20 ABANGKOE SAYANK dan MY SWEET ANGEL
“Kita sudah kenal sejak lama kan? Punya pacar atau ga punya pacar bukan alasan saya menolak abang. Banyak faktor lain. Jadi mohon ga perlu ada pendekatan lanjutan. Kita cukup seperti sekarang aja” kata Sari memastikan
Ddrrttttttt…….ddrrrttttttt…. HP Sari bergetar
“Assalamu’alaykum kak” sapa Sari
“Wa’alaykum salam, saya sudah di teras rumah nih, mobil ga bisa masuk karena ada 2 mobil terparkir di halamanmu. Apa A’a mengganggu ya?” tanya Galih
“Oh saya keluar kak, ga ganggu koq” Sari langsung keluar karena galih sudah sampai dirumahnya.
Steve yang mendengar Sari ada tamu hanya mengikuti di belakangnya dan melihat sosok pria dewasa yang menjadi tamu Sari siang ini. Apakah pria itu kekasihnya? pikir Steve. Dia bisa melihat pandangan memuja dari tatapan lelaki itu
Ddrrttttttt…….ddrrrttttttt…. kali ini HP Anto yang bergetar
“Ma..mamaaaaa…..” teriak Anto “Ma, rumahku kebakaran, mas pamit pulang ya” pamit Anto pada mamanya setelah dia mendapat telpon entah dari siapa
“Mbak, pulang sekarang yok, siapin bawaannya Amora, mbak langsung saya drop sekalian” kata Anto pada pengasuh Amora
“Stev, gue cabut, rumah gue kebakaran” kata Anto memberitahu Steve yang masih serius memperhatikan Sari dari dalam rumah Anto
“Gue temenin, gue yang bawa mobil lo, lo panik gitu jangan nyetir mobil” kata Steve menenangkan Anto
“De, titip mobil Abang disini ya” kata Steve pada Sari yang masih ada tamunya dan memberikan kunci mobil pada Sari
“Maaf ya kak, sepertinya timing berkunjung kakak ga pas, saya hendak menemani mama yang pasti shock atas musibah ini” tanpa sungkan Sari mengusir Galih dengan halus. Biar bagaimanapun pasti mamanya kembali kepikiran akan musibah yang terjadi di rumah tangga mas Anto
***
“Mama mau ke RS nduk, mama ga bisa diem disini aja tanpa tau kondisi Shinta saat ini. Masmu ga bakal ngabarin tiap saat” rengek bu Rahma pada Sari
“Iya ma, aku cari info dulu kondisi mbak Shinta dan dibawa ke RS mana” jawab Sari sambil mencoba menghubungi mas Anto
***
Sari memarkir mobil Steve, dia menuntun mamanya sambil kembali menghubungi kakaknya
“Assalamu’alaykum de, kenapa?” tanya Anto
“Posisi dimana mas? Aku dan mama sudah diparkiran” tanya Sari
“Ngapain kalian kesini?” jawab Anto cemas, dia ga ingin mamanya kecapean
“Kami sudah di rumah sakit, jadi ga usah rewel, cepet kasih tau posisi dimana” bantah Sari kesal. Mamanya sudah sangat khawatir memikirkan menantunya, Anto malah ngomel karena kedatangan mereka
“Langsung ke ICU aja” jawab Anto
Bu Rahma langsung memeluk besannya saat mereka bertemu. Mereka bertangisan namun saling menguatkan. Walau Shinta bukan istri yang baik dan bukan istri yang anaknya cintai, namun bu Rahma tetap menghormati besannya
“Ma, bu sudah malam, sebaiknya pulang saja dulu, Anto jaga disini, nanti bila Shinta sadar atau ada perkembangan akan Anto kabari” kata Anto kepada ibu mertua dan mamanya
“Kamu bawa pulang mama pakai mobil mas aja de, mobil Steve yang ditinggal disini” kata Anto pada Sari
“Ayo ma, kita pulang dulu, mama ga boleh terlalu cape” bujuk Sari
“Mau abang anter?” tanya Steve
“Ga usah bang, mohon abang kuatin mas Anto aja ya, aku mohon beri dia penghiburan, dan ajak makan agar ga sakit” kata Sari lembut pada Steve. “Tukar kuncinya bang” kata Sari sambil memberikan kunci mobil pada Steve. “Abang parkir dimana”
Tanpa sadar Sari sudah merubah sebutan dirinya menjadi “aku”,
