Pagi hari pak Jemari terbangun karena suara bel yang berbunyi sebagai tanda penghuni panti harus bangun. Pak Jemari berjalan ke kamar mandi setelah membersihkan diri pak Jemari kembali ke kamar, nampak Angga masih tertidur pulas, tadi terlihat saat ada suara bel Angga hanya merubah posisi lalu terlelap lagi. Pak Jemari mendekati Angga lalu menepuk nepuk kaki Angga.
"Mas Angga bangun saatnya sembayang" ucap pak Jemari pelan pelan. Nampak Angga hanya mendengus dan matanya masih terpejam.
"Mas Angga, ayo bangun sembayang biar Oma segera sembuh" ucap pak Jemari di dekat telinga Angga. Angga yang mendengar kata Oma lalu terbuka matanya.
"Ayo bangun, bersihkan diri di kamar mandi dulu, pak Jemari tunggu nanti bersama sama ke ruang sembahyangnya" ucap pak Jemari lagi
Angga lalu duduk di tempat tidurnya
"Pak Jemari bantu doa ya agar Oma segera sembuh, segera dapat donatur ginjalnya" ucap Angga sambil menatap pak Jemari.
"Iya Mas, saya doakan" jawab pak Jemari sambil menganggukkan kepala. Angga lalu bangkit berdiri dan berjalan menuju ke kamar mandi. Setelah selesai bebersih diri mereka berdua berjalan menuju ke ruang ibadah. Nampak anak anak yang lain sudah rapi berada di dalam ruang ibadah, Pak Jemari juga melihat Marginah anaknya sudah berada di dalam di jajaran anak anak perempuan. Mereka semua nampak khusyuk dalam beribadah.
Setelah selesai beribadah pak Jemari berjalan menuju ke ruangan ibu Sari. Sebelum sampai di depan ruang ibu Sari terdengar suara langkah kaki di belakang pak Jemari.
"Pak" ucap seseorang di belakang pak Jemari. Pak Jemari menoleh ke arah suara tersebut.
"Eh Mas Angga, maaf tadi saya tinggal mas Angga tadi belum selesai doanya, saya terburu buru pengen menemui ibu Sari untuk ijin masih tinggal di sini, takutnya nanti tidak dapat jatah makan he...he... " ucap pak Jemari sambil nyengir
"Kalau tidak dapat makan di sini, nanti kita makan di luar Pak, beli sate, bakso, mie goreng spesial yang enak, udang goreng saus mentega..." ucap Angga dan terlihat pak Jemari mulutnya komat kamit lalu menelan air liurnya yang keluar membayangkan makanan yang disebutkan oleh Angga
"Siapa yang akan makan di luar?" tanya Ibu Sari sambil membuka pintu ruangannya.
"Ehmmm maaf Bu, saya mau lapor tidak jadi pulang hari ini, masih mau menemani mas Angga tidur" ucap pak Jemari
"Nah kalau saya tidak dapat jatah makan, mau diajak makan di luar sama mas Angga" ucap pak Jemari kemudian
"Benar begitu Angga?" tanya ibu Sari sambil menatap Angga
"Iya Bu, saya takut di kamar itu lampu nya sering mati, dan saya belum nyaman tidur dengan banyak orang" ucap Angga sambil menundukkan kepala. Ibu Sari lalu terlihat berjalan menuju ke arah Angga berdiri, lalu ibu Sari mengusap usap pundak Angga.
"Baiklah, tapi kamu harus mencoba untuk bergaul dengan teman temanmu di sini. Kamu harus mulai belajar hidup seperti mereka, meskipun itu sulit tapi pelan pelan ya..." ucap Ibu Sari dengan nada suara yang lembut. Nampak Angga melirik menatap pak Jemari dan pak Jemari menganggukkan kepalanya.
"Baik Bu, tapi jangan sekarang ya ijinkan saya beberapa hari tidur dengan pak Jemari" pinta Angga
"Iya Ibu ijinkan, tapi mulai pagi ini makan bersama sama dengan penghuni panti ya.. Angga sebutkan saja Angga alergi makanan apa, kami tidak memaksa jika ada anak yang alergi pada suatu jenis makanan, nanti dikasih alternatifnya" ucap ibu Sari
"Ikan yang diawetkan Bu" ucap Angga cepat
"Baiklah" ucap Ibu Sari
"Jadi mas Angga tidak makan ikan asin?" tanya pak Jemari heran
"Tidak Pak, segala ikan yang diawetkan mulut dan tubuh jadi gatal" jawab Angga
"Padahal ikan asin dengan nasi hangat itu enak sekali Mas he...he... apalagi kalau sedang lapar" ucap pak Jemari sambil tertawa kecil.
