14. Sepuluh juta

Pagi hari pak Jemari terbangun karena suara bel yang berbunyi sebagai tanda penghuni panti harus bangun. Pak Jemari berjalan ke kamar mandi setelah membersihkan diri pak Jemari kembali ke kamar, nampak Angga masih tertidur pulas, tadi terlihat saat ada suara bel Angga hanya merubah posisi lalu terlelap lagi. Pak Jemari mendekati Angga lalu menepuk nepuk kaki Angga.

"Mas Angga bangun saatnya sembayang" ucap pak Jemari pelan pelan. Nampak Angga hanya mendengus dan matanya masih terpejam.

"Mas Angga, ayo bangun sembayang biar Oma segera sembuh" ucap pak Jemari di dekat telinga Angga. Angga yang mendengar kata Oma lalu terbuka matanya.

"Ayo bangun, bersihkan diri di kamar mandi dulu, pak Jemari tunggu nanti bersama sama ke ruang sembahyangnya" ucap pak Jemari lagi

Angga lalu duduk di tempat tidurnya

"Pak Jemari bantu doa ya agar Oma segera sembuh, segera dapat donatur ginjalnya" ucap Angga sambil menatap pak Jemari.

"Iya Mas, saya doakan" jawab pak Jemari sambil menganggukkan kepala. Angga lalu bangkit berdiri dan berjalan menuju ke kamar mandi. Setelah selesai bebersih diri mereka berdua berjalan menuju ke ruang ibadah. Nampak anak anak yang lain sudah rapi berada di dalam ruang ibadah, Pak Jemari juga melihat Marginah anaknya sudah berada di dalam di jajaran anak anak perempuan. Mereka semua nampak khusyuk dalam beribadah.

Setelah selesai beribadah pak Jemari berjalan menuju ke ruangan ibu Sari. Sebelum sampai di depan ruang ibu Sari terdengar suara langkah kaki di belakang pak Jemari.

"Pak" ucap seseorang di belakang pak Jemari. Pak Jemari menoleh ke arah suara tersebut.

"Eh Mas Angga, maaf tadi saya tinggal mas Angga tadi belum selesai doanya, saya terburu buru pengen menemui ibu Sari untuk ijin masih tinggal di sini, takutnya nanti tidak dapat jatah makan he...he... " ucap pak Jemari sambil nyengir

"Kalau tidak dapat makan di sini, nanti kita makan di luar Pak, beli sate, bakso, mie goreng spesial yang enak, udang goreng saus mentega..." ucap Angga dan terlihat pak Jemari mulutnya komat kamit lalu menelan air liurnya yang keluar membayangkan makanan yang disebutkan oleh Angga

"Siapa yang akan makan di luar?" tanya Ibu Sari sambil membuka pintu ruangannya.

"Ehmmm maaf Bu, saya mau lapor tidak jadi pulang hari ini, masih mau menemani mas Angga tidur" ucap pak Jemari

"Nah kalau saya tidak dapat jatah makan, mau diajak makan di luar sama mas Angga" ucap pak Jemari kemudian

"Benar begitu Angga?" tanya ibu Sari sambil menatap Angga

"Iya Bu, saya takut di kamar itu lampu nya sering mati, dan saya belum nyaman tidur dengan banyak orang" ucap Angga sambil menundukkan kepala. Ibu Sari lalu terlihat berjalan menuju ke arah Angga berdiri, lalu ibu Sari mengusap usap pundak Angga.

"Baiklah, tapi kamu harus mencoba untuk bergaul dengan teman temanmu di sini. Kamu harus mulai belajar hidup seperti mereka, meskipun itu sulit tapi pelan pelan ya..." ucap Ibu Sari dengan nada suara yang lembut. Nampak Angga melirik menatap pak Jemari dan pak Jemari menganggukkan kepalanya.

"Baik Bu, tapi jangan sekarang ya ijinkan saya beberapa hari tidur dengan pak Jemari" pinta Angga

"Iya Ibu ijinkan, tapi mulai pagi ini makan bersama sama dengan penghuni panti ya.. Angga sebutkan saja Angga alergi makanan apa, kami tidak memaksa jika ada anak yang alergi pada suatu jenis makanan, nanti dikasih alternatifnya" ucap ibu Sari

"Ikan yang diawetkan Bu" ucap Angga cepat

"Baiklah" ucap Ibu Sari

"Jadi mas Angga tidak makan ikan asin?" tanya pak Jemari heran

"Tidak Pak, segala ikan yang diawetkan mulut dan tubuh jadi gatal" jawab Angga

"Padahal ikan asin dengan nasi hangat itu enak sekali Mas he...he... apalagi kalau sedang lapar" ucap pak Jemari sambil tertawa kecil.

