Bab 14 Janji Masa Lalu

Pagi harinya Ditha bangun pagi-pagi dilihatnya sekeliling kamar hanya dia sendiri, tak ada tanda-tanda keberadaan Lando.

'Hmmm dia gak kembali, gak pa-pa nikmatilah!" bathinnya

Ditha pun bangun dan kekamar mandi untuk membersihkan diri, setelah selesai berganti pakaian ia keluar kamar dan melihat-lihat apa yang bisa ia kerjakan, langsung saja ia menuju ruang makan dan melihat-lihat kesibukan apa yang ada di ruang makan, di sana ia melihat bu Silma sedang memerintah para pelayan untuk segera menata makanan untuk sarapan mereka, lalu ia melihat Ditha yang sudah berada diruang makan.

"Kau sudah bangun Tha? Bagaimana malam pertama mu." ujar bu Silma sambil tersenyum.

"Alhamdulillah Ditha bisa tidur nyenyak bu."

"Tidur nyenyak?? oh Lando mana? sebentar lagi kita sarapan."

"Entah bu, dia pergi tadi malam." jawab Ditha jujur.

"Apaa? Kemana??"

"Jangan tanya Ditha bu, Ditha istri sebatas status saja."

"Kau ?!!!, sudahlah ibu mau panggil ayahmu."

Bu Silma pun pergi ke kamar pak Salman, di ketuknya pintu kamar pak Salman tidak ada sahutan dari dalam, karena sudah terlalu lama ia pun membuka pintu, ternyata tidak di kunci, itu menandakan kalau pak Salman tidak ada di dalam kamar nya, karena kebiasaan dari pak Salman bila ada di kamar, pintu selalu di kunci, ia lihat dalam kamar tak ada tanda-tanda kalau pak Salman tidak di sana, bu Silma pun keluar mencari penjaga.

"Jaal....Jaluuu."

"Ya nyonya ??"

"Kau lihat tuan ?"

"Tadi malam tuan keluar nyonya, tapi belum kembali hingga kini."

"Keluar kemana?"

"Kurang tau nyonya, tuan tidak bicara apapun, sepertinya terburu-buru nyonya."

"Ya sudah." bu Silma kembali ke dalam rumah sambil mengkerutkan keningnya berpikir kemana suaminya pergi tanpa pamit.

Makanan sudah siap dihidangkan, Ditha dan bu Silma pun duduk di kursi ruang makan, mereka saling pandang karena pak Salman dan Lando di tunggu-tunggu sampai 1 jam tidak juga kembali.

" Ya sudah Tha, kita sarapan duluan saja, mungkin mereka masih ada kesibukan." ujar bu Silma menutupi gundah nya.

Dalam pikiran bu Silma tak pernah terjadi seperti ini, kemana pun perginya pak Salman selalu pamit walaupun terlambat, hal penting apa yang terjadi hingga suaminya tak sempat memberitahunya.

Selesai sarapan bu Silma tak sabar lagi, ia mengambil gawainya untuk menghubungi pak Salman.

Tuut....tuut...the number your calling........

"Kenapa ini?" bathin bu Silma

****

Di villa milik Lando, tepat jam 9 pagi Lando baru bangun, semalaman dia tidak tidur, rupanya semalaman ia bertempur dengan kekasihnya.

Sedangkan Ifa sudah pergi pagi-pagi sekali, ia ada janji bisnis di kota lain, tak lupa meninggalkan pesan untuk Lando bahwa sore hari ia akan kembali.

Setelah bangun dan mandi, Lando membaca pesan yang di tulis oleh Ifa lalu menelpon Afi.

Tuut...tuut...tuut

"Halo sayang." jawab Afi dengan suara serak karena baru bangun tidur.

"Halo..kau sudah sampai mana? kok suaramu...?"

"Ah ini habis mampir di resto, untuk sarapan, aku tersedak air minum jadi serak." bohong Afi.

Dilirik Afi di sebelah badannya pak Salman masih tidur nyenyak, pelan-pelan ia bangun untuk melanjutkan pembicaraan di telpon dengan Lando.

