Birong ketua geng tengkorak

Begitu ke empat orang itu memasuki Villa tersebut, kini tampak seorang lelaki berkukit hitam memakai kaos singket sehingga menampakkan tatto bergambar tengkorak di dada sebelah kanannya sambil mengisap sebatang cerutu dengan kaki berselonjor di atas meja.

Ketika lelaki berkulit hitam itu melihat siapa yang datang, dia lantas bertanya dengan suara serak. "Kalian telah di sini? Dari mana saja kalian?" Tanya lelaki berkulit hitam itu.

"Maaf ketua. Kami baru saja dari markas kecil kita sambil merundingkan sesuatu." Kata Salah seorang dari keempat orang yang baru masuk tadi.

"Hmmm.., sesuatu apa itu? Apakah begitu rahasia sehingga aku tidak bisa mengetahui nya?" Tanya lelaki berkulit hitam itu lagi sambil terus mengisap cerutu nya.

"Bukan begitu ketua. Justru kedatangan kami ke sini adalah untuk meminta pendapat dari anda tentang bagaimana cara mengatasi polisi yang sok suci itu." Kata Bedul sambil meraih satu kursi dan kemudian duduk di atasnya.

"Bonar polisi itu kah maksud mu?"

'Benar ketua. Jika tidak segera di singkirkan, aku khawatir dia ini akan semakin mengacaukan rencana kita." Kata Bongsor pula.

"Bonar itu menurut ku tidak terlalu sulit. Yang sulit itu justru geng si Martin. Ini karena sudah berapa kali aku menawarkan kerja sama dengan kelompok kucing hitam itu, namun selalu tidak ada jawaban." Kata ketua itu.

"Bang Birong, kita urus dulu satu per satu. Bagaimana pun si Martin itu tidak dapat membahayakan kita. Ini karena kita dan dia itu lebih kurang sama saja. Dia setan, kita Iblis." Kata Togar kepada lelaki berkulit hitam yang ternyata bernama Birong itu.

"Baiklah. Kita urus dulu si Bonar ini. Bagaimanapun aku juga sepemikiran dengan kalian. Setelah transaksi kita dengan orang dari singapore itu berhasil, kita akan membereskan si Bonar ini."

"Kau, Prengki..?! Atur anak buah mu untuk memata-matai lokasi transaksi. Aku tidak ingin pihak kepolisian mengendus rencana kita. Jika transaksi ini gagal, maka 1 triliun akan hangus. Kau tau seberapa banyak uang itu?" Tanya Birong sambil tersenyum sinis.

Mendengar uang dengan jumlah yang sangat besar itu, Prengki berkali-kali menjilati bibirnya. Dia dapat membayangkan berapa milyar rupiah yang akan dia peroleh nantinya jika transaksi ini benar-benar berjalan dengan mulus sesuai rencana.

"Baiklah Ketua. Aku akan menyuruh beberapa anak buah ku untuk mengawasi siang dan malam lokasi transaksi itu nanti. Anda jangan khawatir." Kata Prengki dengan serius.

"Kalau begitu, mulai sekarang kalian berbagi tugas. Bedul, kau siapkan anak buah mu yang mahir dalam menggunakan senjata. Kau Togar.., siapkan barang-barang kita yang akan kita jadikan sebagai alat tukar dengan orang Singapore itu. Kau Bongsor.., kau harus memata-matai pergerakan Bonar dan anak buah nya. Berikan kabar dengan segera jika ada pergerakan mereka yang bisa mengganggu kelancaran transaksi ini." Kata Birong membagi-bagi tugas kepada bawahannya.

"Siap Ketua. Kalau begitu kami segera pamit dulu." Kata mereka bersamaan lalu segera membubarkan diri untuk mengerjakan tugas masing-masing yang telah mereka rencanakan.

*********

Siang itu sorang lelaki memakai baju compang-camping berambit gondrong awut-awutan berjalan sambil membawa bungkusan kumal layaknya orang gila seperti tergesa-gesa memasuki kantor polisi daerah kota batu.

Setelah dia sampai di depan pintu salah satu ruangan di kantor polisi tersebut, dia segera mengetuk pintu.

Tok.., tok.., tok..?!

"Masuk!"

"Selamat siang Pak Kapten Bonar." Sapa lelaki Berpenampilan seperti orang gila tersebut.

"Silahkan duduk Ferdi!" Kata lelaki yang dipanggil kapten Bonar itu mempersilahkan.

