Saatnya Pembalasan ( Revisi)

"Galih, lo gak bohong?" Bryan mengisyaratkan dengan tangannya supaya pria itu mendekat.

"Saya gak mungkin bohong, Tuan."

"Kuharap juga begitu, tapi lo tau dari mana?" tanya Bryan dengan kening berkerut.

"Emm …, my girl friend."

"Dia?" 

"Benar, dia biasa menjadi penata rias artis dan model profesional dalam berbagai kesempatan," sahut Galih.

"Jadi, dia sengaja menyamar, pura-pura menjadi jelek? Haha …, apa untungnya?"

"Karena pekerjaan mungkin, apalagi untuk wanita, pekerjaan ini terlalu beresiko."

"Hmm …"

"Dia adalah wanita yang cantik alami, meski tanpa make up sekali pun. Dia memiliki wajah oval rambut lurus panjang dan garis bibir yang indah. Tuan bisa melihatnya saat dia tersenyum."

Galih menjelaskan seluruh analisis yang diberikan oleh penata rias itu sedetail mungkin tanpa terlewat sedikit pun. Bryan mendengarkan dengan seksama, dari penjelasan Galih ia bisa membayangkan seperti apa Fay sebenarnya. 

"Dia pasti sangat cantik, Tuan."

"Gue gak peduli dia cantik atau jelek, tapi dia itu berbeda dari wanita lain yang pernah kutemui sebelumnya. Gue udah muak sama wanita yang mengandalkan wajahnya untuk menipu banyak pria. Dia itu unik, gue baru bertemu wanita sepertinya. Cari tahu dia," ujar Bryan.

Katanya tidak peduli, tapi masih harus menyelidikinya. Itu sama saja peduli, Tuan. Sekarang bisa bilang tidak peduli wajah, siapa yang tadi mengamuk demi seorang wanita?

"Jangan mengumpatku!" ketus Bryan pada sekretarisnya. 

Astaga, sejak kapan dia bisa belajar membaca pikiran orang?

"Galih."

"I-iya, Tuan. Saya tidak berani melakukannya."

"Ya, itu sudah seharusnya."

Bryan memindai setiap sudut ruangan dengan kedua netranya, ia mengingat kembali kejadian demi kejadian yang membuatnya berakhir di tempat ini. 

Galih menatap Bryan dengan penuh selidik, tatapannya tertuju pada suatu benda diiringi tawa mengerikan yang membuat semua orang merasa seram.

"Dia wanita yang sangat menarik, gue harus bisa dapetin dia sebelum orang lain."

"Bagaimana dengan Farah?" tanya Galih, namun ia segera menggigit bibirnya karena telah berani mengungkap masalah pribadi atasannya.

Kamu keceplosan, Galih. Tamatlah riwayatmu!

"Heh, kalau bisa aku dapatkan keduanya kenapa tidak?" ucap Bryan mengangkat kedua bahu.

Netra Galih seketika membulat seperti hendak keluar dari tempatnya mendengar jawaban Bryan. 

Terserah kau sajalah! Kalau dia wanita baik pasti tidak akan mau denganmu. Hehe ….

***

Fay kembali ke ruangannya, ia tahu arti tatapan Bryan padanya. Fay bukanlah gadis polos yang tidak mengerti itu, dia bisa melihat dari raut wajah Bryan bahwa pria itu tertarik padanya. Namun, Fay tidak ingin terlibat dengan orang sepertinya, apalagi sampai menjalin hubungan.

"Heh, mau main-main denganku? Bukankah kau sengaja menempatkanku dalam bahaya jika aku menerimanya?" Fay mendecih, ia sudah berpenampilan jelek agar tidak ada yang bisa mengenalinya. Semoga saja pria cantik itu juga sama. 

"Ck, Kamu itu sudah punya tunangan masih saja menggoda gadis lain." 

Yah, Bryan sudah memiliki tunangan, dan wanita yang menjadi tunangannya itu tidak lain dan tidak bukan adalah Farah--putri Riko bersama Ana. 

