Pagi harinya Ditha bangun pagi-pagi dilihatnya sekeliling kamar hanya dia sendiri, tak ada tanda-tanda keberadaan Lando.
'Hmmm dia gak kembali, gak pa-pa nikmatilah!" bathinnya
Ditha pun bangun dan kekamar mandi untuk membersihkan diri, setelah selesai berganti pakaian ia keluar kamar dan melihat-lihat apa yang bisa ia kerjakan, langsung saja ia menuju ruang makan dan melihat-lihat kesibukan apa yang ada di ruang makan, di sana ia melihat bu Silma sedang memerintah para pelayan untuk segera menata makanan untuk sarapan mereka, lalu ia melihat Ditha yang sudah berada diruang makan.
"Kau sudah bangun Tha? Bagaimana malam pertama mu." ujar bu Silma sambil tersenyum.
"Alhamdulillah Ditha bisa tidur nyenyak bu."
"Tidur nyenyak?? oh Lando mana? sebentar lagi kita sarapan."
"Entah bu, dia pergi tadi malam." jawab Ditha jujur.
"Apaa? Kemana??"
"Jangan tanya Ditha bu, Ditha istri sebatas status saja."
"Kau ?!!!, sudahlah ibu mau panggil ayahmu."
Bu Silma pun pergi ke kamar pak Salman, di ketuknya pintu kamar pak Salman tidak ada sahutan dari dalam, karena sudah terlalu lama ia pun membuka pintu, ternyata tidak di kunci, itu menandakan kalau pak Salman tidak ada di dalam kamar nya, karena kebiasaan dari pak Salman bila ada di kamar, pintu selalu di kunci, ia lihat dalam kamar tak ada tanda-tanda kalau pak Salman tidak di sana, bu Silma pun keluar mencari penjaga.
"Jaal....Jaluuu."
"Ya nyonya ??"
"Kau lihat tuan ?"
"Tadi malam tuan keluar nyonya, tapi belum kembali hingga kini."
"Keluar kemana?"
"Kurang tau nyonya, tuan tidak bicara apapun, sepertinya terburu-buru nyonya."
"Ya sudah." bu Silma kembali ke dalam rumah sambil mengkerutkan keningnya berpikir kemana suaminya pergi tanpa pamit.
Makanan sudah siap dihidangkan, Ditha dan bu Silma pun duduk di kursi ruang makan, mereka saling pandang karena pak Salman dan Lando di tunggu-tunggu sampai 1 jam tidak juga kembali.
" Ya sudah Tha, kita sarapan duluan saja, mungkin mereka masih ada kesibukan." ujar bu Silma menutupi gundah nya.
Dalam pikiran bu Silma tak pernah terjadi seperti ini, kemana pun perginya pak Salman selalu pamit walaupun terlambat, hal penting apa yang terjadi hingga suaminya tak sempat memberitahunya.
Selesai sarapan bu Silma tak sabar lagi, ia mengambil gawainya untuk menghubungi pak Salman.
Tuut....tuut...the number your calling........
"Kenapa ini?" bathin bu Silma
****
Di villa milik Lando, tepat jam 9 pagi Lando baru bangun, semalaman dia tidak tidur, rupanya semalaman ia bertempur dengan kekasihnya.
Sedangkan Ifa sudah pergi pagi-pagi sekali, ia ada janji bisnis di kota lain, tak lupa meninggalkan pesan untuk Lando bahwa sore hari ia akan kembali.
Setelah bangun dan mandi, Lando membaca pesan yang di tulis oleh Ifa lalu menelpon Afi.
Tuut...tuut...tuut
"Halo sayang." jawab Afi dengan suara serak karena baru bangun tidur.
"Halo..kau sudah sampai mana? kok suaramu...?"
"Ah ini habis mampir di resto, untuk sarapan, aku tersedak air minum jadi serak." bohong Afi.
Dilirik Afi di sebelah badannya pak Salman masih tidur nyenyak, pelan-pelan ia bangun untuk melanjutkan pembicaraan di telpon dengan Lando.
"Kau pasti kembali nanti sore kan? aku malas kembali kerumah om Salman."
"Oh iya dong sayang, aku masih belum puas dengan mu tadi malam." sahut Afi karena memang pak Salman tak sekuat Lando.
'Beradu sama domba tua gak dapat apa-apa, aku cuma butuh hartanya saja hihihi' bathin Afi.
"Ya sudah aku tunggu di villa saja, sebentar lagi aku transfer uang yang kamu minta tadi malam, oke.."
"Oke aku tunggu, kamu memang jagoan sayang."
"Baik sayang." ucap Lando sambil menutup sambungan telepon.
Di villa milik pak Salman, setelah menerima sambungan telepon dari Lando, Afi masuk kamar mandi, selesai mandi dan berpakaian dia pergi ke ruang makan, berbagai masakan sudah terhidang, para pelayan sudah tau kebiasaan pak Salman, apabila berada di villa itu bersama wanita-wanita penghibur nafsunya, dia akan bangun siang.
Villa itu salah satu villa yang tidak di ketahui bu Silma kalau pemilik nya adalah pak Salman, karena memang tidak atas nama pak Salman, melainkan atas nama almarhum suami bu Silma sendiri yakni pak Yandi.
Tak lama setelah Afi duduk di ruang makan pak Salman pun datang bergabung.
