BLACK CAT
BACA DENGAN TELITI!
Karya ini adalah murni dari hasil pemikiran author dengan tujuan hanya untuk hiburan semata. Jika ada tempat, kejadian atau nama yang sama persis dalam novel ini, itu adalah kebetulan belaka tanpa ingin menyinggung pihak manapun. Untuk meminimalisir semua ini, Author sengaja tidak menggunakan nama kota atau daerah secara benar dan rinci. Jika anda menginginkan nama negara, provinsi, kabupaten atau lain sebagainya secara rinci, maka anda tidak akan menemukannya di sini.
Bijak dalam memilih bacaan, bijak lah dalam berkomentar. Jika tidak suka, cukup skip tanpa menjatuhkan karya orang lain.
...*********...
Seorang anak lelaki berusia sekitar 15 tahun tampak sedang menangis sambil memangku seorang bayi lelaki kecil berusia sekitar 5 tahun di dalam pangkuannya sambil bersandar di dinding sebuah lorong menuju ke pemukiman kumuh.
Tampak dari wajah anak lelaki berusia sekitar 15 tahun itu memar dan memerah di beberapa bagian seperti baru saja menerima pukulan atau tamparan yang sangat keras.
Tampak juga di sana ada bekas darah yang telah mengering dari bekas luka di sudut bibir anak lelaki itu.
Ya. Dia baru saja tertangkap oleh petugas mini market karena kedapatan mencuri sekotak susu balita untuk adiknya yang menangis sejak tadi malam karena kelaparan.
Di dalam hati anak lelaki 15 tahun itu tidak henti-hentinya mengutuk gerombolan mafia yang mengatasnamakan tengkorak hitam katena telah membantai orang tuanya yang bekerja sebagai kapten kepolisian bagian kriminal dan narkotika sehingga mengakibatkan dia saat ini harus lari dari rumah membawa adik lelaki nya agar tidak ikut menjadi mangsa dalam pembantaian itu.
Ketika dia melarikan diri sambil menggendong adiknya yang masih berumur 5 tahun ke rumah paman nya, di sana dia juga melihat bahwa keluarga paman nya juga ikut di bantai oleh kelompok geng yang sama sehingga kini dia sama sekali tidak memiliki lagi tempat bernaung.
Untuk menghindari dari kejaran musuh mendiang ayahnya, dia tidak berani untuk kembali ke rumah dan terpaksa menjadi gelandangan kesana kemari sambil menggendong adiknya. Makan makanan apa saja yang dia temukan di tong sampah, dan tidur di kaki lima adalah kehidupan yang cukup berat sebenarnya untuk dilalui oleh seorang anak seusia dirinya. Bahkan untuk adik lelaki nya yang masih berusia 5 tahun tersebut.
Sebenarnya apa yang terjadi? Mengapa keluarganya sampai di bantai oleh kelompok mafia kejam sehingga dia menjadi gelandangan?
Di sini kisah itu bermula.
Bab 1.
"Tigor...?!"
"Bangun nak. Ayo sarapan dulu sebelum berangkat ke sekolah!" Terdengar teriakan di bawah memanggil nama anak lelaki berusia sekitar 15 tahun yang bernama Tigor tersebut.
Tak lama setelah itu tampak seorang anak lelaki turun dengan langkah malas dari lantai atas menuju ke arah meja makan di ruangan lantai bawah rumah dua tingkat tersebut.
Di meja makan tersebut sudah menunggu seorang lelaki setengah baya lengkap dengan pakaian seragam menandakan bahwa dia adalah petugas kepolisian di dampingi oleh seorang wanita cantik setengah baya. Wanita ini lah tadi yang meneriakkan nama Tigor tersebut.
"Cepat lah kau duduk di sini Tigor! Ayah kau ini sudah selesai sarapan. Lama kali kau. Nanti terlambat ke sekolah di jewer lagi sama guru mu nangis kau pulang ke rumah." Kata wanita itu dengan logat batak nya yang pekat.
Tigor hanya mengangguk saja tanpa banyak membantah dan mulai duduk di kursi menyantap hidangan sarapan pagi itu dengan sangat malas.
"Ayo Tigor. Kau tidak boleh makan terlalu sedikit! Kalau perut kau kenyang, belajar pun akan semangat." Kata lelaki setengah baya memakai seragam polisi itu.
"Bang. Setelah abang nanti pulang kerja, antar aku ke tukang jahit. Aku mau menempahkan baju sekolah si Tigor ini. Abang tengok lah celana dan baju dia itu sudah koyak di sana-sini. Macam berduri punggung anak ini. Semua yang dia pakai cepat kali sobek." Kata sang ibu kepada lelaki setengah baya itu.
"Iya Melda. Kau tunggu lah di rumah. Nanti aku usahakan untuk cepat pulang." Kata lelaki setengah baya berpakaian dinas itu.
Sebenarnya siapa mereka ini?
Lelaki setengah baya itu bernama Bonar. Dia lahir di Kota Batu sedangkan sang istri bernama Melda berasal dari Tasik Putri.
