Praaak...?!
Terdengar suara sesuatu di lempar ke atas meja.
Kini tampak bungkusan besar tergeletak di atas meja yang di kelilingi oleh beberapa orang berbadan besar dan rata-rata memiliki tato yang banyak di sekujur tubuh mereka.
"Itu adalah obat ekstasi jenis baru yang berhasil aku kembangkan di laboratorium milik ku. Jika barang itu berhasil menembus pasaran bawah tanah, maka kita akan panen uang." Kata lelaki yang melemparkan bungkusan itu di atas meja.
"Prengki, kau hebat karena berhasil memproduksi pil hantu ini. Aku salut kepadamu." Kata salah seorang yang hadir di tempat itu.
"Kau juga apa kurang nya Bongsor? Ayo tunjukkan pada kami barang apa yang kau bawa?!" Kata lelaki yang di sebut Prengki tadi.
"Hahaha.., ini." Kata lelaki yang di sebut dengan nama Bongsor tadi sambil mengeluarkan satu bungkusan berisi obat terlarang ke atas meja.
"Aku menamakan obat ini adalah induk kecubung. Ini karena reaksi yang di timbulkan oleh obat ini bisa membuat orang lupa ingatan dan akan bertindak seperti hewan." Kata Bongsor sambil tertawa.
"Bagus Bongsor. Bagus! Dengan ini kita akan bisa menguasai pasar bawah tanah dan meraup keuntungan yang besar." Kata Prengki memuji lelaki bertubuh besar bernama Bongsor itu.
"Kalian berdua jangan senang dulu. Sebelum kita berhasil menyingkirkan Bonar dari dunia ini, jangan harap kita akan berhasil dengan mudah." Kata seorang lagi lelaki berusia sekitar tiga puluhan yang sejak tadi hanya memperhatikan saja.
"Ya. Kau benar Bedul. Bonar ini seperti duri dalam daging saja yang jika tidak segera disingkirkan, akan terus-terusan menusuk daging kita yang apa bila lama-kelamaan akan menjadi nanah. Duri ini harus segera di cabut. Jika tidak, selamanya kita tidak akan bisa bergerak dengan leluasa." Kata Prengki yang di balas anggukan oleh Bongsor.
"Kita memang telah sepakat memasukkan beberapa nama sebagai daftar musuh kita yang harus kita singkirkan. Dan nama yang bertengger di urutan pertama adalah Bonar ini. Tapi walau bagaimanapun kita tidak bisa bertindak gegabah. Bonar ini adalah anggota kepolisian kesayangan Kapolda. Jika tanpa perencanaan yang matang, kita pasti akan gagal. Gagal berarti kita akan mati. Karena mengusik salah satu dari petugas penegak hukum sama seperti menjuluk sarang tawon. Kita akan di serbu oleh yang lainnya." Kata Bongsor.
"Kau benar Bongsor. Begini saja. Kita tunggu ketua kita dan kita rundingkan masalah ini bersama. Setelah kesepakatan berhasil kita ambil, maka siapa pun di antara kita yang mendapat tugas tersebut, harus menerima dan melaksanakan nya dengan sebaik mungkin. Bagaimana?" Kata Bedul sambil memperhatikan wajah Prengki dan Bongsor saling bergantian.
"Ya aku setuju dengan Bedul." Kata Prengki.
"Aku juga setuju dengan Bedul." Kata Bongsor pula.
"Sekarang begini saja. Mari kita temui ketua dan membahas segara rencana yang akan kita ambil. Jika nantinya tugas itu harus kita laksanakan bersama, maka itu jauh lebih baik." Kata Bedul.
"Baik. Kita harus berpencar menuju ke rumah ketua. Aku khawatir mata-mata dari pihak kepolisian akan membuntuti kita. Apa kau ingat beberapa hari yang lalu kita berhasil menangkap dan membunuh beberapa orang yang di duga dari anggota kepolisian?" Tanya Bongsor kepada kedua orang itu.
"Ya benar. Kau ambil jalan kiri lalu segera berputar. Aku mengambil jalan ke kanan. Sedangkan Bedul, kau ambil jalan lurus dan kita akan bertemu di simpang segitiga menuju pusat kota Batu hitam dan setelah itu, menukar mobil di hotel buana baru berangkat ke markas besar tempat ketua kita." Kata Prengki.
