Gita : Aku suka dia titik ga pake koma

"Enak?" Pertanyaan apa itu, namanya es krim jelas enak. Kenapa Kak Langit ngeliatnya gitu amat, mencurigakan sekali.

"Enyakkk." Aku ga peduli, emang enak kok es krimnya. Lumayan meredakan panas di hati gara-gara si tampan Teddy gandeng cewek lain.

Ooh Tuhan, kenapa aku ga bisa benci sih sama manusia itu? lemah kali aku sama cowok good looking macam Teddy.

Mikirin gitu aja dah netes lagi air mata ini, lemah banget!

"Rasanya apa tuh? manis, asem ato asin?" Pake nanya lagi nih orang.

"Manislah, es krim kok asin."

"Ingusmu manis dong." What?, baru nyadar kan aku, selagi makan srat srot ingus mulu mungkin ada yang kecampur dengan es krim tanpa aku sadari.

Aku samber beberapa lembar tissu, langsung aja ku keluarkan cairan hidungku di depannya.

"Srroooottt."

"Jorokk!"

"Biarin." Tanpa rasa bersalah aku lanjutin menikmati es krim di depanku ini. Sayang banget kalo ga habis, harga satu gelas sama dengan seminggu uang jajanku.

"Iiih, kok di pegang sih." Aku kaget dong lihat Kak Langit pegang tissu bekas aku buang ingus.

"Jangan taruh di meja yang ada makanan." Dia berdiri dan berjalan ke arah tong sampah di pojok ruangan.

Aku kadang tidak mengerti Kak Langit ini sikapnya jauh lebih perhatian dari pada kakak kandungku sendiri. Apa mungkin dia anak tunggal jadi ga ada yang diurusin, tapi asyik juga punya dua abang kalo di marahin yang satu bisa lari ke satunya lagi. Mantap kan?

"Sudah lihat sendiri kan siapa Teddy." Aku cuman ngangguk-ngangguk aja, karena sudah tau apa yang mau disampaikan Kak Langit setelah ini.

"Dia tuh ga serius sama kamu, 'Mpi." Tuh kan bener, bisa di tebak arahnya kemana. Aku masih diem dengerin.

"Cewek koleksinya tuh banyak. Mau kamu jadi salah satu koleksinya?, dia bosan ganti lagi, gitu terus."

"Kalo gitu aku mau berusaha, supaya aku bisa jadi satu-satunya buat Teddy." Aku menatap wajah Kak Langit yang melongo mendengar jawabanku.

Aku beneran suka sama Teddy, gimana dong. Cowok itu terlalu mempesona, meski 'cacatnya' di depan mata belum bisa melunturkan rasa sukanya aku sama dia.

Tliiing ... Kaget banget saat Kak Langit melempar sendok gitu aja. Aku tau di kesal sama jawabanku, tapi aku berhak kan nentuin pilihan.

"Terserah kamu, aku sudah berusaha ngingetin kamu." Wajahnya suram seketika.

"Yaa, maaf. Tapi aku beneran suka." Aku bener-bener ga enak sih, aku tau dia baik banget berusaha sampe sejauh ini nyadarin aku tentang Teddy.

"Sudah sore, yuk pulang." Kak Langit langsung berdiri, lalu ke kasir dan keluar tanpa menoleh lagi.

Sepanjang perjalanan kami diem-dieman aja, aku juga takut buka suara kalo dia lagi dalam keadaan bad mood gitu. Auranya nyeremin.

Eh, aku sudah bilang belum kalo Kak Langit ini tipe cowok cool, ga banyak ngomong, sekalinya ngomong jleb rasanya sampe tembus ke usus besar.

...❤...

Sudah hampir dua minggu sejak aku lihat Teddy bersama cewek kelas dua belas yang super ganjen melebihi Melinda.

Melinda mendekati Teddy masih dengan punya harga diri, kalo yang satu ini harga dirinya mungkin mungut di jalan. Ga tau malu banget pokoknya, nempel kemanapun Teddy pergi, sentuh-sentuh seenak jidat dan itu semua di lakukan di dalam area sekolah.

"Git, kamu masih jalan sama si Teddy?." Anggita temanku yang suka jadi konsultan penampilanku, tiba-tiba nyeletuk tentang Teddy.

"Masih." Singkat aja aku jawabnya, dah bosen soalnya pasti ada laporan kalo Teddy juga sama si A si B sampe si Z.

"Mmm, jauhin deh Git." Tuh, bener lagi kan aku.

"Biarinlah, Nggi. Masa SMU di senengi aja, cuman deket seneng-seneng doang belon tentu juga aku nikah sama dia." Aku memang suka sama Teddy, tapi aku masih waras kok untuk menjadikan dia pria masa depanku. Aku hanya ingin menikmati masa remajaku, itu aja.

