Bab 17 Hidup Sendiri?

Setelah selesai makan siang, Aryo dan Ditha pun melanjutkan perjalanan, Ditha ikut di mobil Aryo sedangkan mobil angkutan mengikuti di belakang mobil Aryo, kurang lebih 30 menit tiba lah mereka di sebuah rumah sederhana dengan halaman yang luas, rumah dua lantai tapi sangat sederhana, Aryo mempersilahkan Ditha untuk masuk ke rumah setelah memarkirkan mobilnya di halaman rumah itu.

"Kau masuk lah dulu Tha."

"Wah bagus kak, sederhana tapi tampak mewah, halamannya luas banyak tanaman, tapi sepertinya sangat terurus, apa ini di jual? atau di kontrakin?" tanya Ditha bingung.

"Hahaha...ini rumah ku Tha, gimana kau suka?"

"Hah, tapi aku mau cari rumah buat aku beli atau kontrak kak, bukan mau tinggal di rumah kakak."

"Heeiii....aku juga tidak tinggal di sini, itu kan yang khawatirkan?"

"Hehe iya kak, kita tidak tinggal bersama kan?"

"Apa aku seburuk itu dalam pikiran mu?"

"Ya enggak kak, aku cuma gak mau nama kakak jadi buruk karena aku."

"Ini cuma salah satu rumahku Tha, masih ada di dekat perusahaan ku, kalau aku capek aku ya beristirahat disana, aku jarang kesini, tenang aja."

"Terus ini gimana kak, mau kakak jual atau aku sewa?"

"Apa sih..!" jawab Aryo sambil mngetuk dahi Ditha dengan jarinya.

"Kau tempati saja dulu, salahnya kasih tau kabar mau ke kotanya mendadak, mana sempat cari rumah di kota, gak segampang itu cari yang aman dan nyaman, pahaaaaam???"

"Hehe..iya kak." jawab Ditha sambil nyengir.

"Sudah, tuh barang-barangmu sudah turun mau di tata di mana? berhenti senyum-senyum kau tak tau aku masih gagal move on?"

"Ish..." jawab Ditha sambil melangkah mengambil barang-barang yang ingin dia atur.

"Kamar di atas masih kosong ada dua, yang bawah juga ada dua isinya sudah lengkap, tapi masih ada di belakang satu kamar itu di pakai oleh pembantu, nanti kau akan ku kenalkan, berhubung mendadak jadi mereka ke swalayan beli bahan-bahan dapur, pembantu dan penjaga rumah ini suami istri."kata Aryo menjelaskan.

"Yang di sudut halaman belakang itu bangunan apa kak?" tanya Ditha karena ketika di luar tadi ia melihat ada bangunan di belakang.

"Oh itu bangunan tambahan aja, buat bibi Imah dan mang Aji beristirahat, mereka kan suami istri jadi butuh privasi lah, kayak rumah kecil satu kamar gitu, ada dapur juga, jadi kalau mereka gak mau menu yang sama seperti yang kita makan, ya mereka masak sendiri, suka-suka menu mereka laaah.

"Oowh...mereka punya anak?"

"Punya..tuh si Yono..hihi...jadi kalau kau butuh kemana-mana, tinggal suruh Yono aja, tenang dia sudah beristri, rumahnya di belakang rumah ini di tanah belakang sana." kata Aryo sambil menunjuk ke arah belakang rumah.

"Ada tanah milik ayah yang di jaga oleh Yono ada bangunan rumah kecil juga."

"Hhhhmm..begitu, ya sudah deh aku di sini dulu, sambil berpikir langkah apa yang mau aku ambil besok."

"Kau bilang kau butuh pekerjaan Tha."

"Iya kak, kira-kira kerja apa ya kak sedangkan aku cuma tamat SMA."

"Aku mau tawarin kamu kerja Tha, semoga kamu mau, tapi jangan berpikiran kalau kau ketergantungan dengan ku Tha, pleeease, aku semata-mata hanya ingin bantu, supaya kalau kakak mu tanya aku enak jawabnya."

"Memangnya kak Yayan menyuruh kakak untuk bertanggung jawab atas hidup ku?"

"Ya enggak, kan aku yang tau kalau kau pergi Tha, beban morilku laaaaah."

"Iya kak, tenang aja, pekerjaan apa kak?"