“Ayo abang antar ke parkiran sekalian abang beli makan dan kopi untuk abang dan Anto” jawab Steve sambil memberikan kunci mobil Anto pada Sari dan berjalan disisinya, karena mamanya Sari berjalan bersisian dengan bu Gita
“Kamu belum makan kan de, mau makan dulu? Sekalian mama juga makan dulu ya, biar sampai rumah tinggal istirahat” kata Steve menawarkan makan malam
“Tanya mama aja bang, kalau mama mau itu lebih bagus, karena nanti di rumah ga ada yang akan bisa bujuk dia untuk makan” jawab Sari tidak menolak tawaran Steve
“Abang coba bilang ya, kamu dukung biar dia mau” lanjut Steve lagi
“Tante, kita semua makan dulu yok, biar sampai rumah tinggal istirahat, jangan sampai kita terlambat makan nanti sakit, malah ga ada yang bisa jagain Shinta” bujuk Steve pada bu Gita dan bu Rahma mamanya Anto “Sekarang aja sudah telat makan malam, apalagi kalau harus tunggu sampai rumah” lanjutnya lagi
“Iya ma, makan dulu aja ya biar mama ga sakit. Kalau sakit ga bakal boleh kesini lagi sama mas Anto” imbuh Sari menguatkan perkataan Steve barusan
“Mama, Sari, siapa yang sakit?” suara bariton menyapa Sari lalu mencium tangan bu Rahma
“Mas Imron, belum pulang?” tanya Sari pada kakak iparnya
“Hari ini off de, tapi ada pasien yang butuh kehadiran mas, ngedadak di telpon, ya mas datang. Siapa yang sakit?” tanya Imron
“Mbak Shinta, di ICU, luka bakar” jawab Sari
“Sekarang mau pulang atau baru datang?” lanjut lagi pertanyaan Imron
“Mau ajak mama makan biar sampai rumah ga malas makan mas” kata Sari
“Ya ampuuun, ini sudah telat dari jadwal mama, ya sudah yok mas temani, bu Gita ayok segera makan” ajak Imron sambil berjalan menuju café depan RS
Sehabis makan Steve mengantar Sari dan mamanya hingga ke mobil. “Hati-hati de, sampe rumah langsung kabari abang ya” pinta Steve pada Sari
“Aku kan ga punya nomor abang” kata Sari sambil masuk mobil
“Sini HP mu” pinta Steve. Sari memberikan HPnya, lalu Steve menyimpan nomor HPnya disana, sambil dia misscall ke HPnya agar dia juga langsung mempunyai nomor Sari.
“Nih sudah abang save nomor abang disitu” kata Steve sambil menyerahkan HP pada Sari
Sari menerima HP nya dan melihat nomor yang Steve simpan. Dia mengernyitkan alisnya melihat nama yang Steve simpan disana. Abangkoe sayank nama yang tertera disana. “Iiihhhh ke pede an” kata Sari mencibir
“Udah ga usah dirubah, cepet pulang mama sudah cape” bisik Steve dari jendela mobil
Ya udah lah, nanti aja aku robah dirumah, pikir Sari. Lalu dia mulai menyalakan mobilnya untuk segera pulang
“Makan dulu Nto, ni gue bawain kopi juga” kata Steve saat tiba didepan ruang ICU. Disana juga sudah ada mas Imron, kakak iparnya Anto
“Iya de, jaga stamina, kamu harus makan” kata Imron pada adik iparnya itu
“Steve lo bisa pulang, gue jaga sini sendiri gapapa” kata Anto
“Gapapa, santai bro, tadi gue udah ijin ke mertua lo, gue nemenin lo disini” jawab Steve, dia memang kerja sebagai staff ayah mertua Anto
Nada musik tanda ada panggilan masuk berbunyi di HP Steve. “Sorry, gue belum silent HP kata Steve sambil melihat nama yang tertulis di HP nya. Dia tersenyum tatkala membaca nama my sweet angel dilayar HP nya
“Hallo de, udah sampe rumah?” tanya nya lebih dulu
“Iya bang, baru aja sampe. Mas Anto sudah makan belum?” jawab Sari
“Sudah, ada mas Imron juga disini. Kamu istirahat ya” kata Steve lembut pada Sari
Maturnuwun sudah ngikutin cerita ini sampai bab 20
Jangan lupa kasih like dan vote ya
Yang mau follow boleh ke ig @yanktie_ino
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 184 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Cih modus🤣🤣🤣😜
2023-01-04
0