"Ada berita apa yang kau dapat dari luar?" Tanya Kapten Bonar kepada Ferdi.

"Pak. Saya mendapat kabar bahwa malam ini, para geng tengkorak akan mengadakan transaksi. Transaksi ini sendiri akan dikepalai oleh Togar diikuti oleh Bedul, Prengki dan Bongsor. Adik kandung si Birong bernama Togar ini lah yang akan melakukan transaksi itu di sebuah bangunan terbengkalai di utara kota Batu ini." Kata Ferdi.

"Hmmm.., baiklah. Kau terus memata-matai mereka. Aku akan mempersiapkan segala sesuatunya untuk membekuk kelompok geng tengkorak ini." Kata kapten Bonar.

"Siap laksanakan!" Kata Ferdi lalu bangkit kemudian memberi hormat dan segera berlalu meninggalkan ruangan tersebut dan menghilang dibalik pintu.

Begitu Ferdi keluar, pak Bonar pun langsung memanggil ajudan nya dan memerintahkan agar semua petugas berkumpul untuk membahas rencana penyergapan yang akan mereka lakukan malam ini.

"Selamat siang semua yang hadir di ruangan rapat ini." Kata pak Bonar memulai ucapannya.

"Selamat siang Pak komandan!" Jawab mereka serentak.

"Tentu kalian bertanya-tanya mengapa aku memanggil kalian semua untuk datang ke ruangan rapat ini secara mendadak. Ini tidak lain adalah untuk membahas sesuatu yang sangat mendesak. Sebelum rapat di mulai, diharap bagi semua yang hadir untuk mematikan ponselnya dan telakkan diatas meja!" Kata pak Bonar memberi perintah.

Begitu kata perintah itu keluar, semua yang ada di ruangan itu segera mematikan ponsel mereka masing-masing dan meletakkannya di atas meja di depan mereka.

"Baik. Rapat di mulai!"

"Aku telah mendapat kabar dari Ferdi, bahwa malam ini geng tengkorak akan mengadakan transaksi dengan orang Singapore di lokasi bangunan terbengkalai bagian utara kota batu ini. Aku menduga bahwa ini tidak akan mudah untuk dilakukan. Namun, sebagai petugas penegak hukum, itu sudah menjadi tugas kita untuk memberantas kelompok ini yang mengakibatkan banyaknya generasi muda kita yang rusak oleh ulah mereka. Jadi, mau tidak mau, siap tidak siap, kita harus siap." Kata pak Bonar sambil berhenti sejenak.

"Kemarin Ferdi berhasil menangkap 1 orang mata-mata geng tengkorak dan telah dipenjara. Ini akan mempermudah urusan kita untuk melakukan penggerebekan karena tidak akan ada lagi yang akan membocorkan rencana kita kepada musuh."

"Maaf Pak komandan..?! Jika menilai dari apa yang anda katakan tadi, berarti ini bukanlah sebuah transaksi berskala kecil. Jika kelompok geng tengkorak telah menjalin kerja sama dengan pihak luar, maka sudah bisa dipastikan bahwa mereka akan melakukan segala cara untuk mengupayakan agar transaksi ini berhasil. Saya menduga bahwa mereka akan mengerahkan seluruh anak buah mereka untuk mengawal lokasi transaksi tersebut." Kata seorang sarsan.

"Benar kata anda Pak Sarsan. Hal ini sudah aku fikirkan. Ini lah sebabnya mengapa aku mengajak kalian untuk merundingkan segala sesuatunya."

"Pak. Apakah menurut anda kita tidak harus meminta bantuan kepada Kapolda. Ini karena, Jika hanya mengandalkan anggota kita saja, kemungkinan besar untuk membekuk mereka ini sangat tipis Pak." Kata seorang lagi.

"Aku telah meminta bantuan kepada kantor pusat dan mereka memberi respon yang sangart memuaskan bahwa Kapolda akan mengirim ratusan pasukan dari anti teror dan kriminal serta pasukan khusus anti narkotika. Mereka akan berada dibawah komando ku dan sebelum sore, kita harus segera menyamar dan menduduki tempat-tempat penting untuk mempermudah kita bagi membekuk komplotan ini." Kata pak Bonar lalu mereka makin serius dalam mengatur strategi dan rencana dengan matang sebelum akhirnya pak Bonar membubarkan rapat tersebut.

"Kalian sudah mengetahui tugas kalian masing-masing. Jadi, aku kira rapat kita cukup sampai di sini dan segeralah mempersiapkan diri kalian!" Kata pak Bonar mengakhiri rapat siang itu.