"Kau tidak bangunin om, Fi..?"
"Om tidur nyenyak sekali, Afi gak tega, tampaknya om sangat lelah." jawab Afi sambil mengedipkan matanya.
"Kau membuat ku lelah Fi, hhmmm ayo sarapan kita bisa lanjut lagi kan?"
"Hah om masih sanggup?"
"Hahaha kau ragukan om?"
'Dasar bandot tua, kita lihat seberapa kemampuan mu!" bathin Afi.
"Tadi papah mamah telepon om." bohong Afi.
"Oh iya...hampir lupa, sebentar lagi om transfer ya."
"Oke om, makan yang banyak om, supaya bisa mengimbangi ku." sahut Afi sambil tersenyum.
'Hhmmm gila anak ini lebih liar dari ibunya dulu, pasti banyak yang sudah mengunjungi lubang buayanya, ckckck.' bathin pak Salman.
Selesai sarapan pak Salman pun menepati janjinya, ia mentransfer sejumlah uang yang lumayan besar setelah bertanya nomor rekening Ira.
Afi pun sudah di beritahu oleh ibunya bahwa transferan dari pak Salman sudah di terima, tak lupa Ira menyuruh Afi untuk menyampaikan ucapan terimakasihnya.
Afi menanyakan pada ibunya apakah Lando pun sudah transfer uang, ibunya pun membalas pesan dari Afi bahwa Landopun sudah mentransfer uang, tak lupa ibunya memerintahkan untuk menjerat kedua laki-laki berbeda usia itu.
"Om sudah transfer Fi." kata pak Salman sambil memeluk Afi dari belakang.
"Iya om mamah bilang sudah terima om, dan menyampaikan terimakasih, om boleh tanya sesuatu?"
"Apa itu Fi?" tanya pak Salman sambil menggerayangi tubuh Afi.
"Seperti apa hubungan om, papah dan mamah?"
"Uhuk..ehm...ehm.."
"Kenapa om? Afi ambilkan minuman ya om."
"Iya Fi." sahut pak Salman masih berdehem sambil memikirkan apa yang ia katakan, tak mungkin ia cerita tentang kebiasaan liar mereka dulu.
Tak lama Afi pun datang membawa air minum untuk pak Salman yang tak lupa dia campur obat kuat, kemudian di minum oleh pak Salman.
"Gimana om?" tanya Afi lagi sambil tersenyum melihat pak Salman menghabiskan air minumnya.
"Hhmm...ke ranjang dulu yuk, om dah on nih." ajak pak Salman agak mengelak karena masih memikirkan apa yang ingin ia katakan pada Afi, tapi ia merasa ada yang aneh pada tubuhnya, dan kegiatan penuh nafsu merekapun terjadi lagi....**Sensor**...
Setelah pertempuran mereka selesai, pak Salman tertidur lagi karena kelelahan.
'Huh bandot tua walau pakai obat efeknya cuma sebentar tetap tak bertahan lama-lama, belum apa-apa sudah dor!!' bathin Afi, tenaganya tidak terkuras sama sekali.
Afi pun lanjut ke kamar mandi dan berendam di air hangat yang di campur dengan sabun.
Sambil berendam ia menghubungi ibunya ingin menanyakan cerita masa lalu hubungan pak Salman dengan orang tua nya, ibunya tak menceritakan yang sebenarnya, hanya menceritakan bahwa pak Salman dan ia punya janji, apabila memiliki anak kelak akan menjodohkan anak-anak mereka itu saja, berhubung pak Salman tak punya anak maka perjanjian mereka menguap begitu saja.
'Perjanjian masa lalu? Hmm, bagaimana caranya agar aku bisa menjerat om Salman dengan ini ya? Ah pusing, sedang om Salman tak punya anak.'
Afi menyudahi ritual berendam nya membilas tubuhnya dan keluar dari kamar mandi, sambil berganti baju ia lihat pak Salman masih tidur tengkurap, Afi pun menggeleng sambil tersenyum licik.
Sebenarnya Afi ingin sekali meninggalkan pak Salman tapi entah kenapa ia merasa harus tetap disana jadi ia keluar kamar dan berjalan-jalan saja di sekitar villa.
Di luar villa ia menghubungi saudari kembarnya.
"Halo Fa, kau masih di kota XX?"
"Yap, masih...ada apa?"
"Ck aku bosan aja dengan domba tua, efek obatnya kurang kuat."
"Hhmmmm....pasti kau tak puaskan? hahaha...."
"Yah aku kira dia strong ternyata deuh.."
"Ya sudah kau tinggalkan saja, susul Lando, dia menunggu di villa nya."
"Kalau aku tinggalkan om Salman, selanjutnya bagaimana, darah nya masih banyak sist!!"
"Owh kirain, ya sudah 1 jam lagi aku kesana kita tukeran lagi, aku bawa obat yang lebih bagus lagi, dari ceritamu kok aku juga gak mau rugi, hihihi..."
"Hahaha...kau cicipi lah, biar tau rasa bandot tua!!"
"Oke tunggu aku sampai, baru kita bertukar, aku bilang ke Lando nanti sore baru kembali ke villanya, jadi kita masih ada waktu."
"Oke, aku tutup." tut
Nb
mohon krisan nya yaaaa....
terimakasih....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Ruk Mini
ampyunn setan kembar
2024-11-08
0