Memang Bukan Cinderella

Memang Bukan Cinderella

Bab 1 Perjalanan Hidup

Praditha Putri..Seorang gadis mandiri, sejak SMP dia sudah bisa mencari uang sendiri tanpa sepengetahuan orang tuanya. Iseng-iseng dari pelajaran keterampilan yang ia dapatkan dari SMP itulah ia mengisi waktu senggangnya. Dia bisa membiayai sekolahnya sendiri hingga tamat SMA. Ditha tinggal bersama neneknya karena sang ibu sudah memiliki suami lagi dan tidak ingin terganggu oleh anak hasil pernikahan terdahulu.

Sewaktu kelas 3 SD ayahnya meninggal dunia, selang 1 tahun kemudian ibunya menikah lagi dengan duda tanpa anak dan memberi pilihan pada ibunya antara anak atau suami, karena ibunya tak mau lagi hidup sendiri maka Ditha dan Yayan di kirim ke rumah neneknya.

Ditha harus berjuang untuk mendapatkan kembali kasih sayang orang tuanya, hingga berjuang mendapatkan cintanya.

Dari pernikahan bu Silma dengan suami barunya tidak di karuniai anak karena suaminya ternyata mandul dan baru bu Silma ketahui setelah 2 tahun menikah. Itupun bu Silma ketahui dari mantan - mantan istri suaminya tentang penyebab perceraian mereka, ya...benar ..bu Silma istri kesekian dari pak Salman.

Nasi sudah jadi bubur..dan buburpun sudah basi jadi bu Silma terpaksa melanjutkan pernikahan walau tanpa anak daripada harus menjanda lagi.

Pak Salman ayah sambung Ditha sebenarnya bisa dikatakan mampu secara ekonomi dan karena merasa bukan anaknya maka Ditha dan Yayan tak pernah menikmati harta ayah sambungnya.

Dari tahun ke tahun Ditha dan Yayan hidup bersama sang nenek hampir tidak pernah di tengok oleh ibunya. Padahal jarak rumah sangat dekat bila di tempuh perjalanan hanya 15 menit, tapi hubungan mereka seperti layaknya orang lain saja.

Ditha tumbuh menjadi gadis dewasa karbitan. Dia sangat cantik alami hasil perawatan dari neneknya yang bekerja sebagai dukun beranak di desanya. Walau hanya dukun beranak Nenek Eti sangat terampil dan di bina oleh bidan di desanya.

Beruntung Ditha bisa menamatkan SMA-nya dengan biaya sendiri dari hasil kerajinan tangannya, dalam fikiran Ditha tak apa kerja di rumah saja hanya dari hobinya menjahit kain perca, sisa potongan kain yang ia dapatkan dari penjahit-penjahit di desanya dan desa tetangga.

Sedangkan kakaknya bekerja di kantor kepala desa sebagai hansip merangkap cleaning servis, Yayan sudah beristri, baru menikah 6 bulan yang lalu, sang isteri pun anak yatim piatu, teman sekolah Yayan. Mereka berdua tinggal di sebelah rumah neneknya, ruang kecil bersekat dua yang dulunya di jadikan gudang oleh almarhum kakek Yayan.

Walau hidup sederhana nenek Eti, Ditha, Yayan dan Fitri sangat merasa bersyukur walau kadang jatuh bangun mereka lalui.

Sampai menjelang usia Ditha yang ke 20 tahun...masalah besar mulai merusak ketenangan....

***

Setelah bertahun-tahun menabung untuk cita-citanya agar bisa. membeli mesin jahit, Ditha membuka celengannya...dirasa cukup karena ia di janjikan oleh penjahit yang memberi dia potongan kain perca mesin jahit miliknya.

Kebetulan stok kain perca tinggal sedikit pergilah ia ke rumah bu Laila di desa sebelah. Kurang lebih 10 menit dengan menaiki sepeda sampailah ia di rumah bu Laila karena rumah neneknya terletak tak jauh dari perbatasan antar desa.

"Assalamu alaikum bu Laila"

"Wa alaikum salam, bu Laila sedang ada tamu kak, masuk aja." sahut Iin salah satu murid yang belajar menjahit di tempat kursus jahit milik bu Laila.

