"Kakak?"
Felix mengikuti pandangan Ala yang tengah menatap seorang lelaki. Lelaki itu memandang Ala dengan raut seperti sedang menahan amarah. Lalu, mata lelaki tersebut beralih menatap Felix meneliti. Felix kikuk dengan pandangan lelaki tersebut.
"Kakak ngapain kesini?" Ala bertanya lagi karena tiada respon dari Asoka.
Tangan Asoka meraih pergelangan tangan kanan Ala dan sedikit menyeretnya. "Ayo ikut kakak sebentar!"
Namun pergelangan tangan kiri Ala juga segera di raih oleh Felix. Sehingga terlihat Ala yang berada di tengah tangannya masing-masing sedang di tarik oleh Felix dan Asoka. Ala menatap keduanya dengan bingung.
"Siapa anda berani-beraninya menyeret calon istri saya?" Ujar Felix dengan menekan kata 'calon istri'.
Asoka dengan geram mengucap. "Saya kakaknya! Jadi tolong lepasin tangan adik saya! Saya ada urusan sebentar dengannya."
Serem! Satu kata yang terngiang di benak Felix ketika melihat wajah Asoka yang sedang geram. Felix menatap Ala yang hanya mengangguk tanda me-iyakan.
Dengan terpaksa Felix melepas tangan Ala dan menyerahkannya pada Asoka. Felix menatap kosong ke arah mereka yang sudah menjauh dari pandangannya. Entah apa yang akan mereka bicarakan hingga menjauh dari kerumunan.
Jessi yang sedari tadi melihat mereka dari kejauhan mulai mendekati Felix. "Tenang aja! Dia emang kakaknya Ala, namanya Asoka. Dia seorang aktor, lo pernah denger sinetron 'Surat Cinta'? Dia pemeran utamanya."
Otak Felix berpikir keras mengingat judul sinetron yang pernah di dengarnya. Ah! Gue inget sekarang! Felix mengingat judul sinetron tersebut sering sekali ia dengar dari mulut para pembantu Felix di rumah ketika sedang bekerja.
"Itu lo, Sur. Mas Nino ganteng banget pas nyatain cinta ke mbak Mika. So suiiit!!" Ucap Yanti-Salah satu pembantu Felix.
Surti yang sedang mengiris bawang menjawab. "He'eh. Aku aja sampek kebawa mimpi! Mimpi ditembak sama mas Nino." Surti terkekeh ketika mengingat mimpinya sendiri.
"Kalau ditembak mati dong, Mbak."
Surti dan Yanti terkejut mendengar suara Felix yang tiba-tiba datang ke dapur. "Aduh mas Felix nih, dateng gak dianter pulang gak dijemput!"
"Hush, emang mbak Surti kira saya jalangkung apa!" Felix berkacak pinggang.
Mereka berdua tertawa melihat tingkah majikannya. "Ah, Sur. Lebih ganteng mas Felix ternyata dibanding mas Nino." Ucap Yanti.
"Woo jelas dong! Emang siapa sih mas Nino? Perasaan dari kemarin kalian ngomongin mas Nino mulu. Tukang sayur ya?" Tanya Felix sambil membuka kulkas untuk mengambil air.
"Ih, mas Felix nih. Masa mas Nino dikira tukang sayur. Mas Nino tuh pemain di sinetron 'Surat Cinta' lagi piral loh." Ucap Yanti.
"Viral, Yan. Bukan piral." Surti membenahi kata Yanti.
Yanti mencebik mulutnya. "Suka hatilah."
Tangan Jessie menepuk bahu Felix. "Oi, kok jadi melamun?"
Lamunan Felix menjadi buyar. Kebiasaan melamun nya selalu datang di kala bingung. "Ah, ini.. Lagi coba mengingat judul sinetron."
Mulut Jessie ber-O ria "Oh ya, berarti kamu belum kenal Asoka ya? Kok bisa udah jadi calon suami tapi belum kenal sama Asoka?"
"Keluarga Ala gak pernah tuh ngenalin ke gue kalau dia punya kakak." Ujar Felix.
"What? Sampek segitunya ya keluarga Ala membenci Asoka?" Jessie mengingat dulu Ala pernah menangis menelepon Jessie bercerita kalau kakaknya sedang bertengkar hebat dengan kakeknya.
"Maksud lo?"
"Jadi, Asoka tuh sebenarnya jadi aktor bermodalkan nekat! Gak pernah didukung keluarganya. Sebenarnya keluarganya pengen dia nerusin bisnis keluarga."
Felix baru mengetahui hal baru dari keluarga Ala, ternyata keluarga yang ia kira hampir sempurna nyatanya juga memiliki masalah keluarga.
"Lo kenal ya dengan Asoka?" Tanya Felix.
"Gak! Dari dulu Asoka gak pernah nyapa teman-temannya Ala. Serem juga sih kalau ngeliat tampangnya dia yang kayak mau nerkam orang gitu. Makanya tadi gue gak berani deketin pas Asoka dateng, takut gue!" Jessie bergidik ngeri jika mengingat wajah Asoka.
"Bukannya para cewek malah suka ya? Kan Asoka ganteng? Pembantu gue pada demen tuh sama dia." Celetuk Felix.
Jessie tertawa terbahak. "Ya kan pembantu lo mesti sukanya sama Asoka yang di sinetron. Belum tahu aja yang asli kayak gimana, kayak yakuza!"
Felix juga ikut tertawa mendengar perkataan Jessie. "Bener banget!"
Ala yang melihat keakraban Felix dengan Jessie sedikit terusik. Sifat Felix yang ceria dan jiwa sosialnya yang tinggi membuatnya mudah membaur dengan orang asing yang baru dikenalnya. "Yuk, Fel. Kita pulang sekarang!" Ujar Ala.
Jessie dan Felix menoleh ke Ala. "Loh, Kak? Kok pulang sih? Kan baru dateng? Belum makan juga lho."
"Udah gak mood!" Ala menjawab dengan ketus.
Felix menatap Jessie yang berucap tanpa suara, mulutnya mengatakan. "Ikutin aja."
Felix beranggapan Jessie pasti sudah hapal dengan sifat Ala seperti apa, jadi dia memutuskan untuk mengikuti perintah Ala.
"Eh, yaudah. Kita pulang sekarang." Felix beralih ke jessie. "Kita pamit dulu ya kak Jess."
Jessie bingung dengan Felix yang memanggilnya dengan 'kak' namun Jessie tak menghiraukan. "Iya, nanti kita kontakan lagi ya, La."
Ala hanya mengangguk dan berjalan duluan meninggalkan Felix. Entah mengapa dia tidak suka mendengar Felix memanggil 'kak' pada Jessie sama seperti panggilan untuknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Natha
Hehehehe... Asoka
Antara judul film India sama minuman keras pinggir jalan merek Asoka🤣🤣🤣🤣🤭🤭🤭🤭
2022-02-15
6
❤️
UP ny sehari 3x dong Thor
2021-12-30
2
❤️
lanjut Thor.....👍👍👍
2021-12-30
1