"Ya sudah Ibu akan melanjutkan kerja, nanti Angga ke sekolah kan untuk daftar nanti Ibu antar, sekarang Angga siap siap" ucap Ibu Sari, lalu pak Jemari dan Angga berjalan menuju ke kamarnya kembali.

"Mas Angga saya nelpon pak Kades sekarang ya, takutnya nanti pak Kades keburu sibuk dan istri saya menunggu nunggu saya pulang" ucap pak Jemari saat mereka sudah sampai di dalam kamar

"O iya Pak" jawab Angga lalu berjalan menuju ke lemari nya untuk berganti baju seragam. Terlihat Angga mengambil baju seragam yang masih berwarna merah putih, Sebab baju seragam SMP nya belum didapat. Sedangkan pak Jemari terlihat mengambil hape judulnya.

"Halo Pak Kades selamat pagi" ucap pak Jemari dengan keras sambil menempelkan hape nya di telinga.

"Pak, saya mau minta tolong minta nomer rekening pak Kades nanti saya transsferr terus minta tolong lagi sampaikan ke istri saya, saya pulang nya masih beberapa hari lagi, minta tolong lagi sampaikan ke istri saya agar mencari orang untuk mengurus tanaman dan sapi saya... Nah uang yang saya transsferr ke pak Kades tolong kasih ke istri saya" ucap pak Jemari masih dengan suara kerasnya dan hape menempel di telinga nya

"Iya Pak Kades hanya untuk lewat kan pak Kades uangnya sudah banyak.ha..ha..." ucap pak Jemari lagi

"Baik Pak, benar di sms kan saja nomer rekeningnya, tapi ditulis ya Pak untuk pak Jemari bapaknya Marginah, Stela dan Sofa... takutnya nanti sama sama ada sms penipuan memberikan nomer rekening malah salah kirim" ucap pak Jemari

"He.. he.. Iya Pak sms dari nomer pak Kades yang saya transfer. Iya Pak matur nuwun sanget (Iya Pak terimakasih banyak)" ucap Pak Jemari lalu menutup sambungan telponnya

Terlihat Angga keluar dari kamar mandi sudah memakai seragamnya.

"Sudah Mas Angga, tinggal nunggu sms dari pak Kades" ucap pak Jemari memberi laporan kepada Angga. Dan tidak lama kemudian hape pak Jemari terdengar notifikasi ada sms masuk. Pak Jemari lalu membuka sms tersebut, benar sms dari nomer kontak pak Kades mengirimkan nomer rekening pak Kades. Pak Jemari lalu menunjukan isi sms tersebut kepada Angga.

"Baik Pak akan saya transfer sekarang" ucap Angga lalu dia mengambil hape nya sambil masih memegang hape pak Jemari untuk melihat no rekening pak Kades. Nampak Angga mengusap usap hape.

"Sudah Pak Jemari, ini saya transfer 10 juta, lihat ya ini buktinya" ucap Angga sambil menunjukkan layar hapenya kepada pak Jemari. Pak Jemari terlihat kaget tiga kali. Kaget pertama bisa kirim hanya dengan pencet pencet hape, kaget kedua dikirim 10 juta, kaget ketiga anak sebesar Angga uangnya banyak sekali. Dan Pak Jemari kaget lagi karena hape nya berdering nampak ada kontak pak Kades tertera di layar hape jadulnya.

"Iya Pak, benar 10 juta" ucap pak Jemari sebab pak Kades juga kaget pak Jemari transfer 10 juta.

"Saya juga kaget Pak, ini ada anak kecil uangnya banyak" ucap pak Jemari

"Anak beneran Pak, bukan tuyul" ucap Pak Jemari

"Ini Pak Kades bisa bicara dengan mas Angga kalau tidak percaya" ucap pak Jemari lagi lalu memberikan hapenya pada Angga dan nampak Angga berbicara dengan pak Kades dalam sambungan telponnya pak Jemari