" Iya In, terimakasih"

Ketika masuk ke dalam terlihat di sebelah ruangan bu Laila sedang berbincang sambil mengukur badan seorang ibu-ibu rupanya ibu itu kostumer bu Laila yang hendak membuat baju di tempat bu Laila.Terdengar sedikit perbincangan bu Laila dengan ibu itu, Ditha agak sedikit mengenal suara ibu itu, penasaran tapi karena ibu itu membelakangi Ditha maka Ditha tak tahu pasti siapa ibu itu.

Sambil melihat-lihat mesin jahit yang akan dia beli dan potonga kain perca yang ingin dia bawa pulang Ditha mendengar perbincangan bu Laila dengan ibu itu.

" Jangan lupa jeng Laila harus tepat waktu ya! 1 bulan 5 baju saya harus sudah selesai, pokoknya harus tepat waktu"

" Saya usahakan nyonya, saya jugakan banyak jahitan lain yang menunggu saya kerjakan"

" Yang lain kerjakan setelah saya aja jeng Laila, saya kan bayar cash duluan, tidak bayar nanti setelah baju selesai baru bayar, lagian saya langganan penting lho!"

" Iya Insya Allah nyonya"

Sudah selesai di ukur dan di catat ibu itu pamit pulang. Begitu berbalik badan Ditha mengenali ibu itu.

'Ibu...' dalam hati Ditha kaget, pantas dia mengenal suaranya.

"Ibu...."panggil Ditha.

Sang ibu menoleh dan mengerutkan keningnya.

"Siapa kamu?"

Di desa sebelah itu tidak ada yang tahu kalau bu Silma mempunyai 2 orang anak, karena tak mau di cap sebagai orang tua yang tidak peduli anak, lebih baik dia di kenal tidak punya anak.

"Ibu...Ini Ditha ibu...." ucap Ditha sambil mata yang berkaca-kaca, bagaimana bisa tidak mengenal anaknya sendiri walaupun terakhir kali bertemu saat perpisahan SMP nya dulu. Yah lama memang sampai perubahan anaknya sari remaja beranjak dewasa ibunya tidak tahu, mungkin wajahnya sudah berubah bathin Ditha karena dia sudah menjadi gadis dewasa.

Berjalan mendekati bu Silma, Ditha ingin memeluk ibunya, tapi di tepis oleh bu Silma.

"Ih...siapa kamu mau peluk-peluk saya" bu Silma pergi melangkah keluar rumah bu Laila dan tergesa-gesa masuk ke dalan mobil yang sedang menunggunya.

"Cepat jalan pak, kita pulang" perintah bu Silma pada sopir pribadinya, dan mobil pun melaju meninggalkan Ditha yang bengong melihat kepergian ibu nya.

"Kamu kenal bu Silma, Ditha? tanya bu Laila.

" E..enggak bu.."jawab Ditha samb pura-pura merapikan rambutnya , ia menghapus air matanya yang jatuh menetes. Ia menarik nafas dalam-dalam untuk menghilangkan sesak di dadanya setelah mendapat penolakan dari ibunya.

***

" Deuh..repot saya kalo sudah bu Silma yang pesan baju, harus begini..harus begitu...harus cepat kelar, kayak saya gak punya antrian jahitan lain aja."keluh bu Laila.

"Udah gitu gak mau di kerjakan sama orang lain, harus saya." lanjut bu Laila.

"Yah mau bagaimana lagi bu, hasil jahitan ibu bagus siiiih." puji Ditha membesarkan hati bu Laila.

"Ah....kamu bisa aja...,ini potongan kain percanya ada banyak kamu bawa, kalo yang sisa-sisa kurang lebih setengah meter kamu beli Rp.8000,- aja sekilonya mau?"

"Oh ya, itu ada dua mesin jahit yang mau saya jual, karena saya sudah beli dua lagi yang baru." lanjut bu Silma.

"Berapa mesinnya bu? Kalo cukup uang saya, saya beli satu aja bu."

"Ih itu bekas sudah lama juga 500rb aja, kalo dua-duanya saya lepas 800rb deeeeeeh..."

"Wah boleh bu, saya beli dua-duanya, uang saya cukup kok" kata Ditha girang.

"Ya udah kalo kain percanya saya kasih aja, tapi kalo ada bros-bros hasil kerajinan kamu bolehkan ibu minta satu atau dua hehehe....kamu punya tangan kreatif banget pasti orang tua kamu bangga.."ujar bu Laila. Ia sangat senang kenal Ditha karena ia tidak mempunyai anak perempuan.

