Ala menatap serius ke arah pria yang tengah duduk manis di depannya. Kali ini Felix datang mengenakan kaos polos putih dengan waist bag berwarna hitam, celana chinos berwarna krem, dan sneaker putih serta bucket hat berwarna senada.
Pandangan Ala beralih menatap dirinya yang masih mengenakan setelan kerja. Beruntung ia hari ini mengenakan setelan yang tidak terlihat tua, ia mengenakan setelan tweed dari 'mango' dengan motif sama untuk blazer dan skirt pendeknya.
Ala yang kemarin siang mendapat ide gila dari Ria, sorenya ia langsung mencari tahu segala hal tentang Felix dan menghubunginya lewat WA untuk bertemu di kafe esoknya pada sore hari selepas Ala pulang dari kantor.
"Jadi, untuk apa kakak ngajak aku ketemuan?" Tanya Felix penasaran. Felix terkejut ketika mendapatkan pesan WA semalam dari Ala yang ingin mengajaknya bertemu di kafe. Sempat bingung bagaimana Ala mendapatkan kontak WA nya namun setelah dipikir, Ala adalah orang kaya pasti gampang untuk nya mencari tahu segala hal lewat seorang informan.
"Kakak?" Ala sedikit terkejut dengan panggilan yang Felix gunakan.
Felix mengendikkan kedua bahunya. "Ya terus? Mau di panggil tante?"
****! Ala sesaat lupa kalau Felix berusia jauh di bawahnya.
Felix terkekeh kecil melihat Ala yang terlihat kesal. "Becanda."
Ala berdeham. "Ehem, gini Felix.. aku ingin menawarkan sebuah perjanjian denganmu."
Seorang pelayan perempuan datang menyela mengantarkan minuman yang sudah mereka berdua pesan. "Ini mas, pesanannya." Suara pelayan tersebut seperti dibuat-buat hingga membuat Ala mendelik sebal. Pasalnya ketika memberi ice americano kepada Ala, ia diam dan cuek. Namun ketika memberi green tea latte kepada Felix, begitu ramah dengan senyum yang lebar.
"Ya kak, makasih." Felix tersenyum ramah semakin membuat pelayan tersebut menatap Felix kagum.
Felix beralih ke Ala. "Jadi perjanjian apa, Kak?"
"Menikahlah denganku! Kamu akan mendapatkan banyak keuntungan." Jawab Ala.
Felix tertawa terbahak-bahak menanggapi ucapan Ala.
"Kenapa tertawa?" Ala sedikit tersinggung mendengarnya. Ia sudah membuang rasa malu dengan 'melamar' Felix terlebih dahulu namun reaksi yang di dapat adalah tertawa.
"Haha, maaf. Tapi apa kakak segitunya tertarik denganku? Sampai kakak datang ngajak bertemu dan menawarkan perjanjian. Yah, emang sih namanya juga orang ganteng. Pasti banyak yang ngejar." Ujar Felix dengan penuh kesombongan.
Ala memejamkan mata sekejap, ia menarik napas dan menghembuskan nya pelan. Ia harus tenang berhadapan dengan bocah SMA di depannya. Ala kira Felix pria yang sopan dan lebih dewasa dari usianya. Nyatanya ia sama dengan bocah SMA pada umumnya. Tengil dan sombong! Masih berada di jalur mencari jati diri.
"Kakekku sudah memutuskan untuk tetap melanjutkan perjodohan dan apapun yang terjadi kita tidak akan bisa menghindar. Kakek mu mempunyai hutang budi kepada kakekku yang tentu harus segera di balas, bukan?" Ala menyesap ice americano nya dan melanjutkan kembali ucapannya. "Dan aku ingin menawarkan perjanjian diantara kita agar tidak terjadi kerugian ketika kita menikah nanti."
"Kalau aku menolak? Yang mempunyai hutang budi kan kakekku, lantas mengapa harus aku yang membalasnya?" Tolak Felix. Awalnya Felix menyetujui permintaan ayahnya untuk menikah namun jika perbedaan usia yang begitu jauh, Felix ragu untuk melangkah maju.
"Penolakan darimu bukanlah sebuah kerugian untukku maupun keluargaku, perjanjian tersebut berkekuatan hukum. Jika kalian menolak dan melanggar, keluargaku bisa dalam sekejap membuat papa mu mendekam di balik jeruji besi dengan berbagai alasan dan otomatis perusahaan yang sudah susah payah kakek mu bangun akan jatuh bangkrut." Ala tersenyum licik.
Tangan Felix mengepal erat. Wanita di depannya ini begitu pintar dan licik tak seperti wajahnya yang terlihat polos dan imut hingga Felix tertipu pada pertemuan pertama mereka. "Lalu, penawaran apa yang kau janjikan?"
Ala tersenyum penuh kemenangan. "Aku tahu kamu cukup populer di lingkungan sekolahmu. Dan aku bisa membayangkan betapa malunya nanti jika seorang 'Felix' akan menikah. Apalagi calon istrinya terpaut jauh 11 tahun diatasnya."
Felix bergidik ngeri mendengar ucapan Ala. Ia tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika dirinya akan di bully dan di asing kan oleh teman-temannya karena menikah dan istrinya 11 tahun lebih tua darinya.
"Tapi tenang, aku sudah membuat kesepakatan dengan kakek. Pernikahan akan di adakan tertutup dan dipastikan namamu tidak akan terpampang di media karena namamu akan disembunyikan. Kakek juga akan berusaha agar media tidak mencari tahu tentangmu." Imbuh Ala.
Felix memicingkan matanya. "Yakin gak akan terendus? Kalau ntar ketahuan juga, gimana?"
"Itu sih tergantung bagaimana usahamu. Ingat Felix! Perusahaan papa mu pun akan ikut untung dengan pernikahan ini."
"Kenapa sih kakak gak nolak aja pernikahan ini? Emang pacarnya kakak gak sedih apa kalau ditinggal nikah? Atau jangan-jangan kakak gak punya pacar ya?" Tanya Felix menyelidik.
Sial. Felix benar-benar memancing emosi nya. "Itu bukan urusan mu!"
Bibir Felix mencebik. "Pantes aja sampek di jodohin. Gak laku ternyata." Gumam Felix.
"Apa kamu bilang?" Ala seperti mendengar Felix bergumam sesuatu.
"Eh nggak kok."
Ala melihat jam tangannya, ia harus segera pulang. Untuk sementara waktu ia tidak pulang ke rumahnya sendiri dan pulang ke rumah orang tuanya untuk menemani kakeknya yang masih dalam masa pemulihan.
"Aku kasih waktu kamu untuk mempersiapkan diri sampai hari sabtu, lalu temui aku di rumah jam 7 malam. Aku harus menghadiri resepsi teman di jam 8 dan aku ingin kamu menemaniku." Ujar Ala.
"Kenapa harus aku yang menemani?"
Ala memutar bola matanya. "Udahlah, gak usah banyak tanya! Aku mau pulang duluan. Inget! Temui aku jam 7 malam. Jangan sampai ngaret!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Hendra Yenni
Thor.. kira2 dong,, 😀😀😀jauh banget ya selisih umur nya,, 11 thn.
Lanjut Thor.. seru kyknya 💪💪👍👍💕
2022-06-14
1
Sri Supeni
kl bs jgn terlalu jauh usianya ,seperti saudaraku akhirnya yg laki pny wil yg lebih muda dan berantakan keluarganya
2022-02-24
0
Natha
Nah looo...
mulai ada rasa nihh... rasa benci tapi doyan🤣🤣🤣🤣🤭🤭🤭
2022-02-15
7