"Kau pasti kembali nanti sore kan? aku malas kembali kerumah om Salman."

"Oh iya dong sayang, aku masih belum puas dengan mu tadi malam." sahut Afi karena memang pak Salman tak sekuat Lando.

'Beradu sama domba tua gak dapat apa-apa, aku cuma butuh hartanya saja hihihi' bathin Afi.

"Ya sudah aku tunggu di villa saja, sebentar lagi aku transfer uang yang kamu minta tadi malam, oke.."

"Oke aku tunggu, kamu memang jagoan sayang."

"Baik sayang." ucap Lando sambil menutup sambungan telepon.

Di villa milik pak Salman, setelah menerima sambungan telepon dari Lando, Afi masuk kamar mandi, selesai mandi dan berpakaian dia pergi ke ruang makan, berbagai masakan sudah terhidang, para pelayan sudah tau kebiasaan pak Salman, apabila berada di villa itu bersama wanita-wanita penghibur nafsunya, dia akan bangun siang.

Villa itu salah satu villa yang tidak di ketahui bu Silma kalau pemilik nya adalah pak Salman, karena memang tidak atas nama pak Salman, melainkan atas nama almarhum suami bu Silma sendiri yakni pak Yandi.

Tak lama setelah Afi duduk di ruang makan pak Salman pun datang bergabung.

"Kau tidak bangunin om, Fi..?"

"Om tidur nyenyak sekali, Afi gak tega, tampaknya om sangat lelah." jawab Afi sambil mengedipkan matanya.

"Kau membuat ku lelah Fi, hhmmm ayo sarapan kita bisa lanjut lagi kan?"

"Hah om masih sanggup?"

"Hahaha kau ragukan om?"

'Dasar bandot tua, kita lihat seberapa kemampuan mu!" bathin Afi.

"Tadi papah mamah telepon om." bohong Afi.

"Oh iya...hampir lupa, sebentar lagi om transfer ya."

"Oke om, makan yang banyak om, supaya bisa mengimbangi ku." sahut Afi sambil tersenyum.

'Hhmmm gila anak ini lebih liar dari ibunya dulu, pasti banyak yang sudah mengunjungi lubang buayanya, ckckck.' bathin pak Salman.

Selesai sarapan pak Salman pun menepati janjinya, ia mentransfer sejumlah uang yang lumayan besar setelah bertanya nomor rekening Ira.

Afi pun sudah di beritahu oleh ibunya bahwa transferan dari pak Salman sudah di terima, tak lupa Ira menyuruh Afi untuk menyampaikan ucapan terimakasihnya.

Afi menanyakan pada ibunya apakah Lando pun sudah transfer uang, ibunya pun membalas pesan dari Afi bahwa Landopun sudah mentransfer uang, tak lupa ibunya memerintahkan untuk menjerat kedua laki-laki berbeda usia itu.

"Om sudah transfer Fi." kata pak Salman sambil memeluk Afi dari belakang.

"Iya om mamah bilang sudah terima om, dan menyampaikan terimakasih, om boleh tanya sesuatu?"

"Apa itu Fi?" tanya pak Salman sambil menggerayangi tubuh Afi.

"Seperti apa hubungan om, papah dan mamah?"

"Uhuk..ehm...ehm.."

"Kenapa om? Afi ambilkan minuman ya om."

"Iya Fi." sahut pak Salman masih berdehem sambil memikirkan apa yang ia katakan, tak mungkin ia cerita tentang kebiasaan liar mereka dulu.

Tak lama Afi pun datang membawa air minum untuk pak Salman yang tak lupa dia campur obat kuat, kemudian di minum oleh pak Salman.

"Gimana om?" tanya Afi lagi sambil tersenyum melihat pak Salman menghabiskan air minumnya.

"Hhmm...ke ranjang dulu yuk, om dah on nih." ajak pak Salman agak mengelak karena masih memikirkan apa yang ingin ia katakan pada Afi, tapi ia merasa ada yang aneh pada tubuhnya, dan kegiatan penuh nafsu merekapun terjadi lagi....**Sensor**...

