Kemelut Cinta

Masalah dan cobaan hidup sejatinya merupakan cara Tuhan mengukur derajat hamba-Nya.

Dalam hidup pasti ada saja masalah dan cobaan yang datang.

Bahkan terkadang kedua hal itu bisa membuat seseorang merasa terpuruk dan putus asa. Padahal jika berpikir positif, di balik masalah dan cobaan pasti ada hikmah yang bisa diambil.

Runa menghela napas dia tau tidak seharusnya dia tidak berada dalam masalah ini. hidupnya sudah susah ditambah Dengan hubungan Aldino yang rumit.

"Run kamu tidak apa-apa."

"Aldino berhenti mengikuti ku."

"Run aku minta maaf atas sikap Mely sama kamu."

"Cukup Al, aku tidak mau ikut campur masalah kamu dan Mely. aku mohon jangan bawa-bawa aku kedalam masalah kalian."

"Run aku tidak bermaksud melibatkan mu kedalam masalahku tapi semua ini terjadi begitu saja."

"Aldino plis jangan ganggu aku lagi, karena memang sejatinya tidak ada yang perlu dijelaskan disini. dan satu lagi lebih baik kamu kembali sama Mely karena itu yang terbaik."

"Run kamu tidak bisa maksa aku buat kembali dengan Meli."

Runa tidak menjawab Runa pergi meninggalkan Aldino.

"Run Runa,Aku masih ingin bicara, akh sial.''

Kegiatan dikampus belum berahir, namun Runa meninggalkan kampus dan pergi menemui ibunya.

Berjalan melewati trotoar kini terasa melelahkan, mungkin ini karena mute yang tidak terlalu bagus. Keday ibu berjualan juga terasa jauh padahal hampir setiap hari Runa berjalan kaki melewati jalan yang sama.

***

Aldino hanya duduk dengan segudang penyesalan.

"Sayang."??

"Berhenti panggil aku sayang,kita sudah tidak ada hubungan apapun."

"Siapa bilang kita tidak ada hubungan kamu putusin aku secara sepihak dan aku tidak mau, aku masih menjadi pacar kamu Al."

"Tidak usah Halu Mel."

"Aku tidak Halu Al ini kenyataan."

"Sudahlah aku mau pergi dan jangan ganggu aku lagi."

"Al kamu tidak ingat semua yang telah kita lakukan. apa kamu yakin akan meninggalkan aku."

"Mel kamu yang mengkhianati cinta kita. bukan aku kamu yang sudah menghancurkan semua impian kita. Dan ingat aku tidak bisa bersamamu lagi."

"Al aku akan bilang semuanya ke mama kamu Al, Aku akan buat kamu menyesal dengan semua tindakan mu."

"Terserah."

Aldino meninggalkan Mely.

Mely terlihat kesal dengan cara Aldino.

"Hai Al,Kamu mau kemana."

"Belum tau Ki."

"Ya sudah ikut aku yuk cari makan, perut sudah keroncongan."

"Boleh."

Aldino ahirnya mengikuti Rifki.

Mereka pergi untuk makan siang disalah satu masakan Padang yang lokasinya tidak jauh dari kampus.

"Makan Uni pakai rendang untuk dua orang ini."

"Al kita duduk disana ya."

Kebetulan rumah makan Padang itu bersebrangan dengan kedai gorengan milik Runa. Aldino hanya menatap dari kejauhan semua yang dilakukan oleh gadis itu.

"Al kamu lihat apa sih?"

Rifki mencoba melihat kearah mata Aldino dan ternyata Aldino yang sejak tadi melihat kearah penjual gorengan.

"Ow jadi itu yang kamu lihat."

"Aldino tetap diam tidak menyadari bahwa Rifki sejak tadi memperhatikannya."

"Hei Aldino Aruna cantik juga ya."

"Iya Aruna memang cantik."

"Ya Aldino kamu suka juga sama Runa."

"Apa si Rif bisa saja kamu, aku tidak suka sama Runa cuma kagum saja zaman sekarang masih ada cewek sebaik dan cantik seperti Runa."

"Iya,sih Al kamu benar, Lah kok bahas Runa,Mari makan keburu dingin kasihan Runa nanti telinganya panas."

"Al kamu benar-benar putus dari Mely."

"Tidak usah bahas Mely buat selera makan hilang."

"Nanti aku cerita sekarang kita makan dulu ya."

"Al lihat itu Mely kan."

Rifki melihat Mely berjalan menuju kedai gorengan milik Runa.

"Mana?,Aldino langsung melihat kearah seberang jalan."

Mereka hanya melihat dari kejauhan dan memperhatikan yang dilakukan oleh Mely.

