Rumah Sakit ( Revisi)

"Pergi dari sini!" ucap Fay dengan suara tinggi, sehingga menimbulkan rasa penasaran pada orang di ruangan yang hanya disekat dengan horden.

"Kamu anak kecil, jangan ikut campur!" sentak wanita itu. Bukan hanya memarahi Fay, dia juga mendorong Fay hingga terhuyung ke belakang.

"Dia sudah merebut suamiku dan masih memanfaatkannya untuk mengambil hartanya. Tidak tahu malu!" maki wanita itu dengan menggebu-gebu.

"Jaga ucapan Anda, yang merebut bukan Mamaku, tapi kamu, wanita jahat." Fay berjalan mendekat, berdiri di depan sang ibu untuk melindunginya. Ia tidak peduli lagi dengan banyak pasang mata yang memperhatikan mereka.

"Anak kecil sepertimu tahu apa? Pasti wanita ini yang mengajarimu bicara tidak sopan pada orang yang lebih tua, dasar anak haram!" ejek wanita itu pada Yuri--ibu kandung Fay.

"Aku selalu mengajarkan sopan santun padanya, tapi lihat dirimu yang tidak punya aturan. Dia anakku dengan suamiku, maksudku mantan suami. Dia bukan anak haram!" Sebagai seorang ibu dia harus membela putrinya, apalagi Fay bukanlah anak haram seperti tuduhnnya.

"Haha... suami? Bukankah Riko sudah menceraikanmu? Dia hanya suamiku, milikku seorang." Wanita itu tidak mau kalah, ia tetap bersikukuh pada pendiriannya bahwa gadis itu adalah anak haram.

"Kami memang sudah berpisah, dan semua itu karena kamu," tegas Yuri.

"Kamu menyalahkanku? Seharusnya lihat dirimu yang penyakitan ini, mana pantas mendampingi Riko? Hanya aku--Riana yang pantas berada di sampingnya. Lihatlah penampilanku ini." Wanita bernama Riana itu menyombongkan dirinya yang sehat dan masih cantik.

"Karena Anda hanya menginginkan barang milik orang lain." Fay tidak terima ibunya dipojokkan. Meski ia tidak tahu permasalahan yang sebenarnya, tetapi ia percaya sang ibu memiliki alasan tersendiri.

"Kau..., anak kecil lebih baik tutup mulutmu!" Ana kembali mendorong Fay. Namun kali ini Fay dalam keadaan siap sehingga ia bisa menjaga dirinya tetap berdiri stabil.

"Sudah kubilang, dia bukan anak haram!" ucap Yuri dengan suara meninggi. Darah dalam tubuhnya ikut mendidih melihat Fay diperlakukan kasar.

"Aku istrinya yang sah sekarang, Riko suamiku, dia tidak akan menganggap kamu. Kamu lihat sendiri, sekarang hidupku bergelimang harta dan bahagia dan kamu, miskin penyakitan, dan tidak dianggap."

"Benar, karena Anda hanyalah wanita ulat berbulu." Yuri berusaha menenangkan diri dengan menarik napas panjang dan membuangnya perlahan. Dadanya masih terasa sesak karena baru saja saarkan diri, bahkan selang oksigen masih berada di hidungnya.

Plak!

Wajah Yuri memerah, tangan Ana terasa gatal untuk tidak menampar Yuri--madunya. Fay membelalak, ia sangat sedih melihat wajah Yuri merah.

Gadis itu berhadapan dengan Ana, tatapan keduanya saling membakar. "Anda pikirkan baik-baik mengapa suami Anda lebih memilih kami dari pada keluarganya yang sekarang, mungkin saja dia menyesal karena telah membawa harimau betina ke dalam rumah," ejek Fay.

"Kurang ****, jadi begini wanita ini mendidikmu? Kalian anak dan ibu sama-sama nggak punya akhlak!"

Plak!

