Terimakasih masih ngikutin cerita ini, saat ini. Waduuuuuuuu, apa yang akan Steve buka lagi?
Biar ga penasaran kita langsung baca bab berikutnya yok
---------------------------------
Steve masih memegang beberapa lembar photo yang sejak tadi sengaja dia balik agar tak terlihat oleh siapapun. Dia mencoba melihat wajah oma dan opanya, dia tidak ingin mereka sedih, namun bila cara ini tidak dia tempuh, dia takut info yang akan mereka dengar adalah info yang salah. Dia tidak ingin wajahnya tercoreng dari berita yang di buat oleh Cindy atau mami papinya. Cindy tentu akan membuat berita bohong untuk menyelamatkan karirnya sebagai photo model yang gagal tunangan bila persoalan ini tidak Steve buka di depan kedua belah pihak orang tua.
Steve juga memperhatikan wajah kedua orang tua Cindy yang tidak tahu apa-apa, namun dia yakin kedua orang tua Cindy akan membabi buta membela Cindy bila fakta ini tidak dia beberkan di muka oma opanya.
Menunggu beberapa saat tidak ada yang bereaksi maka Steve membuka 5 lembar photo di meja. Photo pertama terlihat Cindy memakai bikini dalam pelukan Fauzy yang mencium bibirnya, lokasi di kolam renang sebuah hotel megah yang terlihat di background photo, photo kedua memperlihatkan Cindy dan Fauzy berpelukan erat di lantai dansa, photo ketiga terlihat seorang perempuan dalam pelukan Fauzy, wajah wanita itu tidak terlihat namun dari postur tubuhnya terlihat jelas itu adalah Cindy. Keduanya akan memasuki kamar hotel. Photo keempat perempuan dengan pakaian yang sama dengan photo sebelumnya, saat ini terlihat jelas wajahnya adalah Cindy dan Fauzy yang baru saja keluar dari kamar hotel dan photo kelima terlihat Cindy dalam pelukan Fauzy di ruang kerja Fauzy di kantor cabang Singapore karena di meja terlihat bendera kecil Singapore, memang di Singapore Fauzy memiliki kantor dagang.
Setelah meletakkan photo tersebut Steve menyandarkan punggungnya di kursi, dia mengamati wajah kelima orang yang mengelilingi meja selain dirinya. Dia mengambil gelas juice nya dan menyeruputnya pelan. Di lihatnya opa serta mami Cindy mengamati photo-photo yamg baru dia letakan di meja. Sedang oma sudah malas melihat, dan papi Cindy terlihat geram melihat photo-photo tersebut dari jauh.
“Photo ini pasti editan Mi, Pi Deedee ga kenal dengan om itu!” kilah Cindy sambil terus menggelengkan wajahnya.
“Kamu sangat kejam menuduh Cindy dengan photo editan seperti itu Steve, bila kamu ga ingin hubungan kalian di teruskan seharusnya kamu bicara baik-baik, bukan bikin tuduhan seperti ini, nama baik Cindy sebagai model akan tercemar bila media tau!” papi Cindy mulai emosi. Namun Steve masih santai saja menanggapinya.
“Om yakin ini editan? Baik saya akan minta pemilik photo menjelaskan siapa pembuat photo itu dan siapa dia sebenarnya,” tantang Steve sambil mengangkat tangan kirinya memberi kode dengan telunjuknya ke atas.
“Saya pemilik photo itu bapak, ibu. Perkenalkan saya Miranda, istri resmi Fauzy lelaki yang ada di photo tersebut dengan perempuan muda di depan anda semua!” sapa seorang perempuan cantik dengan santainya berdiri di antara Steve dan Cindy.
Semua di situ kecuali Steve tentunya tertegun dengan kedatangan wanita cantik itu. Steve berdiri untuk mengambilkan kursi agar Miranda bisa duduk dan bercerita dengan santai.
“Bapak meragukan keaslian photo-photo tersebut? Saya menyewa orang untuk membuntuti mereka sejak 6 bulan lalu dengan bayaran yang sangat tidak murah. Bahkan saya juga harus membayar hotel dengan lebih mahal agar bisa meletakan kamera tersembunyi bila suami saya dan anak anda akan main di ranjang dalam kamar hotel tersebut. Silahkan anda teliti apakah photo-photo manis ini editan?” kembali dengan tenang Miranda memberikan beberapa photo yang dia bawa memperlihatkan Cindy dan Fauzy yang sedang bergelut dalam beberapa posisi tanpa selembar benang pun.
“Asal bapak tau, kalau tidak karena saya ingin membantu Steve mengungkapkan fakta ini pada anda, saya sudah memberikan photo-photo ini pada Fauzy 3 hari lalu. Tapi saya sengaja menundanya agar Fauzy dan anak cantik bapak melihatnya dalam waktu bersamaan walau dalam lokasi yang berbeda,” jelas Miranda lagi.
Miranda POV
“Kamu di mana ma?” tanya suamiku, aku yakin kurir yang kusuruh sudah menyampaikan amplop yang kusiapkan untuknya.