Dalam khayalan bu Laila ingin rasanya memiliki menantu seperti Ditha, ah bukan kah Ditha adik kelas Aryo anak semata wayangnya hingga terfikir olehnya bagaimana kalo ia menjodohkan anaknya dengan Ditha pasti menyenangkan.

Aryo seorang pengusaha tekstil jadi sejalan dengan ibunya yang hobi menjahit, ayah Aryo sendiri, pak Sudarmono seorang pengusaha bahan baku untuk tekstil, jadi dalam keluarga mereka menjalankan usaha yang berkaitan satu sama lain.

Kompak itulah motto hidup keluarga pak Sudarmono dan bu Laila. Jadi seandainya punya menantu seperti Ditha sudah pasti sangat cocok fikir bu Laila.

Di puji punya tangan kreatif Ditha sangat senang, tapi mengingat orang tuanya akan bangga atau tidak, hati Ditha sangat teriris, secara dia baru saja mendapat penolakan dari ibunya.

" Orang tua saya tidak tahu menahu apa yang saya kerjakan bu, saya tidak mau merepotkan orang tua saya," ucap Ditha murung.

"Benar Ditha, kamu anak yang tidak mau merepotkan orang tuamu, tapi gak apa-apa, setidaknya kita wanita tidak boleh lemah, dan bisa membantu mencari penghasilan juga, kamu lihat ibu kalo secara ekonomi tidak kekurangan dari suami ibu, ibu gak mau berpangku tangan saja, tetap menjalankan hobi ibu dan menghasilkan juga,dan tentunya berguna untuk orang lain dan keluarga, ibu jadi gak pernah beli baju, cukup jahit sendiri, dengan model baju kekinian juga, hehe..."

"Pokoknya semangat ya Ditha" lanjut bu Laila.

"Iya bu..terimakasih"

"Ini sisa kain yang kurang lebih semeteran ada 10kg, kain percanya ada tiga kantong plastik besar."

"Iya bu, ini uangnya, banyak juga ya bu, bagaimana saya membawanya, saya cuma naik sepeda saja."kata Ditha bingung.

"Ih...gampang toooo, sebentar...."kata bu Laila sambil pergi ke dalam rumah induk mencari anaknya si Aryo.

Aryo sedang asyik melihat laptop menyelesaikan pekerjaannya yang ia pantau dari rumah saja.

Dia sengaja bekerja dari rumah karena ingin sedikit bersantai.

"Yoo....Aryoooooo.....anak bundaaaa...tercintaaa.....tersayang....teruwu..uwuuu."

Selalu begitu bu Laila memanggil anaknya seolah anaknya masil kecil dan lagi lucu-lucunya.

"Ya ampun ibundaaaaaa....kok Aryo pingin balik jadi bayi lagi yaaaaaa...."

Pluk....tangan Aryo hinggap di dahinya, sambil menjawab panggilan bundanya.

Sudah biasa dalam keluarga bu Laila penuh candaan laksana opera......tiap hari seperti itu sehingga sekeluarga sangat betah di rumah sampai kerjapun dari rumah saja.

"Tolong bunda untuk bantuin Ditha doooooong."

"Ya bunda, bantu untuk apa bun?" mendengar nama Ditha, Aryo jadi semangat 45.

Melihat anaknya semangat bu Laila sedikit kaget.Kayaknya mudah nih mendekatkan Aryo dengan Ditha, bathinnya....

Bersambung yaaa....