Terpopuler

Comments

On fire

On fire

🤍💙💚🖤🖤💚❤️‍🩹

2024-12-18

0

On fire

On fire

💞💞🤎🩵

2024-12-18

0

Rachman

Rachman

パㇱチ bakaln terjdi baku tembak😀😀😅

2023-05-07

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Awal mula
2 Geng tengkorak
3 Birong ketua geng tengkorak
4 Penggrebekan di bangunan tua
5 Melarikan diri
6 1 milyar untuk nyawa Bonar
7 Membantai keluarga kapten Bonar
8 Pengorbanan seorang abang
9 Tigor tertangkap security
10 Mendapat kawan baru
11 Mendaftarkan Rio sekolah
12 7 tahun berlalu
13 Martin
14 Black cat
15 Tawaran dari Martin
16 Memikirkan tawaran Martin
17 Jambret
18 Wulan
19 Monang mendatangi Tigor
20 Meluruskan salah faham
21 Bertemu lagi dengan Martin
22 Tigor menolak perekrutan
23 Ancaman Wulan
24 Memukuli orang suruhan Wulan
25 Mencegah Karman mengadu kepada Monang
26 Lalah pun ketakutan
27 Ucok jatuh sakit
28 Tigor mulai merasakan penghinaan
29 Martin kini tau siapa Black Cat
30 Akhirnya Tigor bergabung dengan Martin
31 Jangan akui aku abang mu!
32 Induk kucing
33 Rencana jahat Beni dan Tumpal
34 Geng tengkorak mulai membuat onar
35 Tewasnya Bedul
36 Tumpal ketakutan
37 Mempermalukan Beni
38 Birong pun pusing
39 Tigor mulai merekrut sahabat²nya
40 Sumpah darah
41 Rencana beracting bersama Marven
42 Rencana vs Rencana
43 Birong mulai mengatur rencana
44 Wulan dan Tigor bertengkar
45 Sandiwara yang sukses
46 Tikungan Pitu.
47 Pembantaian di tikungan pitu
48 Birong kesurupan
49 Lalah bersengketa dengan Birong
50 Kutu kucing
51 Ucok telah sembuh
52 Merebut gang Kumuh
53 Tigor dikerjai oleh Wulan
54 Mengurus kepindahan sekolah Rio
55 Tengku Mahmud
56 Menelusuri identitas Tigor
57 Kakek angkat
58 Tigor mengancam kepala sekolah
59 Rencana mengacaukan kota Batu
60 Di hina lagi oleh Debora
61 Empat orang geng tengkorak selesai
62 Mengacaukan kota Batu
63 Mencegat di perbatasan
64 Geng tengkorak dibantai
65 Tigor akan di dempul oleh Wulan
66 Tigor VS Wulan
67 Tigor kacung
68 Ronggur VS Black Cat
69 Membalas penghinaan Debora
70 Kemarahan Lalah
71 Pesan dari Dolok ginjang
72 Black Cat kembali mengamuk
73 Gadis itu bernama Mirna.
74 Beni masih belum kapok
75 Martin dan Black Cat mengunjungi Lalah
76 Black Cat mendapat hadiah dari Lalah
77 Rencana merampok Acun dari Singapore
78 Perbedaan pendapat antara Tigor dan sahabatnya
79 Meminjam mobil Martin
80 Tigor Shoping
81 Kekecewaan Tigor
82 Hasutan untuk Marven
83 Membunuh anak buah geng tengkorak
84 Huru-hara di bangunan tua
85 Keberhasilan yang menyenangkan