Setelah pertempuran mereka selesai, pak Salman tertidur lagi karena kelelahan.

'Huh bandot tua walau pakai obat efeknya cuma sebentar tetap tak bertahan lama-lama, belum apa-apa sudah dor!!' bathin Afi, tenaganya tidak terkuras sama sekali.

Afi pun lanjut ke kamar mandi dan berendam di air hangat yang di campur dengan sabun.

Sambil berendam ia menghubungi ibunya ingin menanyakan cerita masa lalu hubungan pak Salman dengan orang tua nya, ibunya tak menceritakan yang sebenarnya, hanya menceritakan bahwa pak Salman dan ia punya janji, apabila memiliki anak kelak akan menjodohkan anak-anak mereka itu saja, berhubung pak Salman tak punya anak maka perjanjian mereka menguap begitu saja.

'Perjanjian masa lalu? Hmm, bagaimana caranya agar aku bisa menjerat om Salman dengan ini ya? Ah pusing, sedang om Salman tak punya anak.'

Afi menyudahi ritual berendam nya membilas tubuhnya dan keluar dari kamar mandi, sambil berganti baju ia lihat pak Salman masih tidur tengkurap, Afi pun menggeleng sambil tersenyum licik.

Sebenarnya Afi ingin sekali meninggalkan pak Salman tapi entah kenapa ia merasa harus tetap disana jadi ia keluar kamar dan berjalan-jalan saja di sekitar villa.

Di luar villa ia menghubungi saudari kembarnya.

"Halo Fa, kau masih di kota XX?"

"Yap, masih...ada apa?"

"Ck aku bosan aja dengan domba tua, efek obatnya kurang kuat."

"Hhmmmm....pasti kau tak puaskan? hahaha...."

"Yah aku kira dia strong ternyata deuh.."

"Ya sudah kau tinggalkan saja, susul Lando, dia menunggu di villa nya."

"Kalau aku tinggalkan om Salman, selanjutnya bagaimana, darah nya masih banyak sist!!"

"Owh kirain, ya sudah 1 jam lagi aku kesana kita tukeran lagi, aku bawa obat yang lebih bagus lagi, dari ceritamu kok aku juga gak mau rugi, hihihi..."

"Hahaha...kau cicipi lah, biar tau rasa bandot tua!!"

"Oke tunggu aku sampai, baru kita bertukar, aku bilang ke Lando nanti sore baru kembali ke villanya, jadi kita masih ada waktu."

"Oke, aku tutup." tut

Nb

mohon krisan nya yaaaa....

terimakasih....