Tangan gadis itu tidak mau kalah, kelima jari Fay mendarat di wajah Ana, gadis itu tidak takut sama sekali, justru merasa tertantang.

"Ini balasan untuk orang yang suka mengusik kehidupan orang lain. Silakan tinggalkan tempat ini atau saya panggil security!" ucap Fay dengan lantang.

"Kau..., tunggu saja pembalasankj!" telunjuk Ana berada di depan wajah Fay, namun ia segera menariknya kembali. "Aku tidak akan tinggal diam!"

Ana menghentak kaki meninggalkan ruangan itu, beruntung dua ranjang di sebelah Yuri kosong, kalau tidak ia pasti akan merasa sangat malu.

"Saya akan memunggunya, Nyonya." Sebelah sudut bibir Fay terangkat, matanya menyala penuh amarah.

"Mama, maafin Fay datang terlbat," ucap Fay mengusap bekas tangan yang masih memerah.

"Mama enggak papa, Fay. Justru Mama yang harus minta maaf, kamu harus melihat kejadian seperti ini," lirih Yuri.

"Ma, jangan dengarkan kata orang. Fay percaya sama Mama."

"Terima kasih, Sayang. Maaf, Mama selalu membebamimu."

"Fay enggak pernah merasa begitu, Ma. Fay senang melakukan ini semua." Keduanya saling memberi semangat melalui pelukan.

"Fay, apa yang terjadi dengan Mama kamu?" tanya Mbak Jum. Dia baru saja kembali dari kantin untuk membeli minuman dan beberapa makanan ringan. Yuri belum mengisi perutnya, mungkin hal itu juga yang menyebabkan dirinya pimgsan.

Sementara itu, di kamar presidential suit hotel ternama.

Pemuda itu baru saja selesai membersihkan diri. Semalaman dia tidak bisa tidur dengan nyenyak, bahkan tidak dapat memejamkan mata barang sebentar pun. Ternyata gadis itu diberi obat, membuat dirinya tersiksa semalam penuh dan tidak membiarkannya pergi.

Vano hanya mengenakan handuk yang melilit pinggang, satu handuk kecil ditangan untuk mengeringkan sisa air yang menempel di rambut. Namun kedua alisnya saling bertaut sehingga hampir menyatu, gadis yang sudah menyiksanya tidak lagi ada di tempatnya. "Kemana dia pergi?" batin Vano.

Dia mencari ke setiap sudut ruangan, tetapi tidak mendapati gadis itu di mana pun. Pakaian yang diantarkan Arlan sudah tidak ada lagi di tempatnya.

"Beraninya kamu kabur, meninggalkan dan mempermainkan aku!"

Rahang Vano mengetat, giginya gemeletuk menahan amarah. Dia merasa direndahkan, ditinggalkan setelah dimanfaatkan.

Meski sudah bertahun-tahun hidup di luar negeri dengan gaya hidup bebas, tetapi Vano selalu diajarkan untuk mempertahankan nilai moral dalam kebidupannya. Terlebih orangtuanya berasal dari keluarga yang menjunjung tinggi kesopanan.

Selama ini banyak gadis yang dengan rela menyerahkan diri padanya, tetapi ia masih bisa menahan diri untuk tidak tergoda. Sebisa mungkin Vano selalu melakukan persiapan ketika menghadiri jamuan agar tisak terjerumus. Namun, gadis itu benar-benar menggoyahkan keimanan Vano. Dia juga pria dewasa yang normal, digoda oleh wanita juga bisa khilaf dan melakukan kesalahan.

"Ck, aku bisa dipermainkan oleh gadis kecil sepertinya. Kenal tidak, bertemu baru sekali tetapi sudah berani menggodaku. Tidakkah dia tahu siapa orang yang sudah dipermainkannya?" Vano tersenyum smirk.

Vano mengenakan setelan kemeja sudah dipersiapkan untuknya. Keberuntungan masih berpihak padanya, ponsel gadis itu tertinggal di sana. Bibirnya melengkung ke atas, membentuk sebuah senyuman. Gadis itu pasti akan memcarinya. Tidak, bukan mencarinya, melainkan benda pipih yang ada di tangannya.