86 Tigor pamer uang di rumah Martin
87 Mirna dalam masalah
88 200 juta menebus diri Mirna
89 Pukulan telak untuk geng tengkorak
90 Kekhawatiran Acong
91 Empat Mister dadakan.
92 Butet.
93 James bond ala Karman
94 Berangkat ke Hongkong
95 Wulan mengunjungi Debora
96 Tiba di Hongkong
97 Rahasia keberangkatan Tigor terbongkar juga
98 Karman Bond
99 Membahas segala kemungkinan
100 Bocornya rencana Monang
101 Tigor masih akan ke Macau
102 Agen rahasia Carmen Bond 070
103 Api di Tasik putri
104 Kabar itu sampai ke Hongkong
105 Jarum beracun dari Beni
106 Balik kampung
107 Kakek Mahmud membantu
108 Sapu tangan bernoda darah untuk Beni
109 Beni ketakutan
110 Beni menemui Birong
111 Babak baru rencana telah di mulai
112 Tigor tidak perduli dengan rencana Beni
113 Bertemu dengan Wulan
114 Perangkap sudah terpasang
115 Pinjamkan aku pundak mu
116 Marven menghajar Tigor
117 Martin mengunjungi Tigor
118 Black Cat mematahkan lengan Beni
119 Keberangkatan
120 Anak Beni
121 Tigor tiba di kota Kemuning
122 Tigor gaptek
123 Mencari informasi
124 Ronggur ingin mengganggu Tigor
125 Kota Kemuning dikunjungi
126 Semua tentang Tigor
127 Pertemuan di rumah Birong
128 Pelajaran berharga untuk Ronggur
129 Anak buah Tigor ke rumah Jordan
130 Tuh kan, Debora nyesel
131 Waktunya untuk pamer
132 Marven tidak senang dengan konvoi itu
133 Kedatangan Tigor dan Mirna
134 Kematian Ronggur
135 Menjelaskan alasan kepada Mirna
136 Geger lagi di kota Kemuning
137 Mendapat tawaran dari Metro City
138 Metro city, tunggu kedatangan ku
139 Martin mencari Tigor
140 Kembali dari Metro City
141 Tigor menemui Martin di Hotel
142 Otak Marven dicuci lagi
143 Melamar Mirna
144 Marven menginginkan Kota Kemuning
145 Gosok terus sampai tajam
146 Malu nya Marven
147 Kematian Martin
148 Black Cat terjebak
149 Identitas Black Cat terbongkar
150 Anak buah Tigor yang mulai terpojok
151 Kedatangan Tengku Mahmud
152 Senjata rahasia itu bernama Carmen Bond 070
153 Poltak dan Lalah tiba di kota Kemuning
154 Lalah tiba di kota Kemuning
155 Carmen Bond mulai beraksi
156 Kondisikan muncung mu Tigor!
157 Menjebak Butet
158 Rencana demi rencana berhasil
159 Birong melabrak Marven
160 Kacau balau rencana Carmen
161 Menghubungi Dragon Empire
162 AKBP Rio
163 Rio menelepon Tigor
164 Acara pernikahan Tigor berlangsung
165 Membahas rencana penyerangan
166 Acun akan menjadi kambing hitam
167 Pembantaian di bukit batu
168 Terbunuhnya Birong di tangan Rio
169 Episode akhir
Episodes