Terpopuler

Comments

Ruk Mini

Ruk Mini

ampyunn setan kembar

2024-11-08

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Perjalanan Hidup
2 Bab 2 Di antar pulang babang tamvan
3 Bab 3 Bu Silma
4 Bab 4 Sikap dingin Yayan
5 Bab 5 Kekecewaan kakak beradik
6 Bab 6 Pertemuan Keluarga
7 Bab 7 Perjodohan Dalam Keluarga
8 Bab 8 Fitri Dimadu?
9 Bab 9 Pergi Dari Desa
10 Bab 10 Patah Hati
11 Bab 11 Terpaksa Menerima Perjodohan
12 Bab 12 Pernikahan dan Intrik
13 Bab 13 Buaya Darat dan Lubang Buaya
14 Bab 14 Janji Masa Lalu
15 Bab 15 Buaya di Kadalin
16 Bab 16 Pangeran Berkuda
17 Bab 17 Hidup Sendiri?
18 Bab 18 Di Jemput Paksa
19 Bab 19 Di antar Kerumah Mertua
20 Bab 20 Dia Datang!!...Kabar Yayan
21 Bab 21 Tamu yang Mencurigakan part 1
22 Bab 22 Tamu yang Mencurigakan 2
23 Bab 23 Kejadian yang Aneh
24 Bab 24 Bekerja
25 Bab 25 Tanda-Tanda Kembalinya Yayan??
26 Bab 26 Kaki Hilang dan Rugi Besar.
27 Bab 27 Kembali Pada Yang Berhak
28 Bab 28 Rahasia si Kembar Terbongkar.
29 Bab 29 Dikembalikan pada Keluarga
30 Bab 30 Tidak Terima!!
31 Bab 31 Kembalinya yang Telah Pergi.
32 Bab 32 Si Kembar Panen Karma
33 Bab 33 Pernikahan.
34 Bab 34 Miss Nyinyir Beraksi
35 Bab 35 Jadi Horang Kayah
36 Bab 36 Sah !! Wanita Kontrakan
37 Bab 37 Rencana Busuk
38 Bab 38 Pernikahan di Mekkah
39 Bab 39 Malam Gila.
40 Bab 40 Tak Jadi Pergi..Kecanduan
41 Bab 41 Resepsi
42 Bab 42 Persahabatan yang Rusak
43 Bab 43 Pergi Tanpa Pesan
44 Bab 44 Dua Kabar Bahagia.
45 Bab 45 Untukmu Ibu Kami Persembahkan
46 Bab 46 Aku Titip Do'a
47 Bab 47 Pintu Maaf
48 Bab 48 Kepulangan Orang Hilang
49 Bab 49 Anggota Keluarga Baru
50 Bab 50 Berbahagialah..(Ending)
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Bab 1 Perjalanan Hidup
2
Bab 2 Di antar pulang babang tamvan
3
Bab 3 Bu Silma
4
Bab 4 Sikap dingin Yayan
5
Bab 5 Kekecewaan kakak beradik
6
Bab 6 Pertemuan Keluarga
7
Bab 7 Perjodohan Dalam Keluarga
8
Bab 8 Fitri Dimadu?
9
Bab 9 Pergi Dari Desa
10
Bab 10 Patah Hati
11
Bab 11 Terpaksa Menerima Perjodohan
12
Bab 12 Pernikahan dan Intrik
13
Bab 13 Buaya Darat dan Lubang Buaya
14
Bab 14 Janji Masa Lalu
15
Bab 15 Buaya di Kadalin
16
Bab 16 Pangeran Berkuda
17
Bab 17 Hidup Sendiri?
18
Bab 18 Di Jemput Paksa
19
Bab 19 Di antar Kerumah Mertua
20
Bab 20 Dia Datang!!...Kabar Yayan
21
Bab 21 Tamu yang Mencurigakan part 1
22
Bab 22 Tamu yang Mencurigakan 2
23
Bab 23 Kejadian yang Aneh
24
Bab 24 Bekerja
25
Bab 25 Tanda-Tanda Kembalinya Yayan??
26
Bab 26 Kaki Hilang dan Rugi Besar.
27
Bab 27 Kembali Pada Yang Berhak
28
Bab 28 Rahasia si Kembar Terbongkar.
29
Bab 29 Dikembalikan pada Keluarga
30
Bab 30 Tidak Terima!!
31
Bab 31 Kembalinya yang Telah Pergi.
32
Bab 32 Si Kembar Panen Karma
33
Bab 33 Pernikahan.
34
Bab 34 Miss Nyinyir Beraksi
35
Bab 35 Jadi Horang Kayah
36
Bab 36 Sah !! Wanita Kontrakan
37
Bab 37 Rencana Busuk
38
Bab 38 Pernikahan di Mekkah
39
Bab 39 Malam Gila.
40
Bab 40 Tak Jadi Pergi..Kecanduan
41
Bab 41 Resepsi
42
Bab 42 Persahabatan yang Rusak
43
Bab 43 Pergi Tanpa Pesan
44
Bab 44 Dua Kabar Bahagia.
45
Bab 45 Untukmu Ibu Kami Persembahkan
46
Bab 46 Aku Titip Do'a
47
Bab 47 Pintu Maaf
48
Bab 48 Kepulangan Orang Hilang
49
Bab 49 Anggota Keluarga Baru
50
Bab 50 Berbahagialah..(Ending)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!