RUMAH MERTUA 2

Kenzei bergegas turun dari mobil, melangkah masuk kedalam rumah dan menutup pintu dari dalam. Sudah cukup, kesabarannya sudah habis. Kenzie tidak tahan lagi dengan pria yang satu itu, kupingnya panas mendengar semua ocehan tidak penting yang keluar dari mulutnya.

"Lo gak boleh masuk!" Teriak Kenzie mengema seisi rumah.

Agatha bunda Kenzie yang awalnya sibuk memasak didapur, tersentak kaget mendengar teriakkan Kenzie. Saking penasarannya, Agatha bergegas mematikan kompor melangkah lebar kearah ruang tamu.

"Ken, kenapa?" Tanya Agatha, menatap putrinya dengan tatapan binggung.

"Maling bund, gak ada sopan santunnya."

"Maling?"

"Iya bund, jadi pintunya jangan di buka bahaya."

"Jangan bercanda kamu."

"Iya bund."

Kenzie menganggukan kepalanya, menatap bundanya dengan tatapan serius. Tanpa memperdulikan Gavin yang notabennya suami sendiri, Kenzie masuk kedalam kamar tanpa berniat membuka pintu.

Agatha yang penasaran dan curiga dengan ucapan Kenzie, membuka pintu, menampakkan Gavin dengan senyuman manis nya dibalik pintu.

"Sore tan– eh Bun." Sapa Gavin, menyalim mama mertuanya.

"Loh istri kamu bilang maling, anak yang satu itu memang benar-benar kelakuannya. Maaf yah nak."

"Gak papa kok bund."

"Ayo masuk."

Gavin menganggukan kepalanya, mengikuti langkah Agatha masuk kedalam rumah.

"Diatas ada dua kamar, yang ada tulisannya didepan pintu, Itu kamar istri kamu. Maaf yah bunda gak bisa antar, bunda lagi masak soalnya. Temui istri kamu gih."

"Iya bund, makasih."

Gavin menaiki tangga satu persatu, menatap kedua pintu didepannya secara bergantian. Satu kamar ada kertas yang mengantung, bertuliskan

"Singa lagi tidur, jangan diganggu."

Gavin mengelengkan kepalanya, perlahan memutar knop pintu. Pilihannya tidak salah, dibalik pintu terlihat pemandangan berwarna biru.

Mulai dari cat tembok berwarna biru, ranjang dan isinya juga berwarna biru. Bahkan gadisnya saja yang tidur diatas ranjang, sudah menganti pakainya dengan piyama tidur berwarna senada.

Gavin baru sadar Gadisnya pecinta warna biru, walau selama ini kebanyakan barang-barang Kenzie berwarna biru.

"Ck, ngapain Vin?"

Gavin menoleh kearah Kenzie, dengan menaikkan alisnya.

"Ngapain berdiri disana?"

Kenzie bangkit dari tempatnya, melangkah mendekat kearah Gavin mengambil alih ransel dari genggamannya.

"Mandi sana, udah sore."

"Lo gak marah sama gue?"

"Gak, gak ada gunanya."

Kenzie menutup pintu, kembali menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang. Jarak rumah Gavin ke rumah orangtuanya lumayan jauh. Butuh 1 jam.

Untuk Kenzie itu sudah lumayan jauh, apalagi Kenzie jarang keluar rumah. Bahkan ajakan Dian dan Fani selalu Kenzie tolak. Ia lebih banyak menghabiskan waktu belajar, rebahan dikamar, atau maraton menonton Drakor dengan kedua sahabatnya di kamar.

"Ken."

Gavin duduk di tepi ranjang, menatap wajah cantik itu yang terlihat tenang memejamkan matanya.

"Apa?"

"Ngambek?"

"Gak, sana mandi."

"Serius?"

"Iya loh Vin,"

Gavin menghela napas lega, perlahan bangkit dari tempatnya, melangkah kearah kamar mandi yang tergeletak di dalam kamar.

Sebenarnya kamar Kenzie kalah jauh dengan kamarnya, tapi disini lebih nyaman. Gavin akui hal itu.

