"Kenapa baju lo kotor gini?" Aryan mengamati gaun Sera yang sedikit basah dan berwarna kontras dengan gaunnya.
"Udah jalan aja! Gue lagi bete!" Bibir Sera mengerucut.
Mobil Aryan melaju pesat membelah jalan. Ia tak bertanya lagi tentang Sera yang terlihat kacau dengan wajah badmood dan gaunnya yang kotor. Pasti ada sesuatu nih.
"Yan! Bisa gak sih handphone yang lo kasih ke gue tadi lo sadap?" Tanya Sera.
"Kenapa? Jangan bilang lo ketahuan."
Sera menggigit bibir bawahnya. Ia takut kalau Aryan marah namun bagaimanapun ia harus menceritakan yang sesungguhnya.
"Lo jangan marah ya, gue tadi ketahuan sama om-om. Gue juga gak tahu dia siapa, tampang sama baju nya tuh kayak bukan security gitu. Anehnya dia gak langsung ngelabrak gue, dia bawa gue keluar terus interogasi gue di dalam mobilnya."
"Terus? Lo diapain sama dia?"
"Dia cuma minta handphone yang lo kasih tadi, untungnya sih dia gak tahu kalau ada kamera tersembunyi di dalem bra gue."
Tawa Aryan hampir menyembur dari mulutnya, ia merasa geli sepupunya itu menyembunyikan kamera kecil miliknya di dalam bra.
"Terus?"
"Kok terus sih, Yan! Ya lo tahu gak gimana caranya ngehapus video yang ada di handphone itu!!" Pekik Sera.
"Santai ajalah, toh itu handphone ku yang dia ambil. Lagian, isinya cuma video yang kamu rekam tadi kan? Gak ada yang aneh-aneh. Kalaupun kamu butuh video itu, ngapain susah-susah? Kan masih ada file di kamera tersembunyi." Jelas Aryan.
"Tapi, Yan!!" Sera hendak melanjutkan kalimatnya, namun segera ia urungkan.
"Tapi kenapa?"
"Tadi aku sempet ngerekam video aneh."
"Maksud lo?"
Wajah Sera memerah. "Ihh, pokoknya bisa gak sih lo sadap handphone lu yang di sita sama om-om brengsek tadi??!"
Aryan menatap heran ke arah sepupunya itu.
"Ya nanti deh gue usahain."
Sera memalingkan wajahnya ke jendela mobil, hatinya begitu sakit jika memikirkan tentang Felix. Pangeran dalam dongeng yang selalu ia dambakan kini sudah pergi meninggalkannya.
Sesaat sebelum datang ke pesta pernikahan, Sera sempat terkejut mendapati undangan yang di bawa oleh Aryan. Sepupunya mendapatkan undangan tersebut dari kerabatnya yang mengenal mempelai wanita.
Dengan rasa penasaran yang tinggi, Sera nekat mendatangi pesta tersebut dengan modal handphone dan kamera untuk merekam.
Ia paham, mengapa Felix hanya mengundang teman dekatnya dan tidak mengundang teman sekolah yang lain. Pasti karena ia malu, menikahi seorang wanita yang terpaut jauh usia darinya.
Lalu ia akan memanfaatkan rekaman tersebut untuk mengancam Felix, pangerannya itu harus tahu tentang rasa sakit yang dia alami.
***
Dari kejauhan, mata Ala menangkap sosok pria tinggi yang dari tadi memenuhi isi otaknya.
"Kakak dari mana aja sih? Aku khawatir tau gak?!"
"Loh tadi kan udah aku kirim pesan? Gak kamu baca?" Tanya Asoka.
"Aku baca, tapi karena isi pesannya cuma satu kalimat malah bikin aku khawatir!"
"Hehe maaf deh, tadi kakak nemuin satu orang bermasalah tapi tenang aja kamu gak usah khawatir! Kakak udah beresin dia dengan tenang."
"Yakin?"
"Iya, Felix mana?"
"Tadi bilang lagi di kamar mandi."
"Oke, kakak mau ada urusan sebentar sama dia."
"Ala, dimana suami kamu?" Tiba-tiba Heru datang di antara mereka berdua. Asoka terlihat gugup jika berada di dekat kakeknya, bertahun-tahun ia dengan Heru tak pernah lagi berbincang hangat seperti sedia kala.
"Felix di kamar mandi kek." Jawab Ala. Ia merasa heran kenapa semua orang mencari keberadaan suaminya?
"Sampaikan padanya kakek mau berbincang lagi dengannya."
"Iya kek, nanti Ala sampaikan."
Heru berlalu meninggalkan keduanya, ia melewati Asoka seolah-olah tak mengenali siapa dirinya. Tubuh Asoka pun menegang seiring badan Heru melewatinya. Ala menatap sedih pemandangan tersebut membuat hatinya kembali sesak.
"Kakak gak apa-apa?" Ala khawatir melihat tubuh Asoka yang menegang.
"Gak apa-apa. Kakak keluar dulu ya!" Jawab Asoka.
Ala menatap punggung Asoka yang berlalu meninggalkannya. Punggung yang selama ini kesepian karena jauh dari keluarganya, meski mulut berkata tidak apa-apa tapi hati sebenarnya memendam sedih dan kecewa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Lissa Po
lanjut
2022-01-08
0
Andy Widyaputra
Karya bagus.. Mantap
2022-01-08
0
❤️
anak2 kecil udh jahat kamu sera
2022-01-07
0