"Kau tau aku sengaja mempekerjakan orang yang tidak beruntung dalam pendidikan, kayak yang gak bisa sekolah atau yang gak tamat, nah kamu jangan minder hanya karena tamatan SMA aja, banyak yang sama dengan mu, kebetulan salah satu asisten ku ada yang resign karena melahirkan, kemungkinan dia gak kembali karena suaminya pun bekerja di perusahaan ku, ia ingin fokus dengan babynya, jadi aku berikan posisi nya untuk mu gimana?"

"Aku coba ya kak, semoga cocok."

"Oke, kamu masuk kerja minggu depan saja, kamu biasakan tinggal di kota dulu, jalan-jalanlah dulu, sekalian di hapalin jalannya, nanti aku suruh Yono untuk meminta istrinya menemani kamu, tenang aja istrinya orangnya asyik kok, dia hapal segala kondisi kota jadi kamu bisa bertanya padanya."

"Kok kakak tau kalau orangnya asyik?"

"Hahaha ya iyalah, dia dulu kerja di perusahaan ku juga, berhenti karena menemani Yono jagain tanah, banyak tanaman dan ternaknya, jadi pengawas merangkap sopir angkutan."

"Owh..."sahut Ditha melongo.

"Ya udah di rapikan barang-barangmu kemudian istirahat, aku mau tiduran dulu sebelum kembali pulang, minggu depan masuk kantor bareng aku."

"Oke kak, terimakasih kak." ucap Ditha sambil tersenyum.

"Bisa gak kamu gak senyum Tha??"

Mendengar kata-kata Aryo, Ditha pun cemberut, dan meninggalkan Aryo sambil mengangkat barang-barang nya.

Untuk sementara dia pakai dulu salah satu kamar di atas untuk menaruh barang-barang bawaannya, hanya koper pakaian dan peralatan pribadinya saja yang di taruh di salah satu kamar di bawah, kamar depan di pakai Aryo untuk tiduran.

Lelah mengangkati barang bawaannya Ditha pun masuk kekamarnya untuk tiduran.

***

Kurang lebih 30 menit Ditha tertidur, Ia tersentak kaget dan memandang sekeliling kamar, karena saking nyenyaknya tidur sambil mengkerutkan keningnya ia coba mengingat-ingat dimana dia sekarang, begitu kesadaran nya kembali 100% dia pun menepuk dahi dengan tangannya.

Sambil mentertawakan diri sendiri dia bangun dan merapikan rambut dan pakaian nya yang berantakan.

Terdiam sebentar berpikir apa yang ingin dilakukanya, begitu terpikir ia ambil buku catatannya, lalu ia mencatat apa saja yang ia butuhkan untuk mengisi kamar di lantas atas, setidaknya ada lemari buat dia menaruh barang hantaran pengantin nya.

Tak lama terdengar sesorang mengetuk pintu.

Tok...tok...tok.

"Tha kau sudah bangun?"

"Iya kak, sebentar." sahut Ditha berdiri sambil bercermin melihat wajahnya, kemudian membuka pintu.

"Keluarlah sebentar, aku perkenalkan sama mang Aji dan bik Imah."

Mereka berdua pun berjalan ke dapur.

"Mang..bik..ini Ditha, sementara dia tinggal di sini, dia ingin mencari pengalaman hidup dan kerja di kota, tolong mamang dan bibi layani kebutuhannya ya, dia dari desa yang bersebelahan dengan desa ku, dia punya hobi yang sama dengan ibu, jadi begitulah kenapa dia pun dekat dengan ku."

"Perkenalkan saya mang Aji neng, ini istri saya bik Imah, kami yang melayani di rumah ini, kalau neng butuh apa-apa jangan sungkan memintanya pada kami ya neng." ucap mang Aji sambil tersenyum merendah.

"Panggil Ditha aja mang, maaf ya mang...bik..nanti Ditha bakal merepotkan mamang dan bibi."

"Enak panggil neng aja hehe, gak bakal ngerepotin kok neng, kami sudah biasa.."ujar bik Imah.

"Iya deh bik." ujar Ditha malas debat.

"Baiklah sudah ku perkenalkan, aku langsung kembali ke desa ya Tha, kalau kau mau kemana-mana bilang aja nanti Yani istrinya Yono yang akan mengantarmu, dia bisa nyetir mobil, aku tinggal ya.."

"Ya kak terimakasih."

