dibantai
65
Tigor akan di dempul oleh Wulan
66
Tigor VS Wulan
67
Tigor kacung
68
Ronggur VS Black Cat
69
Membalas penghinaan Debora
70
Kemarahan Lalah
71
Pesan dari Dolok ginjang
72
Black Cat kembali mengamuk
73
Gadis itu bernama Mirna.
74
Beni masih belum kapok
75
Martin dan Black Cat mengunjungi Lalah
76
Black Cat mendapat hadiah dari Lalah
77
Rencana merampok Acun dari Singapore
78
Perbedaan pendapat antara Tigor dan sahabatnya
79
Meminjam mobil Martin
80
Tigor Shoping
81
Kekecewaan Tigor
82
Hasutan untuk Marven
83
Membunuh anak buah geng tengkorak
84
Huru-hara di bangunan tua
85
Keberhasilan yang menyenangkan
86
Tigor pamer uang di rumah Martin
87
Mirna dalam masalah
88
200 juta menebus diri Mirna
89
Pukulan telak untuk geng tengkorak
90
Kekhawatiran Acong
91
Empat Mister dadakan.
92
Butet.
93
James bond ala Karman
94
Berangkat ke Hongkong
95
Wulan mengunjungi Debora
96
Tiba di Hongkong
97
Rahasia keberangkatan Tigor terbongkar juga
98
Karman Bond
99
Membahas segala kemungkinan
100
Bocornya rencana Monang
101
Tigor masih akan ke Macau
102
Agen rahasia Carmen Bond 070
103
Api di Tasik putri
104
Kabar itu sampai ke Hongkong
105
Jarum beracun dari Beni
106
Balik kampung
107
Kakek Mahmud membantu
108
Sapu tangan bernoda darah untuk Beni
109
Beni ketakutan
110
Beni menemui Birong
111
Babak baru rencana telah di mulai
112
Tigor tidak perduli dengan rencana Beni
113
Bertemu dengan Wulan
114
Perangkap sudah terpasang
115
Pinjamkan aku pundak mu
116
Marven menghajar Tigor
117
Martin mengunjungi Tigor
118
Black Cat mematahkan lengan Beni
119
Keberangkatan
120
Anak Beni
121
Tigor tiba di kota Kemuning
122
Tigor gaptek
123
Mencari informasi
124
Ronggur ingin mengganggu Tigor
125
Kota Kemuning dikunjungi
126
Semua tentang Tigor
127
Pertemuan di rumah Birong
128
Pelajaran berharga untuk Ronggur
129
Anak buah Tigor ke rumah Jordan
130
Tuh kan, Debora nyesel
131
Waktunya untuk pamer
132
Marven tidak senang dengan konvoi itu
133
Kedatangan Tigor dan Mirna
134
Kematian Ronggur
135
Menjelaskan alasan kepada Mirna
136
Geger lagi di kota Kemuning
137
Mendapat tawaran dari Metro City
138
Metro city, tunggu kedatangan ku
139
Martin mencari Tigor
140
Kembali dari Metro City
141
Tigor menemui Martin di Hotel
142
Otak Marven dicuci lagi
143
Melamar Mirna
144
Marven menginginkan Kota Kemuning
145
Gosok terus sampai tajam
146
Malu nya Marven
147
Kematian Martin
148
Black Cat terjebak
149
Identitas Black Cat terbongkar
150
Anak buah Tigor yang mulai terpojok
151
Kedatangan Tengku Mahmud
152
Senjata rahasia itu bernama Carmen Bond 070
153
Poltak dan Lalah tiba di kota Kemuning
154
Lalah tiba di kota Kemuning
155
Carmen Bond mulai beraksi
156
Kondisikan muncung mu Tigor!
157
Menjebak Butet
158
Rencana demi rencana berhasil
159
Birong melabrak Marven
160
Kacau balau rencana Carmen
161
Menghubungi Dragon Empire
162
AKBP Rio
163
Rio menelepon Tigor
164
Acara pernikahan Tigor berlangsung
165
Membahas rencana penyerangan
166
Acun akan menjadi kambing hitam
167
Pembantaian di bukit batu
168
Terbunuhnya Birong di tangan Rio
169
Episode akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!