Lelah berjalan-jalan, Afi pun kembali masuk ke villa, rupanya pak Salman sudah bangun dan sudah mandi.
"Kamu darimana?" tanya pak Salman padahal ia sudah tahu dari pelayannya.
"Hhmm, gak mungkin om tak tahu aku darimana." jawab Afi sambil menggelayutkan tangannya ke leher pak Salman.
Diperlakukan romantis seperti itu pak Salman tersenyum dengan hati senang karena tidak pernah mendapatkan perlakuan itu dari istrinya.
"Bukan begitu, aku pikir kau tak akan betah disini, apa yang membuat mu bertahan? uang?"
"Ish..om sudah membuat ku kecanduan pada om, jadi kalau bukan om sendiri yang menyuruh pergi, aku tak akan pergi." kata Afi semakin menempelkan badannya pada pak Salman.
"Begitu?!"
"Ya om, apa om ingin aku pergi?" ucap Afi sambil menggunakan jari telunjuk nya untuk menulis sesuatu yang tak terlihat di dada pak Salman.
"Hhmm, jangan dulu, om belum puas bermain denganmu." sahut pak Salman sambil berpikir langkah apa untuk membalas sakit hatinya pada Ira.
Afi hanya tersenyum, 'Bermain?? baiklah aku ikuti om hihi," bathinnya.
\*\*\*\*
Hari sudah hampir sore, pak Salman berkata pada Afi kalau ia akan pergi sebentar, ada hal yang harus ia urus, iapun pergi meninggalkan Afi, tapi tidak pulang ke rumah, karena kalau dia pulang dia akan menghadapi omelan bu Silma, hingga akan sulit baginya untuk keluar dari rumah tanpa istrinya.
Ifa pun menghubungi Afi kalau dia sudah sampai di luar villa, tapi agak sedikit jauh dari gapura.
Dengan menggunakan sepatu kets yang Afi pinjam dari salah satu pelayan, Afi bilang pada penjaga kalau ia ingin joging sebentar menghilangkan rasa jenuhnya, para penjaga membiarkan saja kelakuan Afi karena mereka di perintahkan melayani secara ekslusif tamu pak Salman yang satu itu.
Setelah berlari kecil ia melewati mobil milik, Afi dengan memberi kode bahwa ia tidak langsung masuk mobil, tapi menyuruh agar mobil bergerak sedikit agar penjaga tidak memperhatikan nya.
Dirasa sudah lumayan jauh, Afi pun berhenti, mobil pun berhenti dan Afi masuk ke dalam mobil, di dalam mobil mereka langsung bertukar pakaian dan sepatu, tak berlangsung lama, Ifa keluar dan melanjutkan joging.
Afi pun menggeser badannya ke posisi di belakang setir, dan memberi kode pada Ifa kalau ia akan langsung menuju villa milik Lando, dengan jarak tempuh hanya 45 menit kalau ngebut.
Ifa masuk ke dalam villa milik pak Salman, ia tak bingung karena setiap kondisi selalu di video oleh Afi untuk memudahkan kan pertukaran mereka.
Penjaga dan para pelayan pun tak menaruh curiga pada Ifa, Ifa pun bersikap biasa, dia berpikir untuk saat ini ia bisa bebas dari pil-pil penunda kehamilan karena ia akan bersama bandot tua yang mandul.
Sampai tiba makan malam pak Salman belum kembali tapi pak Salman sudah mengirimkan pesan untuknya agar makan malam duluan saja, karena ia akan kembali di jam yang sama seperti kemarin malam.
Bagaimana caranya dua orang tapi nomor kontak cuma satu? Ifa dan Afi saling menyadap gawai masing-masing, jadi siapa yang di hubungi mereka dengan spontan bisa mengetahuinya walaupun yang bersangkutan tidak berada di tempat.
Ifa tersenyum membaca pesan yang di kirimkan pak Salman pada Afi.
Di luar villa milik Lando, Afi pun tersenyum membaca pesan pak Salman, karena jelas Ifa sudah membaca pesan tersebut, ia keluar dari mobil dan langsung masuk ke villa, di dalam ruang tamu ia lihat tidak ada siapa-siapa, tanpa memanggil Lando ia langsung menuju ke ruang makan, dilihatnya banyak makanan sudah terhidang, ia langsung saja duduk di kursi dan memandang makanan apa yang ia inginkan.