Aryo pun meraih kunci mobil yang ada di meja dan berjalan keluar rumah, lalu menaiki mobilnya, dan melajukan mobilnya kembali ke desa.

Sepeninggal Aryo, Ditha kembali ke dapur melihat sepasang pelayan rumah Aryo, di lihatnya keduanya sedang sibuk menata belanjaan tadi siang, kompak sekali pikir Ditha, memang kesederhanaan itu indah di rasakan. Mereka berdua tak sadar kalau sedang di perhatikan oleh Ditha.

"Habis belanja banyak ya bik?"

"Belanja eh belanja, banyak ya banyak...!!"

"Hahahah....kau itu Im." kata mang Aji mentertawakan istrinya yang latah.

'Hihihi sama kayak ibu' bathin Ditha.

"Lah neng nya gak ada tanda-tanda ada disini langsung ada suara nya bibi kan kaget."

"Ih bibi...masa gak lihat Ditha yang sebesar ini dari tadi di sini, bibi aja yang terlalu fokus sama belanjaan." sahut Ditha, ia senang di sambut ramah oleh pembantu rumah Aryo.

Mang Aji pun senang, karena Ditha seramah keluarga pak Sudarmono.

"Neng butuh sesuatu? oh ya makan malam nanti mau makan apa neng, bibi pintar masak lhoo, tokek...eh tokek loncat.." setelah memuji diri bik Imah latah lagi karena mang Aji gak sengaja menjatuhkan tutup panci.

"Hahahaha..." mang Aji dan Ditha tertawa serempak.

"Masak apa aja bik, yang gampang dan cepat aja, Ditha suka kok semua masakan yang penting halal makanannya, nanti Ditha bantu bik."

"Ah gak usah, wong yang makan cuma kita aja."

"Iya deeeh, aku kamar dulu ya bik, oh iya mang." kata Ditha spontan dan otomatis bik Imah latah lagi.

"Mang...mangkok sayuuuuur."

"Hahaha..bibi ini..."

"Mbok nyebut to Iiim, ada apa neng?"

"Itu mau tanya di mana orang jual lemari?" tanya Ditha sambil menutup mulutnya menahan tawa karena latah bik Imah.

"Oh gampang itu, saudara mamang jualan, tinggal pilih atau mau pesan model sendiri juga bisa."

"oh iya deh mang, nanti Ditha pikir lagi."

"Buat apa sih neng, di kamar kan ada lemari, masih kosong juga."

"Buat barang bawaanku tadi mang, di kamar atas."

"Ooh, mamang gak ke atas jadi gak tau."

"Aku mau pakai kamar atas aja mang, nanti entah kapan mau kembali ke desa buat ambil mesin jahit, biar iseng-iseng menghasilkan."

"Wah neng sama seperti bu Laila." sahut bik Imah.

"Iya bik, cuma belum berani terima orderan jahitan, baru bikin buat sendiri aja bik."

"Ya udah bik..mang....Ditha ke kamar dulu yah."

Ditha pun meninggalkan pasangan itu pergi ke kamar.

Sesampainya di kamar Ditha meraih gawainya, karena terlihat berkedip-kedip.

Ia pun membuka gawainya dan melihat ada banyak panggilan dari ibunya.

Ada apakah gerangan??

Nb

mohon krisannya yaaaa

terimakasih...