Dengan rambut yang basah dan handuk melilit dipinggangnya, Gavin keluar dari kamar mandi menyelesuri kamar dengan maniknya yang terlihat kosong. Tapi di atas ranjang sudah ada baju gantinya.

"Masih ingat suami ternyata."

Gavin tersenyum tipis, meraih bajunya dan memakainya. Tepat kaos hitam itu terpasang ditubuhnya, pintu terbuka menampakkan Kenzie.

"Makan."

Hanya 1 kata dan berlalu pergi. Gadisnya marah, ucapannya tadi hanya bohongan semata.

"Ck, ngambek lagi kan Vin. Gara-gara Lo sih."

Gavin bergegas keluar dari kamar, melangkah lebar ke meja makan duduk disamping gadisnya.

"Adek kamu mana?" Tanya Agatha sembari sibuk menyiapkan makanan.

"Gak tau bund,"

"Panggil sana."

"Malas, lagian kalo lapar makan sendiri."

"Kenzei."

"Iya bunda." sahut Kenzie ketus. Tepat bangkit dari tempatnya, orang yang dicari muncul dengan sendirinya.

"Eh, saudara muka pas-pasan pulang."

"Apa Lo bilang?"

"Lah memang kenyataan."

Kenzie hendak membuka sandalnya, sebelum suara heboh Kenzo adek laki-lakinya mengema seisi rumah.

"Bang Gavin kan? ngapain bang kerumah kita?" Tanya Kenzo melangkah mendekat kearah Gavin.

"Kenzo gak mimpi kan? Abang ganteng banget didunia nyata, Kenzo gak habis pikir."

Kenzo duduk disamping Gavin, menatapnya kagum dan tidak percaya.

"Kakak yang undang bang Gavin kerumah? Bayar berapa kak?" Tanya Kenzo heboh sendiri.

"Ngomong apaan sih Lo? keselek batu salak?"

Kenzie kembali duduk ditempatnya, dengan cepat Kenzo heboh memeluknya.

"Bund tolongin, Kenzie ketempelan set*n."

"Kenzo makin sayang sama kakak."

"Jauh-jauh sana, gue gak peduli Lo sayang sama gue atau gak. Yang penting lepasin tangan Lo."

"Kak Kenzie baik banget."

"Bunda." rengek nya, sembari berusaha mendorong tubuh adeknya.

Gavin yang sedari tadi diam membisu melihat interaksi mereka berdua, menarik lengan Kenzo menjauh dari gadisnya.

"Jangan nakal."

"Hehehe, iya bang."

Kenzo mengaruk tengkuknya, grogi berdekatan dengan Gavin. Sejarah Gavin manusia yang paling ia kagumi, dan selalu berharap bisa bertemu langsung seperti ini.

"Adek jangan begitu sama kakak." Peringat Agatha.

"Iya bund."

"Drama." Cibir Kenzie.

"Udah, kalian gak pernah akur kalo ketemu. Gak malu kalian sama Gavin."

Kenzie hanya mengangkat bahunya acuh, tidak peduli dengan pria yang satu itu.

Selama makan yang terdengar hanya dentingan sendok, sesekali Gavin melirik kearah Kenzie dan Kenzo melirik kearahnya.

Apalagi Kenzo duduk ditengah-tengah, menghalangi Gavin berdekatan dengan gadisnya.

"Ayah mana bund?" Tanya Kenzie, memecahkan keheningan.

"Bentar lagi juga pulang, tapi bunda gak tau pesanan banyak."

"Yah," Kenzie menghela napas panjang, selera makannya hilang. Wajahnya murung, bibir mungilnya dimanyukan kedepan. Itu semua tidak hilang dari pandangan Gavin, senyuman tipis terbit dibibirnya.

Gadisnya mengemaskan, terlihat seperti anak kecil yang sedang merajuk.

"Sabar, harusnya di syukuri."

"Iya bund."

Kenzie hanya mengangguk kan kepalanya, mendengar ucapan bundanya. Sebenarnya Kenzie senang, apalagi usaha orang tuanya lancar bahkan membuka cabang di kota yang lain.

Apalagi papa mertuanya membantu usaha keluarganya, menambah modal usaha.

Tapi masalahnya Kenzie datang ke rumah hanya ingin melihat kedua orangtuanya, hampir satu bulan mereka tidak bertemu. Sekarang, ayah nya yang tidak punya waktu.