Sebenarnya Al sudah benar-benar ingin menghampiri Runa dan Mely namun tidak enak ada Rifki nanti Rifki curiga ada hubungan antara aku dan Runa. Aldino juga tidak mau melihat Runa kesal kepada dirinya.

"Al kamu tidak mau nyamperin Mely."

"tidak usah biarkan saja."

Aldino melanjutkan makan siangnya, Apa yang dilakukan Mely disana, ternyata gadis itu benar-benar nekat. lebih baik aku pura-pura tidak perduli.

"Al sekarang aku tanya sama kamu,kamu beneran putus sama Mely?"

"Iya, aku beneran putus sama Mely."

"Tapi kenapa Mely tidak menganggap kalian putus."

"Aku juga tidak mengerti ada apa dengan Mely Ki."

Mely sudah pergi dari kedai gorengan milik Runa, Aldino sedikit lega. Namun Aldino sedikit penasaran apa lagi yang dilakukan Mely di tempat Runa.

"Mau kembali ke kampus atau mau pulang."

"Aku pulang Ki."

"Kalau kamu pulang aku kembali ke kampus saja, soalnya masih banyak kegiatan yang belum diselesaikan."

Aldino hanya mengangguk.

"Ki kamu duluan saja, Nanti biar aku yang bayar."

"Baiklah Al, Terima kasih, Kalau begitu aku duluan ya."

Rifki meninggalkan Aldino dirumah makan Padang.

"Lebih baik aku pergi mencari Mely dan bertanya ada urusan apa dia menemui Runa."

Aldino mengambil telepon dari sakunya.

"Halo Mel kamu dimana?"

"Aku lagi di cafe Al sama teman-teman."

"Aku mau bicara, Kita ketemu di kafe tunggu aku, sekarang juga aku Otw ya!"

"Iya aku tunggu sayang."

Aldino segera pergi menemui Mely. Sebenarnya Aldino sudah tidak mau menemui mantan kekasihnya. Namun Meli benar benar sudah kelewatan terus melibatkan Runa yang jelas-jelas tidak ada kaitannya dengan hubungan mereka.

"Hai Sayang."

"Cukup Mel tidak perlu panggil sayang."

"Kenapa Al kamu malu punya pacar seperti aku."

"Mel aku tidak pernah malu punya pacar seperti mu tapi itu dulu sekarang kita tidak lebih dari seorang teman."

"Oh jadi kamu lebih memilih gadis penjual gorengan itu."

"Cukup Mel dia bukan gadis penjual gorengan dia punya nama."

"Tidak perlu diteruskan Al aku tau namanya, Apa tujuanmu menemui ku hanya ingin membahas Runa, jika kamu hanya ingin membahas gadis itu lebih baik kamu pergi karena aku tidak mau membicarakannya."

"Ada yang ingin aku tanyakan?"

"Kamu mau tanya apa?, soal pertunangan atau wedding kita?"

"Tidak keduanya Mel."

"Lalu?"

"Aku mau bertanya ada urusan apa kau menemui Runa?"

"Tidak ada, aku hanya membeli gorengan saja, bukankah biru hal yang wajar jika aku membeli gorengan."

"Bukan itu tujuan kamu Mel, aku tahu kau tidak suka dengan Runa."

"Al kamu pikir aku melakukan apa sama Runa. Aku hanya membeli gorengan kemudian membuang gorengan itu didepannya."

"Kenapa kamu melakukan itu Mel?"

"Aku cuma memperingatkan dia supaya tidak mendekati kamu Al. Kalau dia sampai mendekati kamu maka nasibnya akan sama seperti gorengan Runa akan aku buang."

"Mel aku kecewa sama kamu Mel."

"Al aku melakukan itu untuk kebaikan kita, supaya dia tidak terus merayu kamu?"

"Kebaikan apa lagi Mel, Tidak ada yang perlu kita perbaiki dalam hubungan kita. semuanya sudah selesai."

"Tidak Al semuanya belum selesai, Semuanya baru saja kita mulai, kamu lihat saja apa yang akan aku lakukan dengan Runa jika dia berani mendekati kamu lagi."

"Mel kau benar-benar sudah tidak waras."

Aldino meninggalkan Mely, Mely hanya tersenyum dengan sikap Al.

Terpopuler

Comments

Tiwik Firdaus

Tiwik Firdaus

itu katsnya gadis sempurna ngak adacacat sama sekali terntsta jalang mau. berhubungan dengan pacarnya salah satu aldino

2022-10-31

0

Rico Cucung Pak Surek

Rico Cucung Pak Surek

semangat thor

2022-01-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!