Lando berjalan ke ruang makan dan melihat Afi di sana.
"Hai sayang, kapan datang? kok tidak terdengar kau masuk?"
"Hai, baru saja, aku lapar sekali jadi tidak mencari mu dulu."
"Ooh ya sudah makanlah dulu."
"Kau darimana?"
"Di kamar dari tadi, aku menunggu kamu." jawab Lando sambil menurun naikkan alis dan mengedipkan sebelah matanya.
"Kirain dari istrimu." ucap Afi sambil cemberut.
"Gak levelku dia itu, jangan harap aku sentuh dia, kan sudah buat perjanjian sayang." rayu Lando.
"Ya sudah, kita makan dulu sebelum perang?"
"Oke."
Disela-sela makan malam Lando bertanya tentang bisnis orang tua Afi.
"Sayang, bagaimana bisnis papah mu? tadi aku sudah transfer."
"Uhuk...oh.." Afi terbatuk dan segera meraih gelas air minum.
"Kau kenapa?"
"Ah kamu aja, orang lagi makan di ajak ngobrol."
Landopun hanya nyengir saja.
"Mamah sudah beritahu uangnya sudah di terima, soal bisnis papah, kau kan tahu, turun naik bisnis disana."
"Hhmmm iya juga, oh orang tua mu gak ada keinginan kembali ke Indonesia?"
"Sepertinya tidak, kau tau kan di sini saingan papah lebih mengerikan, bisnis apapun selalu gagal karena kena sikut terus."
"Hhmm iya, ya udah, kapan-kapan kita susul orang tua mu bagaimana?"
"Boleh, tapi papah bilang kalau kamu belum jadi suamiku, papah larang aku mengajakmu kesana!"
"Ih segitunya, memang bantuan ku kurang?"
"Enggak juga ." jawab Afi sambil memainkan sendoknya.
"Kau do'akan saja minggu ini aku menang tender, nanti aku suntikan lagi dana ke orang tua mu, oke"
"Oke sayang, kamu baik deh." ujar Afi sambil berdiri dan memeluk Lando dari belakang.
"Lanjut ke kamar yuk." ajak Lando.
"Hayuk." balas Afi.
Dan malampun mereka nikmati dengan kegiatan setan itu lagi.... **Sensor**..
Di villa milik pak Salman, pak Salman tiba tepat jam 11 malam, dia langsung menuju kamarnya dan mendapati Ifa yang sudah tertidur.
'Hhmm, dia tidur, mungkin lelah' bathin pak Salman, sebenarnya ia tak ingin mengganggu tidur Ifa tapi karena melihat pakaian Ifa yang sangat minim, hasratnya pun bangkit, pelan-pelan ia berbaring di samping Ifa dan memeluknya dari belakang. Ifa yang merasakan pelukan pak Salman pun bereaksi.
"Om sudah datang?" ucapnya sambil membalikkan badannya menghadap pak Salman.
Pak Salman agak merasa aneh karena tone suara Afi berbeda, mungkin karena Afi sangat mengantuk pikirnya.
Melihat pak Salman bersikap aneh, Ifa pun merubah suaranya agar mirip Afi.
"Om?"
"Hhmm? Oh iya, kamu sangat ngantuk?"
"Yah sudah hilang ngantuknya karena di peluk om begini, minum dulu om." kata Ifa sambil meraih dua gelas air minum, satu untuknya dan satu lagi untuk pak Salman.
"Hhmmm gairah anak muda." ucap pak Salman sambil merapatkan pelukannya setelah meminum air yang di berikan oleh Ifa, tak lama pak Salman merasakan hal aneh dari badannya.
"Hehehe..." Ifa tertawa melihat reaksi tubuh pak Salman karena ia berikan obat kuat pada minuman pak Salman tadi.
Tanpa perintah diapun memulai permainan....**Sensor**...
"KAMU HEBATTT!! " kata Lando dan pak Salman bersamaan pada tempat yang berbeda.
Dan kedua pasangan itu pun tertidur kelelahan.
Nb
mohon krisannya yaaaa
terimakasiiih...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Ruk Mini
jijayyyy
2024-11-08
0