"Kak Langit ga suka sama Kak Teddy kenapa?" tanya Gita, sambil perlahan berjalan mendekat ke arah Langit yang sedang sibuk menyusun berkas.
"Siapa bilang aku ga suka, biasa aja," tandas Langit datar, tanpa mau memandang wajah Gita.
"Mmm, aku pikir dulu kalian pernah ada masalah terus berantem," cicit Gita pelan.
"Ga ada," sahut Langit singkat, tepat saat itu Om Wahyu masuk ke ruangan.
"Eh, ada siapa nih?, temen sekolah Lang?" tanya Om Wahyu sambil tersenyum ramah pada Gita.
"Nama saya Gita Gempita." Gita mencium tangan Om Wahyu dengan hormat.
"Gita ini adiknya Bima, sahabat aku Om," jelas Langit.
"Oww, si Bima ya Om tau. Pacaran nih?" kerling Om Wahyu menggoda.
"Iihhh males Om, Kak Langit galak!" Gita memalingkan muka sambil mencibirkan bibirnya.
"Sapa juga yang mau sama anak cerewet dan manja macam kamu," balas Langit.
Om Wahyu tertawa melihat tingkah dua anak muda di hadapannya, "Sekarang bilang ga suka, hati-hati nanti malah ga mau jauh-jauhan."
"Sudah semua?" tanya Om Wahyu sambil membolak-balikan map di si atas meja.
"Sudah Om, kalau ada yang kurang kabari aja." Om Wahyu mengangguk, dan langsung keluar ruangan membawa semua berkas yang sudah ditanda tangani Langit.
"Kak, aku harus jawab apa dong sama Kak Te---" Belum selesai kalimat Gita, Langit sudah berjalan ke arah pintu keluar.
"Mau pulang ga?" tanyanya tanpa menoleh. Gita langsung bergegas menyambar tas sekolahnya, dan berlari kecil menyusul Langit yang sudah berada di depan lift.
...🔹️...
Pagi ini tidak biasanya Teddy berhalangan menjemput Gita, alasannya ia mungkin sedikit terlambat karena motornya bermasalah.
"Git, kamu tuh jalan sama Kak Teddy emang sudah jadian?" colek Anggita saat pergantian jam pelajaran kedua.
"Belum sih, tapi dia udah nembak," ucap Gita tersipu.
"Terus, kamu jawabnya apa?" Nindy yang duduk di bangku depan langsung membalikan badannya.
"Aku belum jawab sih," Gita menyengir.
"Gimana sih Git, kalo kamu suka ya terima. Kalo ga suka ya jangan digantung. Kalo ditikung cewek lain, ntar nangis lagi," timpal Nindy.
"Kamu yakin ga sih, Teddy itu serius suka sama kamu Git?" tanya Anggita seperti sedang memikirkan sesuatu.
"Kok gitu sih kamu ngomongnya Nggi, emang kalo sudah ditembak belum tentu suka gitu?" Gita mulai merasa kesal dengan pertanyaan Anggita.
"Bukan gitu sih Git, karena ... tadi pagi aku lihat dia goncengan sama si Melinda ular itu," jelas Anggita ragu.
"Maksudnya gimana?" Gita meradang merasa dibohongi.
"Sori aku bukannya bikin kamu marah, tapi tadi mereka barengan sama aku datengnya." Anggita buru-buru menjelaskan pada Gita.
"Bukannya Melinda bawa mobil ya," tanya Nindy.
"Tauk," Anggita mengangkat kedua bahunya.
"Coba deh kamu tanya dulu, jangan keburu panas neng," Nindy mencoba menghibur.
"Apa karena aku ga jawab perasaan dia ya," kata Gita lirih.
Anggita dan Nindy yang akan menyahuti perkataan Gita, jadi terhenti karena guru mata pelajaran kedua sudah masuk ke dalam kelas.
Belum habis deringan bel istirahat pertama, Gita sudah berdiri dari bangkunya.
"Mau kemana buru-buru?" tanya Anggita heran.
"Nyari Kak Teddy," sahut Gita cepat.
"Wadduuh," Anggita menepuk dahinya, ia tak sempat menahan Gita yang sudah keluar kelas seperti mau terbang.
"Nah loh, belum jadian sudah berantem aja. Ayo Nggi, seru kayaknya kita nonton yuk," ajak Nindy semangat.
...🔹️...
Gita mencari Teddy, mulai dari kelasnya, aula, lapangan hingga ke kantin tapi tidak menemukan sosok cowok tampan itu.
Ponsel dan pesan singkatnya pun tidak di balas oleh Teddy.
Gita teringat ada satu ruangan yang biasanya digunakan oleh teman-temannya untuk mojok atau bolos pada jam pelajaran.
Sampai di pintu besar perpustakaan, Gita menulis nama dan kelas di buku daftar pengunjung. Di susurinya daftar nama pengunjung perpustakaan hari ini.
Binggo!, nama Teddy dan Melinda berurutan. Mereka berdua masuk sekitar sepuluh menit yang lalu dan belum ada laporan keluar dari ruangan.
Gita menarik nafas perlahan, jantungnya berdegub seperti ingin menangkap pasangan yang berselingkuh padahal ia dan Teddy belum ada ikatan apapun.
Perlahan Gita menyusuri lorong rak-rak buku yang tinggi. Sesekali tangannya menarik buku dan membukanya secara asal. Matanya terus mencari-cari dua orang yang sudah buat harinya kacau.
Di deretan bangku tempat siswa membaca, Gita melihat Teddy dan Melinda duduk berdua. Mereka berbincang cukup dekat dan akrab.
Ingin rasanya Gita melangkah maju dan bertanya, tapi kakinya terasa berat.
Ada rasa cemburu di hatinya dan ia ingin marah pada kedua orang yang sedang duduk di depannya tanpa merasa bersalah, tapi untuk apa karena ia sama sekali tidak punya hak atas Teddy.
Saat Gita berbalik akan pergi menjauh, Lala teman sekelasnya menepuk bahunya, "Eh, Git cari buku apa?"
Suasana perpustakaan yang hening di tambah jarak Gita dengan deretan kursi baca siswa tidak jauh, membuat panggilan Lala juga terdengar oleh Teddy dan Melinda.
...❤❤...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Red Velvet
nyari buku yg tebal buat gaplok dua lalat🙃
2023-03-23
0
Santi Haryanti
semangat up kak
2022-04-05
0
~🌹eveliniq🌹~
bunga sekebon 🌹 sudah disebar sis❤️❤️
2022-01-15
1