Terpopuler

Comments

Ruk Mini

Ruk Mini

semangat dith

2024-11-08

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Perjalanan Hidup
2 Bab 2 Di antar pulang babang tamvan
3 Bab 3 Bu Silma
4 Bab 4 Sikap dingin Yayan
5 Bab 5 Kekecewaan kakak beradik
6 Bab 6 Pertemuan Keluarga
7 Bab 7 Perjodohan Dalam Keluarga
8 Bab 8 Fitri Dimadu?
9 Bab 9 Pergi Dari Desa
10 Bab 10 Patah Hati
11 Bab 11 Terpaksa Menerima Perjodohan
12 Bab 12 Pernikahan dan Intrik
13 Bab 13 Buaya Darat dan Lubang Buaya
14 Bab 14 Janji Masa Lalu
15 Bab 15 Buaya di Kadalin
16 Bab 16 Pangeran Berkuda
17 Bab 17 Hidup Sendiri?
18 Bab 18 Di Jemput Paksa
19 Bab 19 Di antar Kerumah Mertua
20 Bab 20 Dia Datang!!...Kabar Yayan
21 Bab 21 Tamu yang Mencurigakan part 1
22 Bab 22 Tamu yang Mencurigakan 2
23 Bab 23 Kejadian yang Aneh
24 Bab 24 Bekerja
25 Bab 25 Tanda-Tanda Kembalinya Yayan??
26 Bab 26 Kaki Hilang dan Rugi Besar.
27 Bab 27 Kembali Pada Yang Berhak
28 Bab 28 Rahasia si Kembar Terbongkar.
29 Bab 29 Dikembalikan pada Keluarga
30 Bab 30 Tidak Terima!!
31 Bab 31 Kembalinya yang Telah Pergi.
32 Bab 32 Si Kembar Panen Karma
33 Bab 33 Pernikahan.
34 Bab 34 Miss Nyinyir Beraksi
35 Bab 35 Jadi Horang Kayah
36 Bab 36 Sah !! Wanita Kontrakan
37 Bab 37 Rencana Busuk
38 Bab 38 Pernikahan di Mekkah
39 Bab 39 Malam Gila.
40 Bab 40 Tak Jadi Pergi..Kecanduan
41 Bab 41 Resepsi
42 Bab 42 Persahabatan yang Rusak
43 Bab 43 Pergi Tanpa Pesan
44 Bab 44 Dua Kabar Bahagia.
45 Bab 45 Untukmu Ibu Kami Persembahkan
46 Bab 46 Aku Titip Do'a
47 Bab 47 Pintu Maaf
48 Bab 48 Kepulangan Orang Hilang
49 Bab 49 Anggota Keluarga Baru
50 Bab 50 Berbahagialah..(Ending)
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Bab 1 Perjalanan Hidup
2
Bab 2 Di antar pulang babang tamvan
3
Bab 3 Bu Silma
4
Bab 4 Sikap dingin Yayan
5
Bab 5 Kekecewaan kakak beradik
6
Bab 6 Pertemuan Keluarga
7
Bab 7 Perjodohan Dalam Keluarga
8
Bab 8 Fitri Dimadu?
9
Bab 9 Pergi Dari Desa
10
Bab 10 Patah Hati
11
Bab 11 Terpaksa Menerima Perjodohan
12
Bab 12 Pernikahan dan Intrik
13
Bab 13 Buaya Darat dan Lubang Buaya
14
Bab 14 Janji Masa Lalu
15
Bab 15 Buaya di Kadalin
16
Bab 16 Pangeran Berkuda
17
Bab 17 Hidup Sendiri?
18
Bab 18 Di Jemput Paksa
19
Bab 19 Di antar Kerumah Mertua
20
Bab 20 Dia Datang!!...Kabar Yayan
21
Bab 21 Tamu yang Mencurigakan part 1
22
Bab 22 Tamu yang Mencurigakan 2
23
Bab 23 Kejadian yang Aneh
24
Bab 24 Bekerja
25
Bab 25 Tanda-Tanda Kembalinya Yayan??
26
Bab 26 Kaki Hilang dan Rugi Besar.
27
Bab 27 Kembali Pada Yang Berhak
28
Bab 28 Rahasia si Kembar Terbongkar.
29
Bab 29 Dikembalikan pada Keluarga
30
Bab 30 Tidak Terima!!
31
Bab 31 Kembalinya yang Telah Pergi.
32
Bab 32 Si Kembar Panen Karma
33
Bab 33 Pernikahan.
34
Bab 34 Miss Nyinyir Beraksi
35
Bab 35 Jadi Horang Kayah
36
Bab 36 Sah !! Wanita Kontrakan
37
Bab 37 Rencana Busuk
38
Bab 38 Pernikahan di Mekkah
39
Bab 39 Malam Gila.
40
Bab 40 Tak Jadi Pergi..Kecanduan
41
Bab 41 Resepsi
42
Bab 42 Persahabatan yang Rusak
43
Bab 43 Pergi Tanpa Pesan
44
Bab 44 Dua Kabar Bahagia.
45
Bab 45 Untukmu Ibu Kami Persembahkan
46
Bab 46 Aku Titip Do'a
47
Bab 47 Pintu Maaf
48
Bab 48 Kepulangan Orang Hilang
49
Bab 49 Anggota Keluarga Baru
50
Bab 50 Berbahagialah..(Ending)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!