Episode 18

D-Day.

Hari ini menjadi hari yang sakral untuk Ala dan Felix, meski hati mereka masih belum terpaut dengan benang cinta. Namun harapan tersembunyi dalam hati mereka yang paling dalam adalah mereka bisa membuat hati semua orang bahagia dengan pernikahan mereka.

Tentu mereka juga berharap pernikahan yang sekali seumur hidup meski itu terdengar konyol untuk sebagian orang.

Dihadapan para tamu undangan yang terpilih, Felix dengan lantang mengucap kalimat ijab. Jelas dan lancar, membuat kagum para tamu undangan.

Tiada guratan kesedihan di wajah pengantin maupun para tamu undangan. Kecuali seorang gadis yang duduk paling pojok belakang, menutup wajah cantiknya dengan masker.

Seorang tamu tak undang yang bisa masuk berkat menggunakan undangan milik seseorang yang dikenalnya. Tiada yang memperhatikan apalagi curiga terhadap gerak-geriknya.

Handphone berada di genggaman dan kamera tersembunyi yang berada di balik gaunnya mengambil gambar beserta video dengan puas acara pernikahan Ala dan Felix.

Namun sepertinya mata elang milik Asoka mampu menangkap kecurigaan terhadap gadis masker tersebut.

Lebih dari 10 menit mata Asoka fokus meneliti gadis itu, dia tidak makan jamuan, bersalaman, menyapa maupun berbincang dengan tamu undangan lain. Fokus gadis tersebut hanya kepada kedua pengantin. Ah, Asoka menemukan mata gadis tersebut mengarah kemana. Felix!

Hati Asoka tidak rela jika harus melihat acara pernikahan adiknya yang akan hancur jika berita tentang pernikahan mereka harus tersebar luas ke seluruh media sosial.

Entah gadis itu mantan atau seseorang yang menyukai Felix, persetan dengan itu semua. ia juga akan membuat perhitungan dengan Felix setelah acara ini sudah selesai. Tentu tanpa sepengetahuan adiknya.

Ingin rasanya memaki gadis itu atau sekedar mempermalukan nya di depan tamu undangan untuk mengurangi kemarahan dalam hatinya namun ia urungkan.

Terbesit ide dalam otaknya untuk sedikit bermain-main dengan gadis nakal tersebut. Ia berjalan mendekat sambil mengambil minuman dalam gelas yang berada di meja prasmanan.

Dengan gerakan yang sedikit di buat-buat ia berakting jalan lalu terjatuh hingga minuman tersebut tumpah di gaun gadis itu.

Asoka mendongak dan mendapati mata gadis itu yang terbelalak sambil memandangi gaunnya yang basah. Perfect! Ia begitu puas dengan ekspresi yang di tampilkan gadis itu.

"Maaf, nona. Saya tidak sengaja." Mata Asoka fokus memperhatikan wajah gadis itu, namun ia tetap menutupi wajahnya dengan masker.

"Gak apa-apa, pergilah! Saya bisa membersihkan gaun saya sendiri!" Kesal dan menahan marah, suara tersebut membuat hati Asoka sedikit puas.

Tapi ia masih belum puas jika belum bisa melihat wajah gadis tersebut. "Maaf, maskernya juga basah. Saya bisa menggantinya, tapi masker saya berada di mobil. Mau ikut dengan saya?"

Mata gadis itu menatap tajam ke arah Asoka. "Tidak usah! Tidak apa-apa!" Pekik gadis itu.

Beruntung acara sedang begitu meriahnya dengan penampilan penyanyi terkenal yang sengaja Asoka undang hingga suara pekikan gadis itu tak membuat para undangan mendelik ke arahnya.

"Yakin mau memakai masker basah seperti itu? Tidak malu?" Tanya Asoka.

"Tidak, om! Pergilah!"

Om? Oh, jadi kamu sebaya dengan Felix ya! Asoka mencoba mencari alasan lain, agar ia bisa membawa gadis tersebut keluar.

"Tapi nona tidak khawatir dengan gaunnya? Sepertinya warna minuman tadi begitu kontras dengan warna gaun yang di pakai?" Tukas Asoka.

Terlihat gelisah, dan mencoba menghilangkan noda minuman tersebut dengan tisu. Tapi tetap noda tersebut masih menempel.

"Tak apa, Nona. Ikutlah dengan saya di mobil, saya ada baju wanita yang layak pakai. Setidaknya untuk mengganti sementara gaun nona yang terkena noda." Imbuhnya.

Gadis tersebut mendesah kasar. Ia merasa frustasi karena tidak menemukan jalan lain. "Baiklah, tunjukkan dimana mobilnya."

Asoka tersenyum puas mendengar jawaban pasrah dari gadis itu. "Mari ikuti saya."

Ketika berjalan, tangan Asoka dengan lincah mengetik pesan untuk Ala.

[Aku ijin keluar sebentar untuk mengurus tamu tak diundang.]

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***