Jika Ana dan Farah tahu ia terlibat dengan Bryan, pasti mereka akan memiliki alasan lain untuk menindas Fay dan ibunya. Ia tahu betul bagaimana sifat Farah yang tidak jauh berbeda dengan Ana. Gen ibunya yang lebih mendominasi.

Waktu terus berputar, sekarang hampir tengah malam. Joko mengatakan dan memberitahukan informasi tentang Vano. 

"Bos, ada pergerakan," ucap Joko dengan suara berbisik.

"Kamu ikuti dia, saya segera ke sana," sahut Fay tanpa menutup telepon. 

"Laksanakan. Dia sepertinya menuju ke toilet umum yang ada di sudut lantai dua ," lirih Joko. Ia takut suaranya terdengar oleh Vano, bisa hancur rencananya jika sampai diketahui orang lain.

Fay segera bersiap, dia menuju ke toilet umum, sesuai dengan tempat yang Joko katakan. Ia tiba di sana dan meminta Joko untuk mengawasi tempat lain.

Aku udah kayak penguntit aja, lebih parah lagi nanti dikira cewek cab*ul. Ish, memalukan.

Fay berjalan mondar-mandir di depan toilet, ia mengamati toilet itu dengan berpura-pura berpatroli agar tidak ada yang curiga padanya.

Fay, kamu ini kepala keamanan, buat apa harus takut? Kalaupun bertemu orang lain juga tidak akan curiga, mereka tidak akan peduli dengan perempuan jelek sepertimu!

Hampir saja wanita itu lupa, ia sedang menyamar menjadi wanita jelek agar tidak dikenali. Jadi seharusnya ia tidak perlu sembunyi, terlebih posisinya sebagai kepala keamanan, siapa yang akan berani mengganggunya?

"Haha …, kenapa aku bisa lupa?" Fay memukul kening dengan tangannya. 

Ini semua gara-gara playboy cap kadal itu, sehingga Fay harus berjaga di tempat kotor dan bau, ia sudah bersiap untuk menangkap sepasang anak manusia yang ada di dalam sana.

"Lebih baik aku pantau dari sini." Fay menemukan tempat yang aman untuknya menunggu pergerakan selanjutnya. Namun ia masih bisa melihat dengan jelas hal apa yang akan terjadi tanpa diketahui orang lain. 

Ternyata benar, tidak lama setelah itu, seorang gadis berjalan memasuki toilet pria dengan tingkah yang mencurigakan. Terlebih pakaian dari wanita itu seperti kekurangan bahan dan belum selesai dijahit. Memperlihatkan belahan bagian depan, terlebih bagian bawah yang sengaja di ekspos.

"Ck, itu baju buat anak SD masih juga dipakai, gak punya duit buat beli baju?" ejek Fay dengan suara pelan. "Untuk apa dia berpakaian seperti itu dan masuk ke toilet pria?"

Fay masih menunggu, tetapi keduanya tidak juga keluar dari toilet tersebut. Fay semakin yakin terjadi sesuatu di dalam sana. Untuk apa sepasang manusia di dalam toilet jika tidak sedang bertransaksi, pikirnya. 

"Heh, dasar palyboy cap kadal. Masih berani bilang mau tanggung jawab, tapi sekarang apa? Berduaan dengan seorang gadis di tempat umum. Gak tahu malu, ternyata benar rumor yang beredar kalau dia itu suka gonta-ganti pasangan." 

Fay bergidik ngeri membayangkan berapa banyak wanita yang Vano miliki. Namun itu bukanlah hal yang aneh, orang berkuasa seperti Vano pasti banyak yang menginginkannya. Wanita mana yang tidak akan tertarik dengannya?

Apa yang kamu pikirkan, Fay? Percuma dia memiliki segalanya tapi hatinya busuk.