"Ya sudah Ibu akan melanjutkan kerja, nanti Angga ke sekolah kan untuk daftar nanti Ibu antar, sekarang Angga siap siap" ucap Ibu Sari, lalu pak Jemari dan Angga berjalan menuju ke kamarnya kembali.
"Mas Angga saya nelpon pak Kades sekarang ya, takutnya nanti pak Kades keburu sibuk dan istri saya menunggu nunggu saya pulang" ucap pak Jemari saat mereka sudah sampai di dalam kamar
"O iya Pak" jawab Angga lalu berjalan menuju ke lemari nya untuk berganti baju seragam. Terlihat Angga mengambil baju seragam yang masih berwarna merah putih, Sebab baju seragam SMP nya belum didapat. Sedangkan pak Jemari terlihat mengambil hape judulnya.
"Halo Pak Kades selamat pagi" ucap pak Jemari dengan keras sambil menempelkan hape nya di telinga.
"Pak, saya mau minta tolong minta nomer rekening pak Kades nanti saya transsferr terus minta tolong lagi sampaikan ke istri saya, saya pulang nya masih beberapa hari lagi, minta tolong lagi sampaikan ke istri saya agar mencari orang untuk mengurus tanaman dan sapi saya... Nah uang yang saya transsferr ke pak Kades tolong kasih ke istri saya" ucap pak Jemari masih dengan suara kerasnya dan hape menempel di telinga nya
"Iya Pak Kades hanya untuk lewat kan pak Kades uangnya sudah banyak.ha..ha..." ucap pak Jemari lagi
"Baik Pak, benar di sms kan saja nomer rekeningnya, tapi ditulis ya Pak untuk pak Jemari bapaknya Marginah, Stela dan Sofa... takutnya nanti sama sama ada sms penipuan memberikan nomer rekening malah salah kirim" ucap pak Jemari
"He.. he.. Iya Pak sms dari nomer pak Kades yang saya transfer. Iya Pak matur nuwun sanget (Iya Pak terimakasih banyak)" ucap Pak Jemari lalu menutup sambungan telponnya
Terlihat Angga keluar dari kamar mandi sudah memakai seragamnya.
"Sudah Mas Angga, tinggal nunggu sms dari pak Kades" ucap pak Jemari memberi laporan kepada Angga. Dan tidak lama kemudian hape pak Jemari terdengar notifikasi ada sms masuk. Pak Jemari lalu membuka sms tersebut, benar sms dari nomer kontak pak Kades mengirimkan nomer rekening pak Kades. Pak Jemari lalu menunjukan isi sms tersebut kepada Angga.
"Baik Pak akan saya transfer sekarang" ucap Angga lalu dia mengambil hape nya sambil masih memegang hape pak Jemari untuk melihat no rekening pak Kades. Nampak Angga mengusap usap hape.
"Sudah Pak Jemari, ini saya transfer 10 juta, lihat ya ini buktinya" ucap Angga sambil menunjukkan layar hapenya kepada pak Jemari. Pak Jemari terlihat kaget tiga kali. Kaget pertama bisa kirim hanya dengan pencet pencet hape, kaget kedua dikirim 10 juta, kaget ketiga anak sebesar Angga uangnya banyak sekali. Dan Pak Jemari kaget lagi karena hape nya berdering nampak ada kontak pak Kades tertera di layar hape jadulnya.
"Iya Pak, benar 10 juta" ucap pak Jemari sebab pak Kades juga kaget pak Jemari transfer 10 juta.
"Saya juga kaget Pak, ini ada anak kecil uangnya banyak" ucap pak Jemari
"Anak beneran Pak, bukan tuyul" ucap Pak Jemari
"Ini Pak Kades bisa bicara dengan mas Angga kalau tidak percaya" ucap pak Jemari lagi lalu memberikan hapenya pada Angga dan nampak Angga berbicara dengan pak Kades dalam sambungan telponnya pak Jemari
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Siti Arbainah
kocak bgt pak Jemari😂
2023-06-26
3
Fenti
lanjut kak
2022-04-02
1
Duyung kesayangan
saya juga mau 😁😁😁
2022-03-31
1