Vano menghubungi asisten pribadinya--Arlan--untuk mencari tahu identitas gadis itu.

"Saya tunggu satu jam. Kamu cari tahu tentang gadis yang bersamaku tadi malam. Jangan ada yang terlewat satu pun. Mengerti?"

"Baik, saya akan segera melakukannya," tegas Arlan. "Mobil Anda sudah siap, kita berangkat ke kantor sekarang?"

"Ya, saya segera ke sana."

Vano melenggang, meninggalkan ruangan yang menjadi saksi bisu malam mendebarkan yang sudah mereka lalui. Sepanjang jalan Vano terus berpikir, bagaimana dia bisa melewati para pengawal yang berjaga?

Pengawal pribadi Vano ada di setiap sudut hotel ini, mereka menyembunyikan identitasnya dengan sangat rapi. Mengapa hanya menangkap satu orang saja tidak becus?

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

Heri Masta

Heri Masta

bagus gak terlalu fulgar

2022-05-09

2

ira

ira

sayang sekali malam panjangnya d skip🤭

2022-03-22

4

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻offsibukkuliahdulu

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻offsibukkuliahdulu

Ku kira tadi dia sempat bawa ponselnya.

2022-03-18

1

lihat semua
Episodes
1 Berharap Hanya Mimpi Buruk (Revisi)
2 Rumah Sakit ( Revisi)
3 Ginjal Bermasalah (Revisi)
4 Siapa Orang Baik Itu? ( Revisi)
5 Terpaksa Berbohong (Revisi)
6 Hampir Putus Asa (Revisi)
7 Pembuat Onar ( Revisi)
8 Saatnya Pembalasan ( Revisi)
9 Penculikan (Revisi)
10 Laki-laki Misterius (Revisi)
11 Penawaran Vano ( Revisi)
12 Calon Menantu (Revisi)
13 Anak Bungsu
14 Dia Tidak Akan Berbohong
15 Permintaan Yuri
16 Mengunjungi Ibu Mertua
17 Siapa Vano?
18 Seandainya ....
19 Menjelma Dalam Sekejap
20 CEO
21 Lobster
22 Fay Melupakan Sesuatu
23 Aku Tidak Akan Melepaskanmu!
24 Berhalusinasi
25 Jangan Berpura-pura
26 Bertemu Farah
27 Perusahaan Adijaya
28 Kita bertemu lagi, Nyonya!
29 Berkah atau Musibah?
30 Jangan Pedulikan Dia!
31 Kewajiban Terakhir
32 Calon Istri
33 Beruang Kutub
34 Dia Bukan Dirinya
35 Membuat Perhitungan
36 Ulang Tahun Aline
37 Kamu Hanya Orang Luar
38 Sepi Dalam Keramaian
39 Ulang Tahun Aline 2
40 Ikrar
41 Hanya Untukku!
42 Tugas Pertama Sebagai Istri
43 Kau Gila!
44 Apa rencanamu?
45 Lelang
46 Pemenang Lelang
47 Makan Siang Penuh Cinta
48 Andai Saja
49 Jangan Menyerah Semudah Itu!
50 Laporan Pemeriksaan
51 Mengapa sesakit ini?
52 Merasa Bersalah
53 Akan Saya Kabulkan!
54 Apa Yang Terjadi Padaku?
55 Pergi!!!
56 Terungkap
57 Akibat dari kelalaian
58 Siasat
59 Jatuh Dalam Jebakan
60 Hukuman
61 Roti Tawar Bersayap
62 Mengantar Dokumen
63 Menikmati Peran
64 Trending Topik
65 Pembelaan
66 Mall XXX