Mereka tidak lama berpacaran dan langsung menikah begitu pak Bonar lulus sekolah di akademi kepolisian dan kemudian melamar menjadi petugas kepolisian dan lulus dengan pangkat yang lumayan.
Saat itu pak Bonar di tugaskan di Ibu kota provinsi. Namun kini dia telah dipindah tugaskan di kota Batu hitam untuk mengusut dan memberantas beberapa geng mafia yang sejak dulu bercokol dan meresahkan masyarakat di kota Batu hitam ini.
Sejak kedatangan pak Bonar, banyak anggota dari beberapa kelompok geng yang berhasil di tumpas. Dan beliau juga berhasil menggagalkan ratusan transaksi yang dilakukan oleh kelompok mafia itu dalam beberapa kesempatan sehingga puncak dari permasalahan ini membuat beberapa kelompok mafia yang tadinya bermusuhan kini malah bersatu dan mengatasnamakan organisasi itu sebagai geng Mafia tengkorak hitam dan mulai mengatur siasat untuk menyingkirkan pak Bonar dengan cara apa sekalipun.
*********
Mobil dinas pak Bonar melaju dengan santai lalu berhenti di depan gerbang sekolah menengah Harapan Bangsa.
Tampak anak lelaki berusia 15 tahun keluar dari kendaraan dinas itu dan berjalan menghampiri beberapa anak seusia nya lalu berjalan beriringan menuju ke kelas sambil disaksikan oleh pak Bonar dari mobil dinasnya sebelum berlalu menuju kantor tempat dia bekerja sebagai kapten kepolisian di sana.
"Selamat pagi Pak."
"Selamat pagi Pak..?!"
Terdengar beberapa suara menyambut kedatangan pak Bonar sambil menghormat ala polisi.
"Ya selamat pagi juga. Bagaimana dengan perkembangan penyelidikan tentang anggota mafia yang membuat persekutuan untuk melawan kita?" Tanya pak Bonar kepada salah satu bawahannya.
"Lapor Pak. Tidak ada perkembangan yang signifikan. Ini karena mereka melakukan kesepakatan secara sembunyi-sembunyi. Yang saya khawatirkan adalah, setelah mereka mencapai kata sepakat, mereka akan mulai merongrong wibawah kita sebagai petugas penegak hukum. Dan ini sangat berbahaya sekali Pak." Lapor dari asisten tersebut.
"Hmmm.., aku juga sepemikiran dengan mu. Baiklah! Sekarang ini kita tidak bisa langsung tangkap hanya berdasarkan kecurigaan saja. Kita perlu bukti agar tidak di tuduh sebagai polisi yang bertindak sewenang-wenang dan menyalahi aturan. Bagaimanapun, menjadi orang seperti kita ini sangat serba salah. Jika kita diam, mereka akan mengatakan kita makan gaji buta. Jika kita bertindak, mereka akan menuduh kita menyalahgunakan pangkat dan kuasa." Kata pak Bonar.
"Saat ini semua anggota dari team kita sudah di sebar ke beberapa titik yang di anggap sebagai tempat yang berpotensi menjadi sarang bagi pertemuan beberapa kelompok itu. Namun yang mengherankan adalah, tidak ada satu pun kabar dari beberapa orang yang telah saya tugaskan. Saya bahkan putus hubungan dengan mereka Pak." Kata Asisten tersebut.
"Ini tidak bisa di biarkan. Aku khawatir jika rencana kita telah tercium oleh musuh. Andai ini terjadi, kita harus segera menarik semua mata-mata dan menyusun ulang rencana. Percuma saja menyebar mata-mata jika rencana kita telah dapat dengan mudah mereka cium. Kau sebarkan perintah dari ku bahwa mereka harus segera kembali ke markas!" Kata pak Bonar memberi perintah.
"Saya sama sekali tidak menerima respon dari mereka Pak. Sudah berulang kali saya mengirim pesan kepada team. Namun sampai saat ini satu pun belum mendapat jawaban." Kata Asisten tersebut.
"Oh sialan. Atau jangan-jangan orang-orang kita telah di tangkap oleh mereka?" Kata pak Bonar dengan panik.
"Segera kumpulkan semua anggota yang ada. Hari ini aku akan mengadakan rapat mendadak. Kita harus segera membahas masalah ini. Jika di biarkan berlarut-larut, takutnya kelompok ini akan berhasil menjaring lebih banyak pengikut dan menyusun kekuatan. Jika sudah demikian, maka akan sangat sulit bagi pihak kepolisian untuk memberantasnya." Kata pak Bonar.
"Siap laksanakan Pak." Kata Asisten itu dan segera berlalu meninggalkan pak Bonar yang duduk sambil mengurut keningnya yang mendadak pusing.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
Rachman
Seru amat nyambung lagi ksni setalah menbaca sang pewaris tunggal jery wiliam
2023-05-06
1
Fitria
baru mau baca takut ngeri tapi penasaran ,
2023-04-12
1
L K
klo 5 tahun bkn bayi lg thor
2023-03-12
1