"Makan yang benar,"

"Udah kenyang bund."

Kenzie melipat kedua tangannya, bersandar pada sandaran kursi.

"Muka kenapa gitu? Besok juga bisa ketemu ayah, lagian kalian berdua satu minggu disini." ucap Agatha.

Kenzo yang awalnya fokus dengan makanannya, mengerutkan dahi binggung dengan ucapan bundanya. Kalian berdua? Maksud bundanya siapa?

"Maksud bunda apa?" Tanya Kenzo, sembari mengunyah makanannya.

"Maksud apa?"

"Yang satu minggu disini siapa?"

"Kakak kamu."

"Sama?"

"Abang kamu."

"Siapa? Kenzo gak punya Abang. Bunda selingkuh?"

Sontak Agatha, Kenzie, dan Gavin melototkan matanya. Terbatuk-batuk mendengar ucapan Kenzo.

"Ngomong apaan sih Lo?"

Kenzie memukul kecil kepala Kenzo, kesal mendengar ucapannya. Punya adek sebiji, otaknya lemot amat.

"Yang disamping kamu siapa?"

"Bang Gavin."

"Iya bang Gavin suami kakak kamu."

"Oh, suami."

Kenzo mengangguk-anggukkan kepalanya, kembali fokus dengan makanannya. Detik berikutnya, dia sadar ucapannya bundanya.

"Bang Gavin suami kakak bund?"

"Iya."

"BANG GAVIN NIKAH SAMA KAKAK?"

Terpopuler

Comments

A.0122

A.0122

adeknya kenzie ga kalah konyol

2022-03-31

1

Suky Anjalina

Suky Anjalina

Kenzo umurnya berapa Thor dan kenapa gak tauk kalau kk udah nikah 🤣

2022-03-27

0

Santi Haryanti

Santi Haryanti

cerita nya seru kak

2022-01-12

0

lihat semua
Episodes
1 PERMULAAN
2 PAGI YANG BURUK
3 GARA-GARA GAVIN
4 AKUR SEMALAMAN
5 KEMBALI BERULAH
6 GAVIN DENGAN TINGKAH NYA
7 KENZIE NGAMBEK
8 9 MENIT JADI 9 BULAN
9 KHAWATIR
10 BUKAN SUAMI GUE
11 SEPUPU
12 PIKIRAN LIAR
13 CALON PELAKOR
14 BENAR-BENAR PELAKOR
15 DIA LAGI
16 RUMAH MERTUA
17 RUMAH MERTUA 2
18 DELAPAN BELAS
19 SAINGAN GAVIN
20 CEMBURU?
21 DUA PULUH SATU
22 PELAKOR ADA DIMANA-MANA
23 GUDANG BELAKANG SEKOLAH
24 KESEPAKATAN
25 PERJUANGAN GAVIN
26 RIAN DENGAN KENYATAAN PAHIT
27 SISI LAIN
28 SALING MENGUATKAN
29 TENTANG GAVIN
30 KETAHUAN WARGA
31 KELUARGA ABSURD
32 AMBYAR
33 SALING MELENGKAPI
34 TIGA PULUH EMPAT
35 TONTONAN PARA JOMBLO
36 TIGA PULUH ENAM
37 PENDUKUNG DAN TANTANGAN AWAL
38 AKHIR TANTANGAN
39 MENGUSIR PELAKOR DENGAN ELEGAN
40 EMPAT PULUH
41 SUAMI
42 TIDUR DI MOBIL
43 NILAI DIATAS RATA-RATA
44 SATU SERVER
45 CINTA HALAL
46 MENJALANKAN HUKUMAN
47 PEMIKIRAN DANGKAL
48 MERENDAHKAN
49 I'M HERE
50 MAS TAMPAN
51 DIA SUAMI SAYA
52 IKHLAS KUNCI UTAMA
53 AKU MENCINTAIMU
54 KERAS KEPALA
55 TAK SEJALAN
56 MEMALUKAN
57 PRASANGKA BURUK
58 HE IS NOT FINE
59 TANPAMU
60 HARI BERLALU TANPAMU
61 RINDU
62 SERBA SALAH
63 KURANG BELAIAN
64 PENGANGUM RAHASIA
65 PACAR
66 SELALU BEGITU + CAST GAVIN
67 SINGA BETINA NGAMUK
68 WHAT'S WRONG WITH KENZEI + CAST KENZIE
69 TIARA?
70 TUJUH PULUH
71 DADDY GAVIN
72 KELAKUAN BUMIL
73 BAHAGIA ITU SEDERHANA
74 TOXIC (PALSU)
75 DEA
76 GAVIN BIJAK
77 QUALITY TIME
78 ANCAMAN
79 RUMIT
80 RAPUH
81 THE POWER OF GAVIN
82 TERCIDUK
83 OTAK KENZO TERNODAI
84 KELUARGA ABSURD 2
85 SOTO MEDAN
86 PREMAN PASAR
87 CERMINAN DIRI
88 SUASANA BARU
89 END
90 EXTRA PART
91 PROMO
92 PROMOSI
Episodes