"Baiklah. Ayo bergerak!" Kata Bedul sambil bangun dari kursinya di ikuti oleh beberapa orang anak buahnya dan bergegas menuju ke arah mobil lalu tancap gas menuju tempat yang telah mereka tentukan.
*********
Bukit batu.
Bukit batu adalah lahan luas berbukit bebatuan yang tadinya tidak pernah di lirik oleh kalangan manapun sampai pada tahun 90-an seorang pengusaha muda yang kaya raya dari negara yang memiliki Kota bernama Metro City membangun perumahan Realestate dan menjadikan Bukit batu ini sebagai tempat pemukiman bagi kalangan Elit di Kota Batu hitam ini.
Di kawasan yang luasnya memiliki ribuan hektar ini, perusahaan William Group Company yang di pimpin oleh pemuda kaya itu berhasil menyulap kawasan tandus ini menjadi bak istana di mana telah berdiri Villa-villa mewah, Condominium mewah dan beberapa rumah susun. Ini lain lagi bangunan rumah sakit, bangunan sekolah elit dan universitas yang terkenal sebagai universitas elit.
Singkat cerita, Bukit batu ini adalah surga nya bagi orang kaya dan pengusaha elit. Orang biasa tidak akan mampu membeli rumah tingkat terendah sekalipun karena harganya yang paling murah mencapai 10 Milyar rupiah. Itu yang paling biasa dan untuk Villa nya sendiri tidak dapat di bayangkan berapa karung uang yang diperlukan untuk membelinya.
Malam itu tiga unit mobil mewah dengan merk berbeda telah tiba di sebuah Villa mewah dan disambut oleh pengawal yang bertugas sebagai penjaga keamanan di depan bangunan mewah tersebut.
Begitu pintu pagar terbuka, ketiga unit mobil itu pun mulai memasuki halaman Villa yang luas itu dan dari ketiga mobil itu keluarlah tiga orang lelaki berusia awal tiga puluhan berbadan tegap dan bertato di dada masing-masing dengan lambang tengkorak manusia.
Tak lama setelah itu seorang pelayan keluar dari dalam Villa tersebut dan mempersilahkan ketiga orang yang baru tiba itu untuk memasuki Villa karena kedatangan mereka memang telah di tunggu oleh pemilik Villa tersebut.
"Bongsor, Prengki dan kau Bedul. Dari mana saja kalian? Apa kau tau bahwa kalian sudah lama di tunggu oleh ketua?" Tanya lelaki separuh baya yang menyambut kedatangan ketiga lelaki tadi.
"Kami sebenarnya dari markas membahas sesuatu sebelum kemari. Oh ya, Pak Togar, apakah boss kita ada di dalam?" Tanya salah seorang dari ketiga orang berbadan besar tersebut.
"Ya. Dia ada di dalam. Saat ini dia sedang bercanda ria dengan para gundik nya. Sebenarnya kami di sini telah menerima laporan dari mata-mata kita di pihak kepolisian bahwa Bonar telah mengadakan rapat mendadak untuk membahas rencana terbaru bagi membekuk kalian. Ini karena rencana awal mereka sebelumnya dengan mudah dapat kita patahkan." Kata pak Togar.
"Hahahaha.., petugas itu terlalu percaya diri kalau dia bakal bisa meringkus komplotan kita. Dia tidak dapat menilai kemampuan dirinya sendiri. Saat ini apa yang tidak bisa di beli dengan uang? Dasar polisi bodoh. Dia tinggal sebutkan saja berapa jumlah yang dia inginkan dan kita akan memberikan uang kepadanya. Namun dia terlalu jujur dan ini yang membuat ku sangat geram." Kata Prengki sambil mengertakkan gigi nya.
"Jika cara itu tidak berguna, maka akhiri saja hidup nya. Mari! Kita harus membahas masalah ini dengan ketua." Kata pak Togar mengajak ketiga orang itu untuk masuk.
Tanpa berkata apa-apa lagi, Togar pun memasuki Villa tersebut di ikuti oleh Bedul, Bongsor dan Prengki dari belakang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
Mahrita Sartika
penjahat berjiwa iblis
2025-02-05
0
On fire
❤️❤️🩹💞💚💙🩷
2024-12-18
0
On fire
🤍💜💕
2024-12-18
0