Updated 169 Episodes

1
Bab 1. Awal mula
2
Geng tengkorak
3
Birong ketua geng tengkorak
4
Penggrebekan di bangunan tua
5
Melarikan diri
6
1 milyar untuk nyawa Bonar
7
Membantai keluarga kapten Bonar
8
Pengorbanan seorang abang
9
Tigor tertangkap security
10
Mendapat kawan baru
11
Mendaftarkan Rio sekolah
12
7 tahun berlalu
13
Martin
14
Black cat
15
Tawaran dari Martin
16
Memikirkan tawaran Martin
17
Jambret
18
Wulan
19
Monang mendatangi Tigor
20
Meluruskan salah faham
21
Bertemu lagi dengan Martin
22
Tigor menolak perekrutan
23
Ancaman Wulan
24
Memukuli orang suruhan Wulan
25
Mencegah Karman mengadu kepada Monang
26
Lalah pun ketakutan
27
Ucok jatuh sakit
28
Tigor mulai merasakan penghinaan
29
Martin kini tau siapa Black Cat
30
Akhirnya Tigor bergabung dengan Martin
31
Jangan akui aku abang mu!
32
Induk kucing
33
Rencana jahat Beni dan Tumpal
34
Geng tengkorak mulai membuat onar
35
Tewasnya Bedul
36
Tumpal ketakutan
37
Mempermalukan Beni
38
Birong pun pusing
39
Tigor mulai merekrut sahabat²nya
40
Sumpah darah
41
Rencana beracting bersama Marven
42
Rencana vs Rencana
43
Birong mulai mengatur rencana
44
Wulan dan Tigor bertengkar
45
Sandiwara yang sukses
46
Tikungan Pitu.
47
Pembantaian di tikungan pitu
48
Birong kesurupan
49
Lalah bersengketa dengan Birong
50
Kutu kucing
51
Ucok telah sembuh
52
Merebut gang Kumuh
53
Tigor dikerjai oleh Wulan
54
Mengurus kepindahan sekolah Rio
55
Tengku Mahmud
56
Menelusuri identitas Tigor
57
Kakek angkat
58
Tigor mengancam kepala sekolah
59
Rencana mengacaukan kota Batu
60
Di hina lagi oleh Debora
61
Empat orang geng tengkorak selesai
62
Mengacaukan kota Batu
63
Mencegat di perbatasan
64
Geng tengkorak dibantai
65
Tigor akan di dempul oleh Wulan
66
Tigor VS Wulan
67
Tigor kacung
68
Ronggur VS Black Cat
69
Membalas penghinaan Debora
70
Kemarahan Lalah
71
Pesan dari Dolok ginjang
72
Black Cat kembali mengamuk
73
Gadis itu bernama Mirna.
74
Beni masih belum kapok
75
Martin dan Black Cat mengunjungi Lalah
76
Black Cat mendapat hadiah dari Lalah
77
Rencana merampok Acun dari Singapore
78
Perbedaan pendapat antara Tigor dan sahabatnya
79
Meminjam mobil Martin
80
Tigor Shoping
81
Kekecewaan Tigor
82
Hasutan untuk Marven
83
Membunuh anak buah geng tengkorak
84
Huru-hara di bangunan tua
85
Keberhasilan yang menyenangkan
86
Tigor pamer uang di rumah Martin
87
Mirna dalam masalah
88
200 juta menebus diri Mirna
89
Pukulan telak untuk geng tengkorak
90
Kekhawatiran Acong
91
Empat Mister dadakan.
92
Butet.
93
James bond ala Karman
94
Berangkat ke Hongkong
95
Wulan mengunjungi Debora
96
Tiba di Hongkong
97
Rahasia keberangkatan Tigor terbongkar juga
98
Karman Bond
99
Membahas segala kemungkinan
100
Bocornya rencana Monang
101
Tigor masih akan ke Macau
102
Agen rahasia Carmen Bond 070
103
Api di Tasik putri
104
Kabar itu sampai ke Hongkong
105
Jarum beracun dari Beni
106
Balik kampung
107
Kakek Mahmud membantu
108
Sapu tangan bernoda darah untuk Beni
109
Beni ketakutan
110
Beni menemui Birong
111
Babak baru rencana telah di mulai
112
Tigor tidak perduli dengan rencana Beni
113
Bertemu dengan Wulan
114
Perangkap sudah terpasang
115
Pinjamkan aku pundak mu
116
Marven menghajar Tigor
117
Martin mengunjungi Tigor
118
Black Cat mematahkan lengan Beni
119
Keberangkatan
120
Anak Beni
121
Tigor tiba di kota Kemuning
122
Tigor gaptek
123
Mencari informasi
124
Ronggur ingin mengganggu Tigor
125
Kota Kemuning dikunjungi
126
Semua tentang Tigor
127
Pertemuan di rumah Birong
128
Pelajaran berharga untuk Ronggur
129
Anak buah Tigor ke rumah Jordan
130
Tuh kan, Debora nyesel
131
Waktunya untuk pamer
132
Marven tidak senang dengan konvoi itu
133
Kedatangan Tigor dan Mirna
134
Kematian Ronggur
135
Menjelaskan alasan kepada Mirna
136
Geger lagi di kota Kemuning
137
Mendapat tawaran dari Metro City
138
Metro city, tunggu kedatangan ku
139
Martin mencari Tigor
140
Kembali dari Metro City
141
Tigor menemui Martin di Hotel
142
Otak Marven dicuci lagi
143
Melamar Mirna
144
Marven menginginkan Kota Kemuning
145
Gosok terus sampai tajam
146
Malu nya Marven
147
Kematian Martin
148
Black Cat terjebak
149
Identitas Black Cat terbongkar
150
Anak buah Tigor yang mulai terpojok
151
Kedatangan Tengku Mahmud
152
Senjata rahasia itu bernama Carmen Bond 070
153
Poltak dan Lalah tiba di kota Kemuning
154
Lalah tiba di kota Kemuning
155
Carmen Bond mulai beraksi
156
Kondisikan muncung mu Tigor!
157
Menjebak Butet
158
Rencana demi rencana berhasil
159
Birong melabrak Marven
160
Kacau balau rencana Carmen
161
Menghubungi Dragon Empire
162
AKBP Rio
163
Rio menelepon Tigor
164
Acara pernikahan Tigor berlangsung
165
Membahas rencana penyerangan
166
Acun akan menjadi kambing hitam
167
Pembantaian di bukit batu
168
Terbunuhnya Birong di tangan Rio
169
Episode akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!