Asap panas yang masih menguap dari semangkok bakso di meja kantin sekolah rupanya tak cukup untuk menggugah selera Felix untuk menyendok dan memasukkannya pada lambung yang mulai menjerit meminta jatahnya.
"Fel! Lo dengerin cerita gue gak sih?" Tepukan Aryo berhasil membuat mata kosong yang ciptakan Felix menghilang.
"Eh, gue denger kok!" Dengan gerakan kikuk Felix menyendok bakso yang masih panas ke dalam mulut. "Aw, aw. Panas." Bakso yang sudah di telan langsung dilempar kembali ke dalam mangkok. Lidahnya menjulur kebawah menahan perih karena terkena panas.
Aryo sang sahabat pun semakin terheran menatap tingkah Felix yang semakin hari semakin aneh.
"Lo kenapa sih, Fel? Lo sakit, hah?" Tangan Aryo memeriksa kening Felix.
"Gak demam kok. Terus kenapa? Jangan bikin gue takut dong akan tingkah lo!" Aryo menatap Felix dengan cemas.
"Ish, apaan sih. Kayak gue pacar lo aja!" Protes Felix.
"Ya mau gimana lagi, dong? Gue punya pacar aja nggak. Punya gue cuma elo." Pandangan Aryo beralih ke jus Alpukat miliknya.
Mata Felix menatap iba ke arah Aryo, memang benar yang dikatakan sang sahabat. Tidak ada yang di miliki Aryo selain Felix, terakhir Aryo mempunyai pacar adalah setahun yang lalu. Itupun mereka putus karena ternyata pacar Aryo mendekatinya hanya untuk mengincar Felix.
"Gue sebenernya mau nikah, Yo."
Pengakuan Felix membuat jus Alpukat yang di minum Aryo muncrat tepat di wajah Felix. "Apes banget sih hidup gue." Gumam Felix.
" Lo serius, Fel?" Pekikan Aryo membuat beberapa siswa-siswi yang duduk di dekat mereka menoleh.
"Lo bisa kecilin suara gak? kalau gak bisa, gue sumpel mulut lo pake tisu!" Ancam Felix dengan suara pelan. Ia menyambar tisu dan mengusap pelan wajah yang telah ternoda oleh semprotan jus.
"Sori, Fel. Soalnya gue beneran kaget tahu gak! Jantung gue serasa berhenti berdetak!"
"Lebay, lo!" Felix membuang tisu bekas noda jus ke wajah Aryo.
"Hehe, terus lo mau nikah sama siapa? Hilda?" Bisikan Aryo berhasil membuat Felix melongo. Ia sesaat lupa dengan Hilda, gadis yang ia nanti kedatangannya ke Indonesia setelah pergi dua tahun yang lalu.
Aryo membaca ekspresi yang di tampakkan Felix. "Bukan, ya?"
"Gue jadi inget Hilda, yo. Tapi gue bukan mau nikah sama dia. Gue mau nikah sama bos perusahaan Swastrama, dia.."
"Lo mau nikah sama emak-emak, bro? Gila lu?"
Felix menutup mata sebentar lalu menghirup udara sebanyak-banyaknya agar batinnya mampu memiliki ruang untuk bersabar menghadapi bocah laki-laki yang ia anggap sahabatnya.
"Lo bisa gak dengerin cerita gue dulu sampai habis? Jangan di potong mulu!!" Ucap Felix dengan geram.
"Oh oke. Sori, hehe."
"Jadi, perusahaan papa gue yang dulunya dibangun sama kakek gue itu bisa sampai sekarang karena bantuan kakeknya, Yo. Jadi ini anggep aja kayak bales budi gitu. Terus karena gue anak tunggal, ya gue mau gak mau harus nikah sama cucunya. Dan cucunya itu belum emak-emak, dia masih perawan umur 29 tahun." Jelas Felix panjang lebar.
Mulut Aryo masih melongo dan menatap Felix tak percaya. "Terus lo mau nikah kapan?"
"Rencana sih pas liburan semester."
Mata Aryo menatap iba ke sahabatnya. Meski ia tak berwajah tampan dan bergelimang harta seperti Felix, namun setidaknya kehidupan yang dijalani tak serumit dibandingkan dengan kehidupan Felix.