“Di restoran Selena Pa, sedang maksi dengan dokter Laras. Kenapa sayang?” jawabku berupaya tidak terlihat marah.
“Tunggu papa kesitu, kebetulan papa dekat dengan lokasi mama,” jawab suamiku.
“Ok pa, mama tunggu, hati-hati ya sayang,” jawabku mesra, menutupi kebencianku padanya.
Setelah itu aku langsung meminta kedua orang tua Fauzy juga datang ke rumah makan Selena dan juga kuminta 2 team pengacaraku untuk datang. Aku menggunakan 2 team pengacara, 1 untuk kasus pidana yang di lakukan suamiku dan team 1 nya untuk mengurus proses perceraianku
End Miranda POV
***
Wajah mami dan papi Cindy sangat gusar dan tidak mempercayai melihat photo-photo vulgar putri mereka yang di beberkan oleh Miranda.
Oma dan opa Steve memandang photo-photo itu dengan ji_jik, begitu pula memandang Cindy, sangat tidak percaya bahwa wanita cantik nan anggun bertindak sangat menjijikan menjadi orang ketiga di sebuah penikahan resmi. Dan mereka juga sangat mengagumi Miranda yang bisa dengan tegar melihat perselingkuhan suaminya dan tidak mencaci maki apalagi menyerang selingkuhan suaminya.
“Apa bapak masih bisa mengatakan semua photo ini adalah editan? Saya akan memanggil photografer yang saya sewa bila anda masih ragu,” tantang Miranda.
Tetiba HP Miranda berbunyi, Miranda mengangkatnya sebentar lalu dia minta ijin sejenak pada semua yang hadir di meja tersebut.
Miranda menjemput kedua mertuanya di depan restoran dan meminta mereka duduk dengan dokter Laras terlebih dahulu. “Ibu dan Bapak tunggu sebentar ya, bang Fauzy sedang menuju ke sini, saya tuntaskan dulu pertemuan saya dengan kolega kerja saya.”
Orang tua Fauzy memaklumi, karena tahu Miranda adalah pemilik usaha yang di pegang Fauzy. Dulunya Fauzy adalah pegawai papa Miranda sebelum dia menikahi putri bossnya.
“Iya nak, kami di sini dulu,” jawab mereka setelah berkenalan dengan dokter Laras yang ternyata seorang dokter jantung di rumah sakit swasta besar di Jakarta.
Miranda kembali ke meja Steve saat papi Cindy sedang marah pada Cindy karena malu terhadap bukti yang di berikan Miranda.
“Kalau kamu ingin Fauzy jadi milikmu, akan saya berikan untukmu sekarang juga, namun sayang, kamu ga akan dapat jatah berfoya-foya lagi, karena semua kemewahan yang kalian nikmati di Singapore dan Paris adalah milik saya!” jelas Miranda “Dan asal kamu tau, sehabis ini saya akan resmi mengajukan gugatan cerai pada Fauzy agar kamu bebas memilikinya, namun kamu harus menunggu kebebasannya dari penjara karena saya juga akan menuntutnya atas korupsi yang dia lakukan, korupsi untuk memenuhi kebutuhan foya-foya kalian, semoga saja dia tidak menyeret namamu sebagai penyebab dirinya menggelapkan uang perusahaan!” tegas Miranda santai.
Cindy yang mendengar ungkapan Miranda terkejut karena ternyata Fauzy bukan pemilik perusahaan yang di pimpinnya. Memang selama ini dia menjadi simpanan Fauzy hanya sebagai pemuas keinginannya berfoya-foya tanpa capek kerja.
Kembali HP Miranda berbunyi “Ya, aku ke depan” jawabnya.
“Maaf sebentar, saya akan membawa bintang utama ke sini agar kalian jelas apakah benar data yang saya berikan asli atau editan,” kembali Miranda berdiri. “Steve ayo temani saya,” pintanya pada Steve.
***
“Hallo Pak, apa khabar, saya kira Bapak masih di Singapore karena kemaren mewakilkan staff saat meeting dengan saya,” sapa Steve pada Fauzy.
Miranda memberi kode pada kedua mertuanya agar bersabar karena Fauzy datang bertemu dengan Steve. Dia mencium pipi suaminya di depan Steve.
“Ayo Pa, aku kenalkan dengan beberapa rekan yang sedang diskusi dengan mama di meja sana,” ajak Miranda sambil menggandeng lengan suaminya dengan hangat. Miranda sengaja menutupi keberadaan mertuanya dari pandangan Fauzy.
“Papa kemaren kemana koq ga datang rapat dengan pak Steve?” tanya Miranda santai. Sebenarnya kemarin dia lah yang rapat dengan Steve bukan staff yang Fauzy tunjuk.
----------------------
Terima kasih telah membaca cerita ini, nantikan update bab berikut ya. Namun jangan lupa kasih like, bintang dan vote ya
Salam manis dari yanktie di Jogja
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 184 Episodes
Comments
Nani Rusnani
pengen kaya ya kerja deedee.
2022-05-29
1