Scrunchie Lilac

Mobil Fathan kini telah memasuki area drive thru McDonald's. Ia pun bertanya kepada Cindy dan Sania, "Kalian mau pesen apa?"

"Gue mau PaNas spesial deh," jawab Cindy.

"Lo apa, San?"

"Samain aja," jawab Sania.

Fathan pun menyebutkan pesanan mereka lalu mobil melaju pelan menuju tempat pembayaran pesanan. Namun karena masih ada beberapa mobil di depan, mereka harus menunggu terlebih dahulu.

"Lo gak jadi bilang ke Cindy tentang itu, Pat?" Tanya Sania kembali mengingatkan Fathan soal pembicaraan yang mereka bahas sebelum Cindy datang.

"Oh iya. Gue lupa," kata Fathan.

"Kenapa?" Tanya Cindy bingung.

"Gue udah nyuri start duluan untuk nyari info tentang Bang Kevin dan kak Anita."

"Terus? Gimana? Apa yang lo dapetin?"

"Sesuai sama info dari lo, Bang Kevin emang ngaku kalau dia waktu itu ngedeketin kak Anita dengan cara yang salah. Karena dia ngerasa Kak Anita gak pantas untuk nolak dia. Malah harusnya Kak Anita bersyukur orang kayak dia mau sama Kak Anita."

Cindy langsung mengernyit saat mendengar perkataan Fathan barusan. "Idih?! Pede banget anjir! Kok Bang Kevin berasa sok keren banget dah? Image-nya kan selama ini cowok baik-baik. Aslinya ternyata kayak gitu ya? Gue kalau dideketin sama orang begitu juga ogah kali!"

"Iya kan? Gue juga dengernya langsung apaan dah nih orang? Selama ini dia pencitraan doang. Aslinya berasa dia paling keren se-Adhigana," sahut Sania yang tadinya juga mempunyai respon yang sama seperti Cindy saat mendengar cerita dari Fathan.

"Terus terus?"

Fathan pun kembali melanjutkan, "Pokoknya Bang Kevin gak rela banget kalau Kak Anita nolak dia. Mungkin dia ngerasa harga dirinya jatuh kali ya? Makanya dia maksa Kak Anita untuk mau jadi pacarnya. Sampe neror di semua sosial media dan bahkan sampe datang ke rumah segala. Hampir sebulan Bang Kevin ngelakuin itu. Tapi akhirnya dia berhenti setelah diancam sama Bang Gery."

"Jadi Bang Gery yang ngelindungin Kak Anita dari Bang Kevin?" Cindy bertanya ulang untuk memastikan.

Fathan mengangguk. "Kayaknya sih gitu ya. Pokoknya setelah kejadian itu, Bang Kevin gak pernah lagi ngedeketin kak Anita."

Cindy langsung terkekeh. Bukan karena lucu, tapi karena sekarang pertanyaan-pertanyaan di dalam pikirannya semakin bertambah. "Wahhh, gila! Makin menarik aja nih kasus."

Mobil kini berhenti di tempat pengambilan pesanan. Fathan pun mengambil semua pesanan mereka lalu memberikannya pada Cindy.

"Mau makan dimana?" Tanya Fathan.

"Di tempat parkir aja," jawab Cindy. Fathan pun menurutinya untuk memarkir mobil di tempat parkir yang disediakan McDonald's. Setelah itu Cindy memberikan makanan mereka masing-masing dan tak lupa hand sanitizer untuk pengganti cuci tangan.

"Eh, ada tisu gak?" Tanya Sania karena saos yang ia buka malah terkena tangannya.

"Lho? Emang gak dapet tisu?" Cindy pun memeriksa bungkusan McDonald's dan memang tak menemukan apa-apa lagi di sana.

"Gak ada."

"Coba cari di bawah deh. Gue lupa naruh dimana," kata Fathan sambil menunjuk ke bawah tempat duduk Sania. Sania pun melakukannya. Namun tiba-tiba ia menemukan benda lain.

"Widihh, lo lagi pacaran sama siapa, Pat? Kok gak ada cerita-cerita?" Tanya Sania langsung dengan tersenyum jahil.

"Hah? Gue lagi gak pacaran sama siapa-siapa kok," jawab Fathan dengan wajah bingung.

"Terus ini scrunchie siapa?" Tanya Sania lagi sambil mengangkat scrunchie berwarna lilac dengan motif bunga daisy.

Fathan mengernyit lalu menggeleng agak ragu. "Gak tau."

"Halah, jujur aja, Pat." Cindy ikut menggoda Fathan sambil tertawa. Rasanya lucu sekali melihat wajah Fathan yang terlihat gugup. "Siapa orangnya? Kok lo gak cerita-cerita lagi sih?"

"Sumpah, gak tau. Gue lagi jomblo banget, gak ada deket sama siapapun. Gue gak tau kenapa itu ada di mobil gue." Fathan bersikeras menyangkalnya. Sedangkan Cindy dan Sania masih memasang wajah tak percaya dan semakin menggodanya.

"Ah, masa sih?"

"Oh! Kayaknya punya kakak gue deh. Soalnya dia minjem mobil ini kemarin," kata Fathan mencoba kemungkinan lain. Pasalnya ia sama sekali tak tahu benda itu berasal dari mana. Dan kebetulan kemarin kakaknya memang meminjam mobil ini untuk pergi entah kemana.

"Tapi kan kakak lo tomboy, Pat," ujar Sania dengan salah satu alis yang terangkat. "Gak mungkin dia punya ginian. Apalagi ini warnanya lilac."

"Terakhir ketemu, rambut kakak lo juga pendek," kata Cindy menambahkan. "Udah pasti ini punya orang lain. Ayo ngaku!"

Fathan hanya bisa terdiam sambil menyeruput minumnya. Ia mengabaikan pertanyaan demi pertanyaan Cindy dan Sania mengenai scrunchie tersebut. Sampai pada akhirnya....

"Bentar. Tapi ini kayak familiar," kata Cindy tiba-tiba menelisik scrunchie tersebut lebih jauh lagi. Tatapan Cindy dan Fathan bertemu.

Cindy tak tahu apakah ini hanya prasangkanya saja, tapi ia bisa merasakan bahwa Fathan tengah ketakutan saat ini juga.

Terpopuler

Comments

🌸Ar_Vi🌸

🌸Ar_Vi🌸

kayaknya temen2 nya cindy pernah pada "makai" anita deh.. 🤢

2022-12-17

1

ꪶꫝ𝐀⃝🥀🍁senjaᴳ᯳ᷢᏦ͢ᮉ᳟ଓε⒋ⷨ͢⚤❣️

ꪶꫝ𝐀⃝🥀🍁senjaᴳ᯳ᷢᏦ͢ᮉ᳟ଓε⒋ⷨ͢⚤❣️

punya anita yaaaa.makin pusing semua jadi tersangka 😱😣

2022-09-01

1

senja

senja

kayak deket sm Anita tp bukan berarti pelaku, ttp ingin tau pelakunya siapa.. .

2022-02-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!