"Lo nerima gitu aja?"
Felix mengendikkan kedua bahunya. "Mau gimana lagi, perusahaan lagi kacau saham juga anjlok. Pikiran papa udah buntu selain setuju dengan pernikahan yang di tawarkan sama keluarga Kusuma."
Baru kali ini Aryo menatap mimik serius sekaligus kacau yang di tampakkan oleh Felix. Hampir 5 tahun berteman, Aryo selalu melihat Felix yang selalu ceria dengan sifat tengil yang biasa ia tampakkan.
"Lo harus janji, yo. Jangan sampai kabar gue mau nikah sampai tersebar ke seluruh sekolahan. Ntar gak bakal ada cewe yang mau deketin gue lagi, yo."
Kacang goreng yang berada di depan Aryo mendarat tepat di kening Felix. Rupanya kekhawatiran Aryo salah, sahabatnya masih mempertahankan sifat tengilnya. "Sialan lo! Biadab! Udah mau nikah aja masih mau mainin anak orang!"
Tawa mereka pecah dengan keusilan masing-masing. Setidaknya, Aryo bisa bernapas lega melihat Felix yang masih bisa becanda ria.
"Feliix!" Pekikan seorang wanita membuat tawa Aryo dan Felix terhenti. Mereka menoleh ke asal suara.
Felix hanya memutar bola matanya melihat kedatangan Sera sang mantan.
"Tuh, fans lo dateng!" Ejek Aryo. "Gue duluan ya! Takut jadi nyamuk." Imbuh Aryo.
"Eh lo mau kemana! Gue ikut." Saat Felix ingin mengikuti Aryo yang beranjak dari kursi, tangan Sera sudah menarik lengan Felix hingga terduduk kembali.
"Felix mau kemana? Aku udah dari kemarin lho nyariin kamu." Tangan Sera menggelayut manja.
"Ada apa sih, Ra? Kan udah gue bilang kita udah putus." Ucap Felix dengan berusaha melepas tangan Sera dari lengannya.
"Kita emang udah putus, tapi kita masih temenan kan?" Mata Sera menatap wajah Felix dengan berharap.
"Temenan itu gak kayak gini, Ra. Udah biasa aja!"
"Hehe maaf deh, habis kebiasaan."
Felix begitu malas untuk menghadapi bocah satu yang berada di sampingnya. Dulu ia hanya memacari Sera karena menang taruhan ketika bermain game dengan Zayn, rekan setim basket. Ia ingin menang bukan karena Sera, melainkan harga diri yang akan diinjak jika kalah dengan Zayn.
Sera memang cantik, tapi sikap manja yang luar biasa membuat Felix tak betah dengan sikapnya itu. Alhasil, hubungannya dengan Sera hanya bertahan sebulan sesuai perjanjian taruhan.
"Oh iya, Fel. dua hari yang lalu aku dapet kiriman foto, katanya kamu habis dinner di resto Korea ya?" Sera menunjukkan foto yang menampakkan Felix dengan seorang wanita di handphone nya.
"Kamu dapet darimana foto itu?" Felix heran karena setahunya, sewaktu dinner dengan Ala ia sudah memastikan tak ada wajah yang dikenalnya.
"Dapet dari sepupuku, dia tahunya kamu masih pacarku. Dia siapa sih, Fel? Kok kayak anak kuliahan?"
"Eh, dia.. Tante. Tante aku!" Felix menjawab seadanya.
"Oh tante, umur berapa kok keliatan masih muda banget?"
"Eh, lo denger gak bunyi bel udah masuk? Gue masuk duluan ya! Bye." Dengan tergesa-gesa Felix beranjak dan pergi dari Sera agar ia tak mengorek lagi informasi tentang Ala.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Natha
Tante aku... ehhh..
Calon ibu dari anak anak kami🤣🤣🤣🤣
2022-02-15
4
sapar ajh
semangat thorr jangan kasih kendorr
2022-01-27
0
❤️
Felix pasti ganteng banget ya Thor
Ampe ngantri itu cowok2
2022-01-03
0