"Heh, playboy cap kadal, tunggu saja pembalasanku." Seringai muncul di wajah Fay, ia memikirkan satu ide untuk mengerjai Vano dan gadis itu. 

Fay berjalan menuju saklar lampu, ia mengibaskan tangannya setelah mematikan lampu toilet tersebut dengan senyum penuh kemenangan.

"Rasain, siapa suruh selingkuh di tempat umum!" cibir Fay.

"Aaa …, gelap, aku takut!" teriak seorang gadis. 

"Diam, jangan berteriak lagi dan jangan dekat-dekat denganku!" maki Vano pada gadis itu. 

"Tapi aku takut," rengek sang gadis.

"Ini semua gara-gara kamu." Vano menyalahkan sang gadis tanpa berniat membantunya yang ketakutan. 

"Emm …, emm …."

"Dasar tidak tahu malu, malah memanfaatkan keadaan." Fay terus menggerutu mendengar suara gadis di dalam merintih. Berbagai pikiran buruk tertuju pada laki-laki itu.

Bersambung …. 

Terpopuler

Comments

Ayu Astrike

Ayu Astrike

kok ceritanya gk asing ya kyk pernah baca

2022-10-08

1

Epi orleaes

Epi orleaes

😘

2022-05-13

1

🎼retha🎶🎵🎶🎵

🎼retha🎶🎵🎶🎵

I luv this Lady's ...strong, confi-independent, & firm.

