KESANDUNG CINTA ANAK BAU KENCUR
Prolog
Masih seperti biasa, cerita yanktie tidak berbasic CEO kaya ketemu gadis biasa-biasa aja atau bakan gadis yang sangat miskin. Juga bukan tentang cogan dengan perut roti sobek ya. Kali ini Yanktie cerita tentang gadis kecil yang di taksir oleh teman kakaknya.
Untuk lebih enak dan lebih nyambung, di sarankan baca cerita berjudul CINTA KECILNYA MAZ dulu ya. Walau kalau langsung baca cerita ini juga gapapa sih.
Yang mau ngobrol ama yanktie bisa ke ig : yanktie_ino
-------------------
Sudah hampir sebulan petinggi di kantor sibuk karena anak big boss akan menikah, siapa yang tidak mengenal Shinta Maharani putri tunggal pak Hendro Winarno dan bu Gita Pertiwi, sebenarnya pemilik perusahaan adalah bu Gita. Dia menikah dengan mantan sopir pribadinya yang memang sangat gagah.
Gita adalah anak tunggal, rupanya kesepian karena ibu dan ayahnya hanya mengejar omset usaha tanpa memikirkan perkembangan jiwa putri tunggalnya. Sejak kelas 2 SMP dia di temani oleh sopir pribadinya yang ketika itu masih sekolah di STM. Karena kekurangan biaya maka Hendro nyambi kerja sebagai driver di keluarga pak Pujo Kusomo, priyayi Solo yang sedang membangun usaha eksport import bahan kerajinan kayu.
Konsentrasi pak Pujo di curahkan hanya untuk usahanya, namun dia pernah hampir kepleset sehingga istrinya yaitu bu Ningrum Purbowati terpaksa selalu berada di sisinya untuk mengawasi dan menjadi pagar bagi gerak para lalat pengganggu rumah tangganya. Bu Ningrum tidak ingin suaminya benar-benar tergelincir dan mendua, itulah sebabnya dia lebih focus berada di sisi suaminya dari pada mengurus anak tunggal mereka.
.
Flash back on
Saat akan ujian STM, Hendro mengajukan cuti panjang, dia tidak ingin konsentrasi belajarnya terganggu, Hendro sangat ingin mendapat beasiswa agar bisa kuliah gratis. Dia ingin menjadi orang sukses untuk mengangkat derajat keluarganya.
Pak Pujo keberatan, dia menjanjikan akan membiayai kuliah Hendro asalkan Hendro tidak cuti, karena Gita putri tunggalnya merasa tidak nyaman bila di sopiri oleh pegawai lainnya.
“Kenapa tho ndoro ga mau di supiri yang lain?” tanya Hendro sopan pada majikan kecilnya
“Kamu sudah beberapa kali aku larang panggil Ndoro, panggil langsung namaku : GITA. Aku suka atau ga suka itu urusanku, ga perlu kasih alasan ama kamu kan?” ketus Gita menjawab pertanyaan sopirnya itu. Sejak di kelompok belajar Gita kesal karena ada beberapa soal yang dia dan teman-temannya tidak bisa menjawabnya, di tambah pertanyaan sopirnya, makin sewotlah dia.
“Pulang belajar kelompok koq cemberut gitu, ngopo tho nduk?” tanya neneknya yang melihat Gita masuk rumah sambil cemberut.
“Aku keqi mbah uti, ga ada gunane belajar kelompok, masa ga semua soal bisa di jawab,” katanya menerangkan penyebab dia kesal dan cemberut.
“Owalah nduk, mbok minta di ajari Hendro, kan dia sudah lebih tinggi sekolahnya, pasti masih ingat pelajaran kelas 3 SMP,” saran simbah pada cucunya.
“Mas, ajarin aku soal fisika ini,” pinta Gita pada Hendro yang sedang ngelap mobil sehabis dia cuci.”
“Njih mbak, sebentar ta rampungke ngelap mobilnya,” sahut Hendro, dia masih kaku bila langsung menyebut nama pada majikannya tersebut.
“Aku ga lebih tua darimu, jadi jangan panggil mbak!” bentak Gita ketus.
Lha dhalah, salah lagi, batin Hendro.
Akhirnya soal yang tak bisa di pecahkan oleh Gita dan rekan-rekannya berhasil di kerjakan karena bantuan Hendro. Sejak itu Gita selalu memilih Hendro untuk mengajari soal-soal latihan ujiannya dari pada belajar kelompok dengan teman-temannya. Hendro mulai memanggil Gita jeng sedang Gita memanggil Hendro dengan panggilan mas.
Kedekatan mereka bukan tidak di ketahui oleh pak Pujo, namun dia merasa lebih aman Gita bergaul akrab dengan Hendro dari pada dengan sesama teman sebayanya yang bisa berakibat salah jalan karena sering hura-hura pesta dan banyak salah langkah terjebak narkoba.