Terpopuler

Comments

MEMEY

MEMEY

salam kenal Kaka dari terbayang kenangan mantan

2022-04-06

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Perjalanan Hidup
2 Bab 2 Di antar pulang babang tamvan
3 Bab 3 Bu Silma
4 Bab 4 Sikap dingin Yayan
5 Bab 5 Kekecewaan kakak beradik
6 Bab 6 Pertemuan Keluarga
7 Bab 7 Perjodohan Dalam Keluarga
8 Bab 8 Fitri Dimadu?
9 Bab 9 Pergi Dari Desa
10 Bab 10 Patah Hati
11 Bab 11 Terpaksa Menerima Perjodohan
12 Bab 12 Pernikahan dan Intrik
13 Bab 13 Buaya Darat dan Lubang Buaya
14 Bab 14 Janji Masa Lalu
15 Bab 15 Buaya di Kadalin
16 Bab 16 Pangeran Berkuda
17 Bab 17 Hidup Sendiri?
18 Bab 18 Di Jemput Paksa
19 Bab 19 Di antar Kerumah Mertua
20 Bab 20 Dia Datang!!...Kabar Yayan
21 Bab 21 Tamu yang Mencurigakan part 1
22 Bab 22 Tamu yang Mencurigakan 2
23 Bab 23 Kejadian yang Aneh
24 Bab 24 Bekerja
25 Bab 25 Tanda-Tanda Kembalinya Yayan??
26 Bab 26 Kaki Hilang dan Rugi Besar.
27 Bab 27 Kembali Pada Yang Berhak
28 Bab 28 Rahasia si Kembar Terbongkar.
29 Bab 29 Dikembalikan pada Keluarga
30 Bab 30 Tidak Terima!!
31 Bab 31 Kembalinya yang Telah Pergi.
32 Bab 32 Si Kembar Panen Karma
33 Bab 33 Pernikahan.
34 Bab 34 Miss Nyinyir Beraksi
35 Bab 35 Jadi Horang Kayah
36 Bab 36 Sah !! Wanita Kontrakan
37 Bab 37 Rencana Busuk
38 Bab 38 Pernikahan di Mekkah
39 Bab 39 Malam Gila.
40 Bab 40 Tak Jadi Pergi..Kecanduan
41 Bab 41 Resepsi
42 Bab 42 Persahabatan yang Rusak
43 Bab 43 Pergi Tanpa Pesan
44 Bab 44 Dua Kabar Bahagia.
45 Bab 45 Untukmu Ibu Kami Persembahkan
46 Bab 46 Aku Titip Do'a
47 Bab 47 Pintu Maaf
48 Bab 48 Kepulangan Orang Hilang
49 Bab 49 Anggota Keluarga Baru
50 Bab 50 Berbahagialah..(Ending)
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Bab 1 Perjalanan Hidup
2
Bab 2 Di antar pulang babang tamvan
3
Bab 3 Bu Silma
4
Bab 4 Sikap dingin Yayan
5
Bab 5 Kekecewaan kakak beradik
6
Bab 6 Pertemuan Keluarga
7
Bab 7 Perjodohan Dalam Keluarga
8
Bab 8 Fitri Dimadu?
9
Bab 9 Pergi Dari Desa
10
Bab 10 Patah Hati
11
Bab 11 Terpaksa Menerima Perjodohan
12
Bab 12 Pernikahan dan Intrik
13
Bab 13 Buaya Darat dan Lubang Buaya
14
Bab 14 Janji Masa Lalu
15
Bab 15 Buaya di Kadalin
16
Bab 16 Pangeran Berkuda
17
Bab 17 Hidup Sendiri?
18
Bab 18 Di Jemput Paksa
19
Bab 19 Di antar Kerumah Mertua
20
Bab 20 Dia Datang!!...Kabar Yayan
21
Bab 21 Tamu yang Mencurigakan part 1
22
Bab 22 Tamu yang Mencurigakan 2
23
Bab 23 Kejadian yang Aneh
24
Bab 24 Bekerja
25
Bab 25 Tanda-Tanda Kembalinya Yayan??
26
Bab 26 Kaki Hilang dan Rugi Besar.
27
Bab 27 Kembali Pada Yang Berhak
28
Bab 28 Rahasia si Kembar Terbongkar.
29
Bab 29 Dikembalikan pada Keluarga
30
Bab 30 Tidak Terima!!
31
Bab 31 Kembalinya yang Telah Pergi.
32
Bab 32 Si Kembar Panen Karma
33
Bab 33 Pernikahan.
34
Bab 34 Miss Nyinyir Beraksi
35
Bab 35 Jadi Horang Kayah
36
Bab 36 Sah !! Wanita Kontrakan
37
Bab 37 Rencana Busuk
38
Bab 38 Pernikahan di Mekkah
39
Bab 39 Malam Gila.
40
Bab 40 Tak Jadi Pergi..Kecanduan
41
Bab 41 Resepsi
42
Bab 42 Persahabatan yang Rusak
43
Bab 43 Pergi Tanpa Pesan
44
Bab 44 Dua Kabar Bahagia.
45
Bab 45 Untukmu Ibu Kami Persembahkan
46
Bab 46 Aku Titip Do'a
47
Bab 47 Pintu Maaf
48
Bab 48 Kepulangan Orang Hilang
49
Bab 49 Anggota Keluarga Baru
50
Bab 50 Berbahagialah..(Ending)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!