"Iya sih, tapi ... kamu jangan mau ya kalo diajak jalan berdua ato keluar malam gitu." Nah, apa pula ini. Mana ada orang pacaran ga keluar berdua. Kalo keluar rame-rame kan namanya lagi demo.

"Emang kenapa?, kamu mau ikut kalo aku jalan sama Teddy?"

"Ogah."

"Lah terus?

"Ya pokoknya gitulah, Git. Kabarin aku aja deh kalo kamu mau jalan sama dia berdua." Aku masih memandang Anggita bingung, kali ini dia seperti menyimpan sesuatu.

Siangnya aku melihat Anggita sedang berdua dengan Teddy di samping ruang perpustakaan. Tempat keramat bagi semua siswa, karena jika ga ada perlu di dalam sana ruangan itu hanya hantu yang membaca alias sepi.

Begini banget rasanya ditusuk dari belakang sama temen sendiri. PMP (Prend makan Prend) jadi gitu rupanya, Anggita ingin aku menjauhi Teddy agar jalannya mulus mendekati gebetanku. Lagian cewek mana sih yang ga mau deket sama idola sekolah macam Teddy.

"Ga nyangka ya, Nggi kamu bisa nusuk temen sendiri dari belakang. Kalo Melinda, Lady ato cewek lain aku dah biasa, Nggi. Tapi ini kamu!, tega bener." Aku dorong aja dia saat baru masuk kelas. Kesel banget rasanya di tipu sahabat sendiri.

"Apaan sih, Git. Ngomong apa kamu?!" Anggita mulai terpancing emosinya. Suasana kelas sudah mulai ramai, kami ditonton seperti arena sabung ayam dan tidak ada yang berniat memisahkan kami berdua.

"Kamu deketin si Teddy kan?, kamu suka kan sama dia? Kamu suruh aku jauhin Teddy, eeh sendirinya pepetin." Aku sudah tidak peduli lagi dengan rasa malu memperebutkan seorang pria, yang belum tentu juga memilihku.

"Diiihh, ga gila aku main sama cowok model seperti dia. Kalo kamu tergila-gila, nooh ambil aku ga butuh." Begitu Anggita selesai bicara, dia langsung pergi gitu aja meninggalkan aku jadi bahan olokan anak-anak lain.

...❤...

Bagai pucuk dicinta idola pun tiba, Teddy mengajakku kencan malam ini. Hiiiyaayyyy ... jelas seneng dong. Hampir setengah tahun hanya tarik ulur seperti layangan tapi untung bukan yang putus, akhirnya diajak kencan yang sebenarnya, bukan sekedar antar jemput sekolah dan makan di kantin.

Tapi untuk keluar dari rumah di malam minggu, aku harus melewati pagar betis. Untung Kak Bima sudah balik ke kosnya, jadi tinggal Mama yang harus aku hadapi.

Tapi bagaimana caranyaaaa ....

Mau tidak mau pahlawanku harus diikutsertakan ... Kak Langit.

Sepeda roda dua warna biru punya Kak Bima, kupacu cepat menuju rumah Kak Langit yang hanya beda beberapa blok dari rumahku.

"Siang Tantee, lagi masak apa niih." Mama Kak Langit yang super duper baik banget. Kalem, tutur katanya lembut sekali, beda sama Mamaku yang kalo ngomel satu RT bisa denger semua.

"Cuman buat kue bolu aja, Git. Kamu kok lama ga kesini?"

"Dah SMU, Tan tugas juga mulai banyak, besok minggu deh aku main kesini, ajarin buat bolu ya." Mama Kak Langit mencubit gemas pipiku, aah aku emang gemesin ... dilarang protes.

"Kak Langit dah pulang, Tan?"

"Ada di atas, coba aja kamu lihat sekalian suruh turun, dia belum makan."

Aku naik ke atas, cari di ruang kerja almarhum Papanya ga ada. Aku ketuk pintu kamarnya, tidak ada suara.

Saat aku buka pintu kamarnya, ternyata Kak Langit tertidur di kasur dengan laptop menyala di samping kepalanya.

Bukan sekali ini aku masuk ke kamarnya Kak Langit, jadi sudah biasa. Aku meraih laptopnya mau aku matikan maksudnya, tapi waktu laptopnya kuputar tanganku berhenti melihat layar yang masih menyala.

...❤❤...