Updated 92 Episodes

1
PERMULAAN
2
PAGI YANG BURUK
3
GARA-GARA GAVIN
4
AKUR SEMALAMAN
5
KEMBALI BERULAH
6
GAVIN DENGAN TINGKAH NYA
7
KENZIE NGAMBEK
8
9 MENIT JADI 9 BULAN
9
KHAWATIR
10
BUKAN SUAMI GUE
11
SEPUPU
12
PIKIRAN LIAR
13
CALON PELAKOR
14
BENAR-BENAR PELAKOR
15
DIA LAGI
16
RUMAH MERTUA
17
RUMAH MERTUA 2
18
DELAPAN BELAS
19
SAINGAN GAVIN
20
CEMBURU?
21
DUA PULUH SATU
22
PELAKOR ADA DIMANA-MANA
23
GUDANG BELAKANG SEKOLAH
24
KESEPAKATAN
25
PERJUANGAN GAVIN
26
RIAN DENGAN KENYATAAN PAHIT
27
SISI LAIN
28
SALING MENGUATKAN
29
TENTANG GAVIN
30
KETAHUAN WARGA
31
KELUARGA ABSURD
32
AMBYAR
33
SALING MELENGKAPI
34
TIGA PULUH EMPAT
35
TONTONAN PARA JOMBLO
36
TIGA PULUH ENAM
37
PENDUKUNG DAN TANTANGAN AWAL
38
AKHIR TANTANGAN
39
MENGUSIR PELAKOR DENGAN ELEGAN
40
EMPAT PULUH
41
SUAMI
42
TIDUR DI MOBIL
43
NILAI DIATAS RATA-RATA
44
SATU SERVER
45
CINTA HALAL
46
MENJALANKAN HUKUMAN
47
PEMIKIRAN DANGKAL
48
MERENDAHKAN
49
I'M HERE
50
MAS TAMPAN
51
DIA SUAMI SAYA
52
IKHLAS KUNCI UTAMA
53
AKU MENCINTAIMU
54
KERAS KEPALA
55
TAK SEJALAN
56
MEMALUKAN
57
PRASANGKA BURUK
58
HE IS NOT FINE
59
TANPAMU
60
HARI BERLALU TANPAMU
61
RINDU
62
SERBA SALAH
63
KURANG BELAIAN
64
PENGANGUM RAHASIA
65
PACAR
66
SELALU BEGITU + CAST GAVIN
67
SINGA BETINA NGAMUK
68
WHAT'S WRONG WITH KENZEI + CAST KENZIE
69
TIARA?
70
TUJUH PULUH
71
DADDY GAVIN
72
KELAKUAN BUMIL
73
BAHAGIA ITU SEDERHANA
74
TOXIC (PALSU)
75
DEA
76
GAVIN BIJAK
77
QUALITY TIME
78
ANCAMAN
79
RUMIT
80
RAPUH
81
THE POWER OF GAVIN
82
TERCIDUK
83
OTAK KENZO TERNODAI
84
KELUARGA ABSURD 2
85
SOTO MEDAN
86
PREMAN PASAR
87
CERMINAN DIRI
88
SUASANA BARU
89
END
90
EXTRA PART
91
PROMO
92
PROMOSI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!