67 Saya Menyesal Menikah Denganmu!
68 Konferensi Pers
69 Konferensi Pers 2
70 Hampir Saja
71 Fakta Baru
72 Sungguh Kejam!
73 Keputusan
74 Kamu yang pertama dan satu-satunya
75 Fay Berulah
76 Ingkar Janji
77 Rindu
78 Kejutan
79 Kritis
80 Jangan pergi!
81 Sorry
82 Pengganti Vano
83 Banyak Maunya
84 Musuh dari Musuh
85 Menikmati Hidup
86 Ada Dua?
87 Bagaimana Bisa?
88 I'm Sorry
89 Sweetheart
90 Rencana Babymoon
91 Ada aku di sini
92 Berakhir
93 Tertukar
94 Jagoan Kecil
95 Sweet Enemy
96 Tidak Mungkin Salah Orang
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Berharap Hanya Mimpi Buruk (Revisi)
2
Rumah Sakit ( Revisi)
3
Ginjal Bermasalah (Revisi)
4
Siapa Orang Baik Itu? ( Revisi)
5
Terpaksa Berbohong (Revisi)
6
Hampir Putus Asa (Revisi)
7
Pembuat Onar ( Revisi)
8
Saatnya Pembalasan ( Revisi)
9
Penculikan (Revisi)
10
Laki-laki Misterius (Revisi)
11
Penawaran Vano ( Revisi)
12
Calon Menantu (Revisi)
13
Anak Bungsu
14
Dia Tidak Akan Berbohong
15
Permintaan Yuri
16
Mengunjungi Ibu Mertua
17
Siapa Vano?
18
Seandainya ....
19
Menjelma Dalam Sekejap
20
CEO
21
Lobster
22
Fay Melupakan Sesuatu
23
Aku Tidak Akan Melepaskanmu!
24
Berhalusinasi
25
Jangan Berpura-pura
26
Bertemu Farah
27
Perusahaan Adijaya
28
Kita bertemu lagi, Nyonya!
29
Berkah atau Musibah?
30
Jangan Pedulikan Dia!
31
Kewajiban Terakhir
32
Calon Istri
33
Beruang Kutub
34
Dia Bukan Dirinya
35
Membuat Perhitungan
36
Ulang Tahun Aline
37
Kamu Hanya Orang Luar
38
Sepi Dalam Keramaian
39
Ulang Tahun Aline 2
40
Ikrar
41
Hanya Untukku!
42
Tugas Pertama Sebagai Istri
43
Kau Gila!
44
Apa rencanamu?
45
Lelang
46
Pemenang Lelang
47
Makan Siang Penuh Cinta
48
Andai Saja
49
Jangan Menyerah Semudah Itu!
50
Laporan Pemeriksaan
51
Mengapa sesakit ini?
52
Merasa Bersalah
53
Akan Saya Kabulkan!
54
Apa Yang Terjadi Padaku?
55
Pergi!!!
56
Terungkap
57
Akibat dari kelalaian
58
Siasat
59
Jatuh Dalam Jebakan
60
Hukuman
61
Roti Tawar Bersayap
62
Mengantar Dokumen
63
Menikmati Peran
64
Trending Topik
65
Pembelaan
66
Mall XXX
67
Saya Menyesal Menikah Denganmu!
68
Konferensi Pers
69
Konferensi Pers 2
70
Hampir Saja
71
Fakta Baru
72
Sungguh Kejam!
73
Keputusan
74
Kamu yang pertama dan satu-satunya
75
Fay Berulah
76
Ingkar Janji
77
Rindu
78
Kejutan
79
Kritis
80
Jangan pergi!
81
Sorry
82
Pengganti Vano
83
Banyak Maunya
84
Musuh dari Musuh
85
Menikmati Hidup
86
Ada Dua?
87
Bagaimana Bisa?
88
I'm Sorry
89
Sweetheart
90
Rencana Babymoon
91
Ada aku di sini
92
Berakhir
93
Tertukar
94
Jagoan Kecil
95
Sweet Enemy
96
Tidak Mungkin Salah Orang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!