Terpopuler

Comments

Siti Arbainah

Siti Arbainah

kocak bgt pak Jemari😂

2023-06-26

3

Fenti

Fenti

lanjut kak

2022-04-02

1

Duyung kesayangan

Duyung kesayangan

saya juga mau 😁😁😁

2022-03-31

1

lihat semua
Episodes
1 1. Celoteh di persiapan pagi hari
2 2. Pesan Nenek
3 3. Emosi Pak Jemari
4 4. Toko Mekar
5 5. Panti asuhan Budi Luhur
6 6. Kamar Tamu yang horor
7 7. Teman sekamar
8 8 Sedikit cerita Nesya
9 9 Cerita Nesya
10 10 Gebrakan di meja pak Jemari
11 11. Sedikit cerita tentang Angga
12 12. Igauan Angga
13 13. Pak Jemari jangan pulang
14 14. Sepuluh juta
15 15. Salah Paham
16 16. Salah Paham 2
17 17. Kedatangan Papinya Angga
18 18. Keputusan Papinya Angga
19 19. Bantuan
20 20. Sabar
21 Bab. 21. Kabar dari Rumah Sakit
22 Bab. 22. Bersyukur
23 Bab. 23. Dikejar Bapaknya Nesya
24 Bab. 24. Dalam Bahaya
25 Bab. 25. Membangkitkan Semangat Marginah
26 Bab. 26. Harus Sabar dan Terus Semangat
27 Bab. 27. Waspada
28 Bab. 28. Menjemput Angga
29 Bab. 29. Mobil Antar Jemput
30 Bab. 30. Yang Penting Aman dan Senang
31 Bab. 31. Pak Jemari Hilang
32 Bab. 32. Ada Bapaknya Nesya di Pasar Malam
33 Bab. 33. Belajar Bela Diri
34 Bab. 34. Berbinar Binar
35 Bab. 35. Musibah Pak Jemari
36 Bab. 36. Nasehat Mbah Parjan, Mimpi Pak Jemari
37 Bab. 37. Rahasia Mbah Parjan
38 Bab. 38. Semangat Belajar
39 Bab. 39. Pak Jemari Pamit Pulang
40 Bab. 40. Persiapan Malam Perpisahan
41 Bab. 41. Malam Perpisahan
42 Bab. 42. Bisa Karena Terbiasa
43 Bab. 43. Penghuni Baru
44 Bab. 44. Mencari Ibu Sang Bayi
45 Bab. 45. Kalimat yang Viral
46 Bab. 46. Masih Mencari Ibu Sang Bayi
47 Bab. 47. Terlambat
48 Bab. 48. Informasi dari Pak Jemari
49 Bab. 49. Ada itu Berkah
50 Bab. 50. Menjadi Orang Miskin bukan Takdir
51 Bab. 51. Penasaran
52 Bab. 52. Doa Ibu Sari
53 Bab. 53. Nesya Histeris
54 Bab. 54. Ancaman Nesya
55 Bab. 55. Ide Angga
56 Bab. 56. Menanti Keterangan Pak Jemari
57 Bab. 57. Dilancarkan Urusannya
58 Bab. 58. Ibu Sang Bayi
59 Bab. 59. Cerita Ibu Sang Bayi
60 Bab. 60. Tangisan
61 Bab. 61. Curiga
62 Bab. 62. Waspada
63 Bab. 63. Memberikan Kepercayaan dan Kesempatan
64 Bab. 64. Pintar Saja Tidak Cukup
65 Bab. 65. Emak Baru
66 Bab. 66. Kekuatiran Emak Baru
67 Bab. 67. Rencana Emak Baru
68 Bab. 68. Jangan Mengkuatirkan yang Belum Pasti
69 Bab. 69. Diambil Alih
70 Bab. 70. Tekad Emak Baru
71 Bab. 71. Tidak Sendiri
72 Bab. 72. Emak Baru Kepo
73 Bab. 73. Ujian Hidup
74 Bab. 74. Keahlian Tersembunyi
75 Bab. 75. Kebahagiaan Emak Baru
76 Bab. 76. Anomali
77 Bab. 77. Menunggu
78 Bab. 78. Kedatangan Tamu
79 Bab. 79. Menyambut Tamu 1
80 Bab. 80. Menyambut Tamu 2
81 Bab. 81. Tak Bisa Tidur
82 Bab. 82. Siapa Gadis Berkacamata Tebal
83 Bab. 83. Dilema
84 Bab. 84. Kecewa?
85 Bab. 85. Akhirnya Asyik
86 Bab. 86. Hujan Badai
87 Bab. 87. Membaca Bahasa Alam
88 Bab. 88. Saling Memberi Manfaat
89 Bab. 89. Berita Menggelegar
90 Bab. 90. Tenang Bagai Samudra
91 Bab. 91. Rambut Dibelah Tujuh
92 Bab. 92. Bantuan Sandra
93 Bab. 93. Penolakan dari Nesya
94 Bab. 94. Rahasia
95 Bab. 95. Izin
96 PROMO NOVEL BARU
97 PROMO NOVEL BARU "DIPECAT MALAH JADI JURAGAN"
98 PROMO NOVEL SUKSES SETELAH DIHINA DAN DICERAI
99 Promo Novel Baru
Episodes