Karya ini ikut dalam event mohon dukungannya ya like di tiap bab, komen, vote, bunga dan kopi kalo ada 😁🙏

mampir di sini yuuk visualnya oke banget

Terpopuler

Comments

Red Velvet

Red Velvet

Gita benar2 ya kamu, susah banget dibilangin🤨

2023-03-23

0

Santi Haryanti

Santi Haryanti

wah Gita liat apa tuh

2022-04-05

0

Chengil

Chengil

lanjut

2022-03-08

2

lihat semua
Episodes
1 Duka
2 Gita Gempita
3 Anak SMU baru
4 Mawar Putih
5 Caper
6 Rival
7 Mulai dekat
8 Ditembak
9 Punya cadangan
10 Ingkar
11 Ta*i kucing rasa coklat
12 Cup
13 Sendiri
14 Jauhi dia
15 Dua jagoan
16 Kakak yang ngeselin
17 Kakak vs gebetan
18 strawberry cheesecake smoothie pereda sakit hati
19 Gita : Aku suka dia titik ga pake koma
20 Mesum?
21 Keluar 'kandang'
22 Rasanya enak
23 Misteri Anggita
24 Mulut buaya
25 Perangkap
26 Jerat semakin ditebar
27 Marah
28 Jangan ganggu
29 Handphone baru
30 Menyelamatkan calon istri
31 Cemburu?
32 Dengarkan aku
33 Saran dari senior
34 Mama is the best
35 Kesal!
36 Aku Pelacur
37 Suka kaan?
38 Gadis import
39 Tembak menembak
40 Ma Cherie Empi
41 Aku rindu
42 Pertemuan keluarga
43 Aku pacar Langit
44 Jangan pukul Gita, Tante
45 Batasan jelas
46 Tolong jaga anak Om
47 Kamu Milik Ku
48 Nikah cepat
49 Pembuktian
50 jangan sebut dia pela*cur
51 Calon istriku
52 Nikah atau pergi ke Inggris?
53 Lamaran
54 Kak Bima
55 SAH
56 Kakak Ipar
57 Pijat memijat
58 SIM = Surat ijin Me ...
59 Pemanasan
60 Mandi dulu
61 Pertama bagiku dan juga bagimu
62 Pengaman jangan sampai lupa
63 Tamu tak diundang
64 Mantan?
65 Bosan
66 Marah
67 Maafkan aku
68 Datang lagi
69 Sakit
70 Test
71 Ada apa?
72 Teror
73 USG
74 Tanda tangan
75 Kehilangan
76 Pembalut
77 Informasi dari sahabat
78 Mengumpulkan bukti
79 Kepala sekolah
80 Ketua Yayasan
81 Ketua yayasan 2
82 Gaun pengantin
83 Bali
84 Happy Ending
85 Numpang lewat
86 Promo MPB
87 Promo "Rumah untuk Hatiku"
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Duka
2
Gita Gempita
3
Anak SMU baru
4
Mawar Putih
5
Caper
6
Rival
7
Mulai dekat
8
Ditembak
9
Punya cadangan
10
Ingkar
11
Ta*i kucing rasa coklat
12
Cup
13
Sendiri
14
Jauhi dia
15
Dua jagoan
16
Kakak yang ngeselin
17
Kakak vs gebetan
18
strawberry cheesecake smoothie pereda sakit hati
19
Gita : Aku suka dia titik ga pake koma
20
Mesum?
21
Keluar 'kandang'
22
Rasanya enak
23
Misteri Anggita
24
Mulut buaya
25
Perangkap
26
Jerat semakin ditebar
27
Marah
28
Jangan ganggu
29
Handphone baru
30
Menyelamatkan calon istri
31
Cemburu?
32
Dengarkan aku
33
Saran dari senior
34
Mama is the best
35
Kesal!
36
Aku Pelacur
37
Suka kaan?
38
Gadis import
39
Tembak menembak
40
Ma Cherie Empi
41
Aku rindu
42
Pertemuan keluarga
43
Aku pacar Langit
44
Jangan pukul Gita, Tante
45
Batasan jelas
46
Tolong jaga anak Om
47
Kamu Milik Ku
48
Nikah cepat
49
Pembuktian
50
jangan sebut dia pela*cur
51
Calon istriku
52
Nikah atau pergi ke Inggris?
53
Lamaran
54
Kak Bima
55
SAH
56
Kakak Ipar
57
Pijat memijat
58
SIM = Surat ijin Me ...
59
Pemanasan
60
Mandi dulu
61
Pertama bagiku dan juga bagimu
62
Pengaman jangan sampai lupa
63
Tamu tak diundang
64
Mantan?
65
Bosan
66
Marah
67
Maafkan aku
68
Datang lagi
69
Sakit
70
Test
71
Ada apa?
72
Teror
73
USG
74
Tanda tangan
75
Kehilangan
76
Pembalut
77
Informasi dari sahabat
78
Mengumpulkan bukti
79
Kepala sekolah
80
Ketua Yayasan
81
Ketua yayasan 2
82
Gaun pengantin
83
Bali
84
Happy Ending
85
Numpang lewat
86
Promo MPB
87
Promo "Rumah untuk Hatiku"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!