Sesuai janjinya pak Pujo membiayai semua keperluan kuliah Hendro, sebagai tanda terima kasih Hendro pun sangat berbakti pada pak Pujo.
Saat Gita kelas 2 SMA dan menyatakan rasa sukanya pada Hendro, diapun menerimanya walau saat itu dia sedang naksir adik kelasnya di kampus. Hendro berpikir panjang, bila dia menyakiti Gita maka pak Pujo murka, habislah riwayatnya, dia akan di pecat dan putus kuliah.
Saat itu Hendro hanya meminta Gita yang lapor pada orang tuanya bila Gita yang duluan menyatakan cinta pada Hendro, bukan dia yang ngejar Gita, hal itu sangat penting agar dia tidak di tuduh ingin kekayaan pak Pujo, dia hanya cari aman sampai dia lulus kuliah saja. Begitu pemikiran Hendro saat itu. Namun lama kelamaan pepatah Jawa berlaku pada dirinya, witing tresno jalaran soko kulino.
Sejak Gita menyatakan cintanya secara terus terang maka Hendro mulai memperhatikan gadis yang dulu di anggapnya sebagai adiknya saja. Sejak saat itu dia lah yang lebih posesif terhadap Gita karena banyak kumbang muda yang menghampiri Gita. Oleh sebab itu saat Hendro selesai wisuda dia meminta segera nikah, karena saat itu Gita mulai kuliah dan kompetitor semakin banyak walau cinta Gita hanya pada dirinya. Namun tetap saja Hendro merasa terancam karena dia hanya pria miskin. Dia takut Gita tergiur oleh laki-laki lain yang lebih mapan darinya.
Flash back off
“Steve, data undangan rekan bisnis sudah kamu cek belum?” tanya pak Hendro langsung pada sekretarisnya itu. Sebenarnya Steve bukan sekretaris pak Hendro, dia adalah kabag administrasi, namun bu Gita selalu menugaskan dia menghandle tugas sekretaris, karena bu Gita tidak suka bila pak Hendro di dampingi Mila yang memang sering terlihat memancing pak Hendro untuk main mata.
“Sudah Pak, data sudah saya serahkan Mila untuk di laporkan ke ibu Gita langsung pak,” jawab Steve, dia tahu kalau dia meminta Mila menyerahkan data pada pak Hendro dia akan di damprat bu Gita. Entah mengapa bu Gita tidak merotasi Mila ke bagian lain, sepertinya bu Gita sedang menunggu untuk menerkamnya, dia ingin Mila salah langkah, ketangkep basah lalu dia pecat tanpa pesangon.
“Lalu masalah akomodasi pengantin pria dan wanita serta keluarga sudah di rinci belum?” lanjut pak Hendro.
“Sudah Pak, rinciannya ada di pak Untung, penanggung jawab akomodasi,” jawab Steve lugas.
“Siapkan meeting panitia lagi ya untuk mengetahui progress nya sampai mana, saya ga ingin ada yang miss di acara nanti,” perintah pak Hendro.
“Siap Pak, saya akan lihat jadwal kosong Bapak untuk mengatur meeting tersebut” jawab Steve sigap
Pak Hendro keluar ruangannya saat mendapat telepon dari istrinya yang sudah menunggu di lobby kantor, hari ini mereka akan mengecek persiapan pakaian keluarga besar yang jumlahnya sangat banyak serta mendatangi gedung untuk memastikan dekor yang di minta Shinta bisa di buat di gedung tersebut apa tidak, karena dekor yang di minta Shinta membutuhkan space yag luas.
Sebenernya siapa sih pangerannya Shinta, pikir Steve. Apa salah satu pemuas nafsunya ya? Karena Steve mendengar rumor, Shinta adalah hypersex. Itu sudah menjadi rahasia umum di kalangan para lelaki di kantor itu baik yang bujangan maupun yang sudah beristri. Rumor di mulai saat kantor mengadakan family gathering di puncak saat tutup tahun lalu. Acara 3 hari 2 malam yang melibatkan semua pegawai dan keluarganya menjadi hangat karena bocornya rahasia Shinta yang tak pernah bosan bercinta dengan siapapun yang bisa memuaskannya.
----------
Terima kasih sudah membaca cerita ini, saat awal masih belum seru ya, baca bab berikutnya biar tahu keseruan cerita ini.
Salam manis dari yanktie di Jogja
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 184 Episodes
Comments
Oh Dewi
Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu wajib searchnya pakek tanda kurung dan satu novel lagi judulnya Caraku Menemukanmu
2023-05-16
0
Follow ig : tinatina3627
mampir kakak sam dukung yah reman atau suami trimaksih
2022-02-27
2
pensi
hai Kaka mampir kembali ya ke cerita novel saya 🙏🙏 sudah like dan favoritkan juga 🙏🙏☺️
2022-02-20
3