Updated 99 Episodes

1
1. Celoteh di persiapan pagi hari
2
2. Pesan Nenek
3
3. Emosi Pak Jemari
4
4. Toko Mekar
5
5. Panti asuhan Budi Luhur
6
6. Kamar Tamu yang horor
7
7. Teman sekamar
8
8 Sedikit cerita Nesya
9
9 Cerita Nesya
10
10 Gebrakan di meja pak Jemari
11
11. Sedikit cerita tentang Angga
12
12. Igauan Angga
13
13. Pak Jemari jangan pulang
14
14. Sepuluh juta
15
15. Salah Paham
16
16. Salah Paham 2
17
17. Kedatangan Papinya Angga
18
18. Keputusan Papinya Angga
19
19. Bantuan
20
20. Sabar
21
Bab. 21. Kabar dari Rumah Sakit
22
Bab. 22. Bersyukur
23
Bab. 23. Dikejar Bapaknya Nesya
24
Bab. 24. Dalam Bahaya
25
Bab. 25. Membangkitkan Semangat Marginah
26
Bab. 26. Harus Sabar dan Terus Semangat
27
Bab. 27. Waspada
28
Bab. 28. Menjemput Angga
29
Bab. 29. Mobil Antar Jemput
30
Bab. 30. Yang Penting Aman dan Senang
31
Bab. 31. Pak Jemari Hilang
32
Bab. 32. Ada Bapaknya Nesya di Pasar Malam
33
Bab. 33. Belajar Bela Diri
34
Bab. 34. Berbinar Binar
35
Bab. 35. Musibah Pak Jemari
36
Bab. 36. Nasehat Mbah Parjan, Mimpi Pak Jemari
37
Bab. 37. Rahasia Mbah Parjan
38
Bab. 38. Semangat Belajar
39
Bab. 39. Pak Jemari Pamit Pulang
40
Bab. 40. Persiapan Malam Perpisahan
41
Bab. 41. Malam Perpisahan
42
Bab. 42. Bisa Karena Terbiasa
43
Bab. 43. Penghuni Baru
44
Bab. 44. Mencari Ibu Sang Bayi
45
Bab. 45. Kalimat yang Viral
46
Bab. 46. Masih Mencari Ibu Sang Bayi
47
Bab. 47. Terlambat
48
Bab. 48. Informasi dari Pak Jemari
49
Bab. 49. Ada itu Berkah
50
Bab. 50. Menjadi Orang Miskin bukan Takdir
51
Bab. 51. Penasaran
52
Bab. 52. Doa Ibu Sari
53
Bab. 53. Nesya Histeris
54
Bab. 54. Ancaman Nesya
55
Bab. 55. Ide Angga
56
Bab. 56. Menanti Keterangan Pak Jemari
57
Bab. 57. Dilancarkan Urusannya
58
Bab. 58. Ibu Sang Bayi
59
Bab. 59. Cerita Ibu Sang Bayi
60
Bab. 60. Tangisan
61
Bab. 61. Curiga
62
Bab. 62. Waspada
63
Bab. 63. Memberikan Kepercayaan dan Kesempatan
64
Bab. 64. Pintar Saja Tidak Cukup
65
Bab. 65. Emak Baru
66
Bab. 66. Kekuatiran Emak Baru
67
Bab. 67. Rencana Emak Baru
68
Bab. 68. Jangan Mengkuatirkan yang Belum Pasti
69
Bab. 69. Diambil Alih
70
Bab. 70. Tekad Emak Baru
71
Bab. 71. Tidak Sendiri
72
Bab. 72. Emak Baru Kepo
73
Bab. 73. Ujian Hidup
74
Bab. 74. Keahlian Tersembunyi
75
Bab. 75. Kebahagiaan Emak Baru
76
Bab. 76. Anomali
77
Bab. 77. Menunggu
78
Bab. 78. Kedatangan Tamu
79
Bab. 79. Menyambut Tamu 1
80
Bab. 80. Menyambut Tamu 2
81
Bab. 81. Tak Bisa Tidur
82
Bab. 82. Siapa Gadis Berkacamata Tebal
83
Bab. 83. Dilema
84
Bab. 84. Kecewa?
85
Bab. 85. Akhirnya Asyik
86
Bab. 86. Hujan Badai
87
Bab. 87. Membaca Bahasa Alam
88
Bab. 88. Saling Memberi Manfaat
89
Bab. 89. Berita Menggelegar
90
Bab. 90. Tenang Bagai Samudra
91
Bab. 91. Rambut Dibelah Tujuh
92
Bab. 92. Bantuan Sandra
93
Bab. 93. Penolakan dari Nesya
94
Bab. 94. Rahasia
95
Bab. 95. Izin
96
PROMO NOVEL BARU
97
PROMO NOVEL BARU "DIPECAT MALAH JADI JURAGAN"
98
PROMO NOVEL SUKSES SETELAH DIHINA DAN DICERAI
99
Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!