2022-03-15

1

lihat semua
Episodes
1 Berharap Hanya Mimpi Buruk (Revisi)
2 Rumah Sakit ( Revisi)
3 Ginjal Bermasalah (Revisi)
4 Siapa Orang Baik Itu? ( Revisi)
5 Terpaksa Berbohong (Revisi)
6 Hampir Putus Asa (Revisi)
7 Pembuat Onar ( Revisi)
8 Saatnya Pembalasan ( Revisi)
9 Penculikan (Revisi)
10 Laki-laki Misterius (Revisi)
11 Penawaran Vano ( Revisi)
12 Calon Menantu (Revisi)
13 Anak Bungsu
14 Dia Tidak Akan Berbohong
15 Permintaan Yuri
16 Mengunjungi Ibu Mertua
17 Siapa Vano?
18 Seandainya ....
19 Menjelma Dalam Sekejap
20 CEO
21 Lobster
22 Fay Melupakan Sesuatu
23 Aku Tidak Akan Melepaskanmu!
24 Berhalusinasi
25 Jangan Berpura-pura
26 Bertemu Farah
27 Perusahaan Adijaya
28 Kita bertemu lagi, Nyonya!
29 Berkah atau Musibah?
30 Jangan Pedulikan Dia!
31 Kewajiban Terakhir
32 Calon Istri
33 Beruang Kutub
34 Dia Bukan Dirinya
35 Membuat Perhitungan
36 Ulang Tahun Aline
37 Kamu Hanya Orang Luar
38 Sepi Dalam Keramaian
39 Ulang Tahun Aline 2
40 Ikrar
41 Hanya Untukku!
42 Tugas Pertama Sebagai Istri
43 Kau Gila!
44 Apa rencanamu?
45 Lelang
46 Pemenang Lelang
47 Makan Siang Penuh Cinta
48 Andai Saja
49 Jangan Menyerah Semudah Itu!
50 Laporan Pemeriksaan
51 Mengapa sesakit ini?
52 Merasa Bersalah
53 Akan Saya Kabulkan!
54 Apa Yang Terjadi Padaku?
55 Pergi!!!
56 Terungkap
57 Akibat dari kelalaian
58 Siasat
59 Jatuh Dalam Jebakan
60 Hukuman
61 Roti Tawar Bersayap
62 Mengantar Dokumen
63 Menikmati Peran
64 Trending Topik
65 Pembelaan
66 Mall XXX
67 Saya Menyesal Menikah Denganmu!
68 Konferensi Pers
69 Konferensi Pers 2
70 Hampir Saja
71 Fakta Baru
72 Sungguh Kejam!
73 Keputusan
74 Kamu yang pertama dan satu-satunya
75 Fay Berulah
76 Ingkar Janji
77 Rindu
78 Kejutan
79 Kritis
80 Jangan pergi!
81 Sorry
82 Pengganti Vano
83 Banyak Maunya
84 Musuh dari Musuh
85 Menikmati Hidup
86 Ada Dua?
87 Bagaimana Bisa?
88 I'm Sorry
89 Sweetheart
90 Rencana Babymoon
91 Ada aku di sini
92 Berakhir
93 Tertukar
94 Jagoan Kecil
95 Sweet Enemy
96 Tidak Mungkin Salah Orang
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Berharap Hanya Mimpi Buruk (Revisi)
2
Rumah Sakit ( Revisi)
3
Ginjal Bermasalah (Revisi)
4
Siapa Orang Baik Itu? ( Revisi)
5
Terpaksa Berbohong (Revisi)
6
Hampir Putus Asa (Revisi)
7
Pembuat Onar ( Revisi)
8
Saatnya Pembalasan ( Revisi)
9
Penculikan (Revisi)
10
Laki-laki Misterius (Revisi)
11
Penawaran Vano ( Revisi)
12
Calon Menantu (Revisi)
13
Anak Bungsu
14
Dia Tidak Akan Berbohong
15
Permintaan Yuri
16
Mengunjungi Ibu Mertua
17
Siapa Vano?
18
Seandainya ....
19
Menjelma Dalam Sekejap
20
CEO
21
Lobster
22
Fay Melupakan Sesuatu
23
Aku Tidak Akan Melepaskanmu!
24
Berhalusinasi
25
Jangan Berpura-pura
26
Bertemu Farah
27
Perusahaan Adijaya
28
Kita bertemu lagi, Nyonya!
29
Berkah atau Musibah?
30
Jangan Pedulikan Dia!
31
Kewajiban Terakhir
32
Calon Istri
33
Beruang Kutub
34
Dia Bukan Dirinya
35
Membuat Perhitungan
36
Ulang Tahun Aline
37
Kamu Hanya Orang Luar
38
Sepi Dalam Keramaian
39
Ulang Tahun Aline 2
40
Ikrar
41
Hanya Untukku!
42
Tugas Pertama Sebagai Istri
43
Kau Gila!
44
Apa rencanamu?
45
Lelang
46
Pemenang Lelang
47
Makan Siang Penuh Cinta
48
Andai Saja
49
Jangan Menyerah Semudah Itu!
50
Laporan Pemeriksaan
51
Mengapa sesakit ini?
52
Merasa Bersalah
53
Akan Saya Kabulkan!
54
Apa Yang Terjadi Padaku?
55
Pergi!!!
56
Terungkap
57
Akibat dari kelalaian
58
Siasat
59
Jatuh Dalam Jebakan
60
Hukuman
61
Roti Tawar Bersayap
62
Mengantar Dokumen
63
Menikmati Peran
64
Trending Topik
65
Pembelaan
66
Mall XXX
67
Saya Menyesal Menikah Denganmu!
68
Konferensi Pers
69
Konferensi Pers 2
70
Hampir Saja
71
Fakta Baru
72
Sungguh Kejam!
73
Keputusan
74
Kamu yang pertama dan satu-satunya
75
Fay Berulah
76
Ingkar Janji
77
Rindu
78
Kejutan
79
Kritis
80
Jangan pergi!
81
Sorry
82
Pengganti Vano
83
Banyak Maunya
84
Musuh dari Musuh
85
Menikmati Hidup
86
Ada Dua?
87
Bagaimana Bisa?
88
I'm Sorry
89
Sweetheart
90
Rencana Babymoon
91
Ada aku di sini
92
Berakhir
93
Tertukar
94
Jagoan Kecil
95
Sweet Enemy
96
Tidak Mungkin Salah Orang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!